//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?  (Read 66319 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #30 on: 23 May 2008, 08:58:37 AM »
[at] atas
setuju dgn penjelasannya. tapi saya tambahin dikit ya. Baiyi Dashi juga muncul dalam kelompok dewa taois. Ini bukan persoalan siapa yang adopsi siapa. Dengan mengatakan adopsi, seolah2 Kwan im menjadi hak milik suatu golongan.  Bisa saja para praktisi Taois mampu berkomunikasi secara metafisika, maka kwan im memanfaatkan jodoh karma ini utk menjalin pertalian karma. Cuma dalam perspektif para praktisinya, sosok sang jubah putih adalah dewi. Toh dengan demikian akan menunjukkan universalitas kwan im, karena sesuai dengan cara dia membimbing para makhluk seperti dalam kutipan Samantha mukha varga:  "Barang siapa yg dapat ditolong dalam wujud xxx maka kwan im akan muncul dalam wujud xxx utk membimbingnya".  

Saya setuju dengan bro. chingik. Mungkin saja Avalokitesvara muncul sebagai Dewi Taois, tapi yang saya bahas adalah dari segi sejarah, bukan metafisika.

Karena sekarang ada bbrp pihak Khonghucu dan Tao yang mengklaim kalau asal muasal Guanyin adalah dewi Tiongkok kuno sehingga kesannya mereka menganggap Guanyin adalah Dewi milik mereka dan agama Buddha hanya mengakulturasikannya saja dengan Avalokitesvara. Jadi mereka sengaja mengesampingkan Avalokitesvara sebagai Bodhisattva Buddhis dan menonjolkan Guanyin sebagai Dewi Tiongkok kuno, terutama Guanyin wanita yang Berjubah Putih. Mereka menganggap Avalokitesvara India adalah sepenuhnya pria.

Oleh karena itu saya memberikan fakta bahwa Guanyin Wanita dan Berjubah Putih dari segi sejarah adalah Bodhisattva Buddhis dan ada di India dan Nepal, kemudian diadopsi oleh agama-agama lain di Tiongkok. Dan saya juga ingin menunjukkan bahwa Avalokitesvara wanita ada di India dan sangat mempengaruhi wujud wanita Guanyin di Tiongkok.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #31 on: 23 May 2008, 10:55:06 AM »

Bro. Kelana, memang Avalokitesvara sendiri dipengaruhi oleh Visnu dan Siva sekaligus. Pengaruh Siva bisa dilihat dalam kata-kata Nilakantha, Mahakala, Yogisvara dan Sankara. Sedangkan pengaruh Visnu dapat dilihat pada kata-kata Narayana, Narasimha dan Varaha. Sedangkan basis agama Buddha sendiri ditemukan pada awal Dharani yaitu "Namo ratnatrayaya" (Terpujilah Buddha, Dharma, Sangha).

Jangan lupa ada nama Krishna juga.

Quote
Tapi yang saya lihat adalah Siva sebagai Nilakantha dan Mahakala tidak menunggangi sapi. Dan saya sendiri tidak pernah menjumpai Avalokitesvara menunggangi sapi. Bahkan Nilakantha Avalokitesvara juga tidak menunggangi sapi.

Kalau saya melihatnya tidak sebagian-sebagian dari penjelmaan tsb. Saya melihat seperti yang pernah anda sampaikan bahwa sapi adalah kendaraan dari Shiva. Jadi apapun avataranya tapi tetap 1 atman yaitu Shiva itu sendiri. Nah, kalau dari pemahaman Sdr. Gandalf (melihat sebagian-sebagian dari avatara), kita pun bisa melihat ada nama Krishna (salah satu avatara Vishnu), dan Krishna dianggap sebagai pelindung dari sapi (Gopala), dalam kisahnya ia adalah seorang pengembala sapi.

Quote
Lagipula kalau memang benar karena pengaruh Hindu, lantas kenapa rakyat Tibet tidak menganut "beef taboo" juga? Padahal Avalokitesvara adalah Bodhisattva "terpenting" rakyat Tibet.

Ini menarik. Mungkin sikon yang tidak memungkinkan untuk "beef taboo". Setahu saya mereka bahkan tidak vegetarian karena geografinya yang tidak memungkinkan. Dan pertanyaan lain adakah sapi di Tibet? (mungkin yang pernah ke tibet bisa memberitahu), karena setahu saya lebih banyak hewan yak. Dan apakah yak bisa dikatakan sebagai sapi?

Quote
Oleh karena itu saya lebih suka mengaitkan "beef taboo" dengan cerita ayah Miao Shan, ketimbang pengaruh dari Hinduisme. Belum lagi kebanyakan orang juga mengaitkan "beef taboo" dengan ayah Miao Shan.
_/\_
The Siddha Wanderer

Jika kita mengacu pada cerita Miao Shan, timbul pertanyaan: dari mana asal kisah ini berasal? Pasti ada yang menceritakan kisah ini. Dan mengapa harus sapi, kenapa tidak kerbau misalnya , atau kelinci atau rusa?
(note; sebenarnya sapi atau kerbau ya?)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #32 on: 23 May 2008, 08:20:53 PM »

Kalau saya melihatnya tidak sebagian-sebagian dari penjelmaan tsb. Saya melihat seperti yang pernah anda sampaikan bahwa sapi adalah kendaraan dari Shiva. Jadi apapun avataranya tapi tetap 1 atman yaitu Shiva itu sendiri. Nah, kalau dari pemahaman Sdr. Gandalf (melihat sebagian-sebagian dari avatara), kita pun bisa melihat ada nama Krishna (salah satu avatara Vishnu), dan Krishna dianggap sebagai pelindung dari sapi (Gopala), dalam kisahnya ia adalah seorang pengembala sapi.

Ini menarik. Mungkin sikon yang tidak memungkinkan untuk "beef taboo". Setahu saya mereka bahkan tidak vegetarian karena geografinya yang tidak memungkinkan. Dan pertanyaan lain adakah sapi di Tibet? (mungkin yang pernah ke tibet bisa memberitahu), karena setahu saya lebih banyak hewan yak. Dan apakah yak bisa dikatakan sebagai sapi?

Jika kita mengacu pada cerita Miao Shan, timbul pertanyaan: dari mana asal kisah ini berasal? Pasti ada yang menceritakan kisah ini. Dan mengapa harus sapi, kenapa tidak kerbau misalnya , atau kelinci atau rusa?
(note; sebenarnya sapi atau kerbau ya?)

Timbul pertanyaan pula: bukankah sapi adalah binatang suci dalam agama Hindu, lantas kenapa di legenda Miao Shan digambarkan sebagai bentuk buah karma buruk?

Jangan-jangan "beef taboo" ini pengaruh dari agama Buddha sendiri, di mana dikatakan bahwa Bodhisatta (kelahiran lalu Sang Buddha) pernah terlahir sebagai sapi di neraka.

Yak masih satu Genus dengan sapi yaitu Bos. Di Tibet, banyak juga perkawinan campur antara Yak dan "sapi umum" (cow/cattle) yang kita banyak ketahui, yaitu dengan nama Dzo. Oleh karena itulah jelas bahwa ada sapi di Tibet. Tapi sampai sekarangpun, tidak ada bukti-bukti yang mengatakan bahwa rakyat Tibet tidak melakukan "beef taboo" karena atas dasar alasan kondisi geografis.

Atau mungkin memang di Tibet sama sekali tidak pernah dikenal tentang "beef taboo"?

Bahkan di negara Mahayana seperti Jepang dan Korea, setahu saya, tidak pernah melakukan "beef taboo" ini. Karena legenda Miao Shan sendiri tidak begitu terkenal di Jepang dan Korea. Demikian juga negara Buddhis Vajrayana seperti Mongolia, yang walaupun ada sapi di sana, tidak pernah menganut beef taboo.

_/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #33 on: 23 May 2008, 10:08:38 PM »

Timbul pertanyaan pula: bukankah sapi adalah binatang suci dalam agama Hindu, lantas kenapa di legenda Miao Shan digambarkan sebagai bentuk buah karma buruk?

Pertanyaannya juga adalah bukanlah dalam Hinduism dilahirkan kembali menjadi hewan dalam hal ini sapi bisa dikatakan juga karma buruk?

Quote
Jangan-jangan "beef taboo" ini pengaruh dari agama Buddha sendiri, di mana dikatakan bahwa Bodhisatta (kelahiran lalu Sang Buddha) pernah terlahir sebagai sapi di neraka.

Jika kisah ini ada dalam sutra/sutta, maka mungkin ini memang  pengaruh dari agama Buddha sendiri, tapi sayangnya saya belum membaca kisah ini. Sapi di neraka?? Hmm... :-?

Quote
Yak masih satu Genus dengan sapi yaitu Bos. Di Tibet, banyak juga perkawinan campur antara Yak dan "sapi umum" (cow/cattle) yang kita banyak ketahui, yaitu dengan nama Dzo. Oleh karena itulah jelas bahwa ada sapi di Tibet. Tapi sampai sekarangpun, tidak ada bukti-bukti yang mengatakan bahwa rakyat Tibet tidak melakukan "beef taboo" karena atas dasar alasan kondisi geografis.

Atau mungkin memang di Tibet sama sekali tidak pernah dikenal tentang "beef taboo"?

Bahkan di negara Mahayana seperti Jepang dan Korea, setahu saya, tidak pernah melakukan "beef taboo" ini. Karena legenda Miao Shan sendiri tidak begitu terkenal di Jepang dan Korea. Demikian juga negara Buddhis Vajrayana seperti Mongolia, yang walaupun ada sapi di sana, tidak pernah menganut beef taboo.

_/\_
The Siddha Wanderer

Good...make sense.  :)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline GandalfTheElder

  • Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #34 on: 24 May 2008, 08:01:10 AM »
Pertanyaannya juga adalah bukanlah dalam Hinduism dilahirkan kembali menjadi hewan dalam hal ini sapi bisa dikatakan juga karma buruk?

Jika kisah ini ada dalam sutra/sutta, maka mungkin ini memang  pengaruh dari agama Buddha sendiri, tapi sayangnya saya belum membaca kisah ini. Sapi di neraka?? Hmm... :-?

Good...make sense.  :)


Kisah sapi di neraka saya pernah baca di sebuah literatur dan sapertinya berasal dari Jataka versi Mahayana, namun saya lupa judul dari literatur tersebut. Tapi saya juga menemukan kisah yang sama dan pernah dipost di forum Dhammacitta ini dengan judul Bodhisatta dan Kamma:

Quote
Kapan pertama kalinya Bodhicitta Buddha Gautama timbul?
Ketika beliau masi sebagai sapi penghuni di neraka, dan bekerja menarik sebuah kereta. Sewaktu beliau melihat teman2nya yang kesakitan menarik kereta tersebut, beliau memikirkan untuk sekuat tenaga menarik kereta tersebut untuk meringankan beban teman2nya. Ketika penjaga neraka melihatnya, maka dicambuklah sapi tersebut sampai mati, dan sapi tersebut terlahir kembali di alam deva.
Dari sanalah munculnya aspirasi Bodhicitta Buddha Gautama.

Bahkan ada kisah Jataka mengenai kelahiran kembali sebagai sapi:
http://www.geocities.com/Athens/Stage/5255/dhamma/jataka/sapisukahati.htm

Maka dari itu ada kemungkinan bahwa legenda Miao Shan tersebut terkena pengaruh dari agama Buddha sendiri.

Menjawab yang pertama, bahwa sapi dalam agama Hindu juga dianggap merupakan buah karma buruk, maka pandangan saya begini:
1. Di agama Hindu sapi merupakan akibat karma buruk tapi dianggap suci. Shivapun tidak jarang digambarkan bersama dengan sapi. Nandini juga bukan ayah Shiva.
2. Di agama Buddha dan legenda Miao Shan sapi merupakan akibat dari karma buruk dan TIDAK dianggap suci. Apakah anda pernah melihat penggambaran Guanyin di Tiongkok menunggang sapi? Sapi adalah kelahiran kembali ayah Miao Shan.

_/\_
The Siddha Wanderer
« Last Edit: 24 May 2008, 08:04:52 AM by GandalfTheElder »
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #35 on: 24 May 2008, 12:04:40 PM »
Tolong untuk penjelasan lbh spesifik:
Jelaskan perbedaan sapi dan kerbau...
Krn setau gua yg dilarang konsumsi adalah "Gu Bak"(Daging kerbau)..
Ada yg bisa comment??
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline karma_rinchen

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 3
  • Reputasi: 0
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #36 on: 24 May 2008, 12:50:34 PM »
kita boleh makan daging, tapi kita sebaiknya mulai menghindari makan2 daging. Buddha tidak pernah memaksa. meskipun kalian2 yang vegetarian, masih belum sepenuhnya terhindar dari penderitaan pada makhluk. seperti halnya nasi. bila kita ingin menanam nasi, kebanyakan orang memakai pestisida dsb untuk membunuh serangga2. kalau susu, bila induk sapi itu mempunyai seorang anak, anak sapi tersebut akan kekuranagn gizi dan meniggal karena induknya sudah kehabisan dsbg. source saya dari buku ajran2 varjrayana dari tibet.

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #37 on: 24 May 2008, 01:02:25 PM »
kita boleh makan daging, tapi kita sebaiknya mulai menghindari makan2 daging. Buddha tidak pernah memaksa. meskipun kalian2 yang vegetarian, masih belum sepenuhnya terhindar dari penderitaan pada makhluk. seperti halnya nasi. bila kita ingin menanam nasi, kebanyakan orang memakai pestisida dsb untuk membunuh serangga2. kalau susu, bila induk sapi itu mempunyai seorang anak, anak sapi tersebut akan kekuranagn gizi dan meniggal karena induknya sudah kehabisan dsbg. source saya dari buku ajran2 varjrayana dari tibet.

Ya...
Itukan namanya "Hukum Karma"
Tdk bisa dielakkan terjdnya pembunuhan bukan??
Jk tdk ada "hukum alam" maka bisa terjd ledakan penduduk/ledakkan hewan??^^
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Effendy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #38 on: 05 June 2008, 12:31:10 AM »
Dari beberapa sumber yang pernah saya dapati adalah :
1. kononnya sewaktu Miao shan diusir oleh ortunya ke hutan dengan harapan bahwa Miao Shan akan segera menemui ajalnya, Miao Shan tinggal sendiri di hutan, kemudian Miao Shan bertemu dengan seekor Sapi, dimana kononnya pada saat itu sapi tersebut adalah Carnivora, dan sapi tersebut ingin menyantap Miao Shan, namun dikarenakan Miao Shan tidak takut dan Miao Shan juga mengajarkan cinta kasih dan welas asih kepada si Sapi, akhirnya si Sapi bersumpah (setelah mendengarkan pencerahan dari Miao Shan) bahwa mulai detik tersebut, si Sapi tidak akan memakan makhluk hidup lagi, maka mulai saat itu, si Sapi berubah menjadi Herbivora.
2. Kononnya ayah dari Miao Shan, (setelah diusir ke hutan), dikarenakan orang tuanya masih mendengar bahwa Miao Shan masih hidup dan memberikan pengaruh yang cukup besar (dimana orang tuanya mendengarkan hasutan dari lawan Miao Shan, maaf saya sudah lupa namanya) maka ayah  dari Miao Shan mengirimkan seorang panglima untuk membunuh anaknya sendiri (Miao Shan)
Pada mulanya panglima itu memang berniat untuk membunuh Miao Shan, namun setelah panglima tersebut bertemu dengan Miao Shan, dan setelah mendengarkan wejangan dan pencerahan dari Miao Shan, akhirnya atas pengorbanan dari Sapi tersebut, (sapi yang sudah bertobat) maka si Sapi mengorbankan ke dua bola matanya untuk diberikan kepada Panglima tersebut, yang kemudian oleh panglima tersebut dibawakan kepada orang tuanya Miao Shan, sebagai barang bukti bahwa Panglima tersebut telah membunuh si Miao Shan.
Dikarenakan sapi tersebut sudah bertobat, dan menjalankan seluruh ajaranNya, dan telah rela berkorban untuk menyerahkan ke dua bola matanya demi untuk menyelamatkan Miao Shan, akhirnya si Panglima itu mulai memberikan instruksi kepada anak buahnya semua untuk tidak mengkonsumsi daging Sapi.
3. Kononnya begini, di daerah Tiongkok itu dulunya sangat miskin, dimana mungkin untuk 1 desa mereka hanya memiliki 1 atau mungkin 2 ekor sapi saja, dan sapi tersebut digunakan untuk membajak sawah, terus susunya juga diambil untuk kebutuhan masyarakat, maka sapi ini merupakan makhluk yang sangat mandraguna, untuk menghindari dari berbagai macam ancaman, maka kepala ddesa / kepala kampung tersebut mulai menciptakan sebuah mitos, dimana kepala kampung tersebut diberikan mimpi oleh sang Kwan Im, untuk tidak mengkonsumsi sapi tersebut.
Hal ini dilakukan oleh kepala kampung untuk mengantisipasi si Sapi dari kejahatan (ancaman dari Luar) dan mitos ini berkembang sampai ke kampung tetangga bahkan sampai diturunkan ke anak cucunya.
4. Pernahkah anda melihat kondisi seekor sapi, 1 hari sebelum disembelih?

Pengalaman saya begini,
1. sekitar tahun 1995, saya pernah mengikuti temen saya (pribumi) untuk tinggal di kampungnya (daerah pemotongan hewan). dimana tujuan saya semula adalah berekreasi, sekaligus menambah pengalaman. Pada hari H -1 (1 hari sebelum hari pemotongan Sapi), biasanya  sapi tersebut dipuasakan.
karena terbebas dari rumah, kami itu begadang, bercanda gurau dengan anak2 kampung, ada yang bermain gitar (Maklum sudah lama temen saya tidak pulang kampung), sekitar jam 12 malam, saya mendengar suara sapi.... Saya tidak tahu kenapa sapi itu meraung-raung seperti suara orang yang sedang menangis, suara itu terdengar sampai sekitar jam 2 pagi, dikarenakan saya sudah tidak tahan lagi dengan suara tersebut, saya mencoba untuk menanyakan kepada temen saya, suara apa itu???? dan oleh teman saya dijelaskan bahwa itu adalah suara sapi, dan umumnya sapi itu akan mengeluarkan suara tersebut (meraung-raung) pada hari H-1 sampai hari H (hari Penyembelihannya)
2. Dan dikarenakan suara itu, rasa ingin tahu saya semakin bertambah, akhirnya saya memutuskan untuk tidak tidur, sambil menunggu kapa sapi tersebut berhenti menangis, kalau perlu saya akan menunggu sampai sapi tersebut disembelih.
Pada hari H, sekitar jam 5 pagi saya bersama dengan temen saya melihat acara penyembelihannya. percaya atau tidak saya serahkan kepada pembaca, kalau sapi itu bisa menangis???? Sapi tersebut bisa berlinang air mata.......
3. dan coba bayangkan bagaimana kondisinya sewaktu kaki sapi tersebut diikat, dan sapi tersebut dijatuhkan untuk mempermudah penyembelihannya? sapi tersebut berusaha untuk memberontak, terus terang saja saya sendiri tidak berani melihatnya, sampai-sampai saya tinggali arena penyembelihannya, sampai terdengar suara "Bluk" kemudian terdengar suara sapi itu meraung dan semakin lama semakin kecil akhirnya hilang.

Terus terang saja, pada saat itu saya merasa sangat berdosa, kenapa saya harus melihat kejadian begitu, apakah karena rasa ingin tahu saya saja???
Percaya atau tidak, sebelum tahun 1995 (sebelum saya menyaksikan kejadian tadi) saya ini adalah salah satu penggemar daging sapi, Sate Padang daging sapi, Rendang Sapi, Mie Sop daging Sapi, dll. namun setelah saya menyaksikan tragedi pembunuhan itu, saya menjadi antipati terhadap daging sapi, baik secara sadar ataupun tidak sadar, terus terang saja, saat ini saya tidak mampu mengkonsumsi daging sapi lagi.

Dan yang paling menyedihkan pada akhir-akhir ini, dikarenakan harga daging sapi terus menanjak naik, oleh para pemilik sapi tersebut, ingin menaikkan berat sapi tersebut, 1-2 hari sebelum hari H, sapi tersebut dicocoki dengan air, dimana pada mulut sapi tersebut dimasukkan pipa air kemudian, sapi itu dipaksa untuk meminum air tersebut. hal ini bertujuan untuk menaikkan berat timbangan sapi tersebut, kadang kala ada yang kelebihan sampai2 sapi tersebut terjatuh, dikarenakan kakinya sudah tidak mampu menahan berat badan ditambah lagi dengan berat air yang dipaksakan masuk kedalam mulutnya melalui pipa tersebut... Ampun deh, dan kasihan deh...

 _/\_ _/\_ _/\_
Regards


EK
« Last Edit: 05 June 2008, 12:45:36 AM by Effendy »
Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

Offline Effendy

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 225
  • Reputasi: 15
  • Gender: Male
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #39 on: 05 June 2008, 12:49:27 AM »
Menurut Pendapat saya, kita tidak dapat membuktikan bahwa Dewi Kwan Im itu hanya hidup pada zaman Buddha atau pada suatu zaman ajaran tertentu, sehingga menurut pendapat saya, bahwa dewi Kwan Im itu adalah milik siapapun, yang mana menurut saya adalah bukan sosok dari Dewi Kwan Im yang perlu kita permasalahkan, tetapi adalah ajaran welas asih dan Cinta kasih yang perlu kita tiru.

Bagaimana menurut temen-temen???

 _/\_ _/\_ _/\_

EK
Hidup ini adalah Belajar, maka belajarlah dari kehidupan

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #40 on: 05 June 2008, 08:47:46 AM »
Boleh bertanya, apakah zaman dulu pas Miao Shan ada,sapi itu carnivora? soalnya pada masa Sang Buddha juga,sepertinya tidak ada tulisan sapi karnivora, hal ini sangat lucu,melihat semua leluhur sapi memiliki fosil dengan gigi seri yang artinya bukan pemangsa binatang berbeda dengan fosil harimau yang memiliki gigi taring,cerita ini ga relevan, apakah Miao Shan hidup pada masa sebelum adanya Buddha?artinya jauh dari 2500tahun?
Miao Shan ada pada masa setelah Sang Buddha kan?karena dia sendiri bertekad menjadi bhikkuni pada zaman tiongkok, dan kalo dia hidup sbelum masa Sakyamuni Buddha, i think sangat menggelikan. Terima kasih untuk tidak membuat cerita-ceirta aneh bin ajaib  _/\_

3. Kononnya begini, di daerah Tiongkok itu dulunya sangat miskin, dimana mungkin untuk 1 desa mereka hanya memiliki 1 atau mungkin 2 ekor sapi saja, dan sapi tersebut digunakan untuk membajak sawah, terus susunya juga diambil untuk kebutuhan masyarakat, maka sapi ini merupakan makhluk yang sangat mandraguna, untuk menghindari dari berbagai macam ancaman, maka kepala ddesa / kepala kampung tersebut mulai menciptakan sebuah mitos, dimana kepala kampung tersebut diberikan mimpi oleh sang Kwan Im, untuk tidak mengkonsumsi sapi tersebut.
Hal ini dilakukan oleh kepala kampung untuk mengantisipasi si Sapi dari kejahatan (ancaman dari Luar) dan mitos ini berkembang sampai ke kampung tetangga bahkan sampai diturunkan ke anak cucunya.


Menunjukkan sapi bukan karnivora
« Last Edit: 05 June 2008, 09:03:07 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #41 on: 05 June 2008, 08:53:16 AM »
To Effendy,
bolehkah meminta referensi cinta kasih seperti apa ayng telah Kwan Im wujudkan dalam catatan Sutta? apakah itu hanya rekaan semata mem'persona'kan sebuah simbolik Maha Karuna kedalam wujud 'pribadi'. Karena jujur,kalian selalu bilang cinta kasih Kwan Im,namun cinta kasih apa?tidak pernah jelas, sutra yang mencatat keberadaannya juga hanya beberapa dari ratusan Sutra,apakah itu menjadi dasar pegangan?

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #42 on: 05 June 2008, 09:09:02 AM »
Mohon maaf kalau saya agak vokal.
Saya dulu pernah menulis drama mengenai Putri Miaoshan berhubung saya pernah menjadi sutradara drama panggung di sebuah UKM Buddhist dan melakukan research dari banyak pihak apalagi di sisi Chinese mythology serta tulisan-tulisan Buddhisme Tiongkok, jadi saya mengerti mana cerita asli mana cerita yang didongengkan sama seperti Perjalanan Ke Barat yang sesungguhnya tidak ada mistisnya malah dibuat menjadi dongeng siluman dan ini itu.

Maaf, sejarah adalah kebenaran yang tidak dibuat-buat. Kalau saya menceritakan sapi adalah karnivora ke periset/peneliti,semua pasti akan menganggap saya gila,karena nenek moyang sapi turun temurun dari fosil yang didapat tidak ada pembuktian makan daging dan segala macamnya.

Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #43 on: 05 June 2008, 09:34:07 AM »
To Effendy,
bolehkah meminta referensi cinta kasih seperti apa ayng telah Kwan Im wujudkan dalam catatan Sutta? apakah itu hanya rekaan semata mem'persona'kan sebuah simbolik Maha Karuna kedalam wujud 'pribadi'. Karena jujur,kalian selalu bilang cinta kasih Kwan Im,namun cinta kasih apa?tidak pernah jelas, sutra yang mencatat keberadaannya juga hanya beberapa dari ratusan Sutra,apakah itu menjadi dasar pegangan?


Salah satu perwujudan cinta kasih Kwan Im diungkapkan oleh Buddha dalam Saddharmapundarika Sutra bagian Samanthamukha varga.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: Mengapa Pengikut Guan Yin dilarang konsumsi sapi?
« Reply #44 on: 05 June 2008, 09:42:00 AM »
Mohon maaf kalau saya agak vokal.
Saya dulu pernah menulis drama mengenai Putri Miaoshan berhubung saya pernah menjadi sutradara drama panggung di sebuah UKM Buddhist dan melakukan research dari banyak pihak apalagi di sisi Chinese mythology serta tulisan-tulisan Buddhisme Tiongkok, jadi saya mengerti mana cerita asli mana cerita yang didongengkan sama seperti Perjalanan Ke Barat yang sesungguhnya tidak ada mistisnya malah dibuat menjadi dongeng siluman dan ini itu.

Maaf, sejarah adalah kebenaran yang tidak dibuat-buat. Kalau saya menceritakan sapi adalah karnivora ke periset/peneliti,semua pasti akan menganggap saya gila,karena nenek moyang sapi turun temurun dari fosil yang didapat tidak ada pembuktian makan daging dan segala macamnya.



Dalam Buddhisme Mahayana sendiri saja telah jelas mengklasifikasikan kisah Putri Miao Shan sebagai Kwan Im hanyalah cerita rakyat yang tidak ada hubungannya dengan aspek historis. Yang dipetik dari balik kisah ini adalah inspirasinya.
Jadi adalah sia-sia memperdebatkannya dari aspek sejarah. Dengan demikian perdebatan apakah sapi itu karnivora atau herbivora juga menjadi absurd.