//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Kebenaran Objektif  (Read 38535 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #120 on: 16 May 2011, 01:50:16 PM »
tidak ada yang belajar logika dari google, apa yang di tulis dari google pun faktornya dari kenyataan, bagaimana orang bisa menulis dan memberikan pendapat jika belum pernah mendengar dan membuktikan, sama seperti soal meditasi, bagaimana orang dapat menulis soal meditasi jika tidak / belum pernah melakukan atau bertemu dengan orang yang melakukan. intinya seseorang menulis hal tersebut pastilah ada sumbernya bukan hanya karangan fiksi dll.

kalo seorang menulis buku, dimana kemudian isi bukunya langsung dibaca oleh umat awam, maka si umat awam bisa menjadi bingung. karena bisa jadi ia membaca langsung ke materi-materi pelajaran yang belum waktunya dia baca. Makanya, di dalam hindu, ada kitab-kitab yang hanya boleh dibaca oleh para brahmana. ini untuk menghindari kesalahan tafsir umat awam.

berbeda halnya bila umat awam ini belajar bukan dengan cara membaca tulisan arahat, melainkan dibimbing langsung oleh arahat. seandainya arahat tersebut hendak memberikan bimbingan melalui tulisan, tentu akan diberikannya selembar demi selembar, agar si murid belajar secara bertahap, tidak melompat-lompat hingga membingungkan.

Quote
samakah juga jika belajar dhamma melalui buku buku sutta dll yang juga merupakan benda mati dengan dengan belajar dhamma langsung dibawah bimbingan seorang arahat (makhluk yang tercerahkan)?

tidak sama.

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #121 on: 16 May 2011, 02:16:00 PM »
Tapi kalimat yang tertulis bukan diri adalah yang tiada. Kalimatnya yang tertulis jasmani dan batin bukan diri. Bukankah seharusnya menjadi jasmani bukan diri dan batin juga bukan diri?

apakah anda tidak ingat bahwa anda telah menanyakan pengertian "apa itu diri" menurut pendapat saya?

Quote
Contoh: -Diriku sangat menderita.
              -Tidak ada yang mau menerima diri yang hina ini.
              -Dia pergi seorang diri.
              -Jaga dirimu baik-baik.

Apakah kata-kata diatas itu menunjukkan diri itu yang tiada?

tidak

Quote
Yang saya pelajari dari usia saya masih kecil, yang disebut kata diri itu jasmani dan batin seseorang.

jika diri adalah jasmani dan batin, maka salah perkataan sang Buddha yang menyatakan bahwa jasmani bukanlah diri.

Quote
Ok,terlepas dari perkataan saya diatas. Saya ingin menegaskan/mengulangi kembali. Berarti bro menyetujui kebenaran sang buddha tentang kata-kata jasmani dan batin bukan diri itu karena pertimbangan yang bro sebutkan dari awal.

ya betul.

Quote
Jasmani itu ada.
Batin itu ada.
Diri itu tiada.

Apakah ada alasan yang lain dari itu? Sehingga bro menyimpulkan perkataan sang buddha itu benar?

mungkin saja ada alasan yang lain dari itu, tapi saya tidak atau kurang menyadarinya.





[/quote]

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #122 on: 16 May 2011, 02:21:39 PM »
kalo seorang menulis buku, dimana kemudian isi bukunya langsung dibaca oleh umat awam, maka si umat awam bisa menjadi bingung. karena bisa jadi ia membaca langsung ke materi-materi pelajaran yang belum waktunya dia baca. Makanya, di dalam hindu, ada kitab-kitab yang hanya boleh dibaca oleh para brahmana. ini untuk menghindari kesalahan tafsir umat awam.
berbeda halnya bila umat awam ini belajar bukan dengan cara membaca tulisan arahat, melainkan dibimbing langsung oleh arahat. seandainya arahat tersebut hendak memberikan bimbingan melalui tulisan, tentu akan diberikannya selembar demi selembar, agar si murid belajar secara bertahap, tidak melompat-lompat hingga membingungkan.
beruntung saya belajar agama buddha, karena sang buddha tidak pernah menekankan untuk belajar langsung ke arahat/sang buddha berbeda dengan di hindu yang lebih mementingkan kasta. coba kalau sang buddha memberi perintah hanya belajar dhamma ke dia, wah bisa pusing saya mau cari sang buddha kemana  :))

 dimana mana orang membaca pasti dari awal baru keakhir kecuali membaca tulisan mandarin /arab asli ,dari belakang ke akhir.  ;D orang baca novel saja dari depan sampai akhir gak ada orang baca novel cuma akhirnya saja atau tengahnya saja  :)) :)) :))
 jika kita belajar dari sutta dengan di bimbing oleh orang yang lebih mengerti anggap seorang biksu/romo/pandita masih bisa di terima oleh pikiran saya, tapi kalau mau belajar agama buddhis sampai harus ke arahat/buddha langsung , kemana mau nyarinya bro
Quote
tidak sama.
kalau begitu tolong dong carikan saya arahat supaya bisa belajar langsung tanpa baca2 sutta yang gak mungkin bisa mencapai pencerahan, kalau belajar dari arahat kan langsung pencerahan ...ya kan jadi saya juga gak perlu jadi anggota DC , cukup belajar dengan arahat saya bisa jadi buddha / arahat  ;D  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #123 on: 16 May 2011, 10:41:05 PM »
beruntung saya belajar agama buddha, karena sang buddha tidak pernah menekankan untuk belajar langsung ke arahat/sang buddha berbeda dengan di hindu yang lebih mementingkan kasta. coba kalau sang buddha memberi perintah hanya belajar dhamma ke dia, wah bisa pusing saya mau cari sang buddha kemana  :))

saya mengagumi ajaran buddha pada madzhab theravada. oleh karena itu, saya sangat berterima kasih pada para penulis buku Theravada di dalam dan luar negeri. dari mereka, saya banyak belajar. dan dari apa-apa yang mereka tuturkan, saya telah membuat banyak kesimpulan. selanjutnya, terbukalah kebenaran baru - kebenaran baru yang tidak mudah di fahami oleh kebanyakan orang, termasuk oleh umat buddha sendiri, mungkin termasuk oleh para penulis buku yang telah saya anggap sebagai para guru saya sendiri. dan saya menemukan, banyak ajaran yang nyeleneh dalam agama Buddha yang bertentangan dengan sutta-sutta. Tetapi, tidak lah mudah memahamkan semua hal itu. saya hanya ingin mengatakan bahwa salah satu hal yang saya anggap nyeleneh adalah anggapan "tiadanya buddha yang hidup saat ini" serta keyakinan pada mazhab theravada bahwa setelah parinibana sang Buddha tidak terlahir kembali. sedangkan sang Buddha sendiri tidak menyatakan demikian. banyak orang berbohong, "sang Buddha berkata begini atau begitu" tapi kalau ditanyakan bukti otentiknya tak pernah bisa ditunjukan. waspadalah!

Quote

 dimana mana orang membaca pasti dari awal baru keakhir kecuali membaca tulisan mandarin /arab asli ,dari belakang ke akhir.  ;D orang baca novel saja dari depan sampai akhir gak ada orang baca novel cuma akhirnya saja atau tengahnya saja  :)) :)) :))
 jika kita belajar dari sutta dengan di bimbing oleh orang yang lebih mengerti anggap seorang biksu/romo/pandita masih bisa di terima oleh pikiran saya, tapi kalau mau belajar agama buddhis sampai harus ke arahat/buddha langsung , kemana mau nyarinya brokalau begitu tolong dong carikan saya arahat supaya bisa belajar langsung tanpa baca2 sutta yang gak mungkin bisa mencapai pencerahan, kalau belajar dari arahat kan langsung pencerahan ...ya kan jadi saya juga gak perlu jadi anggota DC , cukup belajar dengan arahat saya bisa jadi buddha / arahat  ;D  _/\_

diantara sejuta umat, hanya satu yang tau dan mengerti bahwa saat ini ada Buddha yang hidup ditengah-tengah umat manusia. kendatipun ia tidak atau belum berjumpa, tapi dengan akalnya yang jernih ia mampu memahami bahwa buddha yang tercerahkan sempurna ada hadir di dunia saat ini.

diantara sejuta umat yang meyakini bahwa ada buddha yang hidup di dunia saat ini, hanya satu yang berusaha mencari di mana sang Buddha berada. dan ketahuilah dengan benar, bahwa diantara sejuta orang yang mencari sang Buddha, hanya satu saja yang diperkenankan bertemu dengan Nya. Apakah anda tidak sanggup memahami hal ini?

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #124 on: 16 May 2011, 10:57:48 PM »
saya mengagumi ajaran buddha pada madzhab theravada. oleh karena itu, saya sangat berterima kasih pada para penulis buku Theravada di dalam dan luar negeri. dari mereka, saya banyak belajar. dan dari apa-apa yang mereka tuturkan, saya telah membuat banyak kesimpulan. selanjutnya, terbukalah kebenaran baru - kebenaran baru yang tidak mudah di fahami oleh kebanyakan orang, termasuk oleh umat buddha sendiri, mungkin termasuk oleh para penulis buku yang telah saya anggap sebagai para guru saya sendiri. dan saya menemukan, banyak ajaran yang nyeleneh dalam agama Buddha yang bertentangan dengan sutta-sutta. Tetapi, tidak lah mudah memahamkan semua hal itu. saya hanya ingin mengatakan bahwa salah satu hal yang saya anggap nyeleneh adalah anggapan "tiadanya buddha yang hidup saat ini" serta keyakinan pada mazhab theravada bahwa setelah parinibana sang Buddha tidak terlahir kembali. sedangkan sang Buddha sendiri tidak menyatakan demikian. banyak orang berbohong, "sang Buddha berkata begini atau begitu" tapi kalau ditanyakan bukti otentiknya tak pernah bisa ditunjukan. waspadalah!

diantara sejuta umat, hanya satu yang tau dan mengerti bahwa saat ini ada Buddha yang hidup ditengah-tengah umat manusia. kendatipun ia tidak atau belum berjumpa, tapi dengan akalnya yang jernih ia mampu memahami bahwa buddha yang tercerahkan sempurna ada hadir di dunia saat ini.

diantara sejuta umat yang meyakini bahwa ada buddha yang hidup di dunia saat ini, hanya satu yang berusaha mencari di mana sang Buddha berada. dan ketahuilah dengan benar, bahwa diantara sejuta orang yang mencari sang Buddha, hanya satu saja yang diperkenankan bertemu dengan Nya. Apakah anda tidak sanggup memahami hal ini?

bukannya anda sendiri yang menyarankan untuk belajar langsung ke arahat?
untuk yg di bold biru, berarti anda sendiri belajar dari buku2 dong? kenapa gak cari arahat langsung aja  ;D

bisa tolong tunjukan , ajaran dalam buddha yang nyeleneh dimana? mohon maklum saya ini umat awam  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline waliagung

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 417
  • Reputasi: 3
  • Gender: Male
  • SEMOGA SEMUA MAHLUK HIDUP BERBAHAGIA
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #125 on: 16 May 2011, 11:19:10 PM »
sy lebih berterima kasi kepada ortu yg merawat dan khamma yg mempertemukan sy dgn dhamma buddha no sekte

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #126 on: 17 May 2011, 12:01:50 AM »
bukannya anda sendiri yang menyarankan untuk belajar langsung ke arahat?
untuk yg di bold biru, berarti anda sendiri belajar dari buku2 dong? kenapa gak cari arahat langsung aja  ;D

bisa tolong tunjukan , ajaran dalam buddha yang nyeleneh dimana? mohon maklum saya ini umat awam  _/\_

suatu waktu, dalam meditasi saya, saya mengalami "meraga sukma". anda tau kan meraga sukma?

ketika "ruh" (tubuh batin) saya ada di langit, saya melihat seluruh makhluk ini sebenarnya merupakan kumpulan cahaya dengan kadar terang yang berbeda-beda. manusia yang cahayanya paling terang, itulah yang paling suci, yang darinya telah hilang "rajas" (kebodohan batin). lalu saya memandang ke arah barat daya, di sana saya melihat ada makhluk yang cahayanya terang benderang, menyentuh segenap penjuru semesta. tapi ia berada di bumi. maka saya yakin, makhluk adalah manusia agung yang paling suci, yang tercerahkan sempurna.

setelah saya kembali ke alam raga saya, lalu saya berkelana untuk mencari manusia agung itu ... setahun....dua tahun... naik gunung, turun gunung, saya terus besabar, ...demi bertemu manusia agung itu.

bersambung ....

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #127 on: 17 May 2011, 12:11:24 AM »
ternyata di dunia banyak orang yang mengaku "Buddha yang hidup", banyak orang yang mengaku "orang suci", mengaku "yang tercerahkan sepenuhnya". setelah sekian lama pencarian, ternyata yang ditemukan bukan satu, tapi banyak. tapi, diantara orang suci, pastilah ada yang paling suci. diantara yang baik, tentu ada yang terbaik. dengan cara apa saya akan mengetahuinya?

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #128 on: 17 May 2011, 12:16:08 AM »
 :-t :-&
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #129 on: 17 May 2011, 12:52:56 AM »
apakah anda tidak ingat bahwa anda telah menanyakan pengertian "apa itu diri" menurut pendapat saya?
betul, saya sudah menanyakan. Tapi anda tidak menjawab apa itu diri. Coba anda cari dari awal postingan anda jika anda sudah menjawabnya "Apa itu diri"




Quote
mungkin saja ada alasan yang lain dari itu, tapi saya tidak atau kurang menyadarinya.
berarti barometer logika anda hanya sampai disini sanggup mengukurnya. barometer logika anda tidak layak dipakai untuk memelajari sutta. terima kasih.



PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #130 on: 17 May 2011, 01:00:02 AM »
betul, saya sudah menanyakan. Tapi anda tidak menjawab apa itu diri. Coba anda cari dari awal postingan anda jika anda sudah menjawabnya "Apa itu diri"

kalo anda bilang saya belum jawab, itu artinya kita harus "turun level". he..he..

mari kita pikirkan yang lebih sederhana lagi, yang lebih mudah lagi, yang cukup gampil untuk kita fahami bersama.

karena sudah sangat jelas, saya telah menjawab pertanyaan anda. tapi anda bilang "belum". sudahlahlah, jangan diteruskan bahasan yang ini. tidak akan baik akibatnya. masih banyak persoalan lain yang bisa lebih mudah untuk kita diskusikan.


Quote
berarti barometer logika anda hanya sampai disini sanggup mengukurnya. barometer logika anda tidak layak dipakai untuk memelajari sutta. terima kasih.


saya tanya  dan jawab dengan jujur!

1. apa anda iri, karena orang lain lebih pintar
2. apakah anda sangat tidak suka dengan orang lain, karena orang lain tampak sombong di mata anda?
3. apakah anda marah, karena anda merasa harga diri anda dilecehkan orang lain
4. apakah anda senang mengatakan orang lain begini dan begitu dengan penilaian yang rendah agar orang lain merasa sakit hati?
5. apakah anda merasa lebih memahami logika dari pada saya?

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #131 on: 17 May 2011, 01:10:18 AM »
kalo anda bilang saya belum jawab, itu artinya kita harus "turun level". he..he..

mari kita pikirkan yang lebih sederhana lagi, yang lebih mudah lagi, yang cukup gampil untuk kita fahami bersama.

karena sudah sangat jelas, saya telah menjawab pertanyaan anda. tapi anda bilang "belum". sudahlahlah, jangan diteruskan bahasan yang ini. tidak akan baik akibatnya. masih banyak persoalan lain yang bisa lebih mudah untuk kita diskusikan.


saya tanya  dan jawab dengan jujur!

1. apa anda iri, karena orang lain lebih pintar
2. apakah anda sangat tidak suka dengan orang lain, karena orang lain tampak sombong di mata anda?
3. apakah anda marah, karena anda merasa harga diri anda dilecehkan orang lain
4. apakah anda senang mengatakan orang lain begini dan begitu dengan penilaian yang rendah agar orang lain merasa sakit hati?
5. apakah anda merasa lebih memahami logika dari pada saya?
tapi kalau dilihat dalam hal ini dan di posting manapun , anda lebih cenderung pintar memainkan kata, tapi untuk menjawab..  :) saya harus akui pemikiran logis sis sriyeklina lebih tinggi dari anda. seharusnya anda lebih jeli terhadap tiap jawaban saya di sebelah, kenapa saya memilih meng "iya" kan kata2 anda, karena apa jawaban anda selalu berputar, diskusi dengan anda bukan mendapat titik temu , tetapi malah sebaliknya malah membuat diskusi semakin melenceng jauh dari apa yang ingin di diskusikan.
seperti comment anda di atas ini, sangat menunjukan diri anda adalah orang yang ingin di sanjung, ingin di anggap lebih dari orang lain dan berkesan sombong , itu sangat benar sekali. bahkan mungkin anda ingin saya sebut lagi sebagai arahat seperti di tread sebelah?
coba anda gunakan ilmu logika anda yang entah anda pelajari dari mana.
dan saya pun berani mengatakan  ilmu logika orang lain itu lebih tinggi dari anda.  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #132 on: 17 May 2011, 01:22:43 AM »
tapi kalau dilihat dalam hal ini dan di posting manapun , anda lebih cenderung pintar memainkan kata, tapi untuk menjawab..  :) saya harus akui pemikiran logis sis sriyeklina lebih tinggi dari anda. seharusnya anda lebih jeli terhadap tiap jawaban saya di sebelah, kenapa saya memilih meng "iya" kan kata2 anda, karena apa jawaban anda selalu berputar, diskusi dengan anda bukan mendapat titik temu , tetapi malah sebaliknya malah membuat diskusi semakin melenceng jauh dari apa yang ingin di diskusikan.
seperti comment anda di atas ini, sangat menunjukan diri anda adalah orang yang ingin di sanjung, ingin di anggap lebih dari orang lain dan berkesan sombong , itu sangat benar sekali. bahkan mungkin anda ingin saya sebut lagi sebagai arahat seperti di tread sebelah?
coba anda gunakan ilmu logika anda yang entah anda pelajari dari mana.
dan saya pun berani mengatakan  ilmu logika orang lain itu lebih tinggi dari anda.  _/\_

he..he... intinya anda tidak tertarik dengan ilmu logika saya. tapi anda sangat terpikat dengan kesombongan saya.

jadi, selamat menikmati!

Offline Satria

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 673
  • Reputasi: -17
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #133 on: 17 May 2011, 01:26:29 AM »
saya sengaja menyebarkan kesombongan dan juga ilmu . orang berakal akan sibuk memikirkan ilmu yang saya tebarkan. orang bodoh akan sibuk memikirkan kesombongan saya.

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Kebenaran Objektif
« Reply #134 on: 17 May 2011, 01:27:00 AM »
sabbe  sankhara anicca  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

 

anything