//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme  (Read 232769 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #270 on: 26 November 2011, 10:39:18 AM »
Ya, saya setuju dgn Bro Kainyn, tentang dugaan usia dan wanita yg diduga bukan Maria ibu Yesus tapi Maria Magdalena, itu adalah pengkajian dr Alkitab berdasarkan hipotesa2 dr  para ahli peneliti Alkitab, tapi itu ada dasarnya, yaitu untuk murid terkasih yg berlari telanjang melepaskan bajunya ketika hendak ditangkap tentara dan sering kali  kata Maria itu sendiri sering disamarkan antara Maria ibu Yesus, Maria dr Bethani, Maria Magdalena, wanita yg tidak dikenal yg mengurapi Yesus. Semua berdasarkan tafsiran dr buku yg telah terbit Internstional, berarti telah pula dibaca para ahli agama K di dunia.
Kalau menurut saya, penggambaran dalam literatur atau karya lain yang beredar (dan disetujui oleh K secara general) sekarang juga sebetulnya adalah tafsiran. Salah satunya adalah yang saya guyonkan ke dato bahwa dato itu sesat karena bilang 'gusti brewok', padahal belum tentu 'brewok' ;D



Offline aryaputra

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 155
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #271 on: 26 November 2011, 10:46:59 AM »
Betul, Sebetulnya nggak usah susah2, jika ternyata  PENCIPTAAN BUMI DAN ISINYA dalam 6 hari dan MANUSIA PERTAMA ADAM DAN HAWA ternyata terbukti bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern, maka semua cerita tentang KETURUNAN ADAM DAN HAWA hanya dongeng pengantar tidur belaka (Wong induknya saja tokoh dongeng apalagi seluruh keturunannya. Apa yg bisa diimani dari sebuah kitab dongeng?
« Last Edit: 26 November 2011, 10:56:42 AM by aryaputra »
agak sulit untuk memahami bagaimana dunia ini ada tanpa suatu sebab pertama. TETAPI JAUH LEBIH SULIT UNTUK MEMAHAMI BAGAIMANA MUNGKIN SEBAB PERTAMA ITU BISA ADA PADA AWALNYA

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #272 on: 26 November 2011, 11:38:09 AM »
Betul, Sebetulnya nggak usah susah2, jika ternyata  PENCIPTAAN BUMI DAN ISINYA dalam 6 hari dan MANUSIA PERTAMA ADAM DAN HAWA ternyata terbukti bertentangan dengan ilmu pengetahuan modern, maka semua cerita tentang KETURUNAN ADAM DAN HAWA hanya dongeng pengantar tidur belaka (Wong induknya saja tokoh dongeng apalagi seluruh keturunannya. Apa yg bisa diimani dari sebuah kitab dongeng?
Kalau semata dongeng, saya pikir tidak masalah. Seperti saya singgung sebelumnya, kadang dari dongeng, novel, atau film (yang bukan berdasarkan kisah nyata), juga kita bisa ambil hikmahnya. Lalu apakah Alkitab menawarkan hikmah tertentu? Ini juga menarik dibahas, dan beberapa saat lalu seorang teman agak terperanjat dengan 'moral' dari kisah Elisha yang mengutuk anak-anak yang memakinya 'botak' sehingga dimangsa beruang.

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #273 on: 26 November 2011, 01:06:52 PM »
Kalau menurut saya, penggambaran dalam literatur atau karya lain yang beredar (dan disetujui oleh K secara general) sekarang juga sebetulnya adalah tafsiran. Salah satunya adalah yang saya guyonkan ke dato bahwa dato itu sesat karena bilang 'gusti brewok', padahal belum tentu 'brewok' ;D

Betul, wajah Mr Y. awalnya digambarkan halus tanpa jengot dll, seperti seorang pemuda tampan.
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline El Sol

  • Sebelumnya: El Sol
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.752
  • Reputasi: 6
  • Gender: Male

Offline Mokau Kaucu

  • Sebelumnya: dtgvajra
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.293
  • Reputasi: 81
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #275 on: 27 November 2011, 03:31:03 PM »
Wah, itu sih terlalu banyak. Dari penciptaan 6 hari, air bah, runtuhnya menara yang menyebabkan 'mutasi genetik', sampai pada eksistensi YK dalam sejarah, termasuk kelahiran, sepak terjang, dan kematiannya. Pilih saja salah satunya. ;D

Ini juga susah karena ada juga ayat yang bilang itu bahasa enkripsi ke Tuhan, jadi ga dimengerti manusia (dan terdengar as-bun). Jadi mereka bisa 'berlindung' di balik statement tersebut. Jadi kalau secara doktrin, susah disanggah. Jadi kalau saya sih, mengalah saja.

Hehehe Memang semua itu adalah kebohongan. Kalau mereka bisa bilang tulang dinosaurus (yang telak-telak adalah bukti ilmiah) sengaja ditaruh Tuhan untuk menguji iman umatnya, apalagi sekadar kajian, penelitian, yang tidak/belum ada bukti fisiknya.


Mahluk macam apa pula yang hobby menguji iman mahluk yg katanya diciptakannya.
Kalau gagal ujian, yg salah tentunya yg menciptakan,  kenapa menciptakan mahluk gagal.
Mungkin si penciptanya juga mahluk gagal.

Seperti yg dikatakan Omar Khayam, tokoh Sufi Persia :"Jika bentuk periuk tidak sempurna, yang salah periuknya atau karema tangan si pembuat periuk yg gemetar saat membuat?"
~Life is suffering, why should we make it more?~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #276 on: 28 November 2011, 09:26:18 AM »
Mahluk macam apa pula yang hobby menguji iman mahluk yg katanya diciptakannya.
Kalau gagal ujian, yg salah tentunya yg menciptakan,  kenapa menciptakan mahluk gagal.
Ada dua macam cobaan, yang satu dari Tuhan, satu lagi dari iblis. Cobaan dari Tuhan tidak akan melebihi kemampuan orang yang dicobai. Itu pun adalah semacam ujian saja untuk dapat 'mahkota', maka kita dianjurkan menikmati cobaan tersebut.

1 Korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Yakobus 1:2 & 12
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.

Tapi, cobaan jenis ke dua, yang jahat, yang menyedihkan dan membuat manusia gagal, itu BUKAN berasal dari Allah, tapi dari pihak lain.

Yakobus 1:13
Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.

Kesimpulan: Kalau cobaannya bisa diatasi = dari Allah; kalau tidak tertahankan = bukan dari Allah. Tapi bagaimanapun juga, berbahagialah atas cobaan tersebut sampai cobaan itu sudah tidak tertahankan lagi. 

Quote
Mungkin si penciptanya juga mahluk gagal.

Seperti yg dikatakan Omar Khayam, tokoh Sufi Persia :"Jika bentuk periuk tidak sempurna, yang salah periuknya atau karema tangan si pembuat periuk yg gemetar saat membuat?"
Menurut saya, perumpamaan itu tidak tepat karena manusia berproses juga, tidak stagnan seperti periuk itu. Misalnya seorang programmer yang baik, sangat pandai dan mahir, ia membuat satu program yang sempurna untuk kita gunakan dan itu berjalan dengan baik sesuai kehendaknya. Lalu kemudian ada programmer lain yang juga sangat pandai dan mahir, tapi jahat. Ia menciptakan virus untuk menyerang program tersebut. Maka semua kembali pada kita sebagai pengguna apakah bersikap hati-hati terhadap virus, atau malah menyambut virus tersebut yang akhirnya merusak program. Di sini tidak bisa dibilang si pencipta programnya yang salah, namun penggunanya yang salah.

Programmer baik itu diumpamakan Tuhan, lalu program itu adalah kita dan user adalah kehendak bebas (free will) untuk membuat keputusan, serta programmer jahat adalah iblis, dan virus adalah kejahatan dan kenikmatan daging.


Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #277 on: 28 November 2011, 10:35:07 AM »
Ada dua macam cobaan, yang satu dari Tuhan, satu lagi dari iblis. Cobaan dari Tuhan tidak akan melebihi kemampuan orang yang dicobai. Itu pun adalah semacam ujian saja untuk dapat 'mahkota', maka kita dianjurkan menikmati cobaan tersebut.

1 Korintus 10:13
Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.

Yakobus 1:2 & 12
Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan,

Berbahagialah   orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji,   ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada   barangsiapa yang mengasihi Dia.

mas bro kain, kita diskusi dikit. benar memang ada pandangan demikian didalam mas-rani, pertanyaan nya muncul, untuk apa gusti babe melakukan cobaan itu ? apakah untuk mengetahui manusia itu kuat dan setia ? walau cobaan itu bersifat ujian yg tidak melebihi kemampuan manusia sekalipun, tetap saja tidak ada alasan gusti babe untuk mencobai manusia.

gusti babe uda tau tidak akan mencobai manusia melebihi kekuatan manusia, bukan kah disitu gusti babe uda tau kemampuan manusia dan jg uda tau apakah manusia itu kuat/setia pada diri nya. ingat gusti babe adalah maha tau, bukan maha iseng, apakah ada tujuan lain nya ?

tp ada statment, bahwa dari setia cobaan pasti ada jalan keluar nya, kenyataan dilapangan, byk orang yg di cobai melebihi kemampuan diri nya, bahkan sampai meninggal, lg2 statment tersebut terbantahkan...


Tapi, cobaan jenis ke dua, yang jahat, yang menyedihkan dan membuat   manusia gagal, itu BUKAN berasal dari Allah, tapi dari pihak lain.

Yakobus 1:13
Apabila   seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari   Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.

bagaimana seseorang dapat membedakan ini ujian dari gusti babe, ini ujian dari iblis ? apakah dari hasil akhir, jk manusia gagal dalam ujian itu berarti dr iblis ?

apakah gusti babe tidak berkuasa atas keusilan si iblis ketika menguji umat nya ? disini terlihat permainan kata-kata tingkat tinggi dari kalangan kanesten.

nb. ayat yakobus itu sendiri bertentangan dengan ayat korintus, dimana didalam yakobus menyatakan "ia sendiri tidak mencobai siapapun"


 
Kesimpulan: Kalau cobaannya bisa diatasi = dari Allah; kalau tidak tertahankan = bukan dari Allah. Tapi bagaimanapun juga, berbahagialah atas cobaan tersebut sampai cobaan itu sudah tidak tertahankan lagi. 
Menurut saya, perumpamaan itu tidak tepat karena manusia berproses juga, tidak stagnan seperti periuk itu. Misalnya seorang programmer yang baik, sangat pandai dan mahir, ia membuat satu program yang sempurna untuk kita gunakan dan itu berjalan dengan baik sesuai kehendaknya. Lalu kemudian ada programmer lain yang juga sangat pandai dan mahir, tapi jahat. Ia menciptakan virus untuk menyerang program tersebut. Maka semua kembali pada kita sebagai pengguna apakah bersikap hati-hati terhadap virus, atau malah menyambut virus tersebut yang akhirnya merusak program. Di sini tidak bisa dibilang si pencipta programnya yang salah, namun penggunanya yang salah.

Programmer baik itu diumpamakan Tuhan, lalu program itu adalah kita dan user adalah kehendak bebas (free will) untuk membuat keputusan, serta programmer jahat adalah iblis, dan virus adalah kejahatan dan kenikmatan daging.

nah disini kuasa gusti babe di pertanyakan :
1. kenapa gusti babe tidak mengantisipasi dari prilaku iblis terhadap manusia ? programmer teledor tidak mengantisipasi adanya virus yg akan merusak program nya.

2. kenapa gusti babe menciptakan si iblis ? mengapa programmer menciptakan program yg baik, namun ia jg menciptakan virus agar merusak program dia sendiri ketiaka digunakan.

3. kenapa gusti babe seakan jd penolong disaat manusia telah terpuruk, ibarat seorang anak kecil dibiarkan bebas (free will) bermain di jalan raya, tiba2 iblis datang menguji, anak kecil tersebut tertabrak dan kritis, baru gusti babe ikut andil dalam menyelamatkan setelah semua terjadi... bukan kah seharusnya dia tau apa yg akan terjadi karena dia jg lah yg menghendaki semua ini terjadi, bukan kah lebih baik jk gusti babe menyelamatkan si anak sebelum tertabrak (menyelamatkan dr ujian iblis)

;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #278 on: 28 November 2011, 11:12:41 AM »
mas bro kain, kita diskusi dikit. benar memang ada pandangan demikian didalam mas-rani, pertanyaan nya muncul, untuk apa gusti babe melakukan cobaan itu ? apakah untuk mengetahui manusia itu kuat dan setia ? walau cobaan itu bersifat ujian yg tidak melebihi kemampuan manusia sekalipun, tetap saja tidak ada alasan gusti babe untuk mencobai manusia.

gusti babe uda tau tidak akan mencobai manusia melebihi kekuatan manusia, bukan kah disitu gusti babe uda tau kemampuan manusia dan jg uda tau apakah manusia itu kuat/setia pada diri nya. ingat gusti babe adalah maha tau, bukan maha iseng, apakah ada tujuan lain nya ?

tp ada statment, bahwa dari setia cobaan pasti ada jalan keluar nya, kenyataan dilapangan, byk orang yg di cobai melebihi kemampuan diri nya, bahkan sampai meninggal, lg2 statment tersebut terbantahkan...
Kenapa dato tidak membiarkan saya bersenang-senang sedikit? ;D
Memang betul. Intinya: kalau maha tahu, ngapain coba-coba? Coba-coba adalah perbuatan yang didasarkan keraguan, dan keraguan adalah akibat dari ketidak-tahuan. Karena itu maha tahu dan coba-coba adalah hal yang tidak bisa co-exist pada satu subjek yang sama.


Quote
bagaimana seseorang dapat membedakan ini ujian dari gusti babe, ini ujian dari iblis ? apakah dari hasil akhir, jk manusia gagal dalam ujian itu berarti dr iblis ?

apakah gusti babe tidak berkuasa atas keusilan si iblis ketika menguji umat nya ? disini terlihat permainan kata-kata tingkat tinggi dari kalangan kanesten.

nb. ayat yakobus itu sendiri bertentangan dengan ayat korintus, dimana didalam yakobus menyatakan "ia sendiri tidak mencobai siapapun"
Ya, itu semua memang akal-akalan. Kalau ada orang berhasil mengatasi cobaan, maka digunakan ayat 'mahkota' untuk memuji-muji. Kalau ada orang yang tidak berhasil mengatasinya, maka 'cuci tangan' dengan ayat 'tidak mencobai'.


Quote
nah disini kuasa gusti babe di pertanyakan :
1. kenapa gusti babe tidak mengantisipasi dari prilaku iblis terhadap manusia ? programmer teledor tidak mengantisipasi adanya virus yg akan merusak program nya.

2. kenapa gusti babe menciptakan si iblis ? mengapa programmer menciptakan program yg baik, namun ia jg menciptakan virus agar merusak program dia sendiri ketiaka digunakan.

3. kenapa gusti babe seakan jd penolong disaat manusia telah terpuruk, ibarat seorang anak kecil dibiarkan bebas (free will) bermain di jalan raya, tiba2 iblis datang menguji, anak kecil tersebut tertabrak dan kritis, baru gusti babe ikut andil dalam menyelamatkan setelah semua terjadi... bukan kah seharusnya dia tau apa yg akan terjadi karena dia jg lah yg menghendaki semua ini terjadi, bukan kah lebih baik jk gusti babe menyelamatkan si anak sebelum tertabrak (menyelamatkan dr ujian iblis)

;D
Nah, kalo menurut pendapat teman saya, simple: "Tuhan butuh hiburan."
Awalnya saya anggap itu hanya sebagai guyon, tapi setelah selidik demi selidik, ada benarnya juga. Asumsi 'maha-tahu', tapi masih buat manusia yang telah diketahui akan jatuh dalam dosa. Untuk apa? Adalah untuk rencana penyelamatan. Berarti ini seperti sengaja bikin virus untuk promosi anti-virus di kemudian hari, sengaja menciptakan kesulitan agar bisa tampil sebagai pahlawan di kemudian hari. Ini masih OK kalau memang pada akhirnya semua orang akan diselamatkan. Namun ternyata ada yang diciptakan untuk diselamatkan, ada juga yang memang diciptakan untuk binasa.

Efesus 1:4
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Roma 9:22
Jadi, kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan

Yohanes 17:12
Selama Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Lalu mengapa harus ada yang binasa? Itu untuk tontonan terakhir. Saya lihat ayat berikut agak mengerikan:

2 Petrus 2:9
maka nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari penghakiman,

Siapapun baca secara netral akan menangkap tendensi sadistik dari kalimat tersebut.


Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #279 on: 28 November 2011, 12:50:25 PM »
Saran aja boleh, maunya thread ini dapat status STICKY, karena memang sangat membantu bagi Buddhist pemula dalam menghadapi MLM canesten dengan "promosi" tak karuannya, karena memang tulisan-tulisannya dithread ini sangat berbobot. Dan sangat memberikan pengetahuan sebagai perisai dalam menangkis ulah ulah oknum yang "SOK TAHU" canesten.

 _/\_

Offline CHANGE

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 598
  • Reputasi: 63
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #280 on: 28 November 2011, 12:59:31 PM »
Kemudian menambahkan semua pembahasan yang pernah dilakukan di DC dalam thread ini

Offline xenocross

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.189
  • Reputasi: 61
  • Gender: Male
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #281 on: 28 November 2011, 01:52:02 PM »
itu kan kerjasama tuhan dan iblis

(3) TUHAN bertanya, "Apakah sudah kauperhatikan hamba-Ku Ayub? Di seluruh bumi tak ada orang yang begitu setia dan baik hati seperti dia. Ia menyembah Aku dan sama sekali tidak melakukan kejahatan. Dia masih tetap setia kepada-Ku, walaupun engkau telah membujuk Aku mencelakakan dia tanpa alasan."

(4) Tetapi Si Penggoda menjawab, "Nyawa dan kesehatan lebih berharga daripada harta. Manusia rela mengurbankan segala miliknya asal ia dapat tetap hidup.

(5) Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu."

(6) Maka berkatalah TUHAN kepada Si Penggoda, "Baiklah, lakukanlah apa saja dengan dia, asal jangan kaubunuh dia."
(7) Maka Si Penggoda pergi dari hadapan TUHAN, dan menimbulkan borok pada seluruh tubuh Ayub dari telapak kaki sampai ujung kepalanya

ayub 2:3-7
Satu saat dari pikiran yang dikuasai amarah membakar kebaikan yang telah dikumpulkan selama berkalpa-kalpa.
~ Mahavairocana Sutra

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #282 on: 28 November 2011, 02:02:55 PM »
intinya, manusia jangan banyak tanya, jangan membunuh, tapi dia sendiri boleh membunuh karena maha kuasa
jangan berbohong, tapi dirinya juga suka menipu
jangan berzinah, dianya sendiri berzinah
jangan .....

intinya suka2 gw karena gw ini pencipta dan maha, loe semua diem aja gw yang ngatur =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #283 on: 28 November 2011, 02:12:53 PM »
intinya, manusia jangan banyak tanya, jangan membunuh, tapi dia sendiri boleh membunuh karena maha kuasa
jangan berbohong, tapi dirinya juga suka menipu
jangan berzinah, dianya sendiri berzinah
jangan .....

intinya suka2 gw karena gw ini pencipta dan maha, loe semua diem aja gw yang ngatur =))

ckckck............., manusia mau aja dibohongi atau manusia memang suka diiming2 sehingga terlena  :))
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Pandangan Buddhist Terhadap Pandangan Nasrani pada Buddhisme
« Reply #284 on: 28 November 2011, 03:02:33 PM »
Nah, kalo menurut pendapat teman saya, simple: "Tuhan butuh hiburan."
Awalnya saya anggap itu hanya sebagai guyon, tapi setelah selidik demi selidik, ada benarnya juga. Asumsi 'maha-tahu', tapi masih buat manusia yang telah diketahui akan jatuh dalam dosa. Untuk apa? Adalah untuk rencana penyelamatan. Berarti ini seperti sengaja bikin virus untuk promosi anti-virus di kemudian hari, sengaja menciptakan kesulitan agar bisa tampil sebagai pahlawan di kemudian hari. Ini masih OK kalau memang pada akhirnya semua orang akan diselamatkan. Namun ternyata ada yang diciptakan untuk diselamatkan, ada juga yang memang diciptakan untuk binasa.

Efesus 1:4
Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.

Roma 9:22
Jadi,   kalau untuk menunjukkan murka-Nya dan menyatakan kuasa-Nya, Allah   menaruh kesabaran yang besar terhadap benda-benda kemurkaan-Nya, yang telah disiapkan untuk kebinasaan

Yohanes 17:12
Selama   Aku bersama mereka, Aku memelihara mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu   yang telah Engkau berikan kepada-Ku; Aku telah menjaga mereka dan tidak ada seorangpun dari mereka yang binasa selain dari pada dia yang telah ditentukan untuk binasa, supaya genaplah yang tertulis dalam Kitab Suci.

Lalu mengapa harus ada yang binasa? Itu untuk tontonan terakhir. Saya lihat ayat berikut agak mengerikan:

2 Petrus 2:9
maka   nyata, bahwa Tuhan tahu menyelamatkan orang-orang saleh dari pencobaan   dan tahu menyimpan orang-orang jahat untuk disiksa pada hari   penghakiman,

Siapapun baca secara netral akan menangkap tendensi sadistik dari kalimat tersebut.


beberapa taon yg lalu dato' pernah menulis tentang gusti babe/allah yg kesepian... setelah di bandingkan dgn tulisan mas bro om kain, maka benar, ternyata dari pihak kanesten pun berani menyatakan bahwa gusti babe itu butuh hiburan, sehingga membuat diri nya menjadi usil/gatal...

kehidupan layak sebuah sandiwara/cerita komik, ada awal sandiwara/cerita dan ada akhir sandiwara/cerita, manusia layaknya boneka pupet yg dikendali kan oleh gusti babe dan telah di atur peran/nasib dr setiap boneka pupet, bahkan mana boneka pupet yg disenangi dia pelihara, boneka pupet yg tidak disukai dia buang. jika gusti babe mau, dia tinggal merusak/menggunting tali boneka pupet, maka hilang lah 1 kehidupan boneka tersebut.

bayangkan saja, kehidupan cm seperti permainan, semua telah di atur dengan jelas oleh seseorang maha adi kodrati yg kesepian dan super nganggur...

dosa sendiri jg bagian dr rencana si gusti babe sejak dr awal penciptaan dengan menempatkan ular ditaman eden untuk menggoda manusia, setelah manusia jatuh dalam dosa, gusti babe menjadi marah dan murka, menetapkan dosa turunan untuk setiap keturunan manusia...

setelah setiap turunan manusia mendapatkan dosa turunan dan memiliki kehendak bebas, gusti babe cemburu dengan ada nya tuhan-tuhan lain, gusti babe ga mengetahui akibat dr kehendak bebas padahal ia maha mengetahui. gusti babe murka ketika manusia tidak menyembah nya, maka turun lah berbagai bencana seperti banjir besar/gempa bumi/tsunami dan lainnya

namun sisi lemah lembut gusti babe berbicara, bahwa merasa perlu untuk menyelamatkan manusia karena terjerumus semakin jauh dalam dosa yg merupakan hukuman awal karena menentang diri nya dan merupakan skenario/rencana awal nya dari gusti babe. gusti babe menitis/inkarnasi menjadi manusia dan mempunyai misi untuk menebus dosa manusia agar manusia terbebas dari dosa, bukan kah dosa berasal dari gusti babe, disisi lain gusti babe mengorban kan diri nya agar gusti babe yg marah menjadi cooling down.

aku mengorbankan diri ku sendiri agar diri ku tidak marah lg... masih ada pengaruh dr kepercayaan agama kuno yaitu dengan menyogok/memberikan persembahan darah/nyawa agar melegakan hati sang penguasa dan meredakan amarah sang penguasa... dimana yg menyogok/memberikan persembahan darah/nyawa adalah si penguasa sendiri untuk diri nya sendiri yang ditafsir sebagai penebusan/pengorbanan...

al-kita-biah sendiri tidak menjelaskan/menyatakan bahwa hukuman brewok mati di salib adalah penebusan dosa manusia... jd semua ini hanya lah sandiwara konyol dari seorang gusti babe yg kesepian dan membutuhkan hiburan yg tercatat didalam al-kita-biah, semoga semakin banyak orang yg terbuka mata nya untuk melihat kekonyolan konsep ini...

 

anything