menurut pandangan saya,
4 kebenaran mulia itu terbagi menjadi 2. (Yang Buddha katakan yak)
yang pertama itu adalah mengenai dukkha (kebenaran mulia pertama dan kedua)
yang kedua itu adalah mengenai sukha (kebenaran mulia ketiga dan keempat)
sedangkan Ajahn Brahm memutar urutan menjadi sukha dahulu baru kemudian dukkha.
kebenaran ketiga dan keempat, baru kebenaran pertama dan kedua.
namun kebenaran pertama dan kedua nya dimodif menjadi lawannya pertama dan kedua. (dukkha menjadi tidak ada kebahagiaan)
sah-sah saja menurut saya, mengapa?
1. Menurut literatur yang ada, Buddha tidak pernah menklaim Dhamma yang diajarkan adalah milikNYA, artinya tidak baku dan kaku.
2. Jujur saja, tanpa menarik minat orang , bagaimana bisa orang tersebut untuk belajar?
3. Sama saja kok intinya, Buddha pun menjelaskan Dukkha di awal baru kemudian Sukha, disesuaikan dengan pendengarnya. Namun intinya tetap sama kok.
Sekian saja pendapat dari saya. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca ^^