//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - D1C1

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 10
1
Theravada / Arak masak langgar sila?
« on: 31 December 2023, 01:24:36 PM »
Halo temen2

Saya mau tanya di masakan chinese sering arak beras yg biasa dipake utk masak, tidak memabukkan. Apakah melanggar sila?

2
Theravada / Membaca sutta dalam hati
« on: 07 May 2022, 07:06:59 PM »
Membaca sutta dapat membantu kita secara positif, termasuk membuat pikiran tenang, positif dll. Apakah boleh kita membaca sutta dalam hati sewaktu kita bangun tidur (belum mandi, sikat gigi, dll)? Apakah juga boleh membaca dalam hati ketika kita sedang mandi?  _/\_

3
Theravada / Re: Altar dan simbol
« on: 08 March 2021, 11:23:16 AM »
Situs ini sepertinya tidak aktif. Coba anda cari ke situs diskusi buddhis lainnya. Kalau anda bisa bahasa asing anda bisa coba di forum mereka, lumayan aktif dan berkembang.. semoga berhasil  _/\_

4
Theravada / Re: GMO dan mata pencaharian benar
« on: 05 March 2021, 09:01:59 PM »
Up

5
Theravada / GMO dan mata pencaharian benar
« on: 04 March 2021, 09:48:49 PM »
Halo,

Makanan yg di rekayasa genetiknya ada yg bilang baik dan ada yg bilang tidak baik. Jika anda bergerak di bidang makanan, kemungkinan anda juga menjual makanan yg mengandung GMO.

Agama Buddha mengajarkan kita untuk menghindari perbuatan yg merugikan orang atau makhluk lain. Negara negara maju seperti negara negara Eropa tidak setuju dengan makanan GMO dan lebih memilih makanan yg tidak direkayasa genetiknya.

Walaupun menjual makanan GMO tdk termasuk dalam 5 mata pencaharian yg dilarang dlm agama Buddha. Apakah menjual makanan yg berpotensi merugikan spt makanan GMO baik dijalankan untuk umat Buddha? Mungkin ada yg ingin menyumbang pendapat? Terima kasih

6
Theravada / Re: Kontrasepsi dan agama Buddha
« on: 26 February 2021, 12:24:55 PM »
Yang ditanya di sini sudah terjadi pembuahan (yang jika ada kesadaran yang sesuai maka sudah menjadi makhluk, menurut Buddhis) dan dinding rahimnya sengaja dikondisikan untuk tidak bisa menampung si makhluk tersebut.

Jadi dibedakan antara kondom yang mencegah pembuahan (tidak terjadi makhluk di sini) dengan mengondisikan rahim agar zygote (yang bisa saja adalah makhluk jika ada kesadaran sesuai) tidak dapat berkembang.

Maaf baru login lagi, jadi bisa disimpulkan kontrasepsi selain metode barrier atau penghalang seperti kondom tidak cocok untuk Buddhis. Jenis2 seperti suntik KB, spiral, dll tidak cocok untuk para umat Buddha. Kalo ada yg salah bisa dikoreksi, silahkan..

7
Theravada / Re: Musik dan mata pencaharian
« on: 24 February 2021, 02:26:09 PM »
Apa yang dibahas di Tālapuṭasutta (SN 42.2) ada 2 bagian:

1. Kepada penonton yang belum terbebas & masih terbelenggu nafsu, kebencian, delusi (sattā avītarāgā/avītadosā/avītamohā rāga/dosā/mohābandhanabaddhā), penari menyajikan mereka hal-hal nafsu, kebencian, delusi lebih jauh.
Maka "dengan dirinya sendiri mabuk dan lengah, mendorong orang lain menjadi mabuk dan lengah, maka setelah hancurnya jasmani, terlahir di neraka yang disebut 'tertawa' (So attanā matto pamatto pare madetvā pamādetvā kāyassa bhedā paraṃ maraṇā pahāso nāma nirayo tattha upapajjati)".


Maaf membangkitkan thread lama, sepertinya sesuatu terlewat. Disini saya ada beberapa pertanyaan.

1. Yang dimaksud diatas itu apakah penontonnya atau aktornya yang setelah hancurnya jasmani terlahir di neraka?

2. Karena ditulis kepada penonton jadi yang saya mengerti adalah penonton itu yg akan jatuh ke alam rendah, atau kah aktornya karena ia menyajikan tontonan kepada penonton yang belum terbebas & masih terbelenggu nafsu, kebencian, delusi?

3. Mungkin apakah berbeda jika aktor tersebut menyajikan tontonan kepada penonton yang sudah terbebas & tidak terbelenggu nafsu, kebencian, delusi?

Mengenai mendorong orang lain lebih dalam LDMnya itu bisa kita lihat dari kehidupan sehari2 kita sebagai umat awam, dan itu adalah hal yang sangat umum dan wajar. Kita sering menyajikan makanan enak untuk orang yang dekat dgn kita, atau dll yang tujuannya untuk membuat mereka senang. Musik yang enak dan kita sukai, makanan atau kata-kata, membeli barang sewaktu belanja atau shopping, film atau tontonan atau hiburan2 lainnya, dsb. Ini semua mendorong LDM seseorang lebih dalam. Menurut sutta ini adalah salah mendorong LDM seseorang lebih dalam, lalu apakah kita yang berbuat seperti hal-hal diatas akan jatuh ke alam neraka?

8
Tolong ! / Info tempat
« on: 15 December 2020, 02:02:24 PM »
Halo semua,

Ada seorang wanita yang dengar2 katanya punya koneksi dengan dewi bulan yang berguru kepada Thay Sang Lau Jun. Dewi bulan suka membantu dan memberi petunjuk2 kepada mereka yg membutuhkan. Itu semua tidak dipungut biaya hanya menerima pemberian sukarela. Apakah disini ada yang tahu lokasi tempatnya? Terakhir saya dengar di daerah Cengkareng, Jakarta Barat. Informasi dari anda semua akan sangat membantu. Terima kasih banyak sebelum dan sesudahnya... _/\_

9
Theravada / Musik dan mata pencaharian
« on: 20 December 2019, 05:56:20 PM »
Alo semua,

Untuk umat awam, mata pencaharian yang dilarang oleh Sang Buddha adalah dagang senjata, berdagang manusia, berdagang daging, berdagang racun dan berdagang alkohol.

Artinya musik dan termasuk mengajar musik seperti biola, piano, dll tdk termasuk.
Tetapi di Talaputa Sutta dikatakan bahwa aktor yang menghibur penontonnya akan jatuh dalam neraka.

Musik dapat menghibur orang, lalu apakah mengajar musik akan berakhir di neraka juga? Gimana pendapat temen2 disini?

10
Theravada / Re: suami dan keluarga
« on: 15 May 2019, 10:19:24 PM »
Ya baik terima kasih. Mungkin ada teman2 yg lain yang memiliki  sisi pandang lain?

11
Theravada / Re: suami dan keluarga
« on: 15 May 2019, 04:12:59 PM »
Kalo dalam peraturan RT/R_ bagaimana? Mari kita balik lagi ke topik. Terima kasih.

12
Theravada / suami dan keluarga
« on: 15 May 2019, 10:34:58 AM »
Alo semua,

Di jaman tradisional, seorang suami diharapkan untuk memenuhi seluruh kebutuhan rumah tangga. Di jaman modern sekarang ini, dimana tuntutan dan biaya hidup yg begitu tinggi, tidak jarang kita menemui banyak suami dan istri sama2 bekerja untuk bersama2 memenuhi kebutuhan rumah tangga. Di dalam sigalovada sutta Buddha tidak berbicara mengenai siapa pencari nafkah. Pertanyaannya, apakah seorang suami yg istrinya juga bekerja bisa dikatakan sebagai suami yg tidak bertanggung jawab? Kenapa?

13
Theravada / Re: Makanan dan pesta pernikahan
« on: 24 January 2019, 02:10:18 PM »
up

14
Theravada / Re: Makanan dan pesta pernikahan
« on: 23 January 2019, 04:21:09 PM »
Ada lagi yang pernah menjalani ini mgkn bersedia berbagi? Apakah mgkn kt bisa memesan stok yg ada saja atau bagaimana ya? Oh ya ini di Tradisi Theravada ya semoga reply yg diharapkan jg bisa dalam sekte yg bersangkutan.  _/\_

15
Theravada / Re: Makanan dan pesta pernikahan
« on: 22 January 2019, 09:00:23 AM »
Sampai saat ini belum ketemu solusi nya , selain pesan vegetarian....

Saya pikir ambil jalan tengah saja mungkin ya, cuma penerapannya itu. Karna kan tdk semua vegetarian nanti jadi perselisihan kan tdk baik juga bukan?

Pages: [1] 2 3 4 5 6 7 8 ... 10
anything