Jadi maksudnya tetap sama hukum karmanya walaupun terpaksa ato bahagia masud Bro Indra?
Yg Bro Indra post di atas itu mungkin maksudnya..
Dia tetap masuk neraka karena perbuatannya tapi karena dia terpaksa maka mungkin hukumnya lebih ringan dikit karena terpaksa..
Dia tetap masuk neraka karena perbuatannya tapi karena dia dengan senang hati maka mungkin hukumnya bertambah berat karena senang hati..
Jadi maksud cerita di atas mungkin karena perbuatnanya maka masuk neraka walaupun terpaksa ato tidak cuma yg membedakannya mungkin berapa lama dia di neraka..
Sebenarnya saya beberapa bulan ada baca Sutta dari Buddha tapi lupa di topic apa, mungkin bro2 ada yg tahu bisa mengingatkan lagi..
Saya agak lupa, Buddha menjelaskan:
Ada terbagi hukum karmanya:
Ada seseorang mencuri mangga dengan senang hati dan menikmati mangganya dengan senang hati..
Ada seseorang mencuri mangga dengan senang hati dan menikmati mangganya dengan tidak senang karena menyesal..
Ada seseorang mencuri mangga dengan terpaksa karena di suruh temannya dan menikmati mangganya dengan senang hati..
Ada seseorang mencuri mangga dengan terpaksa karena di suruh temannya dan menikmati mangganya dengan tidak senang karena asalnya tidak senang..
Jadi Buddha membedak hukum karma dari pikiran kalo tidak salah..
Semakin kita senang melakukan kejahatan maka semakin berat karmanya..
Semakin kita terpaksa melakukan kejahatan maka tidak seberat kita senang hati karmanya..
Jadi dari cerita Bro Indra di atas tetap masuk neraka walaupun terpaksa ato senang hati tapi yg beda mungkin masa tahanannya di neraka..