//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?  (Read 62618 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Shasika

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.152
  • Reputasi: 101
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #30 on: 28 February 2013, 10:04:48 PM »
apa komentar saya bernada panas? kalau iya sorry lo

iya mungkin karena saya masih baru sih...belum terbiasa dengan kata2 keras.... :(

seandainya anda tidak ingin ada umat yang menjadi berpikiran negatif maka sebaiknya mencari kalimat2 yang bernada menurunkan kepanasan suasana, bahwa anda telah berhasil mendapatkan data yang SESUNGGUH nya itu hanya 'permainan photoshop' atau anda bisa menggunakan kata2 yang bernada menentramkan pembaca, maaf juga lho, saya masih baru jangan dimarahi ya.... _/\_
I'm an ordinary human only

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #31 on: 28 February 2013, 11:45:26 PM »
santai aja.
saya sendiri sama sekali tidak terbebani setelah melihat foto2 itu,tapi saya kawatir kalau2 ada yang terbebani,
misalnya setelah melihat foto2 itu menjadi timbul tanda tanya----bhiksu kok begitu.
semoga saja tidak ada.
=_="

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #32 on: 01 March 2013, 07:11:23 AM »
=_="

Yang dicetak tebal pertama: Terbebani karena foto.
Yang dicetak tebal kedua: Terbebani kalau ada yang terbebani.

Obyek cetak tebal pertama: Foto.
Obyek cetak tebal kedua: Pembaca.

Membaca dan memberi cetak tebal harus lengkap dan tidak sepotong-sepotong.  _/\_

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #33 on: 01 March 2013, 07:34:37 AM »
Yang dicetak tebal pertama: Terbebani karena foto.
Yang dicetak tebal kedua: Terbebani kalau ada yang terbebani.

Obyek cetak tebal pertama: Foto.
Obyek cetak tebal kedua: Pembaca.

Membaca dan memberi cetak tebal harus lengkap dan tidak sepotong-sepotong.  _/\_
Om, apakah kedua beban tersebut muncul setelah melihat foto2 tsb, atau muncul sebelum melihat foto2 tsb?

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #34 on: 01 March 2013, 08:14:41 AM »
Om, apakah kedua beban tersebut muncul setelah melihat foto2 tsb, atau muncul sebelum melihat foto2 tsb?

Saya bukan Om Anda. :)

Jika memang Anda masih sangat-sangat muda hingga belum bisa memahami apa yang dibicarakan, mari saya bantu jelaskan.  _/\_

Kalimat pertama tentu setelah melihat foto baru muncul reaksi (terbebani, tidak terbebani, dsb).
Kalimat kedua, bisa jadi sebelum dan sesudah, sebab:
1. Obyek kekhawatiran adalah pembaca (anggota forum), bukan foto.
2. Di postingan rekan Hadi (yang menyampaikan kekhawatiran) juga sudah jelas dan berkali-kali ia sebutkan, bahwa foto tersebut tidak berarti apa-apa terhadap sudut pandang dia kepada bhikkhu.
3. Dalam postingan para pembaca, sebelum postingan pertama rekan Hadi, sudah jelas kata-katanya secara eksplisit maupun implisit, menjelaskan bahwa mereka terguncang, kaget, tertegun, merasa malu, kacau, dlsb. Semua kata tersebut dapat Anda temukan dalam postingan mereka. Kalau indikasi ini belum mengarah ke 'terbebani', lalu apa definisi yang lebih pas?
4. Saya berikan contoh kasus, sebagai penutup penjelasan ini.
Ibu khawatir anaknya kecewa sebab tidak diijinkan menonton serial Naruto sebelum tidur.
Ini untuk Anda jawab:
a. Apa kekhawatiran ibu terkait dengan sudah menonton atau belum menonton serial Naruto?
b. Apa sang ibu terbebani dengan serial Naruto, atau terbebani dengan rasa kecewa sang anak?

Salam pandai-bijak dalam spiritual.

Semoga Anda berbahagia.  _/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #35 on: 01 March 2013, 08:43:36 AM »
Saya bukan Om Anda. :)

Jika memang Anda masih sangat-sangat muda hingga belum bisa memahami apa yang dibicarakan, mari saya bantu jelaskan.  _/\_

Kalimat pertama tentu setelah melihat foto baru muncul reaksi (terbebani, tidak terbebani, dsb).
Kalimat kedua, bisa jadi sebelum dan sesudah, sebab:
1. Obyek kekhawatiran adalah pembaca (anggota forum), bukan foto.
2. Di postingan rekan Hadi (yang menyampaikan kekhawatiran) juga sudah jelas dan berkali-kali ia sebutkan, bahwa foto tersebut tidak berarti apa-apa terhadap sudut pandang dia kepada bhikkhu.
3. Dalam postingan para pembaca, sebelum postingan pertama rekan Hadi, sudah jelas kata-katanya secara eksplisit maupun implisit, menjelaskan bahwa mereka terguncang, kaget, tertegun, merasa malu, kacau, dlsb. Semua kata tersebut dapat Anda temukan dalam postingan mereka. Kalau indikasi ini belum mengarah ke 'terbebani', lalu apa definisi yang lebih pas?
4. Saya berikan contoh kasus, sebagai penutup penjelasan ini.
Ibu khawatir anaknya kecewa sebab tidak diijinkan menonton serial Naruto sebelum tidur.
Ini untuk Anda jawab:
a. Apa kekhawatiran ibu terkait dengan sudah menonton atau belum menonton serial Naruto?
b. Apa sang ibu terbebani dengan serial Naruto, atau terbebani dengan rasa kecewa sang anak?

Salam pandai-bijak dalam spiritual.

Semoga Anda berbahagia.  _/\_

maaf ni om... emang sih situ bkn om saya, tp ya krn situ kyak nya lebih tua n lebih pandai-bijak dalam spiritual, maka nya sy panggil om... ;D

dr uraian om mengenai terbebani, berarti om jg terbebani dengan tulisan bro sunyata... btul ga om ? jk tidak terbebani, om tdk bakal mengomentari tulisan sunya, seperti rekan2 lain yg diklaim om terbebani krn mengomentari foto tersebut. coba sy uraikan nih ya point2 nya

1. Obyek kekhawatiran adalah si pembaca (anggota forum), bukan foto/tulisan bahkan si penulis.
2. Dalam postingan bro sunya dan rekan2 lain (except om dan om hadi) menyampaikan pandangan mereka, terlepas apa kondisi bathin nya ketika menulis (bkn cm bs sekedar menebak) tp tiba2 om dan om hadi terguncang, kaget, tertegun, dsb, sehingga om dan om hadi mengomentari tulisan2 yg ada...
3. Dalam kasus ibu-anak dan naruto, tiba2 datang si om anak, yg merasa terbebani dgn tindakan si ibu, sehingga ia bertindak sebagai guru yg menasehati murid.

Salam santai dalam spiritual ;D
« Last Edit: 01 March 2013, 08:46:46 AM by dato' tono »

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #36 on: 01 March 2013, 08:50:06 AM »
jadi jawabannya adalah melanggar.
selesai?
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #37 on: 01 March 2013, 09:09:32 AM »
maaf ni om... emang sih situ bkn om saya, tp ya krn situ kyak nya lebih tua n lebih pandai-bijak dalam spiritual, maka nya sy panggil om... ;D

dr uraian om mengenai terbebani, berarti om jg terbebani dengan tulisan bro sunyata... btul ga om ? jk tidak terbebani, om tdk bakal mengomentari tulisan sunya, seperti rekan2 lain yg diklaim om terbebani krn mengomentari foto tersebut. coba sy uraikan nih ya point2 nya

1. Obyek kekhawatiran adalah si pembaca (anggota forum), bukan foto/tulisan bahkan si penulis.
2. Dalam postingan bro sunya dan rekan2 lain (except om dan om hadi) menyampaikan pandangan mereka, terlepas apa kondisi bathin nya ketika menulis (bkn cm bs sekedar menebak) tp tiba2 om dan om hadi terguncang, kaget, tertegun, dsb, sehingga om dan om hadi mengomentari tulisan2 yg ada...
3. Dalam kasus ibu-anak dan naruto, tiba2 datang si om anak, yg merasa terbebani dgn tindakan si ibu, sehingga ia bertindak sebagai guru yg menasehati murid.

Salam santai dalam spiritual ;D

Jadi senyum karena melihat logika begini. :)

Jadi kalau saya kira Anda yang lebih tua, jadi saya panggil Kek, begitu? :) Padahal dalam forum maya tidak diketahui usia ataupun fisik yang menulis, kecuali dari pengakuan atau kesaksian tertentu.

Mengomentari itu bukan indikator terbebani, tapi tulisan yang menyatakan terguncang, kacau, kaget, dsb... yang merupakan indikator lebih akurat bahwa penulis terbebani.

Tidak usah diuraikan, benahi saja logika berpikir dulu.  _/\_

Offline Hadisantoso

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 310
  • Reputasi: 9
  • Gender: Male
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #38 on: 01 March 2013, 09:10:55 AM »
1,berkenaan dengan adanya foto2 itu, saya pribadi sama sekali tidak terbebani.
2,saya menjadi terbebani -dalam arti kawatir,kalau mungkin ada umat pemula,baik member atau tamu DC,yang akan terpengaruh oleh foto2 tsb----tapi semoga kekawatiran/kecemasan saya itu hanya sia sia,itu lebih baik.
salam

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #39 on: 01 March 2013, 09:18:38 AM »
Saya bukan Om Anda. :)

Jika memang Anda masih sangat-sangat muda hingga belum bisa memahami apa yang dibicarakan, mari saya bantu jelaskan.  _/\_
Baiklah, mari kita baca.

Quote
Kalimat pertama tentu setelah melihat foto baru muncul reaksi (terbebani, tidak terbebani, dsb).
Tidak perlu dibahas.

Quote
Kalimat kedua, bisa jadi sebelum dan sesudah, sebab:
1. Obyek kekhawatiran adalah pembaca (anggota forum), bukan foto.
Lalu masalah anda ada dimana? Jangan sampai itu hanya persepsi bukan om saya.

Quote
2. Di postingan rekan Hadi (yang menyampaikan kekhawatiran) juga sudah jelas dan berkali-kali ia sebutkan, bahwa foto tersebut tidak berarti apa-apa terhadap sudut pandang dia kepada bhikkhu.
Ini saya juga sudah tahu.

Quote
3. Dalam postingan para pembaca, sebelum postingan pertama rekan Hadi, sudah jelas kata-katanya secara eksplisit maupun implisit, menjelaskan bahwa mereka terguncang, kaget, tertegun, merasa malu, kacau, dlsb. Semua kata tersebut dapat Anda temukan dalam postingan mereka. Kalau indikasi ini belum mengarah ke 'terbebani', lalu apa definisi yang lebih pas?
'Khawatir'

Quote
4. Saya berikan contoh kasus, sebagai penutup penjelasan ini.
Mari kita baca.

Quote
Ibu khawatir anaknya kecewa sebab tidak diijinkan menonton serial Naruto sebelum tidur.
Ini untuk Anda jawab:
Terima kasih

Quote
a. Apa kekhawatiran ibu terkait dengan sudah menonton atau belum menonton serial Naruto?
Jika si ibu tidak tau apa itu Naruto, maka dia tidak akan terbebani.

Quote
b. Apa sang ibu terbebani dengan serial Naruto, atau terbebani dengan rasa kecewa sang anak?
Misal Naruto tidak tayang di TV, maka si ibu tidak akan terbebani sehubungan dengan serial Naruto. Jika si ibu tidak punya anak, dia pasti terbebani suaminya nonton Naruto sebelum tidur! boleh anda katakan si ibu tidak punya beban sehubungan dengan anaknya.

Quote
Salam pandai-bijak dalam spiritual.

Semoga Anda berbahagia.  _/\_
Terima kasih, bukan om saya. Lain kali replynya jangan berbelit-belit jika persepsi bukan om saya mengatakan bahwa orang tidak memahami apa yang dibicarakan.

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #40 on: 01 March 2013, 09:22:58 AM »
1,berkenaan dengan adanya foto2 itu, saya pribadi sama sekali tidak terbebani.
Ya.

Quote
2,saya menjadi terbebani -dalam arti kawatir,kalau mungkin ada umat pemula,baik member atau tamu DC,yang akan terpengaruh oleh foto2 tsb----tapi semoga kekawatiran/kecemasan saya itu hanya sia sia,itu lebih baik.
salam
Saya ingin bertanya, apakah kekhawatiran anda timbul setelah atau sebelum postingan om ryu tentang foto2, tsb? Terima kasih.

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #41 on: 01 March 2013, 09:23:35 AM »
1,berkenaan dengan adanya foto2 itu, saya pribadi sama sekali tidak terbebani.
2,saya menjadi terbebani -dalam arti kawatir,kalau mungkin ada umat pemula,baik member atau tamu DC,yang akan terpengaruh oleh foto2 tsb----tapi semoga kekawatiran/kecemasan saya itu hanya sia sia,itu lebih baik.
salam

Biasanya thread seperti ini (bhikkhu diduga melanggar Vinaya) pasti ramai dikomentari, dari yang datar sampai yang tendensius. Dalam beberapa postingan, sudah jelas keterguncangan tersebut (sampai digunakan kata kacau, memalukan, sesat, tertegun), tapi masih disanggah sebagai ekspresi keterbebanan. :)

Jujur dalam berekspresi sepertinya bukan bagian dari sila Buddhisme ya?

Saya maklum dan mahfum jika memang demikian.  _/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #42 on: 01 March 2013, 09:27:26 AM »
Jadi senyum karena melihat logika begini. :)

justru sy yg tersenyum dgn logika om loh.. mungkin om bs lebih menggunakan logika om untuk dpt memahami logika sy diatas. klo ga nemu logika nya, itu krn spiritual om kelampau tinggi om... ;D


Jadi kalau saya kira Anda yang lebih tua, jadi saya panggil Kek, begitu? :) Padahal dalam forum maya tidak diketahui usia ataupun fisik yang menulis, kecuali dari pengakuan atau kesaksian tertentu.

bukan kah om pernah mengatakan "Jika memang Anda masih sangat-sangat muda hingga belum bisa memahami apa yang dibicarakan"

jd sy berkesimpulan om tentu nya lebih dewasa dan tua dr pd kita2 disini ;D


Mengomentari itu bukan indikator terbebani, tapi tulisan yang menyatakan terguncang, kacau, kaget, dsb... yang merupakan indikator lebih akurat bahwa penulis terbebani.
Tidak usah diuraikan, benahi saja logika berpikir dulu.  _/\_

nah tu om sadar sendiri, klo mengomentari bukan indikator terbebani.

wah om pandai menilai bathin orang, om bs baca kondisi bathin orang saat berkomentar ya ? koq om tau yg komentar bathin si penulis terguncang, kacau, kaget dsb ?

mau tanya nih om, om bener2 tau, punya kemampuan supranatural ?

ato

om cm pandai menebak2 om ?

hehehehe... ;D klo jawaban nya yg kedua, sungguh disayangkan loh om, orang yg dewasa-pandai-bijak dalam spiritual masih menggunakan jurus tebak menebak... =))

makasih loh om saran nya, ya nti sy perbaiki logika berpikir sy, krn sy orang biasa yg masih belajar menjadi lebih baik.

tp klo om, jgn perbaiki lg logika berpikir om yg dewasa-pandai-bijak dalam spiritual tersebut...

salam santai dalam spiritual om... ;D

Offline Sunya

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 876
  • Reputasi: -16
  • Nothing, but your perception ONLY
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #43 on: 01 March 2013, 09:38:41 AM »
Baiklah, mari kita baca.
Tidak perlu dibahas.
Lalu masalah anda ada dimana? Jangan sampai itu hanya persepsi bukan om saya.
Ini saya juga sudah tahu.
'Khawatir'
Mari kita baca.
Terima kasih
Jika si ibu tidak tau apa itu Naruto, maka dia tidak akan terbebani.
Misal Naruto tidak tayang di TV, maka si ibu tidak akan terbebani sehubungan dengan serial Naruto. Jika si ibu tidak punya anak, dia pasti terbebani suaminya nonton Naruto sebelum tidur! boleh anda katakan si ibu tidak punya beban sehubungan dengan anaknya.
Terima kasih, bukan om saya. Lain kali replynya jangan berbelit-belit jika persepsi bukan om saya mengatakan bahwa orang tidak memahami apa yang dibicarakan.

Anda memberi nama (giving names). Sebagai seorang yang punya etika, saya rasa saudara dapat lebih bijak dalam menyebut lawan diskusi (saya biasa menggunakan Sdr/Sdri, rekan, Pak, Bu, atau sebutan lain yang lebih santun). Jika ini tidak diperhatikan, saya rasa percuma saudara pintar dalam agama apapun, tapi hal mendasar tidak bisa diaplikasikan. :)

Tanggapan saya atas substansi postingan Anda:

Khawatir itu tidak termasuk dalam konteks terbebani ya? Jika bukan, lalu seperti apa kriteria seseorang itu terbebani?

Belum tentu keterbebanan sang ibu karena serial Naruto, bisa jadi karena waktu sudah malam, besok harus bangun pagi, dsb. Tidak ada kaitan tahu atau tidak Naruto. Saya pikir jika serial Doraemon atau Sponge Bob pun, ibu tetap akan melarang jika memang sudah malam. Ini perlu Anda cermati sehubungan Anda mengaitkan keterbebanan tertentu kepada obyek lain, yang tidak berkaitan secara langsung.

Rekan Hadi khawatir terhadap reaksi pembaca, sama sekali tidak berkaitan dengan rekan Hadi terbebani atau tidak dengan foto tersebut.

Ini (saya kira) sudah jelas. Bahkan dari yang bersangkutan sudah memberi klasifikasi permasalahan:

1,berkenaan dengan adanya foto2 itu, saya pribadi sama sekali tidak terbebani.
2,saya menjadi terbebani -dalam arti kawatir,kalau mungkin ada umat pemula,baik member atau tamu DC,yang akan terpengaruh oleh foto2 tsb----tapi semoga kekawatiran/kecemasan saya itu hanya sia sia,itu lebih baik.
salam

Jika ini masih sukar dipahami, mohon dimaafkan kekurangan saya dalam menjelaskan.

Salam bahagia untuk kita semua.  _/\_

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: biksu mahayana melanggar kaga kek gini?
« Reply #44 on: 01 March 2013, 09:38:53 AM »
Biasanya thread seperti ini (bhikkhu diduga melanggar Vinaya) pasti ramai dikomentari, dari yang datar sampai yang tendensius. Dalam beberapa postingan, sudah jelas keterguncangan tersebut (sampai digunakan kata kacau, memalukan, sesat, tertegun), tapi masih disanggah sebagai ekspresi keterbebanan. :)

Jujur dalam berekspresi sepertinya bukan bagian dari sila Buddhisme ya?

Saya maklum dan mahfum jika memang demikian.  _/\_

om, kata bro sanjiva, yg di foto itu biksu om, bukan bhikkhu. masa om ga tau ? saya aja uda tau... ;D

gini loh om, kita berbicara gaya bahasa. penggunaan kata2 seperti kacau, memalukan, sesat dan lain nya, hanya lah bumbu dalam berbicara/menulis, tp apakah itu menyatakan kondisi bathin nya ? blom tentu om... bukan kah om sblum nya sdh menyadari bahwa mengomentari itu bukan indikator terbebani, kenapa sekarang om berbicara sebaliknya, ketika orang lain mengomentari om katakan sebagai indikator terbebani ? namun hal itu tdk berlaku untuk om pribadi... ini yg luar biasa hebat nya logika om ;D

klo mau berpikir ngaco dikti nih om. sy theravada tuk apa sy urus si biksu mahayana ? terlebih mau terbebani dgn prilaku mereka, toh yg dirugikan kan pihak mahayana, bkn theravada, apalagi sy, betul ga om ? ketika sy mengomentari dgn gaya ceplas ceplos anak muda, om mengindikasikan bahwa komentar itu sebagai bentuk terbebani... urusan nya apa coba ? apakah om jg terbebani dgn komentar sy, sampai om repot2 mau mengomentari nya ?

open mind dikit lah om... berpikir luas dalam spiritual deh... ;D