//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?  (Read 62620 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #75 on: 01 March 2013, 01:03:42 PM »
Maaf, saya bukan saudara atau bapakmu. Bagaimana saja rekan ini.
'khawatir'
WOW, ternyata saya telah mengatakan sesuatu yang tidak berkaitan. Saya harus pergi bercermin dulu.
Ya, saya memaafkan Anda. Kita'kan rekan.

Rekan Sunyata, sekedar info saja, sebutan Sdr/Sdri, atau Bapak, ini adalah etika penulisan yang formal, dari kop surat sampai sebutan umum di masyarakat. Sedangkan panggilan Om, saya kira belum umum. Sampai disini bisa dimengerti?

Khawatir Anda sebut bukan terbebani, lalu saya tanya apa kriteria terbebani, Anda jawab 'khawatir'? Dimana dan bagaimana konsistensi Anda? :)

Sejauh ini yang saya tahu Anda mengaitkan kekhawatiran rekan Hadi dan Ibu dalam kasus Naruto tersebut dengan dua hal yang tidak berkaitan langsung, makanya saya beri contoh bahwa kekhawatiran Ibu tersebut bisa saja berasal dari anaknya yang tidur terlalu malam, bukan soal film Naruto yang ditontonnya. Ini berlaku sama untuk postingan rekan Hadi, dimana kekhawatiran beliau lebih kepada keterbebanan umat Buddha yang melihat foto, bukan foto/obyek-nya yang dipermasalahkan. Saya kira harusnya Anda sudah mengerti.  _/\_

Maaf lagi jika belum mengerti, itu pasti kesalahan saya. :)

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #76 on: 01 March 2013, 01:04:50 PM »
lempar handuk

Sini saya tangkap.  ;D

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #77 on: 01 March 2013, 01:15:24 PM »
Mengenai foto2 merokok itu sudah pernah ada yg posting, cuma kalau saya baca kesan-nya diskusi di sana tidak memojokkan aliran-nya.
Nah kalau di thread ini kesan-nya memojokkan suatu aliran.

Kalau mau netral harusnya dibahas satu persatu gambar itu pelanggaran-nya di mana walau kita gak tau itu foto biksu aslii atau bukan, jadi bukan membangun opini bahwa banyak biksu-biksu "mahayana" seperti itu. Apalagi di indonesia juga banyak biksu2 palsu yg cuma mengenakan jubah untuk mencari uang.

Menurut saya bukan soal terbebani tapi lebih baik fokus pelanggaran-nya di mana biar diketahui bersama, karena saya sendiri belum paham mana yg termasuk melanggar atau tidak dari etika mahayana.

Kalau yang saya baca dari tulisan Sdr. Tono, sudah jelas dalam beberapa postingan upaya generalisasi dan penggiringan opini itu jelas ditulis, walau dengan dalih "melempar handuk" bahwa tulisan itu ditujukan ke saya. :) Apapun alasannya, tulisan itu sudah jelas bermakna penghakiman sepihak dan penyamarataan.

Mengenai pelanggaran, sebenarnya bisa dilihat sesuai dengan sekte/aliran yang ia anut. Kalau memang rahib tersebut dari Mahayana, tentu rujukan aturannya harus dari sekte bersangkutan, serta jika ada validasi pasal/ayat yang ia langgar.

Kalau ada yang menyebut melanggar, tentu umumnya punya referensi (dasar) pernyataannya.

Kita tunggu saja.  _/\_

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #78 on: 01 March 2013, 01:29:01 PM »
Kalau yang saya baca dari tulisan Sdr. Tono, sudah jelas dalam beberapa postingan upaya generalisasi dan penggiringan opini itu jelas ditulis, walau dengan dalih "melempar handuk" bahwa tulisan itu ditujukan ke saya. :) Apapun alasannya, tulisan itu sudah jelas bermakna penghakiman sepihak dan penyamarataan.

Mengenai pelanggaran, sebenarnya bisa dilihat sesuai dengan sekte/aliran yang ia anut. Kalau memang rahib tersebut dari Mahayana, tentu rujukan aturannya harus dari sekte bersangkutan, serta jika ada validasi pasal/ayat yang ia langgar.

Kalau ada yang menyebut melanggar, tentu umumnya punya referensi (dasar) pernyataannya.

Kita tunggu saja.  _/\_

saya harus memberikan klarifikasi karena postingan di atas sudah mengarah pada "fitnah", bahwa komentar "melempar handuk" itu adalah postingan saya, bukan Dato.



Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #79 on: 01 March 2013, 01:35:29 PM »


jika di thread ini ada kesan memojokkan mahayana, itu sy sengaja mengiring om sunya untuk berkomentar, apakah diri nya merasa terbebani sampai dia harus ikut mengomentari tulisan saya tentang biksu mahayana.

moga dipahami, maaf jk terkesan memojokkan mahayana.

1,bukan hanya sebatas kesan memojokkan tapi sudah menjelekkan.
2,dengan tujuan HANYA untuk menggiring Sunya untuk berkomentar,lalu TEGA menjelekkan Mahayana,anda salah perhitungan,lain kali bisa belajar lebih cantik.
3,minta maaf? kepada siapa? tidak ada seorangpun yang berhak mengakui sebagai pemilik Mahayana sehingga BOLEH menerima permintaan maaf.

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #80 on: 01 March 2013, 01:43:13 PM »
1,bukan hanya sebatas kesan memojokkan tapi sudah menjelekkan.
2,dengan tujuan HANYA untuk menggiring Sunya untuk berkomentar,lalu TEGA menjelekkan Mahayana,anda salah perhitungan,lain kali bisa belajar lebih cantik.
3,minta maaf? kepada siapa? tidak ada seorangpun yang berhak mengakui sebagai pemilik Mahayana sehingga BOLEH menerima permintaan maaf.

IMO, jika ada pernyataan seorang member yg terkesan menjelekkan, dan bahwa pernyataan itu tidak benar, maka bagi yg memahami seharusnya mengklarifikasi, misalnya "begini loh, dalam ajaran Mahayana ada aturan tidak boleh begini begitu, jadi oknum2 di atas berperilaku tidak sesuai ajaran Mahayana, jadi bukan salah mahayananya." dengan begini pembaca akan lebih menghargai dan juga anda telah berkontribusi dalam memberikan pembelajaran kepada pembaca.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #81 on: 01 March 2013, 02:10:52 PM »
* morpheus lagi mikir bikin thread "bhikkhu theravada melanggar kaga kek gini?" biar rame *
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #82 on: 01 March 2013, 02:13:19 PM »
* morpheus lagi mikir bikin thread "bhikkhu theravada melanggar kaga kek gini?" biar rame *


ditunggu, lebih bagus lagi kalo bhikkhu indonesia

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #83 on: 01 March 2013, 02:20:47 PM »
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #84 on: 01 March 2013, 02:25:46 PM »
Rekan Sunyata, sekedar info saja, sebutan Sdr/Sdri, atau Bapak, ini adalah etika penulisan yang formal, dari kop surat sampai sebutan umum di masyarakat. Sedangkan panggilan Om, saya kira belum umum. Sampai disini bisa dimengerti?
Ternyata rekan tidak mengerti dan saya juga tidak berniat untuk menjelaskannya kepada rekan.

Quote
Khawatir Anda sebut bukan terbebani, lalu saya tanya apa kriteria terbebani, Anda jawab 'khawatir'? Dimana dan bagaimana konsistensi Anda? :)
Tolong bantu saya cari di mana saya menulis hal tersebut.

Quote
Sejauh ini yang saya tahu Anda mengaitkan kekhawatiran rekan Hadi dan Ibu dalam kasus Naruto tersebut dengan dua hal yang tidak berkaitan langsung, makanya saya beri contoh bahwa kekhawatiran Ibu tersebut bisa saja berasal dari anaknya yang tidur terlalu malam, bukan soal film Naruto yang ditontonnya. Ini berlaku sama untuk postingan rekan Hadi, dimana kekhawatiran beliau lebih kepada keterbebanan umat Buddha yang melihat foto, bukan foto/obyek-nya yang dipermasalahkan. Saya kira harusnya Anda sudah mengerti.  _/\_

Maaf lagi jika belum mengerti, itu pasti kesalahan saya. :)
Mohon rekan jangan berbelit2. Jika rekan memang senang menyalahkan diri sendiri, maka biarlah semua menjadi kesalahan rekan.

BTT

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini? To Mister Sunya
« Reply #86 on: 01 March 2013, 02:56:48 PM »
Beberapa alasan saya tidak mengomentari rekan Dato:
1. Banyak asumsi yang kurang logis serta tidak dapat dipertanggungjawabkan.
Dari usia saya yang disebut-sebut lebih tua, padahal tidak saya pernah nyatakan sama sekali.
Asumsi bahwa saya mengatakan mengomentari=terbebani, padahal tidak pernah saya nyatakan satu kali pun.

hehehe...
dr pd buat kesimpulan sepihak, yuks sy giring debat ma ente, ane lg punya byk waktu tuk ladeni logika ente..
1. tunjukan asumsi sy yg kurang logis serta tidak dapat dipertangungjawabkan tu yg mana ? sy rasa anda ckup jantan untuk menunjukan "ini loh yg ga logis" bkn cm sekedar cuap2.

memang anda tidak menyatakan secara tertulis, tp tersirat. bukan kah anda yg menggiring pembaca bahwa komentar2 diatas tentang foto bhikkhu karena terbebani, terlihat dr penggunaan kata kacau, memalukan dan lainnya, apakah anda sudah cukup pinter menguasai jurus belut ? ;D


2. Kurang beretika dalam berdiskusi.
Mengutip dan menanggapi tulisan yang ditujukan pada orang lain, bukan pada dirinya.

oh, klo mengutip dan menanggapi tulisan di forum itu berarti kurang beretika dalam berdiskusi ? apakah ini forum pribadi anda atau forum umum ? boleh tunjukan dimana saya mengutip dan menanggapi tulisan yg ditujukan pada orang lain ?

klo anda bs menunjukan berarti anda bukan asal cuap2 tanpa dasar, jk tdk bs menunjukan, maka anda memang seorang yg memalukan... ;D


3. Generalisasi dan provokatif.
Menyebut bahwa rahib dalam foto adalah Mahayanis, tanpa didasari pembuktian yang empiris.
Menyebut saya juga adalah Mahayanis, padahal tidak ada dasar argumentasinya. Beliau tidak kenal saya, saya tidak pernah menyatakan juga bahwa saya adalah Mahayanis, lalu darimana muncul stigma dan labelisasi tersebut.
Belum cukup sampai disitu, beliau juga menegaskan bahwa beliau dari Theravada, seolah ini konflik antar dua aliran/sekte.
Menurut saya ini berlebihan, kasus rahib ada di foto dan dinilai kurang pantas, sampai membenturkan aliran dan menuduh sana-sini.

apakah anda bs menyatakan bahwa rahib difoto tersebut adalah theravada atau bahkan dr agama lain. bukti ? saya rasa anda tidak bodoh untuk mengetahui model jubah rahib mahayana.

saya pernah mengatakan "anda dari mahayana", jika memang saya, ya di info kan "maaf saya bukan mahayana" selesai, maka saya akan mengatakan "oh maaf, rupanya anda bukan mahayana". koq kekanak-kanakan ? sampe bawa2 stigma n labelisasi.

gini deh, sekarang saya tanya, ada buddhist aliran apa ?

nah, mengenai "konflik antar dua aliran/sekte" dan "sampai membenturkan aliran dan menuduh sana-sini" ini murni fitnah, baca konteks kalimat saya, jgn pandai membuat kesimpulan dan membuat fitnah, jk anda seorang buddhist, anda sudah berbicara tidak benar.

anda berulang kali menuduhkan bahwa saya terbebani sehingga mengomentari foto biksu tersebut. saya menanggapi, saya dari theravada, untuk apa saya terbebani dengan foto biksu mahayana ?

tolong tunjukan secara jelas, dimana kalimat saya yg menguatkan kesimpulan anda bahwa saya menimbulkan konflik dan membenturkan aliran. anda ga perlu menggiring pembaca ke arah yg sebaliknya, hati anda cukup busuk dalam hal ini.


4. Argumentasi intimidatif.
Berulang kali menulis bahwa yang menanggapi berarti terbebani, terguncang, tidak tahu malu, dsb... (tulisan ini telah diedit kemudian: http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,23894.msg436769.html#msg436769). Jadi trik seperti ini seolah ingin menghalangi komentar dari orang lain, sebab sudah ada stigma/label yang mengancam.

anda tau, apa kalimat yg saya edit tersebut ? saya copas kan disini, agar logika anda sedikit bekerja dengan baik

"hehehe... sy ingin melihat, apakah dgn tulisan sy yg kasihan itu, kira2   ada seorang bijak yg pandai logika nya terguncang bathin nya dan menjadi   terbeban ga ? trus mengomentari tulisan sy...

jika ada, maka sy cm bs mengkasihani diri nya yg benar2 tdk tau malu..."

dimana tuduhan "Jadi trik seperti ini seolah ingin menghalangi komentar dari orang lain, sebab sudah ada stigma/label yang mengancam" ??

berulang kali anda disini menyatakan fitnah demi fitnah, sungguh memalukan orang pandai dan bijak dalam spiritual tp membuat fitnah demi fitnah. mohon penjelasan sebelum melebar. saya rasa anda bukan orang pandai dan bijak dalam omong kosong...


5. Menjustifikasi sebuah opini seolah benar, menyatakan bahwa orang lain mengklaim dirinya suci, merasa tinggi, merasa hebat. Padahal dasar (argumentasi)-nya tidak ada sama sekali, hanya berupa opini/paradigma subyektif belaka.

ok, saya uraikan. saya rasa anda masih ingat dengan tulisan ini

"sampai saat ini sy tdk pernah menyatakan bahwa spiritual sy lebih tinggi   dr pd orang lain dengan mengatakan pandai-bijak dalam spiritual,   seperti yg om lakukan.

sampai saat ini saya tidak merendahkan spiritual orang lain dgn mengatakan "masih sangat-sangat muda", seperti yg om lakukan."

saya memang pernah mengatakan, "orang ini diklaim uda kelewat bijak dalam spiritual, mungkin uda capai kesucian jg..." apakah kalimat "mungkin" itu yg anda sebut sebagai "Menjustifikasi" ? terlalu kekanak-kanakan anda...

tolong, klo buat kesimpulan, disertakan dengan bukti, jgn buat kesimpulan sepihak berdasarkan suasana hati anda, apakah bathin anda sudah mulai terguncang ? eh ini pertanyaan loh, bukan justifikasi, ntar bilang saya nuduh bathin anda terguncang... hadoh...

ternyata orang yg pandai-bijak dalam spiritual, bisa membuat fitnah demi fitnah, membuat kesimpulan sepihak berdasarkan suasana hati nya dan "mungkin" bathin nya terguncang kuat...

astagabuddha...  [-o<

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini? To Mister Sunya
« Reply #87 on: 01 March 2013, 03:03:09 PM »
Kalau yang saya baca dari tulisan Sdr. Tono, sudah jelas dalam beberapa postingan upaya generalisasi dan penggiringan opini itu jelas ditulis, walau dengan dalih "melempar handuk" bahwa tulisan itu ditujukan ke saya. :) Apapun alasannya, tulisan itu sudah jelas bermakna penghakiman sepihak dan penyamarataan.

dari pada anda cm bs mengatakan postingan dato'tono bernada "generalisasi dan penggiringan opini" tolong bantu saya, tunjukan, copy kan tulisan sy jika perlu.

fitnah dari mana lagi saya "melempar handuk". wah, ternyata orang yg pinter dan bijak dalam spiritual bs ngaco n jago fitnah gini ya... cm satu kata "me-ma-lu-kannn... " (pake gaya roma irama)

mana lagi tulisan sy yg bermakna penghakiman sepihak dan penyamarataan bung ? bok ya, klo nulis, sertakan bukti, habisi dato' sampe ke akar2 nya, bkn cm pandai bercuap2 n buat fitnah...

haiyahhh... ci lo kooo wong siji iki, ngenes ndelo otak ne koyok udang tenan... ;D


Mengenai pelanggaran, sebenarnya bisa dilihat sesuai dengan sekte/aliran yang ia anut. Kalau memang rahib tersebut dari Mahayana, tentu rujukan aturannya harus dari sekte bersangkutan, serta jika ada validasi pasal/ayat yang ia langgar.

Kalau ada yang menyebut melanggar, tentu umumnya punya referensi (dasar) pernyataannya.

haiyahhh... dagelan apa lg ini... saya ada memvonis biksu botak itu melanggar ? tunjukan deh, tulisan saya yg mana ? saya kasih 3x kesempatan, jika tidak bisa, bole ga saya sebut anda dengan kata sibodoh ? ;D

saya menantikan jawaban anda... kpn aja deh bole anda balas, sesempatnya anda deh... ka - cow

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #88 on: 01 March 2013, 03:04:08 PM »
* morpheus lagi mikir bikin thread "bhikkhu theravada melanggar kaga kek gini?" biar rame *


bakal seru tuh, kapan dimulai ? klo bs ngundang bhikkhu yg heboh di FB beberapa waktu lalu, lebih mantap tuh... ;D

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #89 on: 01 March 2013, 03:14:34 PM »
1,bukan hanya sebatas kesan memojokkan tapi sudah menjelekkan.
2,dengan tujuan HANYA untuk menggiring Sunya untuk berkomentar,lalu TEGA menjelekkan Mahayana,anda salah perhitungan,lain kali bisa belajar lebih cantik.
3,minta maaf? kepada siapa? tidak ada seorangpun yang berhak mengakui sebagai pemilik Mahayana sehingga BOLEH menerima permintaan maaf.

1. gini deh, kadang2 sy merasa aneh... bole bantu saya ga bos, tulisan sy yg dikategorikan "sudah menjelekkan" tu yg mana aja ?

2. saya memang menggiring sunya, tp sy tidak menjelekkan mahayana, apa yg saya tulis, adalah kenyataan, yg menjelekkan mahayana adalah oknum biksu/rahib yg saya temui/lihat. jika memang sy berbohong atas apa yg saya tulis, silakan anda vonis sy dengan sumpah serapah anda...

3. ya jk tdak mau maaf nya ya sudah, gtu aja koq repot toh ya... klo sy ngasih orang, orang ga mau, ya uda sy simpan lg... ;D