jawab: bisa
penjelasan lebih detail:
jika pada saat dia masi di alam manusia dan sudah mempelajari dhamma (sila, samadhi & panya) kondisi pencapaiannya akan mudah ditembus.
seperti kisah 3 gandhaba pada Sakka panha sutta (Tanya jawab dewa sakka).
2 bhikkhu sdh melatih dengan sungguh
2 3 latihan (sila, samadhi & panya) dalam hidup sebagai samana dan terlahir dialam dewa,
2 bhikkhu ini hanya butuh waktu sekejap untuk mengulang kembali yang telah dilakukan dialam manusia dan langsung mati ditempat itu juga,
berpindah alam ke alam para brahma murni yang telah mencapai status anagami. Mudah bukan ?
1 bhikkhu masi tetap menjadi gandhaba dan tetap melekat pada keduniawian dialam dewa dan tidak mampu melaksanakan penembusan ariya magga & phala.
jadi bisa diperkirakan oleh kita sekarang, umat awam, jenis latihan yang dilakukan saat ini untuk bekal penembusan dialam dewa.
Ada banyak kisah yang menyatakan bahwa dialam dewa "pesona" kemewahan, keindahan dan kekuasaannya luar biasa, bahkan bisa melupakan akhibat yang lampau sehingga terlahir dialam surga.
Ini menjadikan sosok baru yang terlahir dialam dewa, tidak mampu melatih 3 latihan (sila, samadhi & pannya) karena kemelekatan duniawi dialam dewa.
tetapi lain halnya jika seseorang dialam manusia sudah berlatih 3 latihan (sila, samadhi & pannya) & mulai melepaskan gegap gempita keduniawian sedikit demi sedikit walaupun tidak masuk pada persamuan sangha (mungkin masi ada tanggung jawab keluarga/duniawi). Ini seperti memperbesar kemungkinan untuk melatih 3 latihan ditempat lebih baik (alam dewa).
Jika parami-nya mendukung untuk terlahir dialam dewa, 3 latihan yang dijalankan akan sangat cepat, istilah teknologi jaman ini: terakselerasi dengan cepat.
singkat cerita: harimau berkumpul dengan harimau
begitu juga orang telah mulai mempraktekan 3 latihan akan selalu mencari teman (kalyana mitta) yang sejalan dengan apa yang sedang dilakukannya.
begitu juga pada saat dia meninggal dan terlahir dialam dewa, dia akan condong mencari teman, para dewa, yang telah/sedang mempraktekan dhamma.
mau tanya, apa tingkat kesucian bisa dicapai di alam dewa?
misal seorang putujana tekun dan ulet dalam praktek dhamma, kemudian mati di alam manusia dan terlahir kembali di alam dewa. di alam tersebut dia terus melanjutkan usahanya dalam praktek dhamma, apa bisa kesucian dicapai di alam tersebut?