betulkah karma itu bisa diturunkan kepada generasi kita yang akan datang?
seperti misalnya pernah saya dengar kalau seorang anak yg terlahir cacat tetapi yang di salahkan orang tua nya,
maksud nya bahwasanya dlu orang tua nya (dalam hal ini kita sebut saja ayahnya) pernah melakukan kejahatan atau perbuatan buruk sehingga anak nya yang terkena karma nya.
ada yang bisa bantu jelaskan gak..
thanx
Saya dapat menjawab pertanyaan anda ini langsung tanpa mutar-muter, perhatikan apa yang saya katakan berikut ini :
Secara paling singkat jawaban dari "betulkah karma itu bisa diturunkan kepada generasi kita yang akan datang?" jawabannya adalah TIDAK
Tetapi saya akan memberikan ilustrasi agar anda dapat mengerti dan paham betul tentang kejadian sehari² yang tampak di depan anda yang 'seolah-olah' Karma itu memberikan efek pada keturunannya, anggaplah begini :
si A (Laki²) seorang Ayah, sewaktu istrinya sedang mengandung, ia melihat Tikus dan mengejarnya sampai ke lubang persembunyiaan Tikus tersebut, setelah di dapat lubang Tikus itu, si A kemudian membuat adonan Semen dan menutup Lubang Tikus itu dengan Semen sehingga seluruh Keluarga Tikus yang entah berapa puluh ekor tersebut MATI semua, secara ajaib, beberapa bulan kemudian si B (Wanita) istri si A melahirkan Anak (si C), ternyata anaknya Cacat, yaitu tidak ada Lubang Anusnya sehingga harus di operasi oleh dokter dan dibuatkan pembuangan, semua menganggap bahwa kelakuan si A itu yang menutup Lubang Tikus yang membuat Karma 'menurun' kepada si C (anaknya) sehingga terlahir Cacat, Hal itu indikasinya kuat karena dilakukan saat si B sedang Hamil Tua, semua orang menganggap bahwa Karma itu bisa menurun (dari Ayah/Ibu ke Anak atau ke Cucu) dlsb
PADAHAL kalo ada yang Maha Tau atau Dewa yang tau, melihat kejadian itu, yang sebenernya terjadi BUKAN BEGITU, tetapi begini :
si Tikus dan keluarganya dulu pernah terlahir menjadi orang yang mengurung Mahluk di suatu tempat sehingga meninggal, maka akhirnya saat sekarang ini Karmanya masih bersisa dan mereka sekeluarga harus mati terbunuh di dalam lubangnya karena ditutup Semen
si A dan si B dalam kelahiran terdahulu pernah membuat Cacat Bayi orang, bukannya merasa menyesal malah mereka sangat gembira melihat orang tua si Bayi bersedih atas kecacatan bayinya
si C (bayi tersebut) dulunya terlahir tidak ada hubungannya dengan keluarga itu (si A dan si B) tetapi dalam kelahiran terdahulu dia pernah menyumbat Anus seseorang sehingga orang tersebut sangat kesakitan dan berdarah²
Maka jadilah kisah berikutnya itu :
si Tikus dan keluarganya mati terbunuh di dalam lubangnya karena ditutup Semen
si A dan si B merasakan sedihnya mempunyai Bayi Cacat
si C merasakan menderitanya Lubang Anusnya tertutup dan harus di operasi sedemikian sengsara
Penggambaran diatas adalah menjelaskan bahwa Akhibat dari Perbuatan TETAP merupakan milik dari si Pelaku dan BUKAN menjadi milik mahluk lainnya YANG TIDAK MELAKUKAN APA-APA
Sedangkan Karma Kelompok itu adalah suatu Karma yang terjadi bersamaan kepada suatu Kelompok Mahluk dimana hal itu merupakan Buah (Akhibat) dari dulunya juga melakukan perbuatan itu bersama², contoh :
1.) Suku Sakya seluruhnya terbantai karena mereka bersama² pernah memBom Ikan² di Sungai dan melakukan pembunuhan besar²an Ikan² tersebut, waktu kejadian itu terjadi Calon Buddha Gotama tidak ikut membunuh, hanya tidak ikut melarang dan hanya menyaksikan saja, akhibatnya Suku Sakya terbantai semua dan Buddha hanya dapat menyaksikan peristiwa tersebut tetapi tidak dapat berbuat apa² (tidak berhasil mencegah)
2.) 33 orang yang melakukan perbuatan Baik bersama² akhirnya sama² terlahir di Alam Tavatimsa
Tetapi rangkaian Hukum Karma ini tidaklah dapat dimengerti dan ditelusuri oleh seorang Manusia Biasa (secara jelas dan terperinci) melulu hanya seorang SammaSamBuddha lah yang mengetahui secara jelas tentang Karma dan rangkaian sebab-akhibatnya yang terjadi secara terperinci, tetapi seseorang yang mempunyai kehalusan Bhatin akan mengerti secara garis besar bahwa setiap Akhibat pasti terjadi karena Sebab
Kalo sekarang saya tanya balik, kira² ada yang bisa jawab ga'? (ini masih soal Karma)
Pan Buddha Gotama harus menerima Karma Buruknya yang belum impas, yaitu terluka kakinya karena Pecahan Batu Besar karena dulu pernah mendorong adiknya masuk jurang karena keserakahannya ingin menguasai Warisannya, pertanyaannya adalah
KENAPA harus Devadatta yang menjadi Eksekutornya? Kenapa bukan yang lain? Apa yang menyebabkan Devadatta menjadi Pelaku Karma tersebut? padahal itu tentunya merugikan Devadatta, mengapa bukannya yang lain yang menjadi pelaku berbuahnya Karma Buruk Buddha Gotama tersebut? apa yang menentukan sehingga HARUS Devadatta yang menjadi Eksekutor?
Ada yang bisa jawab ?