wah...wah koq jadi banyak yang penasaran sama misteri beginian
Grpnya dong
Baiklah karena pemirsa penasaran,saya akan lanjutkan.
Setelah itu si blode meletakan buku paritta dan amulet disamping ranjang. Seingat saya dia diganggu 2x, tapi saya tidak pernah takut. Yang bikin saya khawatir adalah ketika malam hari saya mendengar suara kresek2.... saya langsung menyalakan lampu. Astaga rupanya kawat nyamuk di jendela kuti terbuka atau pakunya lepas sehingga ada tikus yang masuk tapi tidak bisa keluar. Akhirnya malam2 jam 12 malam kita berdua berjingkrak-jingkrak mengusir tikus tersebut
Setelah saya pindah kuti sendirian sekitar jam 12an biasa saya terbangun untuk minum atau buang air kecil. Tiba-tiba saya mendengar suara mengaum macan sebanyak 3x, saya heran kalau ada macan seharusnya tidak mungkin di hutan yang sudah banyak penghuni dan di vihara itu ada 2 ekor anjing tentunya anjing akan menggongong sebagaimana halnya jika ada monyet mendekat ke vihara. Tetapi dan pada akhirnya saya berpikir "ah..emang gua pikirin...uda ngantuk tidur lagi ah..." karena cuaca malam itu sangat dingin.
Setelah 10 hari disana si blode dan saya di tahbis menjadi samanera, menurut si blode setelah menjadi samanera tidak pernah diganggu lagi.
Suatu waktu dimalam hari saya berjalan menuju kuti, saya melihat sekilas makhluk(tidak jelas) seperti orang berdiri berwarna biru keputihan. Dan saya lihat satu di depan kuti si blode, satunya lagi dihari yang lain di kuti salah satu bhikkhu. Hal itu saya abaikan
Setelah berbulan-bulan disana tepatnya hari mendekati lepas jubah pada malam hari sekitar jam 8an saya buang air kecil dan ada yang memanggil nama buddhist saya sebagai samanera 2x . saya pikir seorang bhante memanggil saya, setelah saya tanyakan ke bhante, dia bilang tidak memanggil.Dan suatu malam saya hendak rebahan jam 9an ada suara pria memanggil saya keras "bond" .Saya pun bingung kok bisa tau nick saya di DC
. Dalam hati ada-ada saja nih makhluk.
Dan dimalam lainnya saya tertidur dan terbangun seperti ada yang menggerakan badan saya, dan setelah bangun tidak ada orang. Akhirnya saya tidur lagi.
Jadi pada intinya saya mengabaikan saja hal-hal seperti itu, karena saya tidak merasa terganggu dan anggap saja bagian dari hidup kebersamaan hanya beda dimensi.