Thread ini, lanjutan dari pembahasan mengenai kebenaran relatif yang dibahas di sini >>
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=20155.0;message=346094diawali dengan apa yang disampaikan oleh bro Upasaka :
Suatu "teori yang bisa diterima" itu sangat subjektif di tiap orang. Mengapa? Karena setiap orang punya pengalaman hidup yang berbeda sejak kecil sampai saat ini, sehingga semua informasi yang ditangkap indrianya akan dilogikai sesuai dengan persepsinya. Makanya kita bisa bertemu orang-orang yang sangat yakin dengan suatu teori, meskipun teori itu tidak masuk akal bagi orang lainnya.
di sini saya tidak mengerti, apa yang dimaksud bro Upasaka dengan "subjektif". Jadi, saya bertanya, Apa maksud dari "teori yang bisa diterima" dan maksud dari "subjektif" tersebut? dan apa makna dari "dilogikai sesuai dengan persepsinya" ? apakah pandangan tersebut bertentangan dengan pandangan bahwa "teori yang bisa diterima" itu harus objektif ?
Adapun menurut pendapat saya, teori yang benar harus diterima oleh setiap orang yang berpikiran waras. di dalam teori yang benar, tidak ada unsur subjektif. Jika suatu kebenaran yang objektif diingkari, tidak berarti kebenaran itu subjektif, tetapi orang yang mengingkari itu mungkin belum mengerti, enggan mengerti atau justru tidak waras.
Dengan mengemukakan pandangan saya pribadi, saya tidak bermaksud membantah atau berdebat, tapi bermaksud untuk belajar. Jadi, silahkan bro Upasaka dan yang lainnya untuk menanggapi!