//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: there was a time...  (Read 7571 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline FuXi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Form is limited, being formless for unlimit
there was a time...
« on: 26 August 2009, 10:43:39 PM »
sudah lama ga meditasi....
kendalanya utamanya sih malas.... padahal dulu rajin banget.... tapi pas kehilangan motivasi jadi malas.
hahaha...

Its all start with the Meditation, bisa dibilang perkenalan gw yang sebenarnya dengan agama buddha dari meditasi. Karena iseng ga ada kerjaan pas libur semester, gw ikut retret meditasi Goenka tahun 2005an bulan Juni kalo ga salah. dibawah Ven. Ratanapala. saat itu bisa dibilang pertama kali ngeresapin agama buddha, dan ngerti apa sih agama buddha. Meditasi tuh sulit banget, diem doang padahal. tapi kaki sakit, punggung sakit, pantat sakit, tengorokan sakit, malem masuk angin (gara2 cuma makan 2 kali). dan selama 12 hari itulah gw nahan semua penderitaan itu.
tiap ada sesi konsultasi pasti gw daftar, ga tahan pengen bicara, sama ngeluh badan gw yang sakit semua. teachernya cuma bilang "let it go". mampus dah gw....

hari-hari awal tuh menderita sekali. tapi pas udah masuk tahapan vipasana (hari ke 7) udah mendingan... tapi gw mungkin rada nyimpang dibanding yang lain meditasinya. soalnya gw sering ketiduran pas meditasi, ngayal kemana-mana. ah, pikiran gw memang susah terkontrol...
keluar dari retret pertama... secara jujur, ga dapat apa2. wkakakaka....
yah, ada sih dikit. gw menjadi terkesan aja sama ajaran buddha. <sambung>

Offline FuXi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Form is limited, being formless for unlimit
Re: there was a time...
« Reply #1 on: 26 August 2009, 11:04:00 PM »
yah, terus meditasi harian rutin selama 1 bulan pertama... udah gitu loss. wkakaka
maklumilah, panas2 tahi ayam. apalagi gw hidup sebagai anak kos, diantara non-buddhis. sulit bow untuk meditasi barang sejam juga.

lalu... setelah retret bisa dibilang konsentrasi gw meningkat 10%, lumayan lah. wkakaka...
plus gw gampang banget ketiduran di kelas. wakakaka....

ah, tahun 2006, gw ikut lagi tuh retret, tapi yg 3 hari aja. yang 10 hari kelamaan.
gurunya edward and junko (pasangan dari itali). ini sih penyegaran aja... lumayan lah, 2 minggu setelah ini, gw masih meditasi rutin. ahahaha.....

trus gw ikut lg retret Goenka ini yg 10 hari di tahun 2007.
disini gurunya suvana soh (malaysia). disini gw baru bisa meditasi santai, badan ga sakit, pantat ga sakit, tengorakan ga sakit, pokoknya perfecto lah. pw.
pertama kali gw bisa menikmati meditasi adalah sejak retret kali ini. jujur nikmat banget ngosongin pikiran, dan cuma perhatiin nafas. peduli yg laen vipasana, gw sih anapanasati aja. wakakakaka..... habis vipasana juga ga jelas.. energi bebas apa pula, ga pernah gw rasain seumur2. :p

ah, semejak itu, gw hobi meditasi.... asik banget..... tapi lama2 gw mulai ngerasa aneh, pandangan hidup gw jadi rasanya kosong banget... kayak hidup tuh ga berarti sama sekali. suer, gw mulai ga tertarik pada apapun di dunia ini. (seriusan, cewe cantik pun gw biasa aja, padahal dulu... gw sangat mengebu2, something wrong with my mind?)

karena itu, gw takut... jangan2 gw ngaco... jd sejak itu gw ga meditasi lagi. hahaha....

Offline FuXi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Form is limited, being formless for unlimit
Re: there was a time...
« Reply #2 on: 26 August 2009, 11:11:20 PM »
ah, begitulah jurnal meditasi gw. sampe sekarang gw ga meditasi lagi.... karena gw malah kehilangan motivasi hidup, ...semua jadi terasa kosong dan tak berarti... kalo meditasi. wakakakaka....entah gw salah cara, atau emang gitu. yg jelas, gw malah pernah mikir jd biksu karena meditasi tuh menyenangkan sekali. :))

yah, kira2 begitulah... ah, andai kata pembaca yang budiman (cah, gaya bahasa intisari tahun 80an) punya masukan dan kritik atau ide atau jawaban atas masalah saya... tolonglah dibantu. itu akan sangat membantu sekali. wkakaka....

bayangkan! masa gw ga tertarik sama cewe? padahal dulu tuh gw women oriented banget!!! gara2 meditasi tuh, gw jadi ga... aduh... stress nih gw. eh, gw ga menyimpang juga, ya. pokoknya bener2 ga tertarik pada apapun.... gilakan? jd unmotivatition.

matilah kalo hidup di jaman gini tanpa motivasi....

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: there was a time...
« Reply #3 on: 26 August 2009, 11:33:08 PM »
ah, begitulah jurnal meditasi gw. sampe sekarang gw ga meditasi lagi.... karena gw malah kehilangan motivasi hidup, ...semua jadi terasa kosong dan tak berarti... kalo meditasi. wakakakaka....entah gw salah cara, atau emang gitu. yg jelas, gw malah pernah mikir jd biksu karena meditasi tuh menyenangkan sekali. :))

yah, kira2 begitulah... ah, andai kata pembaca yang budiman (cah, gaya bahasa intisari tahun 80an) punya masukan dan kritik atau ide atau jawaban atas masalah saya... tolonglah dibantu. itu akan sangat membantu sekali. wkakaka....

bayangkan! masa gw ga tertarik sama cewe? padahal dulu tuh gw women oriented banget!!! gara2 meditasi tuh, gw jadi ga... aduh... stress nih gw. eh, gw ga menyimpang juga, ya. pokoknya bener2 ga tertarik pada apapun.... gilakan? jd unmotivatition.

matilah kalo hidup di jaman gini tanpa motivasi....
seperti nya bukan anda sj yg mengalami ini,, kebetulan ada post tanya jawab bhante uttamo persis dengan pertanyaan sama..

Quote
Dari: rosanita, palembang
Namo Buddhaya, Bhante
Saya pernah mengikuti latihan meditasi vipassana selama 10 hari beberapa bulan yang lalu. Efeknya sangat baik karena saya dapat merasakan ketenangan dan dapat lebih mengontrol emosi saya. Tetapi dalam pekerjaan ada perubahan. Saya merasa lebih pasif dan nrimo, tidak lagi bersemangat untuk adu argumentasi. Saya menjadi tidak lagi ambisius dan lebih pendiam.
Apakah kondisi ini bisa berdampak negatif untuk hidup saya ? Kalau saya ikut vipassana lagi, apakah dampaknya akan lebih besar lagi ?
Mohon penjelasannya. Terima kasih, Bhante.

Jawaban:
Anumodana atas niat baik untuk melaksanakan Ajaran Sang Buddha dengan berlatih meditasi, khususnya Vipassana.
Tentunya sudah dimengerti bahwa latihan Vipassana bukan hanya dilakukan di tempat tertentu, melainkan di semua tempat. Artinya, pelaku Vipassana hendaknya mempergunakan kekuatan kesadaran yang telah ia latih dan miliki untuk menyadari segala aktifitas sehari-hari. Ia hendaknya selalu sadar pada saat ia bertindak, berbicara maupun berpikir. Diharapkan adanya kesadaran setiap saat ini akan menimbulkan kesabaran, ketenangan serta kebijaksanaan dalam dirinya.

Dengan demikian, sudah wajar apabila seseorang setelah berlatih meditasi akan timbul sikap nrimo atau mudah menerima kenyataan sebagai dasar timbulnya kesabaran. Namun, sikap baik ini hendaknya juga dibarengi pula dengan perenungan tentang berbagai tindakan yang telah, sedang dan akan dilakukan. Perenungan pada berbagai bentuk tindakan ini akan menumbuhkan kebijaksanaan. Ia akan dapat menentukan sikap yang tepat terhadap orang yang tepat di waktu yang tepat pula.
Misalnya, ketika ia memiliki pendapat yang ia ketahui benar, maka ia hendaknya mampu mempertahankan dan beradu argumentasi terhadap orang yang tidak setuju dengan pendapatnya. Jadi, sikap hidup yang ia miliki sebenarnya sama seperti ketika ia belum berlatih meditasi. Perbedaan mental yang paling menonjol adalah timbulnya kesadaran pada setiap saat hidupnya. Dengan demikian, ketika pada akhirnya ia kalah dalam adu argumentasi, maka kekalahan ini akan dihadapi dengan batin yang tenang seimbang. Ia justru menjadikan kekalahan sebagai pelajaran untuk mencapai kemajuan di masa depan. Ia tidak lagi dicengkeram oleh kekecewaan maupun kejengkelan yang merupakan perwujudan dari keakuan atau ketidaktahuan bahwa hidup adalah proses yang selalu berubah, timbul tenggelam.
Ia akan menjadikan segala pengalaman suka maupun di masa lampau sebagai pelajaran. Pengalaman suka dipergunakan untuk meningkatkan kualitas diri. Sedangkan kedukaan menjadi pelajaran untuk dihindari agar tidak terjadi lagi di masa depan.
Oleh karena itu, mereka yang mengembangkan kesadaran setiap saat akan mampu melihat sedemikian banyak kemungkinan untuk mencapai kemajuan dalam kehidupan. Mereka tidak akan menjadi orang yang mudah menyerah pada kesulitan dan mundur dari berbagai rintangan. Mereka akan menjadi orang yang selalu bersemangat dalam mengembangkan kualitas diri yang diwujudkan pada perbuatan, ucapan maupun pikiran.
Jadi, dengan pemahaman ini hendaknya justru akan membangkitkan semangat untuk terus dan terus berlatih meditasi kesadaran atau Vipassana Bhavana di kala ada kesempatan. Semakin banyak berlatih, akan semakin besar pula kesempatan untuk mencapai kebijaksanaan dan kebahagiaan dalam kehidupan ini.
Semoga jawaban ini bermanfaat.
Salam metta,
B. Uttamo

mudah-mudahan bermanfaat.
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: there was a time...
« Reply #4 on: 26 August 2009, 11:36:16 PM »
SELAMAT!!! .....

Menurut gw sick ..... loe udah dapat sedikit "pencerahan"  ;)

Bukannya gak tertarik lagi sama cewe, tapi kyknya loe sekarang melihat "apa adanya" tanpa embel2 menghayal ...... seperti dulu waduuh tuch cewe cakep bgt, coba jadi pacar gue  :P ;)

Kalo gw bilang effek dari kita sering Meditasi ..... hayalan2/lamunan itu bisa langsung disadari dan tidak mao ikut hanyut lebih lama  ......

Silakan deeeg pakar2 Meditasi beri komentar dan saran ....... Monggo  ;D
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: there was a time...
« Reply #5 on: 27 August 2009, 06:54:37 AM »
kalau diterusin yah bisa gitu. kalau distop nanti juga rebound balik, cuma tentu tidak akan sama seperti yg dulu lagi :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: there was a time...
« Reply #6 on: 27 August 2009, 07:02:54 AM »
itu yang ku takutkan dari meditasi, efek samping nya bisa menyakitkan =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline san

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 475
  • Reputasi: 35
Re: there was a time...
« Reply #7 on: 27 August 2009, 07:29:48 AM »
itu yang ku takutkan dari meditasi, efek samping nya bisa menyakitkan =))

bukannya yg menghayal yg sakit bro?? tp msh seneng jg sih :P
be happy ^^

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: there was a time...
« Reply #8 on: 27 August 2009, 08:42:18 AM »
Quote
Semakin banyak berlatih, akan semakin besar pula kesempatan untuk mencapai kebijaksanaan dan kebahagiaan dalam kehidupan ini.

Apakah sebaiknya kawin dulu (mencicipin rasanya gula),
baru nanti jadi Biksu (spt juga Buddha Gautama).


semoga tidak menyesal.  ;D

atau kawin kontrak jangka pendek ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline FuXi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Form is limited, being formless for unlimit
Re: there was a time...
« Reply #9 on: 27 August 2009, 07:40:22 PM »
SELAMAT!!! .....

Menurut gw sick ..... loe udah dapat sedikit "pencerahan"  ;)

Bukannya gak tertarik lagi sama cewe, tapi kyknya loe sekarang melihat "apa adanya" tanpa embel2 menghayal ...... seperti dulu waduuh tuch cewe cakep bgt, coba jadi pacar gue  :P ;)

Kalo gw bilang effek dari kita sering Meditasi ..... hayalan2/lamunan itu bisa langsung disadari dan tidak mao ikut hanyut lebih lama  ......

Silakan deeeg pakar2 Meditasi beri komentar dan saran ....... Monggo  ;D

waduh.... masa pencerahan kayak gitu sih? jujur aja, sejak ikut meditasi tuh gw jadi ga punya cewe.....
parah..... gara-gara gw ngeliat cewe tuh kayak selalu ada yang ga memuaskan. padahal dulu..... ah, tau dah. apa gara2 gw meditasi tanpa fondasi ajaran buddhis ya? soalnya soal dharma, jujur aja gw kaga tau... makanya kalo kalian pada debat agama, gw ga ngerti... gw cuma tau buddhis tuh meditasi, vipasana dan anapasati (tau dah, nulisnya sesuai eyd ato ga)
dan terus terang, gw ga bisa vipasana. gw cuma meditasi anapanasati doank, ribet vipasana tuh... jd gw cuma nafas masuk keluar doank. hahaha.....

kalau diterusin yah bisa gitu. kalau distop nanti juga rebound balik, cuma tentu tidak akan sama seperti yg dulu lagi :)

rebound? kaga ngerti.... ada cara buat balikinnya ga? kalo dibilang meditasi memang efeknya bikin kalem, terlalu kalem malah. ada cara buat balikinnya ga? misalnya biar gw bernafsu lagi.

Quote
Semakin banyak berlatih, akan semakin besar pula kesempatan untuk mencapai kebijaksanaan dan kebahagiaan dalam kehidupan ini.

Apakah sebaiknya kawin dulu (mencicipin rasanya gula),
baru nanti jadi Biksu (spt juga Buddha Gautama).


semoga tidak menyesal.  ;D

atau kawin kontrak jangka pendek ?

emang gampang jadi biksu? gw kalo bisa coba test jadi biksu setengah tahun, mau cobain. asal kalo ga cocok bisa udahan. gimana caranya?
percuma kawin... kalo ga punya nafsu gini.. kembalikan nafsuku :(

======
btw, kalian serius ga sih jawabnya? gw bingung. meditasi tuh efek sampingnya kok gini sih, bukannya kalo setau gw kita bisa dapat kesaktian?

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: there was a time...
« Reply #10 on: 27 August 2009, 07:51:00 PM »
Quote
rebound? kaga ngerti.... ada cara buat balikinnya ga? kalo dibilang meditasi memang efeknya bikin kalem, terlalu kalem malah. ada cara buat balikinnya ga? misalnya biar gw bernafsu lagi.

Maksudnya kalau tidak berlatih nanti juga balik lagi jadi biasa cuma cara melihatnya sudah berbeda gitu loh.

kalau soal kesaktian, konon dikatakan diperlukan ketenangan, jauh dari nafsu yg cenderung membuat gelisah. Nah kalau tenang2x gitu, nanti ngarah kesana. Menurut salah satu kisah dikatakan ada yg bisa terbang, tetapi karena melihat hal yang membangkitkan nafsu, maka kesaktiannya hilang. Perlu dilatih lagi sampai batin tenang baru bisa mencapai kesaktian itu.

Nah yg paling penting itu sekarang adalah pandangan benarnya, plus dengan meditasi ini, cucok deh.

kalo mau coba, test aja ikut pabajja. cek2x aja di pengumuman dan informasi :)
« Last Edit: 27 August 2009, 07:53:23 PM by Sumedho »
There is no place like 127.0.0.1

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: there was a time...
« Reply #11 on: 27 August 2009, 08:15:36 PM »
disini ada dua kata kunci yg menarik


tenang dan nafsu


sebelumnya anda bernafsu, lalu setelah meditasi anda menjadi tenang (sepertinya anapanasati emang bertujuan untuk itu)

nah sekarang anda malah menginginkan untuk bernafsu lagi...  lucunya sama aja anda bernafsu untuk bernafsu lagi...

kenapa anda tidak mencoba untuk menenangkan nafsu untuk bernafsu kembali dengan cara bermeditasi anapanasati lagi ;)
i'm just a mammal with troubled soul



Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: there was a time...
« Reply #12 on: 27 August 2009, 09:15:11 PM »
nah sekarang anda malah menginginkan untuk bernafsu lagi...  lucunya sama aja anda bernafsu untuk bernafsu lagi...

kenapa anda tidak mencoba untuk menenangkan nafsu untuk bernafsu kembali dengan cara bermeditasi anapanasati lagi ;)
cuma menghi-lite di sini aja.. bener kata2 hatred tuh.. stidaknya nafsu lebih tenang itu kan bagus.. jd ngga liar lagi.. jangan menganggap itu aneh atuh.. cinta kan ngga identik dg nafsu. meski berkurang nafsunya, bukan berarti bro ga bisa mencintai lagi koq.. seorang sotapanna pun masih bisa mencintai dan bernafsu dalam kadar tertentu. gimana bisa manfaatkan aja bro. ;)
appamadena sampadetha

Offline FuXi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Form is limited, being formless for unlimit
Re: there was a time...
« Reply #13 on: 27 August 2009, 09:24:53 PM »
aduh... gw sih ga niat menjadi jenis2 makluk suci itu.
trus kalo kalian pake bahasa dewa... menafsui nafsu, gw malah bingung... maksudnya apa, ya?
gw cenderung terlalu simple kali, ya...
ah, bagaimana bisa ga bernafsu jadi nafsu? menenangkan nafsu untuk bernafsu? keren sih kata-katanya... cuma gw ga ngerti :(

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: there was a time...
« Reply #14 on: 27 August 2009, 09:48:59 PM »
Jadi pengin cobain vipassana ;D

Masa si?cuma anappasati duank,bisa jadi ga bernafsu ama lawan jenis?

Kalo bisa tukaran gw mao,gw kadang malah merasa nafsu gw terlalu besar ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: there was a time...
« Reply #15 on: 27 August 2009, 09:50:27 PM »
Jadi pengin cobain vipassana ;D

Masa si?cuma anappasati duank,bisa jadi ga bernafsu ama lawan jenis?

Kalo bisa tukaran gw mao,gw kadang malah merasa nafsu gw terlalu besar ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: there was a time...
« Reply #16 on: 27 August 2009, 09:54:50 PM »
Jadi pengin cobain vipassana ;D

Masa si?cuma anappasati duank,bisa jadi ga bernafsu ama lawan jenis?

Kalo bisa tukaran,gw mao,gw kadang malah merasa nafsu gw terlalu besar ;D
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline FuXi

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 24
  • Reputasi: 5
  • Gender: Male
  • Form is limited, being formless for unlimit
Re: there was a time...
« Reply #17 on: 27 August 2009, 10:05:27 PM »
ga ngerti dah... gw sih gitu, apa gw salah latihan? jujur aja gw ga ngerti apa yg org maksud dengan vipasana :(
gw sih lebih nyaman anapanasati.... kl vipasana sih, setau gw pas di retret kita buat aliran bebas dengan menyisir setiap bagian tubuh... cuma kalo gitu, gw pasti pikiran berkeliaran.
kl anapanasati, sejak retret terakhri itu sih baru merasakan kenikmatan. gmn, ya... rasanya tuh kosong... damai.... tenang.... enak dah.... gw jg ga ngerti disebut apa.... soalnya jujurnya sih ga ada apa-apa pas perhatiin nafas itu, cuma ada sesuatu yang menarik aja dari ga ada pa2 itu.

yuk tukeran... gw sangat senang denger perkataan "greed know no limits"

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: there was a time...
« Reply #18 on: 27 August 2009, 10:29:42 PM »
Meditasi VIPASSANA yg Berhasil     
Oleh : Y.M. Bhikkhu Dhammarakkhita
Penerbit : Lembaga Satipatthana Indonesia

Motto Meditasi Vipassana saya adalah

“Melihat ,

    Mengetahui,

        Memperhatikannya ketika pergi !”

(Menyadari, mencatat, ingat ketika lenyap)

HARAP DIINGAT

    * Diam adalah mulia-diminta tidak berbicara dengan peserta meditasi yang lain. Jika Anda punya masalah tanyakan pada guru atau panitia Ingatlah : Sedikit saja percakapan = merusak konsentrasi yang telah ada.
    * Dimohon tidak meninggalkan batas tempat yang telah ditentukan tanpa persetujuan guru atau panitia Anda.
    * Ruang meditasi adalah tempat yang paling kondusif untuk berlatih.
    * Dimohon untuk memperhatikan kesantunan dan tenggang rasa terhadap peserta lain dengan :
          o Tidak terlalu lama di dalam kamar mandi dan toilet namun tetap menjaga kesadaran.
          o Jangan berisik dengan tas dan pintu di kamar tidur maupun Dhammasala.
          o Makan secukupnya dengan tenang, perlahan dan penuh perhatian.
          o Tidak mencampuri urusan orang lain.
    * Harap lakukan membaca dan menulis hanya jika benar-benar diperlukan saja.
    * Anda boleh membuat catatan pengalaman Anda untuk konsultasi dengan guru Anda tetapi bukannya membuat karangan. Kalaupun tidak dicatat, apabila hal itu penting, Anda akan ingat dengan sendirinya.
    * Dimohon tidak mengarahkan kaki Anda pada Buddharupang, bhikkhu atau obyek penghormatan lainnya.
    * Tangga merupakan tempat yang baik untuk mengembangkan konsentrasi (tetapi jangan menghalangi jalan peserta lain).
    * Dalam keadaan duduk, berdiri dan posisi berjalan serta kegiatan sehari-hari, kita tetap melakukannya dengan bermeditasi.
    * Ambil sedikitnya empat atau lima aktivitas setiap hari dan lakukanlah dengan sangat perlahan dan akurat serta perhatian terpusat.
    * Pakaian harus yang nyaman, sederhana dan tertutup. Diminta tidak memakai celana pendek, rok pendek atau baju tanpa lengan.
    * Jangan berolah raga yang aktif atau jogging, perenggangan otot sebentar dengan perlahan penuh perhatian diperbolehkan.
    * Jaga dan patuhi peraturan yang ada di pusat meditasi.

JADWAL YANG DIANJURKAN

03:00 – 04:00 Bangun Pagi/Meditasi Jalan.
04:00 – 05:00 Meditasi Duduk Bersama
05:00 – 06:00 Meditasi Jalan
06:00 – 07:00 Makan Pagi
07:00 – 08:00 Mandi dan Meditasi jalan
08:00 – 09:00 Meditasi Duduk
09:00 – 10:00 Meditasi Jalan
10:00 – 11:00 Meditasi Duduk
11:00 – 12:00 Makan Siang
12:00 – 13:00 Meditasi Jalan
13:00 – 14:00 Meditasi Duduk Bersama
14:00 – 15:00 Meditasi Jalan
15:00 – 17:00 Interview Dhamma Talk (Lihat Schedule)
17:00 – 18:00 Mandi/Minum Sore/Meditasi Jalan
18:00 – 19:00 Meditasi Duduk
19:00 – 20:00 Meditasi Jalan
20:00 – 21:00 Meditasi duduk bersama
21:00 Istirahat
Retreat hari pertama dan terakhir bersifat variable dan tidak harus mengikuti jadwal ini.

SYAIR UNTUK PEMBERIAN MAAF

Pemberian Maaf merupakan salah satu bagian kunci dari latihan spiritual dan cara terbaik untuk memulai suatu retreat. Hal ini membuat kita dapat melepaskan dari keterikatan terhadap masa lalu dan memulai awal segar yang baru mulai sekarang, saat ini. Ulangilah bait pertama selama sejam, sehari atau bahkan seminggu, hingga Anda merasa puas. Kemudian yang kedua dan terakhir yang ketiga. Ini bisa menjadi sangat kuat.

Dalam banyak cara saya telah menyebabkan kerugian dan penderitaan makhluk lain, Saya memaafkan diri sendiri. Semoga mereka terbebas dari penderitaan mereka.

Dalam banyak cara saya telah menyebabkan kerugian dan penderitaan terhadap diri saya sendiri
Saya memaafkan diri sendiri. Semoga saya terbebas dari penderitaan saya.

Dalam banyak cara saya telah dirugikan oleh makhluk lain
Saya memaafkan mereka. Semoga kami semua terbebas dari penderitaan kami.

VIPASSANA
(MEDITASI PANDANGAN TERANG)

Cara lain untuk mengatakan meditasi pandangan terang adalah; meditasi perhatian penuh, introspeksi, observasi realitas, kewaspadaan obyektif dan belajar dari pengalaman setiap momen adalah sangat bermanfaat untuk mengetahui manakah yang Vipassana dan mana yang bukan.

Bukan sekadar relaksasi, Vipassana adalah realisasi dari batin dan jasmani Anda sebagaimana mereka muncul dihadapan Anda sekarang. Pikiran waspada, tajam dan penuh perhatian tetapi tubuh dalam kondisi rileks dan tidak tegang atau kaku.

Bukan sekedar pelepasan stres. Vipassana adalah mengidentifikasi, mengenal dan selanjutnya pengurangan faktor-faktor penyebab stres, tidak hanya sekarang tetapi juga untuk masa mendatang.

Bukan sekedar kepercayaan membuta. Vipassana adalah praktis dan berdasarkan pengalaman pribadi. Kami memberikan Anda nasehat, jika Anda bekerja dengan sikap yang benar dan pikiran yang terbuka maka Anda dapat mengukur hasilnya sendiri.

Bukan merupakan penyerapan, konsentrasi yang tetap atau mendalam dari satu obyek tunggal, seperti pernafasan, obyek yang nampak atau obyek yang divisualisasi, jampi-jampi atau mantra, perenungan atau refleksi dari suatu konsep atau pemikiran yang mendalam. Vipassana merupakan pengembangan kemampuan pikiran untuk mengamati banyak proses perubahan dengan menggunakan konsentrasi ringan, dimana bila dilakukan secara berkesinambungan dapat menjadi cukup kuat untuk menembus pemahaman semu atas keberadaan diri kita.

Bukan merupakan kesadaran tanpa memilih obyek pilihan menurut keinginan sendiri atau instruksi guru, suatu pengamatan tanpa penilaian dari segala sesuatu sebagaimana apa adanya, hidup pada saat sekarang.

Bukan sifat egois. Vipassana memahami diri sendiri sepenuhnya sebelum berusaha menolong orang lain.

Bukan merupakan pemujaan berhala, sulap, berdoa, pengorbanan atau campur tangan dewa. Vipassana hanyalah Anda sendiri dengan kemampuan alamiah Anda dan keinginan Anda untuk terbebas dari segala bentuk penderitaan.

Bukan sesuatu yang terpisah atau di luar kehidupan Anda. Vipassana adalah melihat momen demi momen pada momen sekarang yang sangat nyata dari keberadaan Anda sebagaimana adanya tanpa memberi pendapat, kritik atau mengubah.

Bukan suatu pemunculan mendadak yang muluk-muluk pada jalan spritual yang agung. Sesungguhnya Vipassana membumi, kembali ke dasar dan kesederhanaan kehidupan dalam batin dan jasmani Anda.

PRINSIP
(Sangat Penting)

Prinsip dari meditasi Vipassana adalah untuk mengamati segala proses mental atau fisik yang paling dominan pada saat sekarang

Catatlah hal ini dalam batin Anda !

Tiga kata yang berlaku dalam prinsip ini adalah mengamati, segala sesuatu dan yang paling dominan. Kita hanya mengamati, kita tidak mengubah, membasmi atau menghancurkan apapun. Bukan hanya obyek yang berkesinambungan satu dan permanen, tetapi segala sesuatu yang muncul. Yang mendominasi, kuat, jelas, obyek yang ada dalam kesadaran Anda, panca indera kita, tubuh dan pikiran Anda, itu semua. Jika ada keraguan, ingatlah prinsip ini cobalah untuk mengucapkan prinsip ini tiga kali setiap mulai duduk.

MENCATAT DALAM BATIN

Ini berarti mengingat kata-kata dalam batin Anda mengenai pengalaman yang sedang Anda alami pada Batin dan Jasmani Anda saat ini. Kata yang Anda gunakan tidak sepenting kesadaran itu sendiri. Jika Anda dapat menyadari setiap proses tanpa melakukan analisa, membandingkan, memikir atau menilai, maka tidak perlu lagi melakukan pencatatan dan Anda hanya perlu melakukan pengamatan.

Kita mencatat obyek selama obyek tersebut mendominasi, kita hanya menggunakan satu kata (biasanya hanya kata kerja).

Ubahlah observasi dan pencatatan jika.....

    * Obyeknya tergantikan atau digantikan oleh obyek yang lebih menonjol.
    * Objeknya telah berubah menjadi proses yang lain
    * Objeknya telah menghilang.
    * Objeknya menjadi samar, tumpul atau Anda telah menjadi tidak tertarik.

Ingatlah, bahwa Anda tak perlu mencatat suatu objek hingga menghilang sebab kadang-kadang tidak mau hilang. Jangan gunakan perhatian dan pencatatan sebagai senjata untuk menghancurkan sesuatu yang tidak Anda sukai. Contohnya rasa sakit, mungkin dapat diperhatikan terus-menerus selama setengah jam atau lebih. Pikrian penuh nafsu mungkin tercatat selama 20 atau 30 kali sebelum menghilang. Jika ada suara berisik yang terus menerus seperti suara motor Anda tidak perlu mencatatnya tetapi hanya melakukan observasi dan catat obyek berikutnya yang lebih dominan.

Jangan berkonsentrasi pada pencatatan. Sebab pencatatan hanya untuk mengarahkan pikiran Anda kepada proses yang terjadi saat ini tanpa berpikir atau menilai.

Perhatian murni yang paling utama, mencatat nomor dua. Pencatatan yang terus menerus berarti perhatian Anda terus menerus. Perhatian yang terus menerus berarti bahwa konsentrasi Anda tajam. Konsentrasi yang tajam berarti Anda akan mendapatkan pandangan terang. Pandangan terang berarti kebijaksanaan. Kebijaksanaan menghancurkan kegelapan batin dan penyebab penderitaan. Hiduplah dengan damai !

 
-Bersambung-
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: there was a time...
« Reply #19 on: 27 August 2009, 10:51:38 PM »
VIPASSANA DUDUK

Perhatian murni pada waktu duduk.

Cobalah untuk duduk di lantai dengan posisi bersila, mungkin dengan pinggul Anda beralaskan tikar atau bantal dan kaki Anda lebih rendah di lantai. Anda boleh duduk di kursi, tetapi jangan bersandar.

Ambil posisi badan yang nyaman dengan posisi yang tegak punggung yang lurus dan bahu Anda melebar, tidak terlalu kaku dan tidak terlalu santai. Berusaha untuk tidak bersandar atau menyentuh sesuatu. Jagalah agar kepala Anda tetap tegak lurus, dagu ditekuk sedikit ke dalam tetap dalam posisi duduk dan mata tertutup.

Ketika anda menarik nafas, rasakan udara dingin ketika masuk ke lubang hidung, rasakan udara hangat yang keluar dari lubang hidung. Gunakan perasaan tersebut sebagai fokus utama untuk memulai meditasi. Cobalah mencatat hal itu sebagai “dingin” dan “hangat” atau hanya sebagai “merasakan”, “merasakan”. Dengan cara yang sama, Anda dapat mengamati sensasi dari udara yang melewati sepanjang hidung atau keseluruhan proses pernafasan. Rileks pada saat Anda bernafas masuk dengan penuh perhatian dan rileks saat Anda membuang nafas keluar dengan penuh perhatian.

Akibat kita bernafas ketika dada kita mengembang adalah, perut kita mengembang naik dan ketika menghembuskan nafas keluar perut kita mengempis turun. Kita catat hal ini sebagai “naik” dan “turun”. Jika nafasnya panjang, perhatian sebagai “naik, naik, naik, turun, turun, turun”, tidak dengan pelan seperti “na-ik, tu-run”. Jika nafasnya pendek, kita catat “naik, turun”. Jadi Anda harus melihatnya secara berurutan, momen demi momen yang Anda alami, jika nafasnya panjang, Anda dapat melihatnya berkali-kali. Jika nafasnya pendek, perhatikan hanya sekali. Menurut tradisi kami pergerakan naik-turun merupakan salah satu obyek perhatian yang utama. Jika Anda pernah tersesat dalam meditasi atau tidak tahu apa yang diperhatikan, kembalilah ke nafas atau “naik dan turun “.

Kita tidak boleh memaksa nafas kita masuk atau keluar. Jangan tarik atau dorong perut kita tetapi bernafaslah secara alamiah. Ketika kita duduk, kita merasakan banyak sensasi/perasaan dalam tubuh seperti sakit, tekanan, ketegangan, kaku, gatal, dingin, panas, mencium, mendengar, kita hanya memperhatikan dan menyebut nama mereka masing-masing.

Setiap suara yang kita dengar, hanya dicatat sebagai “mendengar”. Jika posisi Anda sudah bungkuk, hanya sadari dan dengan perlahan diluruskan kembali, “luruskan, luruskan”.

Anda dapat memulai duduk Anda dengan suatu tekad dengan mengulangi prinsip sebanyak tiga kali atau bertanya pada diri Anda sendiri, “Mengapa saya bermeditasi?”. Meditasi cinta kasih selama 5 atau 10 menit juga suatu cara yang baik untuk mulai.

Walau lima menit pencatatan mental yang intensif dan pengamatan jernih adalah lebih penting dan bermanfaat daripada melamun, berpikir dan tidur selama satu, dua atau tiga jam. Setelah itu, dengan secara bertahap menambah waktu duduk, secara alamiah Anda akan mendapat lebih banyak pengalaman.

Duduk dengan bersila di lantai untuk waktu yang lama atau dalam posisi teratai penuh adalah tidak penting, yang penting adalah tingkat kesadaran yang murni. Menggunakan kursi, bantal atau bangku tanpa sandar tidak menjadi masalah. Rileks.

Sebelum mengakhiri duduk, Anda dapat bertanya pada diri Anda sendiri, “Mengapa saya berdiri sekarang?”. Kemudian amati dan catatlah jawabannya, Anda dapat melalui penghalang dan duduk lebih lama atau bangun dengan penuh perhatian dengan pikiran yang segar.

KEADAAN BATIN

Memperhatikan semua keadaan batin, termasuk pikiran dan emosi, merupakan aspek terpenting dari meditasi Vipassana.

Jika pikiran tidak diperhatikan dengan semangat dan diobservasi secara obyektif, pikiran akan berlari ke sana ke mari dengan gembira dan cepat, tanpa sadar sampai kemudian muncul perasaan bersalah, menghakimi dan mengkritik diri sendiri. Bilamana hal ini muncul, catat dengan hati-hati dan juga lakukan pengamatan, ini merupakan bagian dari proses penyembuhan.

Alasan lain yang baik untuk memperhatikan pikiran karena ketenangan dari pikiran, menyenangkan, menghibur dan bersifat gembira, mereka menyebabkan tidur dan malas, kita dapat melakukan dengan baik tanpa mereka.

Kita memperhatikan proses ini seperti merencanakan, mengingat, berimajinasi, kemarahan, tidak sabar, kebosanan dan lainnya sampai mereka berubah atau hilang. Bahkan jika mereka datang dan pergi dengan cepat, masih merupakan hal yang baik untuk melatih mencatatnya sekali atau dua kali sebelum mereka menghilang.

Ketika pikran sedang melamun, berkhayal atau mengembara, kita tidak langsung membawanya kembali pada naik dan turun. Kita mencatat, “melamun, melamun”, atau “berkhayal, berkhayal,” atau “mengembara, mengembara”, sampai menghilang atau diganti dengan obyek lain yang lebih dominan.

Gelap atau kosong? Ini normal, rileks saja dan tetap perhatikan, “hitam,hitam” atau “kosong, kosong” atau bahkan “tidak ada, tidak ada” , lihat bagaimana hal itu berubah dan apa yang terjadi kemudian.

Kedamaian adalah kondisi mental alamiah yang harus dicatat dengan serius sebagai “damai”, “tenang”, “hening”, dan lain-lain. Jangan membuatnya pergi dan jangan juga menikmatinya. Tetapi secara obyektif melihatnya sebagai suatu proses mental dan mengerti keadaan alami yang sebenarnya.

Hal penting yang perlu diingat di sini, selama Anda melekat atau memegang pada suatu pengalaman tertentu, baik atau buruk, Anda akan tetap berada pada tingkat tersebut dan tidak membuat kemajuan.

Harapan adalah racun para yogi.

Jika Anda mengharapkan hal-hal yang baik atau pengalaman lampau atau melakukan proyeksi dan berspekulasi, catat juga semuanya dengan serius !

Harapan dapat mengarah pada kekecewaan;
Keterbukaan mengarah pada kebijaksanaan dan kegembiraan.

Konsentrasi? Jangan dipaksa, rileks saja!
Bahkan jangan pernah mencari atau mencemaskannya, ini merupakan kondisi mental yang selalu terjadi, Anda sudah memilikinya, sekarang gunakan dengan baik dan bijaksana untuk mengamati bagaimana pengalaman Anda saat ini tumbuh secara alamiah.

Apa yang terjadi jika obyek terlalu cepat, terlalu banyak atau nampaknya tidak ada obyek yang dominan untuk diperhatikan? Kita dapat melakukan satu dari tiga hal berikut :

   1. Catat, “bingung, bingung” sampai pikiran jernih
   2. Berhenti mencatat dan amati saja, sampai sebuah obyek menjadi jelas.
   3. Pilih satu obyek dan lanjutkan untuk mencatatnya.

-Bersambung-
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: there was a time...
« Reply #20 on: 27 August 2009, 11:31:27 PM »
MENGANTUK
(Cara mengatasi ngantuk)

Cara yang TERBAIK adalah dengan kesadaran.
Maka amati secara langsung dan catatlah dengan bersemangat sebagai, “ngantuk, ngantuk, ngantuk” usahakan untuk melihatnya sebagaimana sifat alamiahnya. Perhatikan sampai ngantuknya hilang, kemudian Anda dapat mencatat, “segar, segar” atau “bangun, bangun”.

Ingat pikirkan kembali beberapa hal mengenai Dhamma, seperti kotbah Dhamma terakhir yang Anda dengar. Ingatlah prinsip dari meditasi Vipassana. Ingatlah petunjuk-petunjuk ini untuk melihat akhir dari ngantuk.

Ulangilah beberapa paritta yang Anda ketahui yang Anda tahu akan membangkitkan semangat bermeditasi.

Bayangkanlah suatu sinar terang dalam pikiran Anda dan perhatikan sebagai “lihat, lihat” selama mungkin agar pikiran tetap terjaga.

Buka mata Anda sedikit, cukup untuk membuat Anda bangun dan tutup mata lagi. Coba buka mata Anda dan tataplah suatu sinar atau wajah Buddharupang. Atau arahkanlah pandangan Anda sejauh mungkin.

Pijat atau tekan beberapa bagian dari tubuh Anda. Anda dapat mencoba memilih menarik kuping Anda. Mencubit pada beberapa bagian dari tubuh Anda.

Bangun dari posisi duduk secara pelan-pelan dan lakukanlah meditasi jalan dengan perhatian penuh. Jika Anda harus berjalan sedikit lebih cepat lakukanlah tetapi jauh dari meditator lain. Coba berjalan mundur dengan hati-hati !

Yang terakhir adalah yang paling sulit untuk seorang yogi sejati yaitu pergi dan berbaring tetapi tidak berarti tidur! Usahakan untuk meditasi dalam posisi sebagaimana diinstruksikan dalam catatan yang lain.

Berbagai variasi lainnya.
Mengantuk disebabkan karena berpikir. Ya, bahkan mengangguk atau menggeleng tiba-tiba sebenarnya adalah rasa kantuk yang disebabkan pikiran masuk ke keadaan pikiran yang menyenangkan dan halus atau oleh pencatatan semu atau otomatis.

Catatlah pada waktu berpikir dengan seksama, dengan penuh perhatian.
Guru kami berkata, mengantuk harus dicatat dengan penuh perhatian, dengan penuh semangat dan dengan cepat.

Berteriaklah dalam batin Anda ketika Anda mencatat rasa ngantuk,
“NGANTUK!, NGANTUK!, NGANTUK!”
Ingatlah bahwa kita harus mengerti rasa ngantuk dalam keadaan yang sebenarnya.

Usahakan untuk duduk lebih dekat ke tembok atau tirai, sehingga bila kepala Anda jatuh ke depan akan menyentuh sesuatu dan membangunkan Anda, ini sangat efektif tetapi harap berhati-hati. Duduklah tanpa bantal duduk atau duduk dengan posisi yang tidak nyaman, seperti posisi teratai (padmasana) atau dengan melipat kaki menyangga tubuh Anda. Cobalah duduk ditempat berangin, dingin atau tempat yang panas.

Catatlah keadaan mental yang menyertai jika Anda melihatnya, seperti kemarahan, rasa bosan, keinginan, menikmati, nafsu keinginan, atau yang sederhana kemalasan, catatlah dengan penuh semangat.

Jika rasa mengantuk tetap datang setelah menghilang, cobalah untuk mencatat “kejengkelan” terhadapnya atau “kecewa” atau mungkin “frustasi”.

Catatlah perasaan fisik mengantuk, seperti rasa berat, tekanan atau ketegangan di tubuh, kepala atau mata. Ambillah nafas panjang dan catatlah dengan penuh perhatian. Lakukanlah metta, meditasi cinta kasih terhadap dirimu, sesama teman meditator dan terhadap semua makhluk (lihat halaman belakang). Mulailah dengan tekad :
“Saya akan mencoba untuk mencatat rasa ngantuk segera ketika dia muncul.”
“Saya akan mencoba melihat keadaan sesungguhnya dari rasa mengantuk.”

Usahakan jangan menyerah dan usahakan untuk tidak membuang atau menolaknya. Hanya mencatatnya dengan sabar, amati dengan tajam sampai kantuk itu hilang, ini adalah jalan tengah. Jika Anda benar-benar tidak dapat memperhatikan dan “melihat” proses dari ngantuk, bangun dengan perlahan dan dengan penuh perhatian lakukanlah meditasi jalan. Jika Anda harus berjalan lebih cepat lakukanlah dengan menjauhi peserta yang sedang meditasi duduk dan yang sedang meditasi berjalan.

-bersambung-
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: there was a time...
« Reply #21 on: 27 August 2009, 11:57:02 PM »
PANDANGAN TERANG TERHADAP RASA SAKIT.

Sakit adalah alamiah dan merupakan guru yang sangat baik. Rileks dan periksa kondisi mental dan keadaan emosi yang muncul karena sakit tersebut. Kita cukup mengetahui sakit tersebut, tidak membuatnya pergi, kita amati sakit secara obyektif agar mengerti karakteristiknya. Kita tidak hanya bersabar dengannya, kita juga melakukan penyelidikan. Tidak perlu mempertahankan rasa sakit akan tetapi jangan menyerah begitu saja, bereksperimenlah dengan rasa sakit itu. Anda akan tahu ketika harus merubah posisi duduk Anda catatlah, merubah “lega” , “bahagia”.

Inilah lima cara melihat melalui rasa sakit.

   1. Amati langsung sensasi fisik dengan memberi label pada sakit sebagai “sakit, sakit, sakit” atau Anda dapat menggunakan kata yang lebih khusus seperti, menusuk, terbakar, sakit, berdebar-debar dan sebagainya. Anda juga bisa hanya mengamatinya tanpa mencatat tetapi cara seperti ini akan membuat pikiran sering muncul, bila muncul pikiran tersebut harus dicatat. Jangan memperhatikan atau mencatat posisi sakit seperti, “sakit dilutut” atau “sakit di pinggang” atau “lutut sakit”. Kita hanya mencatat dalam satu kata. Konsentrasi pada sakit kelihatannya menjadi lebih parah tetapi jangan khawatir, sakit tidak bertambah parah, Anda baru saja melihatnya dengan lebih jelas.
   2. Amati semua kondisi mental yang berhubungan atau emosi perasaan yang timbul bersamaan dengan rasa sakit. Akan timbul rasa tidak suka pada Anda yang akan menghentikan Anda untuk melihat keadaan alami dari rasa sakit itu maka kita akan mencatatnya sebagai “tak suka, tak suka” sampai hilang dan kita lanjutkan lagi pengamatan pada rasa sakit sebagaimana adanya.
      Juga ketika Anda ingin membuang sakit tersebut catat keinginan atau niat tersebut. Sering kita khawatir terhadap rasa sakit seperti di masa yang lalu dan kita khawatir yang akan terjadi di masa sekarang ini, jadi kita harus mencatat kecemasan kita, ingatan kita atau spekulasi kita sampai menghilang kemudian catatlah rasa sakit itu sebagaimana apa adanya. Apakah Anda sedang menganalisa rasa sakit, mencoba mencari penyebabnya? “Analisa, analisa” Mungkin Anda sedang menilai atau mengkritik diri Anda, catat juga hal itu. Kata-kata lain yang perlu dicatat adalah : Agitasi, takut, frustasi, tidak sabar dan gelisah. Catatlah semuanya hingga semuanya menghilang dan kemudian lihatlah apa yang terjadi.
   3. Santailah!! Duduk saja dan perhatikan dari suatu jarak dengan memberi “daerah aman” antara Anda dengan rasa sakit. Anda dapat mencoba membayangkan suatu pelindung kaca sehingga sakit seolah-olah terputus dari Anda tetapi Anda masih melihatnya dengan jelas. Anda dapat membayangkan sakitnya disembunyikan di dalam suatu gelembung yang jernih. Cara yang lain adalah dengan melihatnya seolah-olah ada di TV, seperti film dokumenter atau seolah-olah rasa sakit orang lain.
   4. Menembus sampai ke pusat rasa sakit seperti roket besar yang bergerak menuju matahari, semakin mengecil dan mengecil sampai menghilang dari pandangan, menjadi semakin panas (sakit terasa lebih menyakitkan) dan kemudian menjadi seperti titik jarum dan menghilang dari pandangan. Tetapi, jika Anda mengharapkan rasa sakit itu hilang catatlah “mengharapkan, mengharapkan”, hal itu tak akan terjadi!
   5. Lihatlah bentuk mental yang timbul bersama rasa sakit. Bagaimana Anda melihatnya dalam pikiran Anda? Apakah mempunyai warna, bentuk, gerakan atau karakteristik lainnya? Catatlah sebagai melihat atau berimajinasi sampai rasa sakitnya lenyap atau berubah atau muncul objek lain yang lebih dominan.
      Bahkan bila sakitnya hilang, sakit selalu akan kembali, cobalah untuk bersahabat dengannya. Seperti semuanya ........., ITU AKAN BERLALU.

-bersambung-
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: there was a time...
« Reply #22 on: 28 August 2009, 12:20:36 AM »
Obyek yang tidak kita perhatikan

    * Denyut jantung
    * Sakit di dada
    * Sakit di kepala

Mengapa ? Karena kadang-kadang ketika kita berkonsentrasi pada sesuatu, hal itu akan terlihat lebih besar atau lebih hebat karena hal ini merupakan system dan organ utama kita. Kita gampang khawatir dan panik terhadap apa yang terjadi pada mereka. SANTAI SAJA!! Kita hanya mengamati mereka tanpa mencatat atau dengan catatan kecil secara umum seperti, “pera-saan, pera-saan”.

VIPASSANA BERJALAN

Kesadaran murni yang bergerak

Pertama-tama kita perlu mengetahui yang manakah meditasi berjalan dan mana yang bukan.

Vipassana bukan merupakan latihan fisik, Vipassana merupakan metode menjaga pikiran secara umum, memperhatikan proses fisik dan mental yang sedang berubah sekarang ini. Bukan sekadar istirahat dari meditadi duduk.

Vipassana merupakan metode serius dari latihan yang dapat menghasilkan konsentrasi yang mendalam dan pandangan terang yang murni pada batin, serta proses jasmani. Ini bukan hanya berjalan secara kebetulan.

Vipassana adalah pengamatan mendalam dan terkendali dari gerakan-gerakan yang biasanya kita lakukan asal saja. Ini seperti belajar berjalan kembali dari awal secara keseluruhan. Meditasi berjalan merupakan kesempatan yang ideal untuk mengembangkan ketrampilan meditasi yang sangat berharga yang dapat dilatih dimana saja, setiap waktu sepanjang hidup Anda.

Dianjurkan bahwa, setiap meditasi duduk harus diawali dengan meditasi berjalan, sedikitnya 10 menit. Mengapa? Karena hal ini membantu untuk terpusatnya pikiran dan mempersiapkan hal-hal penting untuk meditasi duduk. Harap jangan meremehkan nasehat ini.

Tips : Pilihlah tempat yang tenang tanpa gangguan. Kita tidak berjalan jauh pada satu arah atau melingkar, tapi hanya berjalan bolak-balik dengan penuh perhatian. Tempat berjalan harusnya antara 3-10 meter, idealnya sekitar 6 meter. Lihatlah dengan pandangan lurus dengan mata ke bawah kira-kira dua meter ke depan. Satukan tangan Anda di depan atau belakang.

Meditasi berjalan biasanya dimulai secara alamiah dengan meditasi berdiri, lalu kita mengamati, “berdiri, berdiri” sebanyak yang diinginkan, rasakan seluruh badan saat berdiri, seperti sebuah pohon. Anda juga sadari bernafas, mendengar, tekanan pada telapak kaki dan kaki atau sensasi awal lain yang menonjol.

Dimulai dengan berjalan dan, menyadari setiap langkah seperti, “melangkah, melangkah”, “menyentuh, menyentuh” atau cukup sebutkan “berjalan, berjalan”. Ketika Anda mencapai ujung, BERHENTI catat dalam batin berdiri, berbalik dan berdiri, bersiap untuk berjalan sampai ke ujung lagi. Ulangi selama 5 atau 10 menit atau sampai pikiran menjadi tenang. Ini disebut langkah satu bagian.

Langkah dua bagian adalah; mengangkat dan menempatkan. Sewaktu Anda mengangkat kaki Anda berkata dalam pikiran. “mengangkat”, saat menaruhnya Anda catat, “letakkan”. Lakukan hal ini selama 10 menit atau sampai Anda dapat konsentrasi lebih baik. Anda harus mengamati paling sedikit dua bagian ketika sedang berjalan berkeliling di luar.

Jika Anda sedang berpikir, BERHENTI dan catat sampai menghilang. Obyek dari pikiran adalah apa saja yang muncul, tidak hanya berjalan. Hal yang sama bila Anda merasa gatal, sakit, mendengar dan sebagainya. BERHENTI dan catat, kemudian mulai berjalan lagi.
Cobalah menutup mata Anda saat Anda berhenti, berdiri, berputar dan berdiri lagi tetapi tidak ketika sedang berjalan!

Langkah tiga bagian adalah; mengangkat, mendorong, menempatkan. Saat Anda melambatkan langkah, Anda dapat merasakan kaki berpindah setelah mengangkat dan sebelum menurunkan. Jika Anda ingin berjalan lebih lambat, Anda dapat rasakan setiap bagian 2 atau 3 kali seperti, “angkat, angkat”, “dorong, dorong, dorong”, “letakkan, letakkan, letakkan”. Ini adalah petunjuk dasar meditasi berjalan, Anda bisa melakukan ini selama Anda suka.

Langkah empat bagian adalah; naikkan, angkat, dorong, letakkan. Ketika kita berjalan lebih pelan, kita merasa bahwa tumit terangkat lebih dulu, kemudian jari kaki terangkat sehingga kita merasakannya.

Langkah lima bagian adalah; naikkan, angkat, dorong, turun, letakkan. Peletakkan ini dibagi menjadi 2 bagian.

Langkah enam bagian adalah; naikkan, angkat, dorong, turun, sentuh, tekan. Karena kita sedang berjalan sangat pelan, kita dapat merasakan bahwa gerakan pertama mendorong kemudian menyentuh dan kemudian menekan. Jika Anda berjalan sangat pelan, Anda dapat merasakan setiap bagian dua atau tiga kali.

Anda dapat juga merasakan keinginan mental untuk menggerakan setiap bagian sebelum bergerak tetapi hanya jika Anda MELIHAT-nya.

VIPASSANA WAKTU MAKAN

Diharapkan untuk tidak memandang terlalu tinggi atau terlalu rendah meditasi pandangan terang ini. Dalam meditasi makan kita mencatat dalam batin “melihat” makanan, “ingin” makan, “mengambil” sendok, “menyendok” makanan, “memindahkan”, “membuka” mulut, meletakkan makanan. “menutup” mulut dan mata tetapi BELUM MENGUNYAH ! “menurunkan” tangan Anda kemudian “mengunyah”, “merasakan”, “menyukai”, “menelan”, “membuka” mata Anda, “melihat”, “menginginkan” dan seterusnya, mencatat setiap proses. Hanya satu hal pada satu waktu. Catat pikiran. Pada kehidupan sehari-hari kita tak bisa makan dengan lambat, tetapi kita dapat makan dengan penuh perhatian.

-bersambung-
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Mr.Jhonz

  • Sebelumnya: Chikennn
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.164
  • Reputasi: 148
  • Gender: Male
  • simple life
Re: there was a time...
« Reply #23 on: 28 August 2009, 06:41:14 AM »
Wa.. Postingan yg bermanfaat..

Anumodana _/\_
buddha; "berjuanglah dengan tekun dan perhatian murni"

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: there was a time...
« Reply #24 on: 28 August 2009, 10:23:01 PM »
aduh... gw sih ga niat menjadi jenis2 makluk suci itu.
trus kalo kalian pake bahasa dewa... menafsui nafsu, gw malah bingung... maksudnya apa, ya?
gw cenderung terlalu simple kali, ya...
ah, bagaimana bisa ga bernafsu jadi nafsu? menenangkan nafsu untuk bernafsu? keren sih kata-katanya... cuma gw ga ngerti :(
mksdnya kan yg FuXi permasalahin itu nafsu [seksual] yg terlalu adem dan pengen digedein lagi kaya api di kompor.
nah saran Hatred, kenapa nafsu [pikiran] agar nafsu [seksual] kembali membesar itu ngga sekalian dikecilin juga melalui meditasinya.. gampangnya menenangkan nafsu [pikiran] utk bernafsu [seksual]
semoga mengerti :)
appamadena sampadetha

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: there was a time...
« Reply #25 on: 28 August 2009, 11:13:09 PM »
VIPASSANA BERBARING

Ada dua macam meditasi berbaring; sistimatis dan gaya bebas. Posisi tubuh adalah sama untuk kedua tipe. Berbaring lurus dengan punggung Anda pada permukaan keras dengan bantal tipis untuk kepala Anda, bukan guling. Istirahatkan tangan Anda pada kedua sisi dengan telapak menghadap atas.

Pertama, sistimatis. Rasakan tempat dimana tubuh menyentuh lantai, disebut “titik sentuh”. Mulai dari tumit kanan kemudian otot betis kanan, pantat kanan belakang dari tangan kanan, siku, bahu dan kepala. Kemudian turun ke bagian kiri dari tubuh pada 6 tempat yang sama, 13 titik bersama-sama. Catat mereka dalam batin sebagai “sentuhan”. Kemudian kita catat kembang dan kempis perut secara singkat dan kemudian dari atas kepala, kita menyapukan pikiran turun keseluruh titik sentuh kembali kesebelah tumit kanan dan catat, “berbaring”. Jadi kita bermeditasi dengan mencatat “sentuhan” tiga belas kali, “kembang, kempis” secara singkat dan “berbaring” itulah metode sistematik. Jika Anda mulai berpikir, catat saja dalam batin dan kembali lagi ke sistem di mana saja.

Kemudian ada gaya bebas dengan instruksi yang sama dengan meditasi duduk, kita hanya mencatat apapun yang terjadi, mengembang/mengempis, mendengar, berpikir, menyentuh, berbaring, ngantuk dan lainnya.

Meditasi berbaring sangat baik untuk menghilangkan stres ibu rumah tangga, pelajar atau orang sibuk yang mau istirahat tetapi tidak ingin tertidur. Jika Anda ingin tetap waspada, Anda harus memperhatikan rasa kantuk dengan baik, jika tidak, tidurlah dengan damai. Malam hari jangan hanya menjatuhkan badan tetapi pergi tidur dengan penuh perhatian dan bangun dengan perasaan segar.

VIPASSANA AKTIF

Setelah kesadaran berpikir, kesadaran dari aktivitas sehari-hari merupakan aspek penting dari meditasi Vipassana. Ini artinya kesadaran kita harus diperluas ke dalam setiap tindakan atau pergerakan. Dengan kata lain dapat disebut “Meditasi tidak ada akhirnya” .

Guru besar kita, Chanmyay Sayadaw berkata bahwa tanpa kesadaran dalam melakukan aktivitas sehari-hari maka meditasimu tak ada harapan maju. Pandangan terang dapat muncul setiap waktu maka kita harus terus mencatat keadaan batin ketika sedang bangun atau turun untuk duduk, ketika sedang bergerak melakukan berbagai kegiatan, sementara kita sedang berpakaian, merapikan tempat tidur, membersihkan, mencuci dan bahkan ketika sedang pergi ke toilet. Aspek-aspek dalam latihan ini tak dapat dikesampingkan.

Apa yang sedang kita lakukan adalah mengembangkan tingkat perhatian kita pada suatu titik di mana hal ini menjadi sifat alamiah kedua dan tidak ada proses batin, jasmani atau emosi yang terlewatkan tanpa kewaspadaan, walaupun hanya perhatian secara umum.

Cara terbaik untuk mencapai hal ini adalah dengan memperlambat semua aktivitas dan gerakan. Hanya bila semua dilakukan secara perlahan mereka dapat dilihat secara terperinci, seperti ketika sedang meditasi berjalan. Ketika sedang dalam latihan, semakin lambat, semakin baik. Dengan secara konstan mengamati dan mencatat semua gerakan jasmani, kita sedang mempertajam ketrampilan dalam memperhatikan, kemudian menerapkannya pada emosi dan keadaan mental yang lebih halus.

VIPASSANA LUAR

Vipassana dalam kehidupan sehari-hari

Di luar situasi meditasi dan membawa latihan vipassana ke rumah, seseorang tidak dapat melakukan sesuatu dengan perlahan, kita tak dapat melakukan sesuatu secara perlahan-lahan, namun tidak berarti perhatian dan kewaspadaan menjadi hilang.

Suatu ketika Anda tetap menerapkan pencatatan dalam batin, keduanya secara spesifik, jika Anda punya waktu dan biasanya jika Anda sedang sibuk. Anda bahkan dapat mencatat, “sibuk, sibuk, sibuk”.

Pengalaman berdasarkan pengamatan yang intensif selama berlatih vipassana memberikan kita pandangan terang yang diperlukan terhadap peristiwa duniawi umumnya dalam kehidupan kita sehari-hari pada suatu lingkungan yang terjaga dan memancarkan sinar baru terhadap proses jasmani dan pikiran yang tidak nampak atau tidak diketahui sebelumnya. Oleh karena itu, kembali ke rumah, kita akan lebih trampil mendeteksi dan menghindari situasi yang tidak bermanfaat, tidak sesuai dan mudah berubah-ubah, memiliki kendali atas kehidupan emosi kita, dengan demikian hidup menjadi lebih damai dan bijaksana dengan suatu keseimbangan dan harmoni yang baru.

Pengamatan terhadap keadaan emosi seperti kemarahan, ketakutan, frustasi, tidak sabar, kesepian, kesedihan dan sebagainya dalam bentuk alamiah mereka, ketika mereka muncul, merupakan hal yang paling penting buat seseorang yang ingin terbebas. Tanyalah pada diri Anda sendiri setiap waktu :

“Bagaimana perasaan saya sekarang ?”
“Apakah yang terjadi sekarang ?”
“Apa yang sedang terjadi sekarang ?”

Contoh : kita harus berjalan setiap hari, bahkan jika hanya menuju atau dari mobil, Anda dapat mencatat sebagai “berjalan”, “berpikir”. Hampir setiap orang harus naik dan turun tangga di dalam aktivitas rutin mereka, tidak ada yang dapat dilakukan pada saat itu, maka praktikkanlah mencatat dalam batin, “melangkah”, “sakit”, “keengganan”, “kemalasan”, “berpikir”, atau “merencanakan”, dan lain-lainnya.

Saat mengendarai mobil, sekali lagi, catat secara umum (bukan secara spesifik semua kegiatan dan gerakan !) dan terutama pada kondisi batin/ emosi seperti tidak sabar, frustasi, marah, takut, cemas, mengantuk! dan sebagainya.

“Compu-Dhamma” ketika Anda sedang menunggu komputer terhubung dengan internet atau menemukan beberapa file yang telah lama hilang, jangan duduk di sana dan berkeluh kesah, catat, “menunggu”, “tidak sabar”, “bosan”, “tidak puas” atau apapun yang Anda rasakan. Pada saat itu, komputernya sudah siap dan dapat melanjutkan pekerjaan dengan damai.

Kirim metta via internet! Atau coba ini, “Semoga setiap orang yang sedang bekerja dengan komputer mereka sekarang sukses dan terbebas dari segala bentuk tekanan batin!”

Kadang-kadang kita merasa malu atau merasa bersalah karena kurang melatih meditasi. Maka hanya catat, “malu, malu” atau “bersalah, bersalah, bersalah”, pada saat ini Anda sedang bermeditasi! Dan tanpa rasa malu atau bersalah tetapi dengan keseimbangan, obyektifitas dan kedamaian.

Ketahuilah meditasi adalah mengenai kehidupan apa adanya. Kita tidak harus mengambil waktu khusus duduk bermeditasi di hadapan patung Buddha, lakukan di mana saja, lakukanlah sekarang!

-bersambung-
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: there was a time...
« Reply #26 on: 29 August 2009, 12:30:11 AM »
Jika tubuh Anda sakit, jangan biarkan pikiran Anda menjadi sakit. Jika Anda terluka, perhatikan sakit, frustasi dan gelisah, refleksikan dan proyeksikan, mengetahui apa yang sedang berubah, berfluktuasi. Jika Anda mempunyai penyakit yang tidak kunjung sembuh, kemudian bertanya, “Kenapa saya?”, berkeluh kesah atau gelisah tidak akan membantu. Segala sesuatu mempunyai sebab, tanpa suatu sebab tidak akan ada akibat. Semua yang muncul akan lenyap. Ini adalah sifat alamiah dari hukum Karma. Sadari secara penuh dan obyektif atas perubahan Anda, pengalaman saat ini dan segala sesuatunya adalah baik sebagaimana apa adanya. Bahkan jika Anda tidak merasa baik, adalah baik untuk tidak merasa baik. Anda baik-baik sebagaimana apa adanya. Rileks dan hiduplah pada saat ini.

Jangan berharap perhatian 100 %;
haraplah hanya 5%,
Anda tak akan kecewa.

AKHIR VIPASSANA

Tujuan dari semua ini adalah untuk menggantikan khayalan dengan mengembangkan kebijaksanaan dan welas asih, untuk mengurangi dan menghapus penderitaan di dalam diri kita dan semua makhluk............ ISTIMEWA!!!!!!

BEBERAPA POINT UTAMA

Kewaspadaan terhadap pikiran
Perhatian pada aktivitas sehari-hari
Kesinambungan perhatian.

Y.M. Bhikkhu Chanmyay Sayadaw
Selalu mengingatkan kita pada “3P”

    Latihan

        Kesabaran

            Pantang menyerah

METTA – CINTA KASIH

Jika Anda sungguh-sungguh mencintai diri Anda, Anda tidak akan menyakiti orang lain. Jika Anda sungguh-sungguh mencintai diri Anda, Anda akan mudah mengasihi orang lain. Semoga saya / semua makhluk terbebas dari gangguan dari dalam dan dari luar. Semoga saya / semua makhluk berbahagia dan damai.

Semoga saya / semua makhluk sehat dan kuat. Semoga saya / semua makhluk dapat mempertahankan kebahagiaan saya sendiri / mereka sendiri.

Metta spesifik ditujukan pada diri sendiri dulu, kemudian ditujukan pada setiap individu menurut urutan, sesepuh yang dihormati, teman dekat (bukan kekasih), orang netral dan musuh, kemudian diakhiri dengan memancarkan metta pada semua makhluk.

Metta secara umum dapat dipancarkan dalam lingkaran terpusat. Pertama ulangi untuk diri Anda sendiri sampai kuat. Kemudian Anda katakan, “Semoga semua makhluk yang ada di ruangan ini bebas dari gangguan dari dalam maupun dari luar semoga mereka berbahagia”. Ulangi kalimat tsb sampai Anda merasakannya. Kedua, “Semoga semua makhluk yang ada di dalam bangunan ini”, dan seterusnya. Kemudian, “Semoga semua makhluk yang ada dalam lingkungan, dalam kota ini, dalam negara ini, benua, dunia, alam semesta dan tutup dengan, “Semoga semua makhluk dimanapun berada .......”.

Ketika sedang bepergian; Semoga semua makhluk di perjalanan ini bebas dari penderitaan, bebas dari gangguan dari dalam maupun dari luar.....

Ketika bekerja; Semoga semua rekan kerja saya, baik senior maupun junior, bebas dari kemarahan dan stress, semoga mereka semua sukses, makmur dan bahagia.

Ketika makan; Semoga semua makhluk yang telah menderita karena membawa makanan ini terbebas dari penderitaan mereka.

Ketika seseorang sakit; visualisasikan mereka kuat dan sehat dan pikirkan, “Semoga ia terbebas dari penderitaan, semoga ia menjadi sehat dan kuat dan sebagainya.”

INTERVIEW
(Membagi Dhamma)

Interview adalah waktu untuk bersama dengan “kalyana mitta” (teman Anda yang baik dan bijaksana) yaitu guru. Ini bukanlah interogasi atau ujian, ini adalah saat Anda membagi pengalaman dan perasaan Anda yang timbul dari perkembangan perhatian murni Anda. Jika Anda berlatih pada arah yang benar, Guru mungkin tak akan banyak bicara dan meminta Anda untuk melanjutkan dengan cara yang sama. Jangan mengharapkan pujian atau teguran, guru bukan bertugas untuk menilai pribadi Anda tetapi hanya mendengarkan dan membantu Anda bila memungkinkan. Seorang meditator harus jujur dan langsung apa adanya, terangkanlah mengenai pengalaman yang baik maupun yang buruk apa adanya. Mungkin Anda memerlukan nasehat, koreksi, dorongan atau disiplin, kemudian silahkan dengarkan dengan seksama dan menyimak nasehat teman baik Anda.

Jika Anda melaporkan sepenuhnya dengan cara berikut maka tidak diperlukan guru untuk bertanya mengenai latihan Anda.

-bersambung-
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

Offline Adhitthana

  • Sebelumnya: Virya
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.508
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
Re: there was a time...
« Reply #27 on: 29 August 2009, 12:32:11 AM »
DUDUK

    * Pada waktu duduk; katakan berapa lama biasanya Anda duduk (umumnya) atau berikan waktu spesifik.
    * Dapatkah Anda mengamati kembung kempisnya perut dengan jelas? Jika bisa, berikanlah beberapa detail mengenai pengamatan Anda. Jika tidak, apalagi yang Anda amati dan catat ?
    * Proses lain atau objek-objek yang teramati dan tercatat.
    * Kesulitan-kesulitan atau problem-problem tertentu.

BERJALAN

    * Waktu berjalan; katakanlah berapa lama Anda biasanya jalan (umumnya) atau berikan waktu yang spesifik.
    * Berapa bagian langkah yang Anda amati dan catat. Berikanlah detail pengamatan Anda.
    * Pengalaman yang baru atau tak umum.
    * Kesulitan-kesulitan atau problem apapun.

MAKAN

    * Proses mental dan fisik apa yang Anda amati dan catat? Berikanlah beberapa perincian.
    * Pengalaman-pengalaman baru atau tak umum. Apakah yang Anda temui mengenai diri Anda ?
    * Kesulitan-kesulitan atau problem-problem apapun.

AKTIVITAS SEHARI – HARI

Semua perbuatan dan pergerakan selain daripada saat duduk, berjalan dan saat makan.

    * Berikanlah contoh kemampuan Anda untuk melambatkan dan mencatat dengan penuh perhatian pada gerakan dan kegiatan sehari-hari di tempat-tempat tertentu seperti kamar mandi, kamar tidur, ruang meditasi, tangga, pada saat membuka dan menutup pintu, juga termasuk berpakaian, merapikan, mengatur tempat tidur, bernamaskara, dan sebagainya.
    * Periode perhatian yang berkesinambungan tak terputus tertentu.

PADA UMUMNYA

    * Laporkanlah kemampuan Anda untuk mencatat pemikiran jika teramati.
    * Laporkanlah kesulitan-kesulitan apapun, persoalan-persoalan atau pertanyaan apapun yang mungkin Anda miliki berkenaan dengan latihan.
    * Pertanyaan yang umum mengenai Dhamma atau agama Buddha dapat ditanyakan pada akhir meditasi Vipassana. Sementara itu, Anda harus mencatat berpikir, berpikir, “menganalisa, menganalisa”.

POINT – POINT

    * Cobalah untuk hindarkan untuk menghakimi diri sendiri dan menilai diri sendiri, bila muncul catatlah, “menghakimi, menghakimi”, “menganalisa, menganalisa”.
    * Jika Anda merencanakan untuk interview, Anda harus mencatat, “merencanakan, berpikir”, dan sebagainya. Jika Anda cemas menghadapi interview catatlah, “cemas, cemas”. Setelah itu, jika Anda merenungkan kembali apa yang telah dikatakan, kemudian catatlah, “merenungkan”, “berpikir”, “menganalisa”.
    * Datanglah lebih awal dan tunggulah dengan penuh perhatian pada tempat yang berdekatan dimana Anda dapat terlihat dan mudah dipanggil dan santai saja !

METTA - CINTA KASIH

Jika Anda sungguh-sungguh
mencintai diri sendiri,
Anda tak akan melukai yang lainnya.
Jika Anda sungguh-sungguh
mencintai diri Anda sendiri,
Anda akan dengan mudah mencintai
makhluk lain.

Semoga semua makhluk terbebas
penderitaan luar maupun dalam.
Semoga semua makhluk
berbahagia dan damai.
Semoga semua makhluk sehat dan kuat.
Semoga semua makhluk bisa merawat diri
saya maupun diri mereka sendiri,
dengan bahagia.

Metta spesifik adalah ditujukan kepada diri sendiri terlebih dahulu, kemudian kepada individual yang lain dalam urutan berikut; kepada sesepuh yang dihormati, seorang teman karib (bukan kekasih), pribadi netral dan musuh, kemudian selesaikan dengan mengirimkan metta kepada semua makhluk hidup.

Metta umum dapat dipancarkan dalam lingkaran yang terpusat. Pertama ulangilah metta kepada diri sendiri hingga kuat. Kemudian Anda berkata, "Semoga semua makhluk di ruangan ini bebas dari penderitaan luar maupun dalam.... Dengan rasa bahagia." Ulangi kata-kata ini hingga Anda merasakannya. Kedua, "Semoga semua makhluk di ruangan ini....", dan seterusnya. Kemudian, "Semoga semua makhluk di lingkungan ini......,.... di kota ini, di propinsi ini, di negara ini, di benua ini, dunia, alam semesta..." Dan selesaikanlah dengan; "Semoga semua makhluk di manapun....."

Jika dalam perjalanan: Semoga semua makhluk sepanjang perjalanan ini bebas dari penderitaan, bebas dari cedera luar maupun dalam... semoga mereka tiba di tujuan mereka dengan bahagia.

Jika sedang bekerja: Semoga semua rekan-rekan pekerja, senior maupun yunior, bebas dari kemarahan dan tekanan, semoga mereka sukses, sejahtera dan puas.

Jika sedang makan: Semoga semua makhluk yang telah menderita untuk makanan ini bebas dari penderitaan mereka. Semoga semua makhluk merasa puas.

Jika seseorang sedang sakit: Gambarkanlah dalam pikiran bahwa mereka sehat dan kuat dan berpikirlah: Semoga ia bebas dari penderitaan, semoga ia menjadi sehat dan kuat.... dan sebagainya.

-Tamat-
 _/\_
  Aku akan mengalami Usia tua, aku akan menderita penyakit, aku akan mengalami kematian. Segala yang ku Cintai, ku miliki, dan ku senangi akan Berubah dan terpisah dariku ....

 

anything