Om Kaucu
Saya ingin nanya, bagaimana cara meningkatkan kecerdasan emosional. Saya pikir hal ini juga penting ya di dalam kehidupan sehari2 termasuk di dalamnya karir.
Sekedar share, saya tipe yang perfeksionis. Kalau diberi skala dari 0 - 10, mungkin saya ada di skala 15. Dalam ambisi kerja, saya pikir saya cukup berambisi untuk terus meningkatkan kinerja pekerjaan, terus belajar, terus termotivasi untuk maju. Hal ini tidak menjadi masalah jika saya bekerja secara solo / individual. Namun masalah menjadi muncul, jika berhubungan dengan faktor external apakah itu berhubungan sama orang, atau bekerja secara team work.
Saya sangat intoleran dengan ketidaksempurnaan, saya memiliki standar yang cukup tinggi dalam bekerja. Apa yang menurut saya bisa karena saya sudah melewati / mencobanya, maka saya anggap itu adalah hal yang bukan mustahil. Namun terkadang standar ini mungkin berlebihan sehingga sulit dipenuhi yang terkadang membuat saya menjadi kesal. Ingin rasanya mengulang semuanya dan membuat sesuatu yang sempurna..
Munculnya perasaan kesal dll menjadi indikasi bahwa kecerdasan emosional saya masih rendah.. Adakah tips2 yang berguna dalam meningkatkan kecerdasan emosional ? Karena saya pikir bekerja secara sempurna mungkin bagus ya.. namun di sisi lain, akibatnya saya mengabaikan faktor hubungan interpersonal. Singkat kata bagaimana caranya agar bisa membuatnya balance dan lebih sabar dalam menghadapi ketidaksempurnaan
Mohon wejangannya..
Bro Forte ,
Karakter Perfeksionis itu bagus , selama diterapkan pada diri sendiri dan anda hidup menyendiri, misalnya sebagai pertapa .
Kalau anda hidup bersama orang lain, dalam masyarakat dan anda menerapkan standard anda kepada orang lain, pastilah banyak masalah yang timbul, karena anda akan sering mengkritik, tidak puas dengan hasil kerja orang lain, dan akhirnya anda yang capek karena anda harus membenahi hasil kerja orang lain, karena tidak sesuai dengan selera anda.
Selain itu, banyak orang yang menghindari anda, sehingga banyak hal yang seharusnya anda bisa minta tolong kepada seseorang untuk meringankan kerja anda dan tentunya menghemat waktu anda; terpaksa harus anda lakukan sendiri, capek sendiri kan?
Bagusnya anda menyadari bahwa meningkatkan Emotional Intelligence dapat membantu anda, ada buku yang sangat bagus karangan David Goleman, yg berjudul "Emotional Intelligence" juga. Dan metode dari Mr. David Goleman berpijak pada meditasi Vipassana sebagai sarana untuk meningkatkan Kecerdasan Emosi; tentunya peningkatan Kecerdasan Emosi tidak bisa dicapai dengan membaca buku tersebut, tetapi anda perlu melakukan sendiri metoda tsb, atau ikut saja meditasi Vipassana.
Nah, itu adalah bagian internal anda yang perlu dilatih agar bisa lebih menyadari setiap emosi yang timbul.
Menurut bahasa populernya, anda perlu meningkatkan People Skill, kemampuan berinteraksi dengan orang lain, termasuk bekerja dalam sebuah team.
Pengertian yang perlu dipahami benar benar dalam berinteraksi dengan orang lain antara lain:
1. Standar bagus bagi setiap individu berbeda beda, bagi anda masih kurang bagus, bagi orang lain sdh bagus.
2. Kemampuan setiap orang berbeda beda, mungkin anda bisa menyelesaikan suatu pekerjaan dengan sempurna dengan waktu 7 jam, sedang kan orang lain , dengan batas waktu 7 jam hanya bisa menyelesaikan dengan kualitas yang kurang bagus.
3. Jika anda mendelegasikan suatu pekerjaan, selain harus jelas jumlah dan kualitas yang harus dicapai, anda juga harus siap jika hasilnya tidak sesuai dengan yang anda inginkan. Dalam hal ini, plan B, untuk menyempurnakan hasil yg kurang bagus, perlu sudah disiapkan.
4. Setiap orang tidak suka dicela, celaan lebih merusak motivasi dibandingkan dengan pujian. Tidak berarti bahwa anda tidak boleh mencela; ada cara yang lebih elegan untuk mengkoreksi, misalnya : Puji dulu hasil kerjanya tepat jumlah dan tepat waktu, dan katakan yang berikutnya minta supaya kualitasnya diperbaiki, tunjukkan contoh kualitas yang diinginkan, bandingkan dengan hasil karyanya yang menurut anda kurang bagus.
5. Berusaha selalu melihat kelebihan orang lain, bukan kekurangannya. Jika anda mampu melihat kelebihan seseorang, maka anda akan melihat orang tersebut dengan lebih positif.
6. Tempatkan orang agar bisa bekerja pada kelebihannya, bukan pada kekurangannya. Misal Jika anda punya karyawan yang kurang teliti, tetapi ramah dan punya kepribadian yang menyenangkan; kalau ditempatkan pada bagian yang memerlukan ketelitian, seperti pembukuan, penimbangan produk, mengedit naskah, maka hasilnya sudah bisa diduga, dia stress dan anda frustrasi. Sebaliknya kalau dia diminta untuk dibagian yang banyak bertemu orang lain seperti bagian pemasaran atau penjualan, akan bagus hasilnya.
7. Demikian juga jika bekerja team, anda perlu melihat kelebihan dari tiap anggota team, dan minta mereka untuk bekerja pada hal hal yang membutuhkan kelebihan mereka.
8. Tidak semua yang kita pikirkan, kita rencanakan dan kita lakukan dengan sempurna menurut kita, memberikan hasil sesuai dengan harapan kita. Contoh yg mungkin pernah dialami mahasiswa : sudah belajar mati matian, sudah mengerti pelajaran tersebut, sudah menjawab soal ujian dengan sempurna, tetapi dosen hanya memberi nilai C. Dan dalam kehidupan, hal seperti ini terjadi lebih banyak lagi, bahkan bukan nilai C yang didapat tetapi malah E, alias mengulang lagi.
9. Perlu memiliki sikap : "Menerima apa yang telah terjadi meskipun tidak memuaskan, tetap berupaya untuk lebih baik lagi pada saat yang berikutnya".
10. Perlu menyadari bahwa banyak orang yang mudah putus asa /menyerah kalau menghadapi masalah; dan mungkin berbeda dengan anda yang punya semangat untuk menembus kesulitan yang dihadapi.
11. Dalam sebuah team work, mau tidak mau perlu kompromi , ada saatnya anda harus menurunkan perfeksionis anda, termasuk ego anda, agar target team tercapai dan semua bekerja dengan semangat.
12. Jangan memandang segala persoalan terlalu serius, bergembiralah. Tidak banyak orang yg suka bergaul dengan orang yang serius dan perfeksionis.
Semoga bermanfaat.