WASHINGTON, KOMPAS.com - Sekali informasi tayang di dunia maya, jangan harap bisa dihapus selamanya. Padahal, seringkali informasi tersebut sangat pribadi, penting, atau bahkan sebenarnya rahasia. Penyalahgunaan informasi tersebut bisa berbuntut merugikan.
"Di dunia saat ini, informasi pribadi tersebar luas di internet dan kita tak dapat mengendalikan masa hidup data tersebut," ujar Hank Levy, salah satu peneliti dari Universitas Washington, AS yang mengembangkannya. Apalagi dengan makin berkembangkan layanan cloud yang menyimpan data secara online.
Berangkat dari kebutuhan tersebut, para periset mengembangkan teknik pemusnahan dokumen virtual secara otomatis. Cara kerjanya mungkin mirip pesan rahasia di film Mission Impossible yang akan hilang begitu pesan dibaca sang penerima.
Mereka menamakan teknologi tersebut Vanish yang bekerja pada jaringan peer to peer. Setiap pesan yang dibuat dengan Vanish akan dienkripsi kemudian akan dibagi dalam paket-paket yang disebar secara acak ke banyak komputer yang masuk dalam jaringan file sharing tersebut.
Enkripsi tersebut tidak pernah diberitahukan kepada pengguna dan hanya mesin yang akan membukanya. Jadi tak perlu khawatir kalau terjerat perkara hukum dan hakim memutuskan agar pemilik file memberikan kunci enkripsi.
Setiap kali ada yang mengakses file tersebut, lambat laun bagian-bagian kunci untuk membuka enkripsi pecahan-pecahan file itu akan hilang. Pada kondisi tertentu, file tak dapat dibuka sama sekali dan terpisah di banyak lokasi secara acak. Bahkan jejak file di cache pun tak akan terbaca.
Hal tersebut juga diatur dengan waktu tertentu yang untuk saat ini ditetapkan 8 jam. Artinya selama belum habis masa waktunya, file masih bisa dibuka siapapun, namun begitu lewat langsung hangus.
Layanan ini tidak hanya bisa digunakan untuk membatasi umur pesan email, namun juga bisa digunakan untuk dokumen Google Docs, pesan Facebook, atau komentar blog. Prototipe Vanish yang bersifat open source dapat dipelajari di
http://vanish.cs.washington.edu/ dan akan dijelaskan dalam Usenix Security Symposium di Montreal, Kanada, 10-14 Agustus 2009.