Dear Rilna,
Saya sedang coba menempatkan posisi saya di tempat teman anda, kalau saya lihat dari kasus anda :
Berapa kali teman anda membohongi anda?
Sudah berapa lama anda berteman dengan dia?
Apakah dia berteman dengan anda karna sesuatu?
Kalau teman anda berteman dengan anda secara tulus, harusnya anda tau dan mengerti alasan dia secara sepihakm itu baru bisa disebut teman baikā¦
Kalau anda tidak pernah merasakan sedikit ketulusan dia, maka tinggalkan teman anda karena kemungkinan dia tidak suka anda berada di lingkungan dia.
Kalau dia memang teman baik anda, maka dia pasti tau kemana harus mengajak anda dan kemana dia tidak perlu mengajak anda, sebab masing2 orang punya lingkungan sendiri, misalnya anda tidak mungkin mengajak mama jika ingin hang out dengan temen2 sebaya.
Intinya, buka pikiran anda, kalau di dalam pikiran anda masih mengingat sedikit saja kebaikan teman anda yg pernah dia lakukan untuk anda, maka seharusnya anda memaafkan dia, dan perjelas masalah ini jangan sampai berjamur, kalo sudah berkerak, hati teman anda tidak akan mungkin kembali seperti semula.