//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: pengemis  (Read 8942 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: pengemis
« Reply #30 on: 06 June 2012, 01:18:25 PM »
yah setapak setapak dulu kale, tukar kan uang 25.000,- anda kebank dengan uang coin "500", biarpun sedikit ada memberi.

yang "setapak-setapak" apa dulu ko/ci? jumlahnya apa niatnya?  :whistle:

terkadang sesuatu yang tidak direncanakan itu lebih bisa mengetes sejauh mana kerelaan kita, apa masih melekat atau tidak.
misalnya pas lagi g bawa uang 500, pecahan paling kecil yang kit bawa adalah 20rb misalnya, apakah kita akan tetap memberi??
menurutku, ini saat yang paling tepat untuk menilai sejauh mana tingkat kerelaan ataupun kemelekatan kita.

bener. kadang pas buka dompet ai pasti nyarinya uang receh dulu   =))

hmm, tapi apakah berdana secara pilih2 itu bukanlah perbuatan yang benar??
karena menurut Sang Buddha seharusnya kita menjadi orang yang berdana kepada siapa saja (tidak peduli dia itu siapa)
mengingat banyak juga kisah Bodhisatta yang mengorbankan dirinya dan hartanya kepada orang lain yang bahkan tidak bermoral, apakah kita harus meneladani-Nya??

sepengalaman ai kalau mau meneladani seseorang/ide harus melalui pemahaman yang benar-benar menyeluruh. soalnya kalau tidak, malah bisa2 muncul penolakan2

saran "setapak-setapak" dari ko/ci daemond menurut ai ada benernya juga, soalnya merupakan suatu proses. ndak mungkin juga kan baru bisa merangkak langsung disuruh berenang  :lotus:

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: pengemis
« Reply #31 on: 06 June 2012, 01:19:42 PM »
semua nya kadang kembali lagi ke kita sendiri seberapa jauh telah melangkah dan bagaimana kesadaran dan pengaruh dari lobha,moha dan dosa kita menjawab hal hal tersebut, dan jawaban nya bagi setiap orang mungkin tidak sama dan juga mungkin jawaban nya berubah setelah melewati waktu dan pengalaman yang di dapat menjadi jawaban lain.


jadi bagi orang tertentu semudah menjentikan jari tapi bagi orang lain bagaimana pun menjentikan jari, jari tersebut tidak menghasikan bunyi (contoh: diri ku biar pun jempol dan jari telunjuk menjentik jari sampai panas dan sakit tetap tidak bisa berbunyi)

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: pengemis
« Reply #32 on: 06 June 2012, 02:03:22 PM »
hmm, tapi apakah berdana secara pilih2 itu bukanlah perbuatan yang benar??
karena menurut Sang Buddha seharusnya kita menjadi orang yang berdana kepada siapa saja (tidak peduli dia itu siapa)
mengingat banyak juga kisah Bodhisatta yang mengorbankan dirinya dan hartanya kepada orang lain yang bahkan tidak bermoral, apakah kita harus meneladani-Nya??
setelah saya pikir2, sepertinya memang tidak.
karna kalo masih pilih2, bisa saja masih melekat.
tergantung pilih2nya juga sih, kalo misalnya tidak memberi dengan alasan kalo diberi nanti si penerima menjadi malas dan terus2an menjadi pengemis, makanya saya tidak akan memberi uang, sebagai gantinya mungkin memberi yang lain, bisa memberi pekerjaan, memberi nasehat, nah itu dana juga kan, dana tidak selamanya harus dalam bentuk materi.

tapi kalo misalnya tidak memberi uang juga tidak memberi yang lain, artinya kehilangan kesempatan untuk berdana. terus nanti liat pengemis yang sama udah sukses misalnya, nanti ada yang bilang nah itu kan gara2 saya g ngasih uang ke dia jadinya dia bisa jadi orang sukses, coba kalo saya kasih pasti sampe sekarang masih jadi pengemis dia. :))
kira2 betull g ya kalo ada yang bilang begitu??

bodhisatva itukan adalah orang yang benar2 sudah bertekad dan sedang menyempurnakan parami untuk kelak menjadi seorang Samma Sambuddha. kita dan ia tentu saja berbeda, kecuali jika kita calon Samma Sambuddha, jadi mengesampingkan yang lain, dan fokus ke pengorbanannya. tapi bisa juga sih, dd wil mau begitu?  :)
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: pengemis
« Reply #33 on: 06 June 2012, 03:12:27 PM »
setelah saya pikir2, sepertinya memang tidak.
karna kalo masih pilih2, bisa saja masih melekat.
tergantung pilih2nya juga sih, kalo misalnya tidak memberi dengan alasan kalo diberi nanti si penerima menjadi malas dan terus2an menjadi pengemis, makanya saya tidak akan memberi uang, sebagai gantinya mungkin memberi yang lain, bisa memberi pekerjaan, memberi nasehat, nah itu dana juga kan, dana tidak selamanya harus dalam bentuk materi.

tapi kalo misalnya tidak memberi uang juga tidak memberi yang lain, artinya kehilangan kesempatan untuk berdana. terus nanti liat pengemis yang sama udah sukses misalnya, nanti ada yang bilang nah itu kan gara2 saya g ngasih uang ke dia jadinya dia bisa jadi orang sukses, coba kalo saya kasih pasti sampe sekarang masih jadi pengemis dia. :))
kira2 betull g ya kalo ada yang bilang begitu??

bodhisatva itukan adalah orang yang benar2 sudah bertekad dan sedang menyempurnakan parami untuk kelak menjadi seorang Samma Sambuddha. kita dan ia tentu saja berbeda, kecuali jika kita calon Samma Sambuddha, jadi mengesampingkan yang lain, dan fokus ke pengorbanannya. tapi bisa juga sih, dd wil mau begitu?  :)
bagus sekali penjelasannya ce... :)
thx...

BTW, kalo untuk meneladani Bodhisatta sepertinya aku belum mampu deh.  :P :P :P
masih diliputi LDM yang berlimpah.. ;D

hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_