Dari pada thread ini ga bermanfaat mending aye isi dengan temauan aye..
Dari buku "
ORANG INDONESIA DI KAMP KONSENTRASI NAZI"
Hal 154,
"aku harus siap untuk ditawan beberapa tahun. Itu pun kalau aku tidak terbunuh. Untuk dapat bertahan hidup dalam kamp yang berlarut-larut,aku pertama-tama harus mempunyai hati yang keras tanpa rasa, seperti batu. Segala perasaan yang sentimental dan cengeng harus dibuang jauh-jauh. Semua kenangan pada semua yang kucintai - istri,orang tua,sanak saudara,kampung halaman yang jauh - harus di lenyapkan. Orang-orang sentimental,seperti tawanan prancis yang kulihat tidak dapat bertahan lama. Dalam beberapa bulan saja mereka sudah "mati" oleh deraan perasaan sebagai tawanan sebab mereka selalu mengingat-ingat masa bebasnya.Dan senantiasa mengharapkan ini segera datang. Jika tidak, mereka pun menjadi putus asa.
Sebagai seorang tawanan dalam kamp konsentrasi,untuk survive kita harus kembalu menjadi manusia yang primitif dan berusaha hanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang paling primitif, yaitu makan secukup mungkin, tidak menjadi sakit dan mengeluarkan tenaga sedikit mungkin. Masa lampau sekali-sekali jangan di kenang. Masa yang akan datang jangan diharapkan. Hiduplah untuk hari ini saja.LIVE JUST FOR NOW! Itulah semboyan yang harus kupegang untuk survive.
Semoga bermanfaat