//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 551759 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1425 on: 11 July 2013, 04:41:29 PM »
Setahu gw Tripitaka Mahayana terdiri dari Vinaya, Sutra dan Sastra/Abhidharma yang dikumpulkan dari berbagai aliran Buddhisme awal (Mahasanghika, Dharmaguptaka, Sarvastivada, dst) dan dari teks-teks Mahayana sendiri.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1426 on: 11 July 2013, 06:41:41 PM »
IMO, kitab Theravada harus direfer sebagai Tipitaka, sedangkan kitab Mahayana direfer sebagai Tripitaka.

Sejalan dengan penyebutan bhikkhu untuk rohaniwan Theravada dan biksu untuk MahayanaKalau dibalik2 pemakaiannya maka arti dan maknanya akan berbeda.
Dari kamus Pali dan Sanskerta:
Bhikkhu: Buddhist monk
Bhiksu: Buddhist monk

Bagaimana makna dan arti kata tersebut dapat berubah? Apakah water tidak dapat merujuk air dan air tidak dapat merujuk water? Apakah water dan air berbeda dalam maknanya? Apakah air akan berubah arti dan makna jika digunakan pada water dan sebaliknya?

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1427 on: 11 July 2013, 06:46:51 PM »

inilah salah satu contoh dimaksud.
dibuat satu standar supaya tidak ngaco

setuju bro sanjiva  :jempol:
Baiklah kalau anda ingin memakai standar itu, saya rasa tidak perlu melanjutkan diskusi ini.

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1428 on: 11 July 2013, 07:43:05 PM »
sumber
(a) Agama
(b) Vinaya
(c) Abhidharma
(d) Mahayana scriptures of the
Sunyavada
(e) Mahayana scriptures of the
noumenon school
(f) Madhyamika
(g) Yogacara-Vijnanavada
(h) The esoteric Yoga

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1429 on: 11 July 2013, 08:35:37 PM »
Dari kamus Pali dan Sanskerta:
Bhikkhu: Buddhist monk
Bhiksu: Buddhist monk

Bagaimana makna dan arti kata tersebut dapat berubah? Apakah water tidak dapat merujuk air dan air tidak dapat merujuk water? Apakah water dan air berbeda dalam maknanya? Apakah air akan berubah arti dan makna jika digunakan pada water dan sebaliknya?

klo nurut saya, perbedaan tersebut dikarenakan :
1. perbedaan bahasa, antara pali dan sansekerta
2. kebiasaan yg sudah mendarah daging pd umat buddhist (udah dari dulu, klo theravada disebut bhikkhu/bhante, mahayana disebut biksu/suhu, walau secara umum memiliki pengertian yg sama yaitu buddhist monk)
3. pandangan umum umat buddhist yg membedakan theravada-mahayana seperti jumlah vinaya

malah menurut saya, lebih terkenal sebutan biksu/suhu, karena umat buddhist di indon di dominasi warga tionghua dan pengaruh media informasi seperti tv/radio/koran/komik/majalah

dalam pandangan umum yg lebih luas, non-buddhist beranggapan, seseorang yg menggunakan jubah kuning, kepala plontos, penampilan sederhana, itu adalah rohaniawan agama buddha, mereka tdk terlalu mengetahui perbedaan sebutan bhikkhu/bhante - biksu/suhu

jd perbedaan itu cukup kita ketahui tanpa perlu mempertajam perbedaan tersebut. sy pribadi pernah dikiritik, mengenai sebutan bikkhu-biksu... penting ? ga jg...

hanya pandanga pribadi, ga perlu diperdebatkan, krn ga penting banget, sy seorang theravada koq... ;D

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1430 on: 11 July 2013, 08:50:58 PM »
 [at] dato, GRP sent.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1431 on: 12 July 2013, 05:43:40 AM »
kitab Mahayana tidak tepat disebut dengan Tripitaka karena tidak terbagi dalam 3 bagian

sumber
(a) Agama
(b) Vinaya
(c) Abhidharma
(d) Mahayana scriptures of the
Sunyavada
(e) Mahayana scriptures of the
noumenon school
(f) Madhyamika
(g) Yogacara-Vijnanavada
(h) The esoteric Yoga

Setahu gw Tripitaka Mahayana terdiri dari Vinaya, Sutra dan Sastra/Abhidharma yang dikumpulkan dari berbagai aliran Buddhisme awal (Mahasanghika, Dharmaguptaka, Sarvastivada, dst) dan dari teks-teks Mahayana sendiri.

jadi Kitab Mahayana juga ada 3 keranjang + keranjang lainnya ?
andai benar ! cocoknya bukan TRIpitaka, kalau MULTIpitaka tidak cocok, karena ada bahasa Inggrisnya
usul : ganti aja MAHApitaka atau .......... (supaya kelihatan beda)
« Last Edit: 12 July 2013, 05:56:00 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1432 on: 12 July 2013, 07:43:34 AM »
Dari kamus Pali dan Sanskerta:
Bhikkhu: Buddhist monk
Bhiksu: Buddhist monk

Bagaimana makna dan arti kata tersebut dapat berubah? Apakah water tidak dapat merujuk air dan air tidak dapat merujuk water? Apakah water dan air berbeda dalam maknanya? Apakah air akan berubah arti dan makna jika digunakan pada water dan sebaliknya?

Kita punya istilah yg presisi (bhikkhu vs biksu), mengapa malah harus menurunkan level kita dengan mengacu istilah awam non buddhis (buddhist monk) ?

Apakah pendeta sama dengan pastur?  Toh sama2 ulama nasrani?
Yang mengerti kr1sten pasti akan bisa membedakan bahwa pastur dari katol1k, sedangkan pendeta pastilah dari prote5tan. 

Mengapa orang awam di masyarakat bisa membedakan kedua istilah christian priest ini sedangkan di buddhis malah mau dikabur2kan?
- Tujuannya apa?
- Siapa yg bisa memasyarakatkan dan membenarkan pemakaian istilah ini kalau bukan umat buda buddha sendiri?
-  Agama lain toh tak perduli, mau pakai kata padri juga silahkan, kayak di komik: padri sakti  :whistle:
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1433 on: 12 July 2013, 08:01:50 AM »
Kita punya istilah yg presisi (bhikkhu vs biksu), mengapa malah harus menurunkan level kita dengan mengacu istilah awam non buddhis (buddhist monk) ?

Apakah pendeta sama dengan pastur?  Toh sama2 ulama nasrani?
Yang mengerti kr1sten pasti akan bisa membedakan bahwa pastur dari katol1k, sedangkan pendeta pastilah dari prote5tan. 

Mengapa orang awam di masyarakat bisa membedakan kedua istilah christian priest ini sedangkan di buddhis malah mau dikabur2kan?
- Tujuannya apa?
- Siapa yg bisa memasyarakatkan dan membenarkan pemakaian istilah ini kalau bukan umat buda buddha sendiri?
-  Agama lain toh tak perduli, mau pakai kata padri juga silahkan, kayak di komik: padri sakti  :whistle:

"monk" (english) adalah sebutan untuk anggota kelompok religius yang menetap dalam suatu lingkungan tertentu, dalam buddhis, istilah ini merujuk pada "bhikkhu", dalam keyakinan lain, ya disesuaikan dengan sebutan dalam keyakinan mereka itu. jadi kata english "monk" bukan eksklusif untuk agama tertentu.

bhikkhu vs bhiksu adalah perbedaan bahasa bukan perbedaan istilah, jadi tidak dapat dibandingkan dengan perbedaan "pendeta" vs "pastur". mungkin akan lebih tepat jika dibandingkan dengan "Dhamma" vs "Dharma".

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1434 on: 12 July 2013, 09:04:36 AM »
"monk" (english) adalah sebutan untuk anggota kelompok religius yang menetap dalam suatu lingkungan tertentu, dalam buddhis, istilah ini merujuk pada "bhikkhu", dalam keyakinan lain, ya disesuaikan dengan sebutan dalam keyakinan mereka itu. jadi kata english "monk" bukan eksklusif untuk agama tertentu.
Lah, memang.  Makanya gw pake istilah buddhist monk kan? Bukan monk yg lain.

Quote
bhikkhu vs bhiksu adalah perbedaan bahasa bukan perbedaan istilah, jadi tidak dapat dibandingkan dengan perbedaan "pendeta" vs "pastur".
Oh perbedaan bahasa saja ya?

Jadi jika ditulis "biksu Sarvadharma sedang makan nasi rendang sapi" tak punya makna khusus dan sama saja maknanya dibanding "bhikkhu Sabbedhammo sedang makan kari ayam" misalnya?  :whistle:

Ingat lho, bhikkhu boleh makan daging, biksu tidak.  Dan dengan pemakaian istilah yg tepat maka pembaca langsung bisa mengerti buddhist monk dari aliran apa yg dimaksudkan dalam kalimat itu.

Ternyata banyak yg cocok jadi penterjemah Ehipassiko, menterjemahkan tulisan2 Ajahn Brahm dengan mengganti kata 'bhikkhu' menjadi 'biksu' kayak di buku Si Cacing. Kan beda bahasa saja ya bukan beda istilah. :whistle:

Quote
mungkin akan lebih tepat jika dibandingkan dengan "Dhamma" vs "Dharma".
Bisa dijelaskan maksud tulisan anda di atas?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1435 on: 12 July 2013, 10:14:32 AM »
Lah, memang.  Makanya gw pake istilah buddhist monk kan? Bukan monk yg lain.
Oh perbedaan bahasa saja ya?


benar, dan karena itu sebutan "monk" seharusnya tidak dipermasalahkan.


Quote
Jadi jika ditulis "biksu Sarvadharma sedang makan nasi rendang sapi" tak punya makna khusus dan sama saja maknanya dibanding "bhikkhu Sabbedhammo sedang makan kari ayam" misalnya?  :whistle:

jika itu adalah nama orang, tentu saja harus dituliskan sesuai yg melekat pada identitas orang itu, dan jika ada orang bernama "bhikkhu" dan ada orang lain bernama "bhiksu" tentu saja, kedua kata ini tidak sama dan bukan sekedar perbedaan bahasa, karena memang merujuk pada individu yg berbeda.

Quote
Ingat lho, bhikkhu boleh makan daging, biksu tidak.  Dan dengan pemakaian istilah yg tepat maka pembaca langsung bisa mengerti buddhist monk dari aliran apa yg dimaksudkan dalam kalimat itu.
bukan kata "bhikkhu" atau "biksu" yg menentukan seseorang boleh makan daging atau tidak, melainkan sila/vinaya yg ia praktikkanlah yg menentukan. seorang biksu jika boleh makan daging jika ia mengikuti vinaya theravada, dan sebaliknya.

Quote
Ternyata banyak yg cocok jadi penterjemah Ehipassiko, menterjemahkan tulisan2 Ajahn Brahm dengan mengganti kata 'bhikkhu' menjadi 'biksu' kayak di buku Si Cacing. Kan beda bahasa saja ya bukan beda istilah. :whistle:
no comment, karena saya tidak berkomentar mengenai terjemahan teks formal.

Quote
Bisa dijelaskan maksud tulisan anda di atas?

sangat jelas, jika ingin membedakan "bhikkhu" vs "biksu", apakah "dhamma" juga berbeda dengan "dharma"?

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1436 on: 12 July 2013, 03:03:19 PM »
Kita punya istilah yg presisi (bhikkhu vs biksu), mengapa malah harus menurunkan level kita dengan mengacu istilah awam non buddhis (buddhist monk) ?
Tidak ada yg ingin menurunkan level anda di sini. Saya hanya menyatakan arti dari sebuah kata, itu saja.

Quote
Mengapa orang awam di masyarakat bisa membedakan kedua istilah christian priest ini sedangkan di buddhis malah mau dikabur2kan?
- Tujuannya apa?
- Siapa yg bisa memasyarakatkan dan membenarkan pemakaian istilah ini kalau bukan umat buda buddha sendiri?
-  Agama lain toh tak perduli, mau pakai kata padri juga silahkan, kayak di komik: padri sakti  :whistle:
- Kata bhikkhu/bhiksu dalam kamus Pali/Sanskerta diartikan sebagai Buddhist monk, bukan Theravadin Buddhist monk maupun Mahayanist Buddhist monk. Lalu siapa yg mengaburkan arti kata bhikkhu/bhiksu di sini?
- Tidak ada tujuan istimewa. Saya hanya ingin menyampaikan pendapat saya.
- Mungkin anda orangnya.
- pad·ri n 1 pendeta Kat0lik; pastor; 2 pendeta Krist3n;

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1437 on: 12 July 2013, 03:11:29 PM »
benar, dan karena itu sebutan "monk" seharusnya tidak dipermasalahkan.
Gw heran, sudah punya sebutan bhikkhu dan biksu, ngapain ngotot pake 'monk' sih?  Pemakaian kata monk itu kan hanya di kamus Inggris. Untuk menerangkan kepada masyarakat berbahasa Inggris (baca: orang Barat).  Di sini, di lingkup buddhis --bahkan ada yg sudah level penterjemah kitab suci, apa sih yg dicari?  Topik sudah jelas bahas bhikkhu dan biksu, jadi jangan dilencengkan menjadi bahas bahasa Inggris.

Quote
jika itu adalah nama orang, tentu saja harus dituliskan sesuai yg melekat pada identitas orang itu, dan jika ada orang bernama "bhikkhu" dan ada orang lain bernama "bhiksu" tentu saja, kedua kata ini tidak sama dan bukan sekedar perbedaan bahasa, karena memang merujuk pada individu yg berbeda.[/b]
Nah kelihatannya belut mulai menggejala di DC nih nampaknya.  Belut tapi bukan belut, bukan belut tapi belut. ::)

Itu contoh sengaja pakai nama agar jelas.  Mana yg bhikkhu dalam arti beraliran Theravada dengan segala embel2nya termasuk vinaya dan jubah, dan mana yg biksu dengan segala embel2nya termasuk vinaya berikut ajaran kitab yg diikuti.

Quote
bukan kata "bhikkhu" atau "biksu" yg menentukan seseorang boleh makan daging atau tidak, melainkan sila/vinaya yg ia praktikkanlah yg menentukan. seorang biksu jika boleh makan daging jika ia mengikuti vinaya theravada, dan sebaliknya.

Dengan analogi yg sama artinya seorang pastur boleh kawin jika menerima syahadat, dan seorang haji boleh makan pork jika sudah dibaptis. :hammer::hammer:

Belut lagi nih. :whistle:

Penjelasan:
Biksu yg menerima vinaya Theracvada adalah bhikkhu, yaitu yg silanya 227, kitabnya Tipitaka Pali, dan jubahnya seperti di Thailand, Burma, dan Srilangka.  Tidak pakai jubah seperti kuil shaolin.  Kalau mau membelut masih bisa koq ditimpali, "Di Thailand, Burma, dan Srilangka juga ada koq yg pakai jubah kayak shaolin [yaitu biksu Mahayana]"  Nah, silahkan 'self service' dah kalo gini. Gw ga ikutan lagi. ;)

Quote
sangat jelas, jika ingin membedakan "bhikkhu" vs "biksu", apakah "dhamma" juga berbeda dengan "dharma"?
Gw yg tanya belum dijawab, malah balik nanya.

Gw ulangi sekali lagi pertanyaan gw:
bhikkhu vs bhiksu adalah perbedaan bahasa bukan perbedaan istilah, jadi tidak dapat dibandingkan dengan perbedaan "pendeta" vs "pastur". mungkin akan lebih tepat jika dibandingkan dengan "Dhamma" vs "Dharma".
Apa maksud tulisan anda: 'mungkin akan lebih tepat jika dibandingkan dengan "Dhamma" vs "Dharma"' ?
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Sunyata

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.082
  • Reputasi: 52
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1438 on: 12 July 2013, 03:21:28 PM »
-Pichiu: ini khusus untuk biksu dari Cina
-Gelong: ini khusus untuk biksu dari Tibet
-Osho: ini khusus untuk biksu dari Jepang
-Sanzang: ini khusus untuk kitab Buddhisme dari Cina
-Sanzo: kitab Buddhisme Jepang
-Samjang: kitab Buddhisme Korea

Bahasa Indonesia perlu lebih banyak kosa kata.
« Last Edit: 12 July 2013, 03:24:20 PM by Sunyata »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #1439 on: 12 July 2013, 03:24:22 PM »
Gw heran, sudah punya sebutan bhikkhu dan biksu, ngapain ngotot pake 'monk' sih?  Pemakaian kata monk itu kan hanya di kamus Inggris. Untuk menerangkan kepada masyarakat berbahasa Inggris (baca: orang Barat).  Di sini, di lingkup buddhis --bahkan ada yg sudah level penterjemah kitab suci, apa sih yg dicari?  Topik sudah jelas bahas bhikkhu dan biksu, jadi jangan dilencengkan menjadi bahas bahasa Inggris.

tidak ada yg melencengkan menjadi bahas bahasa inggris, kalau saya perhatikan di atas Bro Sunyata menggunakan refetrensi Kamus Pali-English, dan Sanskrit-English, jadi definisi itu tentu dijelaskan dalam english, akan lain halnya jika menggunakan kamus Pali-Indonesia, yg sepengetahuan saya blm ada yg cukup representatif.

Quote
Nah kelihatannya belut mulai menggejala di DC nih nampaknya.  Belut tapi bukan belut, bukan belut tapi belut. ::)
saya tidak melihat ada belut yg mengelola DC, tapi jika pun ada saya pikir itu manajemen yg bagus sekali karena untuk mengelola belut-belut tentu lebih tepat jika belut juga lah yg melakukan.

Quote
Itu contoh sengaja pakai nama agar jelas.  Mana yg bhikkhu dalam arti beraliran Theravada dengan segala embel2nya termasuk vinaya dan jubah, dan mana yg biksu dengan segala embel2nya termasuk vinaya berikut ajaran kitab yg diikuti.


maka memberi contoh juga perlu dipikirkan dengan baik, agar tidak menimbulkan celah yg dapat dibantah.jika memberi contoh saja tidak mampu apalagi dalam berargumen?

Quote
Dengan analogi yg sama artinya seorang pastur boleh kawin jika menerima syahadat, dan seorang haji boleh makan pork jika sudah dibaptis. :hammer::hammer:


ya saya setuju, karena seorang yg menerima syahadat secara islam, secara otomatis telah meninggalkan status "pastur"nya, dan seorang yg dibaptis otomatis meninggalkan statusnya sebagai "muslim".

Quote
Belut lagi nih. :whistle:

Penjelasan:
Biksu yg menerima vinaya Theracvada adalah bhikkhu, yaitu yg silanya 227, kitabnya Tipitaka Pali, dan jubahnya seperti di Thailand, Burma, dan Srilangka.  Tidak pakai jubah seperti kuil shaolin.  Kalau mau membelut masih bisa koq ditimpali, "Di Thailand, Burma, dan Srilangka juga ada koq yg pakai jubah kayak shaolin [yaitu biksu Mahayana]"  Nah, silahkan 'self service' dah kalo gini. Gw ga ikutan lagi. ;)
Gw yg tanya belum dijawab, malah balik nanya.

Gw ulangi sekali lagi pertanyaan gw:Apa maksud tulisan anda: 'mungkin akan lebih tepat jika dibandingkan dengan "Dhamma" vs "Dharma"' ?

dan gue ulangi juga jawaban gue, bahwa perbandingan "bhikkhu" vs "biksu" tidaklah tepat jika dipadankan dengan perbandingan "pastur" vs "pendeta" melainkan lebih tepat jika dipadankan dengan perbandingan "dhamma" vs "dharma", mudah2an kalimat mudah sederhana ini cukup dapat dipahami bahkan untuk belut bersel tunggal.