program dasar manusia adalah utk mempertahankan hidup.
contoh :
anak kecil disuruh memilih buah.. (yg satu besar, yg satu kecil...) tanpa diajarin hampir semua anak memilih buah yg besar.........
kenyamanan dan ketidak nyamanan.............
begitu juga hampir semua org dewasa memilih kenyamanan dan menghindarin ketidak nyamanan...........
apakah salah tentang pilihan tsb?
Senada dengan sis Lily, bahwa selama kita masih putthujhana, kenyamanan identik dengan Lobha dan ketidak nyamanan identik dengan Dosa.
Buddha menyebut Lobha seperti daging gosong di penggorengan........ yang makin dilekati, akan makin menyakitkan jika berpisah, dan menjadi Dosa/Kebencian
tapi sebelumnya, ehm sori bro...... apa anda yakin bahwa tanpa diajari, anak udah langsung milih buah yang besar???
sama kaya nepuk nyamuk....... bnyk org yg blg bhw mereka nepuk nyamuk itu karena "refleks", tapi apa bener begitu???
mengenai ini, saya bawakan pada dhammadesana di salah satu vihara...... bahwa tidak ada yang disebut naluri dasar atau refleks, yang ada hanyalah latihan yang dilakukan bertahun-tahun.
Contoh pada refleks nyamuk.
Ini dimulai pd wkt kita bayi, misal ada bentol/bekas gigitan nyamuk yang gatal.
Ortu ato perawat yg liat, "otomatis" akan blg : "wah digigit nyamuk, kudu dibunuh nih biar ga gigit lagi"
Ucapan itu kita rekam ke dalam sanna/pencerapan/persepsi kita bahwa rasa gatal di bentol itu adalah karena digigit nyamuk
Kita juga belajar bahwa nyamuk itu harus dibunuh
Kita belajar juga bahwa bentuk nyamuk adalah kurus, bersayap tipis, ada sungutnya dan bunyinya berdenging
Setelah itu, kita biasanya masih "belum terlatih".... jadi kalo ada nyamuk, masih bengong........ dan sang perawat kita biasanya "mencontohkan lagi", atau menyuruh kita mengejar nyamuk utk dibunuh
Kemudian lama-lama, kita akan "terlatih" utk mengejar nyamuk begitu melihatnya...... tp biasanya msh belum ahli, jadi kalo nepuk ga langsung kena
Lebih lama lagi, kita akan ahli dalam menepuk nyamuk
dan Lebih lama lagi, kita akan "refleks".... begitu ada bunyi "nging", langsung nepuk dan kena........
Disini kita sambungkan dengan kenyamanan dan ketidak nyamanan
Kita nyaman dengan kondisi "tanpa digigit nyamuk"
Begitu digigit nyamuk, kondisi jadi ga enak lagi....
Karena itu kita benci dengan si nyamuk dan membunuhnya.
Sama dengan anak yang memilih buah yang besar.
Sewaktu dia masih kecil, dia belum tahu buah besar atau kecil.
Namun kondisi di sekitarnya yang mengajarkan bahwa "ambillah buah yang besar", yang kecil buat org lain saja
Karena diajari seperti itu terus menerus, pun dia merasa bhw buah yg lebih besar ternyata memang lebih enak, membuat dia "melekat" pada memilih buah yang besar
Dan kalau dari sepiring buah, ada org yang memilih buah yang paling besar, si anak tentu akan merasa jengkel dan marah........
disini terlihat jelas hubungan antara Lobha dan Dosa dalam hidup sehari2 kita, yang sepertinya selama ini tidak terlihat bermasalah......... tapi di dalamnya ternyata kita sudah memupuk Lobha dan Dosa yang amat sangat banyak sekali.........
semoga ilustrasi ini bisa dimengerti oleh bro Johan yah.........