//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Boleh gak Oral Sex?  (Read 58302 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

nyanabhadra

  • Guest
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #105 on: 15 April 2008, 12:15:11 AM »
****
aku sangat paham bahwa itu tidak benar..

tapi aku hanya mencontohi apa yg kalian para anggota Sangha perbuat...


Contohlah sangha yg baik...jangan contoh sangha yang suka menghina, itu saja saranaku, kamu bukan anak kecil, dan bisa bedakan sendiri mana yg baik dan mana yg buruk.

Quote
kalian mulai dengan menghina aliran lain...

menghina Hinayana...

maka akupun menghina Mahayana(Vajrayana)...

kalian itu siapa yah? mahayana? kalau gitu anda sungguh tidak mengerti mahayana, dan melemparkan tuduhan tidak berdasar, saya rasa ini kurang tepat cara demikain. masuk ke dalam mahayana, kamu akan tahu makna di balik itu.

Kalau gitu, mohon tunjukkan bagian mana dari tulisan sy yg menghina aliran lain?
terima kasih

aku tidak mempermasalahkan kamu mau menghina mahayana ataupun vajrayana, silakan terima karma buruknya, saya hanya memberi saran sebagai seorang teman doang.

Quote
kalian coba untuk membuat public melihat keburukan jika berjalan di jalan Hinayana..

maka aku ingin membuat public melihat keburukan jika berjalan di jalan Mahayana..

membuat publik apa yah? kok kayak ini perdebatan aliran yah hehehehe.....pakai istilah kalian (mahayana) dan aku (theravada).

sungguh disayangkan anda berpikiran sempit.

bagi saya, intisari ajaran buddha sama, utk pembebasan, saling menghormati, saya tidak akan membalas menghina walaupun kamu menghina ajaran manapun, termasuk menghina aliran buddhis sendiri. Buddha tidak pernah mengajar utk saling menghina, kalau anda menghina, anda tak layak disebut seorang yg mengikuti ajaran Buddha, anyway terserah mau labelnya apapun, buddhis, kr****n, dsb...tak ada agama yg memperbolehkan umatnya utk menghina umat lain atau aliran yang lain.

Quote
but anyway, gw repect kok ama ajaran2 Mahayana(vajra)..hanya saja..sekali lage...di Sutra2 kalian ada menghina Hinayana(Theravada) gitu ajah yg aku rasa sangat tidak betul..

anyway, gw Buddhist.. aliran Elsolyana.. :)

*kayakne gw gk cocok dipanggil aliran Theravada... ;D takutne kebawa ajah nama baek Theravada...jadi ini bukan Musavada yak guys*

 _/\_

saya rasa kamu ini orang yg tidak konsisten, dan sangat lucu dalam memberi komentar.
menghinda buddhis dengan cara ugal-ugalan, dan dengan jokie "Elsolyana" sungguh kurang tepat menurutku, semoga menjadi bahan renungan pribadi.

berbohong banyak jenis, dari bercanda, berbohong kecil, berbohong menengah, dan berbohong besar.....jadi semoga menjadi perhatian kita semua (maaf bukan mau mengurui, hanya mengingatkan saja sebagai sahabat)

Sutra mahayana memang banyak, pemahaman-mu yg dangkal membuatmu berkesimpulan bahwa mahayana menghina aliran hinayana, padahal tidak demikian. semoga anda bisa membaca dengant teliti dan dengan motivasi dan semangat ingin mengetahui dan mengetahui makna di balik itu, bukan hanya membaca sepintas dan menafsirkan dengan intelektual semata.

saya rasa topik ini sudah tidak relevan lagi, setelah membalas beberapa posting, saya rasa cukup utk mengakhiri topik "oral seks" ini.

bow and respect,

nyanabhadra

  • Guest
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #106 on: 15 April 2008, 12:23:22 AM »
******

gw gk bisa kasih bukti skarang...

karena gw dulu pernah baca beberapa buku Tantra yg menghina Hinayana..dengan mengatakan bahwa ajaran tertinggi adalah Vajra dan Hinayana itu sangat selfish(mementingkan diri sendiri)

aku hanya menulis apa yg aku baca...

dan gw masih inget kalo buku itu ditulis oleh Bhikkhu Vajra...

dan anyway, dalam Diamond sutra juga menghina Hinayana..

Baca buku jg perlu barengi dgn prajna, dan yg menulis buku zaman sekarang sgt banyak, apa yg mereka tulis belum tentu benar, apalagi kalau sampai menghina aliaran buddhis yg lain, sampai bilang Hinaya selfish, saya secara personal sudah jelas tidak setuju dgn cara berpikir orang yang menulis buku tersebut, dan meragukan kredibilitas penulis tersebut, meragukan pemahamannya tentang buddhis, jangan2 buddhis new bie menulis buku dan membaca sutra hanya sekilas, dan takfsir pakai pemikiran selfish dia sendiri, sehingga muncullah kesimpulan seperti di atas.
apa yg kamu baca tidak perlu semuanya dituliskan, dan tidak perlu seperti "BEO", maaf, maksud saya, pikirkan baik2 dulu sebelum menulis, semoga ini tidak terlalu kasar utk memberi peringatan kepada anda, mohon maaf kalau saya tidak sopan.

Kalau kamu bilang Diamond Sutra menghina Hinayana, saya cuman bisa bilang, anda tidak mengerti intisari Diamond Sutra itu apa, dan anda juga tidak tahu tujuan dari Sutra itu, dan kepada siapa Sutra itu diberikan. kalau diteliti dengan detail, kamu akan mengerti, jadi ga perlu buru2 ambil keputusan karena kamu hanya baca dan tidak paham makna di balik itu.

Quote
padahal pada zaman itu belum ada beda2 aliran...tapi kok dah menghina Hinayana...-_-" ndak percaya coba ajah baca..

ini linknya...

http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,1769.0.html

saya hanya tahu Buddhayana.....

terima kasih memberi kesempatan kepada saya untuk berlatih sabar :)

bow and respect,

nyanabhadra

  • Guest
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #107 on: 15 April 2008, 12:54:11 AM »
Topik yang menarik nih...


saya mau komentar ya.

Menurut yang pernah saya ketahui, Theravada membolehkan Oral seks. Coba buka websitenya www.samaggi-phala.or.id

Samaggi memang bagus buat rujukan, kalau para bhikku senior di sana yang ahli vinaya dan sila tidak menemukan dalam kitab Tipitaka bahwa oral seks dilarang, maka ini cukup jelas, dan tentu saja dikembalikan kepada masing2 pasangan, karena ini urusan dapur orang. seperti kesimpulannya sebelumnya, silakan melakukan dengan konsekuensi masing2, walaupun pihak samaggi mengatakan boleh, bagi mereka yg yakin silakan melaksanakan sarannya, boleh-boleh saja.

sebagai posting sebelumnya, saya pegang sumber dari mahayana mulasarvastivada, dan dalam sutra dan komentar sudah jelas, jadi saya hanya bisa menasihatku untuk tidak melakukan oral seks, dan faktanya seperti apa, itu urusan masing-masing, toh kami monastik tidak boleh campur sampai sejauh itu, hanya sekedar memberi nasihat sesuai apa yg kami pahami, itu saja.


Quote
sebagai tambahan coba baca :

Buddhism and Sex by M. O'C. Walshe di
http://www.accesstoinsight.org/lib/authors/walshe/wheel225.html
 versi bahasa indonesianya terbitan Vidyasena
Nanti saya minta kasih ebook agar diupload di dhammacitta

kasihan para homoseksual (gay atau lesbian) di Indonesia kalau gak boleh oral atau anal..

Jadi bagaimana perilaku seksual dalam kehidupan mereka??

dasar karma dan efeknya bukanlah dari konsep kasihan terhadap kehidupan seksual para lesbian atau homoseksual, mohon renungkan kembali tulisanmu bro, kalau memang demikian dengan rasa kasihan, contoh dlm kasus orang sakit keras yang disuntik mati, karena kasihan terhadap derita fisik sekarang ini, oke ini cerita lain, hanya contoh pembanding saja.

apakah kita juga perlu mengakomodasi orang yg berprilaku seksual meyimpang seperti "pedophilia" dan membernarkan pemerkosaan terhadap anak2 atas dasar kasihan juga? mohon jadi pertimbangan.....mohon pertimbangkan hasil dan akibat karma

Quote
untuk artikel yang berhubungan dengan homoseksual coba lihat tulisan saya di
http://dhammacitta.org/artikel/willy-yandi-wijaya/homoseksualitas-dan-buddhisme

Mahayana pada akhirnya berkembang berbeda dengan Vajrayana atau Tibetan.
terus terang, saya baca e-book yg bro posting itu, eka citta kalau tidak salah, ternyata byk salah persepsi tentang mahayana yg mengalir ke tibet (mulasarvastivada). saya rasa perlu ada beberapa klarifikasi, namun tidak di thread ini, karena topik pembahasan berbeda.
Vajrayana sesungguhnya adalah sub bagian dari Mahayana, jangan memisah keduanya. dari prinsip dasar saja bro sudah salah memberi komentar.
tujuannya adalah pencerahan sempurna, dng dasar bodhicitta dan mahakaruna, paramita, shunyata, dll.

Quote
Saya rasa problemnya adalah ketika salah satu tradisi budhisme berbeda pandangan, bagaimana ini??
bukankah agama Buddha harusnya lebih jelas?

Silakan ikuti yg kamu yakin betul hingga detik ini.

Buddha memberikan ajaran kepada byk orang dan sesuai dengan kecenderungan seseorang, dan ajaran yg tepat seperti apa utk orang tersebut, dan buddha membantu mereka maju dalam spiritual.
sayang, saya bukan buddha, tidak sanggup melihat kecenderungan seseorang, dan sy msh dlm tahap belajar dan mencari tahu semakin dalam tentang Mulasarvastivada sesuai dengan jalur yg saya tempuh.
Semua sudah dipaparkan dgn jelas, silakan melakukan yg anda yakini utk sementara ini, sambil terus mencari tahu.


Quote
walaupun seks untuk keturunan, kenikmatan seksual juga pasti didapat ketika berhubungan untuk mendapatkan keturunan.

Kalau untuk mendapatkan keturunan, sebenarnya tidak perlu berhubungan seksual. lewat bayi tabung atau teknologi lainnya ada yang sudah bisa menghasilkan anak tanpa perlu seks.

sungguh sayang, teknologi zaman dulu ketika Buddha masih hidup, teknologi tidak secanggih seperti sekarang ini, dan tentu saja tidak ada bayi tabung zaman itu.


Quote
Oral seks dan anal seks sudah ada sejak zaman Budha Gautama dan menurut 4 kitab yang diyakini paling otentik dari  agama Buddha dan dimiliki oleh semua aliran (yaitu Digha Nikaya, Anguttara Nikaya, Majjhima Nikaya, dan Samyutta Nikaya [ada padanan di literatur mahayana dan vajrayana dengan nama berbeda]), TIDAK ADA PERNYATAAN TEGAS ORAL ATAU ANAL SEKS TIDAK BOLEH. jadi kutipan dari Abidhamma/abidharma, Vinaya dan Khuddhaka Nikaya DIBUAT BELAKANGAN dan mungkin diselipkan tambahan2.

saya sarankan bro utk baca thread sebelumnya, menulis kesimpulan demikian, berarti anda menulis komentar di tengah jalan, tanpa membaca keseluruhan thread diskusi kita, mohon hendaknya menjadi perhatian sebelum menulis komentar, karena urang nyambung.
Di theravada memang sampai saat ini belum ditemukan, menurut beberapa teman yg berkecimpung dlm theravada bilang tidak menemukan (saya tidak tahu dan tidak yakin apakah ada atau tidak ada)
Di Mahayana khususnya aliaran Mulasarvastivada sebagai yg saya pelajari, tercatat jelas dalam tripitaka yaitu dalam Sutra (Kagyur) dan komentar (Tagyur), bahwa lubang yg tidak tepat apa saja.
Kurang baik utk berspekulasi, dan tidak ada ruang utk itu, kita perlu merujuk pada kitab2 yg diwariskan hingga saat ini, dan budaya yang berkembang hingga saat ini, apakah masih selaras dan akur dengan catatan kita suci, dan kita semua merenungkan baik-baik, pikirkan, nanti kita bisa menentukan sendiri, dan tentu saja terus mencari tahu dan belajar dan merenung, karena semua pemahan adalah proses yang panjang, saya juga ga berani bilang, sepenuhnya saya benar atau sebaliknya, at least, apa yg saya baca, pedoman, dan saya pahami demikian.

Quote
Jadi ORAL SEKS DIPERBOLEHKAN, namun bukan berarti dianjurkan. kembali lagi kepada budaya, kondisi dan situasi.
di asia, walaupun masih ada sebagian yang merasa aneh atau jijik dengan oral, namun sebagian lainnya telah dapat menerima.
tentunya dilakukan dengan pertimbangan kesehatan juga.
anal seks sebaiknya tidak dilakukan karena dapat merusak dubur seseorang.
kalau oral, dari segi kesehatan tidak terlalu masalah.

ini juga sudah kita bahas sebelumnya, adat setempat, budaya, catatan yg ada dalam sutra maupun komentar, dan budaya kepantasan.

Quote
kalau orangnya gak mau dioral, adanya pemaksaan, tergolong seksual yang salah dan melanggar sila ke-3.

segala jenis pemaksaan, bahkan terhadap istri utk berhubungan seksual, walaupun itu pada "lubang" yg tepat, itu tetap menjadi kategori pelanggaran sila ke-3 pancasila menurut Mahayana Mulasarvastiva.

semoga ada waktu, bro kembali menelusuri diskusi kita sebelum kembali mentah lagi hal2 yg kita sama2 tahu untuk sementara ini.

mohon maaf,

bow and respect,

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #108 on: 15 April 2008, 08:18:55 AM »
 _/\_ silahkan baca Bhikkhu Vinaya : Parajika Sex di Theravada untuk mendapatkan referensi
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #109 on: 15 April 2008, 08:31:05 AM »
:) kesimpulan,

theravada: masalahnya di pikiran dan niat melakukannya, apapun lubangnya
Mahayana: lubangnya yg nga "tepat"

bukan begitu?
There is no place like 127.0.0.1

Offline Huiono

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 492
  • Reputasi: 32
  • Gender: Male
  • Hmm...
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #110 on: 15 April 2008, 10:21:29 AM »
Diskusi di forum pada dasarnya adalah untuk berbagai wawasan, pandangan dan menggugah kekeliruan... Meskipun sering terjadi perdebatan, adu tatapan (kebetulan di sini gak bisa...  :P) atau mengangguk-anggukkan kepala dengan senyum dan dukungan..

Setiap pribadi membawa 'sesuatu' yang bisa kita sebut sebagai 'aku'...
Artinya, segala sesuatu masih berpusat pada pemahaman, latihan dan penerimaan dari diri sendiri, meskipun telah memperoleh wawasan, pandangan dan pengaruh dari pihak2 lain...

Ada sebuah cerita, ketika seorang Arya menerima muridnya untuk berkonsultasi. Mula2 muridnya bercerita tentang kehidupan sehari-hari, dan sang Arya menjawabnya dengan memuaskan. Lalu murid bertanya lagi tentang asmara, sang Arya menjelaskan tentang pasangan setia. Ketika murid menanyakan tentang hubungan seksual, sang Arya tersenyum padanya. Lalu, dengan lembut mengingatkan; 'Maaf. Saya sangat tidak menguasai topik ini. Sejak masih sangat muda saya sudah hidup selibat. Antara praktek dan teori terdapat jurang yang tak tergapai. Jadi, seharusnya anda yang lebih tahu tentang hubungan seksual anda. Dan saya hanya mengerti seksualitas berdasarkan sila dan vinaya sangha.'

Dari cerita itu, jelas sekali, tentu saja kenyataan praktek dan teori, anjuran dsb tidak bisa begitu saja diterapkan pada setiap individu. Karena memang jalur yang dilewati tidak sama. Keputusan dan latihan yang diambil tidak sama.
Seperti seorang anak SD yang akan menemui kesulitan besar (jika tidak punya kemampuan luar biasa) jika langsung belajar pelajaran SMP... Maka, sebagai umat awam dengan samana yang aturan dan keputusan yang diambil juga berbeda... Seorang umat jelas sekali berbeda kualitas sila dan aturannya dengan samana, karena itu meskipun mengetahui beberapa aturan samana, tidak lantas harus ikut menjalankan aturan para samana. Itu sama saja dengan memaksakan kemampuan... Itu berbeda jika kualitas umat awam itu di atas rata-rata, bahkan melebihi beberapa samana....

saya, sebagai seorang yang masih dalam kehidupan duniawi, tidak mungkin menjalankan apa yang dijalankan para samana ... karena lingkungan, situasi, dan keputusan kita berbeda... Jika lingkungan, situasi dan keputusan sama, maka saya bukanlah umat awam lagi... Saya juga adalah seorang samana...

Ini bukan pembenaran... Tapi adalah kenyataan.. Bukan mencoba mengencerkan Dharma... Tapi sejauh inilah dharma yang bisa saya terapkan... Saya masih 'SD'... Dalam proses yang alami akan menuju 'SMP' (tentu saja harus rajin berlatih, belajar dan disiplin diri)... lalu SMA... lanjut ke universitas.... mendapat gelar Diploma, sarjana, pasca sarjana...

Semoga semua kembali pada diri sendiri, memahami diri sendiri, melatih diri sendiri, tidak merugikan makhluk lain.... Pada waktunya, akan tiba untuk membimbing makhluk lain... Tetapi, tidak semua makhluk perlu dibimbing... Tidak semua makhluk ingin dibimbing... tidak semua makhluk bisa dibimbing... Ketika mengetahui hal ini, seorang yang telah tercerahkan akan cenderung diam tanpa terlalu banyak memberikan nasehat dan pendapat...

Semoga semua makhluk berbahagia...

*Ini adalah hasil pembelajaran saya... Dan meskipun hasil pembelajaran dari berbagi sumber, ketika menuliskannya, telah menjadi pemahaman dan penerimaan pribadi... harap dimengerti dan mohon bimbingan rekan2 DC sekalian...  :x
"During times of universal deceit, telling the truth becomes a revolutionary act"
                                                                                                   -George Orwell

Offline willyyandi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 5
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #111 on: 27 April 2008, 02:43:03 AM »
Salam,
Saya mau Menanggapi komentar dari samanera/biksu nyanabadra.
Untuk masalah pedophilia, memang tidak dibenarkan karena penyimpangan seksual.
untuk kasus homoseksual, gay atau lesbian, para ahli (psikolog) tidak menganggap hal tersebut menyimpang. Jadi tidak beralasan menganalogikan dengan pedophilia.

Saya tetap sejalan dengan pemikiran banyak ahli bahwa buddhisme dibagi menjadi Theravada, Mahayana dan Vajrayana (Tantrayana).
Memang pada awalnya Vajrayana berkembang dari Mahayana, tapi pada akhirnya konsepnya menjadi berbeda. Mahayana semakin berkembang dengan berinteraksi dengan Taoisme dan Konghucuisme. sedangkan Vajrayana berkemabang seiring dengan berjalannya waktu dan interaksi dengan agama rakyat tibet Bon. Jadi untuk kasus Mahayana saya rasa tidak semua kasus bisa dipandang sejalan dengan Vajrayana.
Mahayana yang Anda maksud adalah Mahayana pada zaman dahulu (Mahayana Purba), namun saat ini, Mahayana yang berkembang sudah banyak berinteraksi dengan Taoisme dan Konghucuisme.

Jadi oral seks di:

Theravada: tidak masalah
Vajrayana : tidak boleh
Mahayana : belum tahu (perlu ada ahlinya yang benar-benar mendalami
                Mahayana dari tradisi seperti Chan, Sukhavati, dsb )

Jadi bagi Anda yang Vajrayana tidak boleh oral..hehehe ;D
trims.
Mohon maaf kalau ada yang salah.
salam,

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #112 on: 27 April 2008, 06:03:41 AM »
apa yang menyebabkan beda???ada yang boleh dan tidak???
emang kalau boleh kenapa???
dan tidak boleh karna apa???
menyimpang itu gimana maksudnya
 :o :o :o
mohon bimbimngannya kejalan yang benar ;D

Offline willyyandi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 30
  • Reputasi: 5
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #113 on: 02 May 2008, 04:06:39 PM »
salam,
yang menyebabkan beda karena kondisi lingkungan dan pola pikir (pandangan) dari 3 aliran (tradisi utama) tersebut.
kata boleh atau tidak maksudnya sebaiknya dihindar atau tidak dilakukan karena mungkin akan berakibat negatif di masa mendatang

perlu kita pahami bahwa kata 'menyimpang' karena berbeda dari yang biasa. dari sejarah, masturbasi atau onani pada awalnya dianggap menyimpang, namun seiring dengn zaman dengan perkembangan iptek dan kesehatan, diketahui bahwa hal tersebut tidak masalah sehingga mendorong banyak orang mulai menerima. lama-kelamaan menjadi umum dan dianggap tidak menyimpang lagi.
kalau untuk kasus homoseksual, sudah dianggap tidak menyimpang dikalangan psikolog. yang masih dianggap menyimpang untuk biseksualitas. tentunya anggapan penyimpangan bukan semata-mata ditentukan oleh konstruksi sosial namun ada juga bukti ilmiah yang mendorong penerimaan atau tidak yang memengaruhi cara pandang masyarakat

terima kasih atas perhatiannya
mohon maaf kalau salah.

salam

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #114 on: 02 May 2008, 09:48:16 PM »
The confused question...
Boleh gk Oral seks??
Gk jelas pertanyaannya...
mskdnya oral seks memicu kemana???
Sangha,umat awam,dll???
Anda berkata,"Buku Karma dikatakan bahwa Oral Sex, Anal Sex tidak diperbolehkan walaupun antara Suami Istri karena itu termasuk Pelanggaran Sila ke 3 : Berzinah."
Memang secara sila oral sex,anal sex melanggar sila ke 3 yakni perzinahan..
Tetapi perzinahan itu sebatas jika tdk ada Ikatan suami istri..
Seperti dlm slh 1 type wanita yg tdk boleh digauli yakni Dalam "perlindungan kedua org tua"
Jika belum menikah berati masih dlm "perlindungan kedua org tua"
Jd jika anda memasukan alat vital  ke 3 saluran yaitu mulut,anus,dan vagina maka dikatakan pelanggaran sila 3.(Maksudnya melakukan hub dgn type wanita yg dikatakan diatas td)
Tapi jika sudah menikah,kenapa tidak?????
Krn jika sudah nikah Wanita tsb sudah tidak dlm "perlindungan ortu" mereka,melainkan perlindungan suami mereka.Krn dia sendiri sudah membentuk sebuah keluarga.
Dan lage Bknkah mereka sudah seiya sekata???
Tetapi mesti dilihat pokok permslhannya lage,apakah slh 1 dr pasangan tersbt tdk setuju melakukan oral sex itu kah??Jika salah 1 tdk setuju,tetapi msh dipaksa.itu bisa dikatakan tdk sesuai dgn Dhamma lage,Krn merugikan org laen(Walaupun itu Istri anda sendiri)....
Tergantung setiap permasalahan yg ada...
Dhamma itu luas banget...
Jd Boleh gk oral seks itu,tergtg siapa dia/statusnya(sanghakah?umat awan kah?Atau org laen?),kemudian dgn siapa dia melakukan(Istri orgkah??IStrinya sendirikah??Pacarnya kah???)


 _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline aditrockstar

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 2
  • Reputasi: 0
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #115 on: 22 July 2010, 05:21:58 AM »
Hahaha
Mana ada 'Baik' sama 'Ngga Baik' di dunia ini
Ahahaha
Janganlah berdebat dengan konsep dan jangan pula mengkhawatirkan sebab akibat
Bila Anda masih nyaman merasa benar dengan memegang konsep dan ajaran,itu berarti masih ada 'ketakutan' pada diri Anda. Ketakutan ini merupakan Perhatian Salah...


Offline decay2000

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 32
  • Reputasi: 8
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #116 on: 22 July 2010, 07:24:59 AM »
namaste.... thank you.
Semoga semua makhluk hidup berbahagia dan damai sejahtera.
-----------------------------------------

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #117 on: 01 August 2010, 10:37:40 PM »
kayaknya nga boleh deh bro. itu pernah saya denger dari seorang bikkhu. tp udah lupa bhikku siapa:d

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #118 on: 01 August 2010, 10:49:34 PM »
kayaknya nga boleh deh bro. itu pernah saya denger dari seorang bikkhu. tp udah lupa bhikku siapa:d

alasannya? suami istri gitu loh.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline kur0bane

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 392
  • Reputasi: 8
  • namo buddhaya,namo dhammaya,namo sanghaya
Re: Boleh gak Oral Sex?
« Reply #119 on: 02 August 2010, 05:51:31 PM »
kayaknya nga boleh deh bro. itu pernah saya denger dari seorang bikkhu. tp udah lupa bhikku siapa:d
lupa gan. kwakwakakwwa
alasannya? suami istri gitu loh.
lupa gan

 

anything