//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: AJAHN BRAHM kontroversi  (Read 113867 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #375 on: 02 April 2013, 02:21:07 PM »
Kenapa peserta di konsili ke-3 dan ke-4 tidak "merubah" kisah konsili ke-2 seolah2 sinkron dan tidak meninggalkan polemik ? Penentang Abhidhamma hanya berdasarkan pada kisah tentang pengulangan dhamma-vinaya di konsili ke-1... Yang mana kisah konsili ke-1 ini kita KETAHUI JALAN CERITA-nya BERDASARKAN apa yang di-hasilkan di konsili-konsili berikut-nya, terutama konsili ke-3 dan konsili ke-4...

Alur pikiran saya menggelitik... Bertanya-tanya... JIKA Kita-kita yang sekarang ini telah mempolemik-kan SINKRONISASI Pembabaran Abhidhamma dengan KETIADAAN KISAH PENGULANGAN di KONSILI ke-1... MENGAPA bhikkhu2 peserta di konsili ke-3 dan ke-4 tidak MERUBAH / MENG-EDIT saja kisah pengulangan di KONSILI ke-1 dan Ke-2 supaya kelihatan SINKRON ?
Tentu saja bisa dijawab : OOHHH... MEREKA TIDAK SADAR...

Dan apakah MEREKA tidak SADAR, KITA yang SADAR ? Saya tidak dalam kapasitas menyatakan bahwa Bhikkhu2 di konsili ke-3 dan konsili ke-4 tidak MENGETAHUI tentang POTENSI POLEMIK pembabaran ABHIDHAMMA... tetapi jika memang hendak di-rubah / di-edit... seharus-nya pemikiran tentang KISAH yang SINKRON itu harus muncul di konsili ke-3 / ke-4...

Emang-nya kita pada jaman sekarang ini saja "PINTER" menganalisa sutta-vinaya... bhikkhu2 jaman dulu (jika dikatakan memang mencoba merubah ajaran) itu "BODOH" sehiingga tidak mengetahui potensi polemik...

KISAH-KISAH FIKTIF yang bagus-pun alur cerita harus nyambung depan ke belakang... Maka sangat mengherankan jika, EDIT-an itu tidak terpikiran untuk di EDIT- SINKRONISASI kisah pembabaran abhidhamma-nya... Dan tetap saja bisa dijawab : MUNGKIN BHIKKHU (konsili ke-3 dstnya ) itu BODOH2, gak tahu NIPU / EDIT.
ada banyak bukti2 yang sebaliknya dan mayoritas skolar berpendapat itu tidak otentik, tapi ini bukan tempat yang tepat untuk mendiskusikan keotentikan abhidhamma. sudah banyak thread dibikin untuk itu. silakan didiskusikan di sana...

kembali ke point saya sebelumnya, tidak ada otoritas yang bisa dijadikan patokan untuk segala macam perbedaan pendapat di buddhism, bahkan di dalam theravada saja terdapat hutan rimba pendapat yang saling bertentangan, segala macam teori meditasi...

imo, diterima saja adanya perbedaan pendapat itu. tidak perlu memaksakan hanya ada satu pendapat yang benar dan tidak perlu mengkafirkan pendapat yang lain...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #376 on: 02 April 2013, 02:52:10 PM »
ada banyak bukti2 yang sebaliknya dan mayoritas skolar berpendapat itu tidak otentik, tapi ini bukan tempat yang tepat untuk mendiskusikan keotentikan abhidhamma. sudah banyak thread dibikin untuk itu. silakan didiskusikan di sana...

kembali ke point saya sebelumnya, tidak ada otoritas yang bisa dijadikan patokan untuk segala macam perbedaan pendapat di buddhism, bahkan di dalam theravada saja terdapat hutan rimba pendapat yang saling bertentangan, segala macam teori meditasi...

imo, diterima saja adanya perbedaan pendapat itu. tidak perlu memaksakan hanya ada satu pendapat yang benar dan tidak perlu mengkafirkan pendapat yang lain...


otoritas itu tentu saja ada, Sang Buddha telah menunjuk Dhamma Vinaya sebagai penggantinya setelah Beliau Parinibbana, dan Sang Buddha mengajarkan agar kita senantiasa cross-cek ke Dhamma Vinaya sebelum memutuskan untuk menerima atau menolak suatu doktrin.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #377 on: 02 April 2013, 03:13:56 PM »
otoritas itu tentu saja ada, Sang Buddha telah menunjuk Dhamma Vinaya sebagai penggantinya setelah Beliau Parinibbana, dan Sang Buddha mengajarkan agar kita senantiasa cross-cek ke Dhamma Vinaya sebelum memutuskan untuk menerima atau menolak suatu doktrin.
ada, tapi gak bisa mengatasi segala macam perbedaan pendapat. perbedaan pendapat selalu ada. satu sutta saja bisa menimbulkan bermacam pendapat...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #378 on: 02 April 2013, 03:16:04 PM »
ada, tapi gak bisa mengatasi segala macam perbedaan pendapat. perbedaan pendapat selalu ada. satu sutta saja bisa menimbulkan bermacam pendapat...


setuju, ada orang yg memang sengaja memilih untuk selaras dengan Dhamma Vinaya, dan ada orang yg memang sengaja memilih untuk bertentangan dengan Dhamma Vinaya, dan memang untuk situasi begini tidak ada hakim yg memutuskan. jadi memang benar, silakan masing2 mengikuti pilihannya.

Namun demikian, setidaknya kita masih bisa jujur mengatakan yg selaras sebagai selaras dan yg bertentangan sebagai bertentangan. bukan memaksakan yg bertentangan sebagai selaras dan sebaliknya.
« Last Edit: 02 April 2013, 03:18:20 PM by Indra »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #379 on: 02 April 2013, 03:18:30 PM »
jadi yang anda ikuti itu menurut anda, versi yang mana ?
versi ehipassiko donk....
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #380 on: 02 April 2013, 03:20:45 PM »
setuju, ada orang yg memang sengaja memilih untuk selaras dengan Dhamma Vinaya, dan ada orang yg memang sengaja memilih untuk bertentangan dengan Dhamma Vinaya, dan memang untuk situasi begini tidak ada hakim yg memutuskan. jadi memang benar, silakan masing2 mengikuti pilihannya
itu kalau jelas hitam putihnya. ada yang gak jelas hitam putihnya, masing2 punya argumen yang cukup kuat. bagi yang satu, yang lain itu yang bertentangan dengan dhamma vinaya, dan sebaliknya... jadi silakan mengikuti pilihan masing2...

* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #381 on: 02 April 2013, 03:22:06 PM »
ketidakpatuhan bhikkhu dalam menerapkan vinaya itu salah satu kondisi untuk semakin cepat berakhir-nya buddha sasana, berakhir-nya pencapaian kesucian.

masa ?apakah tidak ada pencapaian tanpa adanya sangha ?
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #382 on: 02 April 2013, 03:49:33 PM »
itu kalau jelas hitam putihnya. ada yang gak jelas hitam putihnya, masing2 punya argumen yang cukup kuat. bagi yang satu, yang lain itu yang bertentangan dengan dhamma vinaya, dan sebaliknya... jadi silakan mengikuti pilihan masing2...


sang Buddha aja tidak memakai hitam putih kok, cukup dengan khotbah via mulut
jadi ini ngomong hitam putih yang mana ?
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #383 on: 02 April 2013, 03:56:07 PM »
masa ? apakah tidak ada pencapaian tanpa adanya sangha ?

sesuai cerita kanon Pali, petapa Gotama merealisasi Nibbana tanpa Sangha, karena belum terbentuk
dan seterusnya muncul siswa-i yang merealisasi jadi Arahat memang dibawah Sangha yg sudah dibentuk.

pertanyaan : apakah ada pengaruh adanya Sangha atau tanpa Sangha dalam hal merealisasi Nibbana ?
« Last Edit: 02 April 2013, 04:00:46 PM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #384 on: 02 April 2013, 04:10:28 PM »
sang Buddha aja tidak memakai hitam putih kok, cukup dengan khotbah via mulut
jadi ini ngomong hitam putih yang mana ?
yang saya maksud hitam putih itu jelas keliatan benar-salah, nol-satu, ya-tidak....
lawan kata dari grey scale, skala abu2...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #385 on: 02 April 2013, 04:22:53 PM »
versi ehipassiko donk....

versi ehipasiko dapat-nya dari mana ? konsili ke-1 ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #386 on: 02 April 2013, 04:25:01 PM »
ada banyak bukti2 yang sebaliknya dan mayoritas skolar berpendapat itu tidak otentik, tapi ini bukan tempat yang tepat untuk mendiskusikan keotentikan abhidhamma. sudah banyak thread dibikin untuk itu. silakan didiskusikan di sana...

kembali ke point saya sebelumnya, tidak ada otoritas yang bisa dijadikan patokan untuk segala macam perbedaan pendapat di buddhism, bahkan di dalam theravada saja terdapat hutan rimba pendapat yang saling bertentangan, segala macam teori meditasi...

imo, diterima saja adanya perbedaan pendapat itu. tidak perlu memaksakan hanya ada satu pendapat yang benar dan tidak perlu mengkafirkan pendapat yang lain...


Konsili ke-3 ke konsili ke-4, masih pengulangan secara lisan.... dan sejak konsili ke-4 baru-lah ada dokumentasi... menurut anda, apakah ada yang hilang / berubah  dari konsili ke-1 ke konsili ke-2, ke konsili ke-3 dan ke konsili ke-4...

Kalau jaman sekarang, kan mudah membandingkan apakah literatur ini dibandingkan dengan literatur lain, apakah sama atau berbeda ?
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #387 on: 02 April 2013, 04:26:09 PM »
yang saya maksud hitam putih itu jelas keliatan benar-salah, nol-satu, ya-tidak....
lawan kata dari grey scale, skala abu2...

Anda tidak harus mengikuti hasil konsili ke-6... bahkan anda boleh saja ngikut versi orang lain atau buat versi sendiri.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan

Offline M14ka

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.821
  • Reputasi: 94
  • Gender: Female
  • Live your best life!! ^^
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #388 on: 02 April 2013, 04:34:21 PM »
Ad yg uda baca The history of the bhikkhuni Sangha?

Gmn pendapat kalian ttg ini:

Quote
I am not sure which of these Vinaya lineages the Sri Lankan bhikkhunis brought to China. More research needs to be done to establish this important point. Nowadays there is much discussion about women from countries such as Thailand, Sri Lanka, and Tibet receiving the bhikkhuni ordination from the Chinese community and bringing it back to their own countries, where the lineage of bhikkhuni ordination does not exist at present. However, in general the monks in Sri Lanka and Thailand do not accept the bhikkhuni ordination of the Chinese tradition because it is considered to be from a different Vinaya lineage than theirs. I do not see this as important because all the traditions follow the same general body of Vinaya.

The Buddha said that for Buddhism to flourish in a country, the four groups of Buddhists are needed: bhikkhus, bhikkhunis, laymen, and laywomen. Thus it would be advantageous to bring the bhikkhuni sangha to Buddhist countries where it is not currently present. I think two types of people talk about the possibility of bhikkhuni ordination: the ones who say "no" to it cite a quote from a text and say, "You see, the Buddha never wanted women to join the order." Those who say "yes" to it cite a quote from the same text and say, "You see, it is possible, if you understand the spirit of the precepts." However, indications of change are slowly beginning to appear. For example, in 1998 some prominent Theravada monks participated in a bhikkhuni ordination given by a Chinese master in Bodhgaya, India. Twenty Sri Lankan nuns took the ordination at this time.

Nuns have committed their lives to the Dhamma, and they must not be shy to show others what a positive influence they can have on society. The Buddha's last words were, "Be beneficial to yourself; be beneficial to others." To win the support of society, the bhikkhuni sangha can show that through their Dhamma practice, they benefit themselves by becoming peaceful and happy. They can show that they benefit others by helping them to become peaceful as well. If the nuns come forward and show their capabilities, society will support them. Only then will the conservative monks understand that it is worthwhile for women to join the order. They will see that nuns can help solve many problems and serve others in ways that men cannot do.

Offline dilbert

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.935
  • Reputasi: 90
  • Gender: Male
  • "vayadhamma sankhara appamadena sampadetha"
Re: AJAHN BRAHM kontroversi
« Reply #389 on: 02 April 2013, 04:43:52 PM »
Ad yg uda baca The history of the bhikkhuni Sangha?

Gmn pendapat kalian ttg ini:


Putri Pajapati juga mengikuti kumpulan bhikkhu dan mengikuti tata cara seseorang yang meninggalkan duniawi, tetapi status bhikkhuni tidak dapat di-semat-kan kepada putri pajapati sampai pada penabhisan oleh Buddha dengan menerima Garudhamma. Jadi tidak masalah apakah seseorang itu mengikuti tata cara kehidupan seorang yang meninggalkan kehidupan duniawi, tetapi tetap saja status bhikkhu/bhikkhuni harus melalui penabhisan.
VAYADHAMMA SANKHARA APPAMADENA SAMPADETHA
Semua yang berkondisi tdak kekal adanya, berjuanglah dengan penuh kewaspadaan