//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - Adhitthana

Pages: 1 ... 15 16 17 18 19 20 21 [22] 23 24 25 26 27 28 29 ... 437
316


Ceramah Dharma dengan Venerable Master Hui Li dari Taiwan

Topik Tentatif:
"Bhiksu penebar benih Dharma di Afrika: Menebar kasih menyelamatkan kehidupan"
*Free untuk Umum
**Pengambilan tiket hubungi Sekretariat Buddhist Fellowship Indonesia

Sabtu, 07 Mei 2011
Pukul: 15:00 - 18:00 WIB
Plaza Sentral Lt. 11
Jl. Jenderal Sudirman Kav. 47, Jakarta 12930

317
Buddhist Fellowship Indonesia/Executive mengajak Bapak/Ibu/Sdr./i.,

Sharing Dhamma menyambut Gema Waisak 2555 B.E./2011
“Dhamma – The Way of Life”

Dhamma itu Indah
Namun, sekedar mengenal Dhamma saja belum dapat membebaskan kita dari penderitaan


Bagaimanakah menjadikan Dhamma sebagai
pegangan hidup yang sejati menghadapi gejolak kehidupan?


Mari Diskusi Bersama Keluarga BFI / E


Minggu, 1 Mei 2011
Pk 10.00 – 12.00 WIB
(FREE makan siang)
Ammarin Restaurant, Plaza Sentral

Jadikanlah Semangat Waisak sebagai kekuatan untuk menempuh kehidupan yang lebih baik!

Kami juga menyediakan SEKOLAH MINGGU untuk anak-anak/saudara Anda (3 – 12 th)
Bersama Kakak-Kakak Sekolah Minggu berpengalaman, anak-anak akan dibimbing untuk:
- Belajar Dhamma & Meditasi
- Nonton Film & Bermain Bersama
- Belajar Menggambar, dll
(termasuk makan siang bersama)
Ajarkanlah Dharma kepada anak-anak Anda sejak dini!

”... Berteman dengan teman-teman yang baik, bergaul dengan orang-orang baik. Ia yang mengerti Dhamma hidup berbahagia dengan pikiran yang jernih dan tenang... ” – Dhammapada VI -

Terima Kasih atas dukungan dan partisipasi Anda.

Salam Bahagia,
Sekretariat Buddhist Fellowship Indonesia / Executive
Plaza Sentral Lt. 10, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 47, Jakarta 12930
021-5292 0965 / 0852 8764 1636
http://www.buddhistfellowship.or.id/

318
Kesempatan Berbuat Baik / Donor Darah Mei 2011
« on: 29 April 2011, 02:04:10 AM »
DONOR DARAH DI VIHARA JAKARTA DHAMMACAKKA

Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya (VJDJ) berlokasi di Jl. Agung Permai XV/12 Blok C-3 Sunter Agung Podomoro Jakarta Utara 14350, INDONESIA.

No telp : (021) 6414304, 64716739.

- Minggu, 01 Mei 2011; Setelah Puja Bakti Pagi s.d. pk. 13.00  WIB, di Gedung Serba Guna Lt. I

Ekayana Buddhist Centre menyelenggarakan acara donor darah pada:
Ekayana Buddhist Centre
Jl. Mangga II No.8, Duri Kepa (Tanjung Duren Barat - Greenville)
Jakarta Barat 11510 - Indonesia
Tel. 021-568.7921-22, Fax. 021-568.7923

Hari/Tanggal: Minggu, 15 Mei 2011
Pukul: 11.00-14.00 WIB
...Tempat: Gedung Serbaguna (Gd. DOM) Lt. Dasar Ekayana


 minta info Vihara Dharmmasukha donor darah tgl 8 mei 2011 ??

319
Buddhisme untuk Pemula / Re: Buddha adalah seorang dukun
« on: 29 April 2011, 01:26:48 AM »
sebutkan dulu nama asli anda dan foto besert KTP anda, sebagai bukti keseriusan anda, Alamat bisa di tutup. Semua member akan menjadi saksi keseriusan anda dengan segala konsekwensi pembuktian anda. Setelah itu akan saya berikan petunjuk selanjutnya.
mungkin Ts-nya seorang cewe cakep ?? :D

320
Buddhisme untuk Pemula / Re: Hai mau numpang tanya ya...
« on: 29 April 2011, 12:53:14 AM »
^
^
Daerah tanah kusir ... mungkin lebih dekat ke Vihara Palmerah ?

321
Buddhisme untuk Pemula / Re: Hai mau numpang tanya ya...
« on: 28 April 2011, 12:10:17 AM »
Lokasi di Jakarta ? ..... ke vihara Dhammacakka (sunter)

ini ada jadwal SPD = Sebulan Pendalaman Dhamma
Dhamma Talk VJDJ (18 April - 16 Mei 2011, Pk. 19.00 WIB - selesai)

Senin, 02 Mei 2011
Pembicara:
Y.M. Bhikkhu Jayamedho (d/h. Romo Herman S. Endro) & Bapak Steave Sudjatmiko
Tema:
“Buddhism Membawa Kemakmuran dan Kedamaian”

Selasa, 03 Mei 2011
Pembicara:
Bapak Ridwan Handoyo
Tema:
“Mengelola Konflik dengan Bijaksana”

Senin, 09 Mei 2011
Pembicara:
Y.M. Bhikkhu Atthadhiro
Tema:
“Kecemasan Pencuri Kedamaian”

Selasa, 10 Mei 2011
Pembicara:
Bapak Corneles Wowor., M.A
Tema:
“Harmony, Love and Peace ”

Senin, 16 Mei 2011
Pembicara:
Bapak Ridwan Handoyo
Tema:
“Antara Kebenaran VS Pembenaran”

Vihara Jakarta Dhammacakka Jaya (VJDJ) berlokasi di Jl. Agung Permai XV/12 Blok C-3 Sunter Agung Podomoro Jakarta Utara 14350, INDONESIA.

322
berdana makanan dalam bentuk buah2an diperbolehkan oleh vinaya, tetapi buah2an tsb tidak boleh dalam keaadaan utuh, harus dirusak sedikit, untuk apel atau jeruk bisa dikupas terlebih dulu, untuk pisang, cukup dipotong ujungnya dengan pisau.

tapi spt sarannya Mas Tidar, mempersiapkan bubur adalah pekerjaan mudah, tapi hati2 bagi yg tidak berpengalaman bubur bisa menjadi nasi.
dipagi hari cari makanan vege susah bgt .... tapi tekad utk berdana makanan sudah bulat  ;D
jam 5 pagi ke pasar cari2 makanan vege ... hasil gak ada  ^-^

liat yg jualan kue2/roti ..... mata tertuju pada daon bungkusan yg berisi pisang (molen) ?? ambil 5 bungkus
lalu cari lagi buah2 ..... masih byk yg belum buka, akhirnya hanya yg jualan pisang yg ada .... lalu beli 1 renceng  ::) (renceng ; bhs apa itu  :)) )

pergilah pada tujuan ..... sampe di vihara langsung kedapur dan katanya suruh cepat2 karna waktunya sudah dimulai
cari piring langsung taro 1 renceng tanpa di kupas dulu  :hammer: .... lalu orang yg didapur bilang .... tuch pisang dicuci dulu lalu kupas dan potong2 baru bole di taro di piring ...... waktunya mepet tapi byk yg bantuin juga  ;D .... selesai
langsung bawa tuch piring dengan semangat dan terburu-buru ke lantai 4 ...... eeeh lt 4 sepi kosong lalu turun lagi baru sadar ruang makan ada di lantai dasar  :hammer:  ;D ......
ternyata memang gw rada telat .... Pha Auuk Sayadaw dan Bhante lainnya sedang makan
tetap gw dipersilakan masuk dan bole berdana oleh Dayakanya ......
piring disentuh oleh Bhante ..... gw namaskara 3 x
Keluar ...... ke ruang tunggu  ;D
-tamat-  ;)

323
Perkenalan / Re: Namo Buddhaya salam kenal
« on: 26 April 2011, 01:44:16 AM »
Salam kenal n welcome  _/\_

324
Keluarga & Teman / Re: Mengendalikan anak hyperaktif
« on: 26 April 2011, 01:32:47 AM »
Saya belum bisa memberi saran
tapi ada cerita yg bagus ....

Semoga bermanfaat  _/\_



JANGAN BENCI AKU, MAMAa ...

Dua puluh tahun yang lalu aku melahirkan seorang anak laki-laki, wajahnya lumayan tampan namun terlihat agak bodoh. Hasan, suamiku, memberinya nama Erik. Semakin lama semakin nampak jelas bahwa anak ini memang agak terbelakang. Aku berniat memberikannya kepada orang lain saja atau dititipkan di panti asuhan agar tidak membuat malu keluarga kelak.

Namun suamiku mencegah niat buruk itu. Akhirnya dengan terpaksa kubesarkan juga. Di tahun kedua setelah Erik dilahirkan, akupun melahirkan kembali seorang anak perempuan yang cantik mungil. Kuberi nama Angel. Aku sangat menyayangi Angel, demikian juga suamiku. Seringkali kami mengajaknya pergi ke taman hiburan & membelikannya pakaian anak-anak yang indah-indah.

Namun tidak demikian halnya dengan Erik. Ia hanya memiliki beberapa stel pakaian butut. Suamiku sebenarnya sudah berkali-kali berniat membelikannya, namun aku selalu melarangnya dengan dalih penghematan uang keluarga. Suamiku selalu menuruti perkataanku.

Saat usia Angel 2 tahun, Suamiku meninggal dunia. Erik sudah berumur 4 tahun kala itu. Keluarga kami menjadi semakin miskin dengan hutang yang semakin menumpuk. Akhirnya aku mengambil sebuah tindakan yang akan membuatku menyesal seumur hidup. Aku pergi meninggalkan kampung kelahiranku bersama Angel. Erik yang sedang tertidur lelap kutinggalkan begitu saja.

Kemudian aku memilih tinggal di sebuah rumah kecil setelah tanah kami laku terjual untuk membayar hutang. Setahun, 2 tahun, 5 tahun, 10 tahun.......... telah berlalu sejak kejadian itu.

Kini Aku telah menikah kembali dengan Beni, seorang pria dewasa yang mapan. Usia pernikahan kami telah menginjak tahun kelima. Berkat Beni, sifat-sifat burukku yang semula pemarah, egois, dan tinggi hati, berubah sedikit demi sedikit menjadi lebih sabar dan penyayang.

Angel kini telah berumur 12 tahun dan kami menyekolahkannya di asrama putri sekolah perawatan. Tidak ada lagi yang ingat tentang Erik dan tidak ada lagi yang mengingatnya. Sampai suatu malam. Malam di mana aku bermimpi tentang seorang anak. Wajahnya agak tampan namun tampak pucat sekali. Ia melihat ke arahku. Sambil tersenyum ia berkata, "Tante, Tante kenal mama caya? caya lindu cekali cama Mama!"

Setelah berkata demikian ia mulai beranjak pergi, namun aku menahannya,
"Tunggu..., sepertinya saya mengenalmu. Siapa namamu anak manis?"
"Nama caya Elik, Tante."
"Erik? Erik... Ya Tuhan! Kau benar-benar Erik?"

Aku langsung tersentak bangun. Rasa bersalah, sesal dan berbagai perasaan aneh lainnya menerpaku saat itu juga. Tiba-tiba terlintas kembali kisah ironis yang terjadi dulu, seperti sebuah film yang sedang diputar di kepala. Baru sekarang aku menyadari betapa jahatnya perbuatanku dulu. Rasanya seperti mau mati saja saat itu.

Ya, sepertinya saya memang harus mati..., mati..., mati... Ketika tinggal seinchi jarak pisau yang akan saya goreskan ke pergelangan tangan, tiba-tiba bayangan Erik melintas kembali di pikiranku. Ya Erik, Mama akan menjemputmu Erik...sabar ya nak...."

Sore itu aku memarkir mobil biruku di samping sebuah gubuk, dan Beni suamiku dengan pandangan heran menatapku dari samping. "Maryam, apa yang sebenarnya terjadi?"

"Oh, suamiku, kau pasti akan membenciku setelah kuceritakan hal yang telah kulakukan dulu." tetapi aku menceritakannya juga dengan terisak-isak.

Ternyata Tuhan sungguh baik kepadaku. Ia telah memberikan suami yang begitu baik dan penuh pengertian. Setelah tangisku reda, aku pun keluar dari mobil diikuti oleh suami dari belakang. Mataku menatap lekat pada gubuk yang terbentang dua meter didepan. Aku mulai teringat betapa gubuk itu pernah kutempati beberapa tahun lamanya dan Erik..... Erik......

Aku meninggalkan Erik di sana 10 tahun yang lalu. Dengan perasaan sedih aku pun berlari menghampiri gubuk tersebut dan membuka pintu yang terbuat dari bambu itu. Gelap sekali... Tidak terlihat sesuatu apa pun! Perlahan mataku mulai terbiasa dengan kegelapan dalam ruangan kecil itu.

Namun aku tidak menemukan siapa pun juga di dalamnya. Hanya ada sepotong kain butut tergeletak di lantai tanah. Aku mengambil seraya mengamatinya dengan seksama... Mataku mulai berkaca-kaca, aku mengenali betul potongan kain tersebut, itu bekas baju butut yang dulu dikenakan Erik sehari-hari, baju butut yang kadang aku sendiri jijik mencucinya......

Beberapa saat kemudian, dengan perasaan yang sulit dilukiskan, aku pun keluar dari ruangan itu... Air mataku mengalir dengan deras. Saat itu aku hanya diam saja. Sesaat kemudian aku dan suami mulai menaiki mobil untuk meninggalkan tempat tersebut. Namun, tiba - tiba aku melihat seseorang di belakang mobil kami. Aku sempat kaget sebab suasana saat itu gelap sekali. Kemudian terlihatlah wajah orang itu yang demikian kotor.

Ternyata ia seorang wanita tua. Kembali aku tersentak kaget manakala ia tiba-tiba menegur saya dengan suaranya yang parau.
"Heii...! Siapa kamu?! Mau apa kau ke sini?!"

Dengan memberanikan diri, aku pun bertanya, "Ibu, apa ibu kenal dengan seorang anak bernama Erik yang dulu tinggal di sini?"

Tiba - tiba Ia menjawab, "Kalau kamu ibunya, kamu sungguh perempuan terkutuk! Tahukah kamu, 10 tahun yang lalu sejak kamu meninggalkannya di sini, Erik terus menunggu ibunya seraya memanggil, 'Mamaaa..., Mamaaa!'

Karena tidak tega, saya terkadang memberinya makan & mengajaknya tinggal bersama saya. Walaupun saya orang miskin dan hanya bekerja sebagai pemulung sampah, namun saya tidak akan meninggalkan anak saya seperti itu! Tiga bulan yang lalu Erik meninggalkan secarik kertas ini. Ia belajar menulis setiap hari selama bertahun-tahun hanya untuk menulis ini untukmu....."

Saya pun membaca tulisan di kertas itu...
"Mama, mengapa Mama tidak pernah kembali lagi...? Mama benci ya sama Erik? Ma...., biarlah Erik yang pergi saja, tapi Mama harus berjanji ya, kalau Mama tidak akan benci lagi sama Eric. Udah dulu ya Ma, Erik sayaaaang sama Mama, ......"

Aku menjerit histeris membaca surat itu. "Bu, tolong katakan... katakan di mana ia sekarang? Aku berjanji akan meyayanginya sekarang! Aku tidak akan meninggalkannya lagi, Bu! Tolong katakan..!!" Suamiku memeluk tubuhku yang bergetar sangat keras.

"Nyonya, semua sudah terlambat. Sehari sebelum nyonya datang, Erik telah meninggalkan dunia. Ia meninggal persis di belakang gubuk ini. Tubuhnya sangat kurus, ia sangat lemah. Hanya demi menunggumu ia rela bertahan di belakang gubuk ini tanpa ia berani masuk ke dalamnya. Ia takut apabila Mama-nya datang, Mama-nya akan pergi lagi bila melihatnya ada di dalam sana ...

Ia hanya berharap dapat melihat Mamanya dari belakang gubuk ini... Meskipun hujan deras, dengan kondisinya yang lemah ia terus bersikeras menunggu Nyonya disana. Nyonya, dosa Anda sungguh tidak terampuni!"

Aku kemudian pingsan dan tidak ingat apa-apa lagi.

325
Tolong ! / Re: Help ..! Apakah ini makhluk Peta?
« on: 26 April 2011, 12:16:38 AM »
_/\_
mahluk "PETA" apa ya?
Peta = setan  ;D

326
Diskusi Umum / Re: [ask] Siapakah gadis tercatik dalam tripitaka?
« on: 25 April 2011, 11:54:13 PM »
Hmmm, mungkin benar juga, seperti kisah pangeran Bodhi dlm Dhammapada Atthakatha. Sang pangeran tidak punya anak dan memohon berkah dr Sang Buddha agar punya anak. Namun Sang Buddha tidak memberikan berkah tsb krn karma buruk pasangan suami istri tsb di masa lampau menyebabkan mereka tak punya anak di kehidupan sekarang.....
kasih gambar/lukisan beserta kisahnya .... biar lebih afdol  ;D

Spoiler: ShowHide

Kisah Bodhirajakumara


Suatu ketika Pangeran Bodhi membangun sebuah istana yang sangat indah untuk tempat tinggalnya. Ketika istana tersebut selesai dibangun, ia mengundang Sang Buddha untuk menerima dana makanan.

Untuk acara istimewa ini, ia menghias bangunan dengan memberi pengharum ruangan 4 macam wangi-wangian dan dupa. Juga, kain yang panjang dilembarkan di lantai untuk alas, mulai dari ambang pintu sampai ke dalam ruangan. Karena ia tidak mempunyai anak, pangeran menyatakan harapan yang sungguh-sungguh, berkata dalam hati: "Bila aku dapat mempunyai anak, Sang Buddha akan menginjak kain ini."

Ketika Sang Buddha tiba, Pangeran Bodhi dengan hormat memohon kepada Beliau sebanyak 3 kali untuk memasuki ruangan. Tetapi Sang Buddha tidak beranjak, hanya melihat pada Ananda. Ananda mengerti dan meminta kepada Pangeran Bodhi untuk memindahkan kain dari ambang pintu. Dan Sang Buddha pun masuk ke dalam istana.

Kemudian pangeran mempersembahkan makanan yang enak dan terpilih kepada Sang Buddha. Selesai makan, pangeran bertanya : " Bhante, mengapa Bhante tidak mau berjalan di atas kain alas?"

Sang Buddha bertanya balik kepada pangeran: "Bukankah pangeran membentangkan kain itu dengan harapan agar dikaruniai anak apabila Buddha berjalan di atas kain itu?"

Pangeran membenarkan pertanyaan itu. Kepadanya Sang Buddha mengatakan bahwa ia dan istrinya tidak akan memperoleh anak akibat perbuatan jahat yang mereka lakukan dimasa lampau. Sang Buddha kemudian menceritakan kisah masa lalu mereka.

Pada salah satu kehidupan mereka yang lampau, pangeran dan istrinya adalah satu-satunya orang yang selamat dari bencana kapal. Mereka terdampar pada pulau yang tidak berpenghuni. Disana mereka hidup dengan memakan telur-telur burung, anak-anak burung, dan burung, tanpa perasaan menyesal satu saat pun. Untuk perbuatan jahat itu, mereka tidak dikaruniai anak. Jika mereka mempunyai rasa sesal atas perbuatan mereka pada salah satu saat, mereka akan mempunyai satu atau dua orang anak pada kehidupan sekarang.

Kembali kepada pangeran, Sang Buddha berkata, "Seseorang yang mencintai dirinya sendiri harus menjaga dirinya sendiri di semua tahap kehidupan, atau sedikitnya dalam satu tahap kehidupannya."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut:

"Attānañ ce piyaṃ jaññā
rakkheyya naṃ surakkhitaṃ
tiṇṇaṃ aññataraṃ yāmaṃ
paṭijaggeyya paṇḍito."

Bila orang mencintai dirinya sendiri,
maka ia harus menjaga dirinya dengan baik.
Orang bijaksana selalu waspada
selama tiga masa dalam kehidupannya.

Bodhirajakumara mencapai tingkat kesucian sotapatti setelah khotbah Dhamma itu berakhir.

--------
Notes :
Maksud tahap kehidupan di atas adalah masa kanak-kanak, masa muda, dan masa tua.
Cara terbaik menjaga diri sendiri adalah dengan mempraktekkan
kebajikan.

Pangeran Bodhi adalah putra Raja Udena dari Kosambi; ibunya adalah putrid Raja Candappajjota dari Avanti. Porsi sutta dari §2 sampai §8 juga terdapat di Vin Cv Kh 5/ii. 127-29, yang membawa pada formulasi peraturan yang disebutkan di catatan berikutnya.


MA menjelakan bahwa Pangeran Bodhi tidak mempunyai anak dan menginginkan seorang putra. Dia mendengar bahwa keinginan orang-orang bisa terkabul bila mereka memberikan persembahan khusus kepada Sang Buddha, maka dia membentangkan kain putih dengan pemikiran: “Jika aku bisa mempunyai putra, Sang Buddha akan menapak di atas kain ini; jika aku tidak bisa mempunyai anak, Beliau tidak akan menapak di atas kain ini.” Sang Buddha mengetahui bahwa karena karma buruk di masa lampaunya, Pangeran dan istrinya ditakdirkan untuk tidak mempunyai anak. Jadi Beliau tidak menapak di atas kain itu. Di kemudian hari, Beliau membuat suatu peraturan disiplin yang melarang para bhikkhu menapak di atas kain putih, tetapi kemudian mengubah peraturan itu dengan mengijinkan para bhikkhu melangkah di atas kain sebagai pemberkahan kepada para perumah-tangga.


Pacchimam janatam Tathagato apaloketi. Versi Vin di sini terbaca anukampati, “memiliki kasih sayang,” yang lebih disukai. MA menjelaskan bahwa Y.M. Ananda mengatakan hal ini dengan pemikiran: “Di masa mendatang orang-orang akan menganggap para bhikkhu sebagai jalan untuk memastikan terkabulnya keinginan-keinginan duniawi mereka, dan akan kehilangn keyakinan pada Sangha jika penghormatan yang mereka lakukan tidak membawa hasil yang diinginkan.”

327
bingung juga niee .... jam pagi gini cari masakan vegetarian  ::)

beli buah2an bole gak yaaak? .... pisang, apel,jeruk misalnya?
mana koko Indraaaaaaaaa ..... terangin plzzzzz  ;D

sie2  ^:)^

328
Tolong ! / Re: Butuh Golongan darah O
« on: 25 April 2011, 11:26:31 PM »
saya golongan darah o
Thanks sudah merespon  _/\_
tgl yg dibutuhkan sudah lewat  ;D

Suhu ......  tolong di lock  ;)

329
=)) =)) =)) itu sih tanda lahir bro.. hahahaha..

yg dimaksud itu seperti daki aja, bisa ngelupas tapi lama.  ada yg seperti itu jadi seperti ketombe gitu kalo orang jawa bilang "sumbuk ",itu gak permanen cuma kasian aja sama anaknya.  ;D
kalau di sebut mitos itu terserah yg menilai ,kalau saya sudah melihat seperti apa sumbuk itu .  :)

Menurut Bro wang .....
brapa banyak pria beristri yg sedang hamil tua (7 - 9 Bulan) "berpuasa" demi anak yg akan lahir tanpa kerak (telor) :P  akibat sperma ?
dan brapa banyak suami yg tidak peduli dengan hal ini ..... tapi anaknya lahir tidak membawa kerak (telor) ?
yg terakhir ..... brapa banyak anak yg lahir dengan "cacat bawaan" (punya kerak telor)? ..... akibat suami tidak peduli udah hamil tua keek ... tetap hajar bleh

330
pinjem kamus tetangga " belum terpanggil utk melakukannya"  :)) or kusala kamma blm cukup;D
Alasan yg di buat-buat  :'(

Meditasi adalah pengumpul parami terbaik .... jadi kalo 'merasa" kurang parami langsung ikut retreat meditasi
langsung full .....

apa jawabanmu lagi  ^-^

Pages: 1 ... 15 16 17 18 19 20 21 [22] 23 24 25 26 27 28 29 ... 437