//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!  (Read 46591 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« on: 06 May 2008, 08:30:05 AM »
 Dalam bukunya "Mindfulness, Bliss & Beyond" maupun dalam ceramah-ceramahnya, Ajahn Brahm mengemukakan rumusan Empat Kebenaran Luhur yang dibolak-balik. Misalnya, pada ceramah "Growth of Buddhism in the West", Speech by Venerable Ajahn Brahmavamso, Third Buddhist Summit -- Phnom Penh, Cambodia, December 2002, beliau berkata:

Quote
"We all know that the Lord Buddha said to teach the Dharma in ordinary language (e.g. Aranavibhanga Sutra). Let me give an example of what I think this means. Last century, Western priests and scholars dismissed Buddhism as pessimistic, saying that it only focuses on suffering. This was even repeated by Pope John Paul II in his controversial book on world religions. To avoid this misunderstanding one may rearrange the central Dharma Teaching of the Four Noble Truths as Happiness (Dukkhanirodho); the Cause of Happiness (the Eight-Fold Path); the Absence of Happiness (Dukkha); and the Cause for the Absence of Happiness (Craving). This shifts the focus onto happiness.

This is a simple re-packaging of the Dharma that retains the essence while being more attractive to modern audiences. It is justified by the Lord Buddha's statement that "Nirvana is the highest happiness" (Dhammapada 203, 204). When I present the Four Noble Truths in such a way, I find all generations listen and come back for more."

Jadi, Sang Buddha mengajarkan:
(1) Dukkha
(2) Penyebab Dukkha
(3) Lenyapnya Dukkha
(4) Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha

dan Ajahn Brahm mengajarkan:
(1) Kebahagiaan (Lenyapnya Dukkha)
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan (Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha)
(3) Tidak adanya Kebahagiaan (Dukkha)
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan (Penyebab Dukkha).

Alasan beliau, ini adalah siasat bagi promosi Buddhisme di Barat, karena orang Barat sering bilang Buddhisme itu agama pesimistik.

Bagaimana pendapat teman-teman?

Salam,
Hudoyo

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #1 on: 06 May 2008, 08:35:59 AM »
Review :
1. Yang menganggap pesimistik itu siapa? Apakah dari perasaaan pikiran sendiri? atau terpengaruh gosip luar yang mengatakan hal itu?
2. menurut gw,selama tidak keluar dari batas konstrain yang diajarkan Sang Buddha mengenai Empat Kebenaran Mulia dalam arti tidak mengganti isi, silahkan,yang akan dipertanyakan mungkin jika isinya diganti contoh Triratna Buddhism oleh aliran antah berantah diganti isinya menjadi versi mereka sendiri.
3. Selama kita punya pemikiran positif dalam mengajarkan,no problemo awalnya Sang Buddha juga mengajarkan hal yang berbeda dengan Brahmanism dan Hinduism masyarakat India waktu itu. tapi Sang Buddha tetap positif dan akhirnya menjadi agama yang bertahan sampai saat ini.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #2 on: 06 May 2008, 09:14:07 AM »
mengakhiri penderitaan itu "mudah" xiixiiixii....  ^-^ ^-^
mengakhiri kebahagiaan itu "sulit"

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #3 on: 06 May 2008, 09:55:55 AM »
permainan kata2x  :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #4 on: 06 May 2008, 10:47:46 AM »
Orang mencari kebahagiaan bukan hanya di Barat. Sepanjang zaman, di mana saja, orang mencari kebahagiaan. Di zaman SB pun orang mencari kebahagiaan.

Mengapa Sang Buddha tidak mengajarkan ajaran beliau sebagai "ajaran kebahagiaan" sejak 2500 tahun lalu, sebagaimana Ajahn Brahm mengajarkannya pada abad ke-21 ini?

Mengapa SB berkata bahwa Dhamma itu "sangat dalam dan sukar dipahami" oleh manusia kebanyakan? Mengapa SB berkata bahwa "sangat sedikit manusia yang sudah tipis debu yang menutupi matanya"?

Mengapa SB tidak menggunakan cara-cara promosi modern untuk mengajarkan Dhamma sebagaimana dilakukan oleh Ajahn Brahm? Bukankah dengan demikian Agama Buddha akan lebih mudah menyebar ke segala penjuru dunia? Apakah pannya SB kurang dibandingkan Ajahn Brahm?

Manakah di antara kedua pernyataan ini yang LEBIH MENGGAMBARKAN BUDDHA DHARMA: "SB mengajarkan pembebasan dari dukkha" atau "SB mengajarkan orang meraih kebahagiaan tertinggi." - Ataukah kedua pernyataan itu identik, sama & sebangun?


Quote from: Hendra Susanto
mengakhiri penderitaan itu "mudah" xiixiiixii....   
mengakhiri kebahagiaan itu "sulit"

Pernyataan ini cukup mendalam:
- mengakhiri penderitaan itu "mudah", karena SB sudah menunjukkan dukkha kepada kita ...
- mengakhiri kebahagiaan itu "sulit", karena kebanyakan si aku tidak melihat dirinya terbelenggu di dalam kebahagiaan.

Saya berpendapat, ajaran Sang Buddha hanya dapat diselami sedalam-dalamnya oleh orang yang benar-benar merasakan/menghayati dukkha di dalam batinnya sendiri. Kalau orang cuma "mencari kebahagiaan", saya khawatir ia akan mengalami kemacetan dalam merealisasikan ajaran Sang Buddha.

Bukan "mencapai kebahagiaan" berarti "penderitaan lenyap", melainkan "lenyapnya penderitaan" adalah "kebahagiaan tertinggi". Di sini tidak berlaku logika sederhana: kalau A = B, maka B = A. Kita tidak tahu "kebahagiaan tertinggi" itu seperti apa; tetapi kita tahu "dukkha" itu seperti apa.

Kesimpulan: Rumusan 4KM yang telah diajarkan oleh Sang Buddha janganlah dibolak-balik.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 06 May 2008, 10:58:35 AM by hudoyo »

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #5 on: 06 May 2008, 11:00:24 AM »
Orang mencari kebahagiaan bukan hanya di Barat. Sepanjang zaman, di mana saja, orang mencari kebahagiaan. Di zaman SB pun orang mencari kebahagiaan.

Mengapa Sang Buddha tidak mengajarkan ajaran beliau sebagai "ajaran kebahagiaan" sejak 2500 tahun lalu, sebagaimana Ajahn Brahm mengajarkannya pada abad ke-21 ini?

Mengapa SB berkata bahwa Dhamma itu "sangat dalam dan sukar dipahami" oleh manusia kebanyakan? Mengapa SB berkata bahwa "sangat sedikit manusia yang sudah tipis debu yang menutupi matanya"?

Mengapa SB tidak menggunakan cara-cara promosi modern untuk mengajarkan Dhamma sebagaimana dilakukan oleh Ajahn Brahm? Bukankah dengan demikian Agama Buddha akan lebih mudah menyebar ke segala penjuru dunia? Apakah pannya SB kurang dibandingkan Ajahn Brahm?

Manakah di antara kedua pernyataan ini yang LEBIH MENGGAMBARKAN BUDDHA DHARMA: "SB mengajarkan pembebasan dari dukkha" atau "SB mengajarkan orang meraih kebahagiaan tertinggi." - Ataukah kedua pernyataan itu identik, sama & sebangun?


Quote from: Hendra Susanto
mengakhiri penderitaan itu "mudah" xiixiiixii....   
mengakhiri kebahagiaan itu "sulit"

Pernyataan ini cukup mendalam:
- mengakhiri penderitaan itu "mudah", karena SB sudah menunjukkan dukkha kepada kita ...
- mengakhiri kebahagiaan itu "sulit", karena kebanyakan si aku tidak melihat dirinya terbelenggu di dalam kebahagiaan.

Saya berpendapat, ajaran Sang Buddha hanya dapat diselami sedalam-dalamnya oleh orang yang benar-benar merasakan/menghayati dukkha di dalam batinnya sendiri. Kalau orang cuma "mencari kebahagiaan", saya khawatir ia akan mengalami kemacetan dalam merealisasikan ajaran Sang Buddha.

Bukan "mencapai kebahagiaan" berarti "penderitaan lenyap", melainkan "lenyapnya penderitaan" adalah "kebahagiaan tertinggi". Di sini tidak berlaku logika sederhana: kalau A = B, maka B = A. Kita tidak tahu "kebahagiaan tertinggi" itu seperti apa; tetapi kita tahu "dukkha" ada.

Kesimpulan: Rumusan 4KM yang telah diajarkan oleh Sang Buddha janganlah dibolak-balik.

Salam,
hudoyo
kesimpulan saya dari pernyataan di atas, pak hud mau bilang, 4KM yg diajarkan oleh Ajahn Brahm kurang tepat?
CMIIW, maklum masih pemula, pak hud.  _/\_
masih jenis uler makan linggis.  ;D


By : Zen
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #6 on: 06 May 2008, 11:27:06 AM »
Menurut saya, yang kurang tepat adalah penggunaan kata "Happiness" yang menggantikan kata "dukkha", bukan masalah dibolak balik susunannya yang tadinya no.1 menjadi no.4. Kalau hanya dibolak balik susunannya, saya rasa tidak masalah... Sorry Ajahn :)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #7 on: 06 May 2008, 11:41:47 AM »
kesimpulan saya dari pernyataan di atas, pak hud mau bilang, 4KM yg diajarkan oleh Ajahn Brahm kurang tepat?
CMIIW, maklum masih pemula, pak hud.  _/\_
masih jenis uler makan linggis.  ;D

By : Zen

Kembali kepada pengalaman kita masing-masinglah, bagaimana kita mengenal dan mempelajari Dhamma.
Apakah saya mempelajari Dhamma untuk memahami dukkha dalam batin saya, ataukah saya mempelajari Dhamma untuk memperoleh suatu "kebahagiaan tertinggi" (entah apa itu)?  _/\_

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #8 on: 06 May 2008, 01:00:57 PM »
O ya, ada tambahan pertimbangan lagi:

Kalau orang menggantikan 'lenyapnya dukkha' dengan 'kebahagiaan' seperti dilakukan Ajahn Brahm, maka hal itu akan sangat merintangi persepsi yang benar tentang Tilakkhana (aniccam, dukkham, anatta); padahal persepsi ini sangat perlu untuk mengembangkan pannya yang membebaskan.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #9 on: 06 May 2008, 01:10:04 PM »
Barusan saya sudah menerjemahkan posting yang di atas dan mengirimkannya ke situs Ajahn Brahm (Buddhist Society of Western Australia) dengan permintaan agar diteruskan kepada beliau. Kita tunggu saja respons beliau.

Dear Ajahn Brahm,

There has been a lively discussion among meditators here about your promotional tactics in spreading the Buddha’s teachings to Westerners.

Ajahn Brahm:

"We all know that the Lord Buddha said to teach the Dharma in ordinary language (e.g. Aranavibhanga Sutra). Let me give an example of what I think this means. Last century, Western priests and scholars dismissed Buddhism as pessimistic, saying that it only focuses on suffering. This was even repeated by Pope John Paul II in his controversial book on world religions. To avoid this misunderstanding one may rearrange the central Dharma Teaching of the Four Noble Truths as Happiness (Dukkhanirodho); the Cause of Happiness (the Eight-Fold Path); the Absence of Happiness (Dukkha); and the Cause for the Absence of Happiness (Craving). This shifts the focus onto happiness.

This is a simple re-packaging of the Dharma that retains the essence while being more attractive to modern audiences. It is justified by the Lord Buddha's statement that "Nirvana is the highest happiness" (Dhammapada 203, 204). When I present the Four Noble Truths in such a way, I find all generations listen and come back for more."


COMMENT:

It is not only in the West that human beings have been searching for happiness since time immemorial. Human beings have been doing that at all times, in all places.

Why did the Buddha not teach his spiritual findings as a "teaching of happiness" during his lifetime, as was done by Ajahn Brahm in the 21-st century CE?

Why did the Buddha say that his teachings are very deep and difficult to comprehend by ordinary human beings? Why did he say that only a handful of people are with very little dust covering their eyes?

Why did the Buddha not utilize modern promotional tactics to spread the Dhamma? Does it mean that the Buddha has less wisdom than Ajahn Brahm?

Which of these two statements describes the Buddha's teachings better: "The Buddha taught the cessation of dukkha", or, "The Buddha taught the attainment of supreme happiness"? Or, are the two statements completely identical with each other?

Response from an astute reader:
"to end suffering is easy ...
but to end happiness is difficult ..."

Yes, to end suffering is "easy" because the Buddha has revealed dukkha to us.
But to understand happiness is "difficult" because most people are unable to discern the me being imprisoned behind the happiness.

In my opinion, the Buddha's teachings can only be realized by one who starts to understand dukkha experientially in his/her own mind. If one is only enticed by the promise of happiness, he/she will get bogged down in the realization of the Buddha's teachings.

It is not necessarily so that "attaining highest happiness (whatever it is)" implies "cessation of suffering", but "cessation of suffering" itself IS "attainment of highest happiness". Simple logics does not apply here, like if A = B, then B = A.

WE DO NOT KNOW WHAT 'SUPREME HAPPINESS' IS, BUT WE DO KNOW EXPERIENTIALLY WHAT 'DUKKHA' IS. It is better to beat the me with the stick of dukkha, here and now, rather than enticing it with the carrot of an unknown happiness in the future. That is my understanding of the Buddha’s way.

Substituting ‘happiness’ for ‘cessation of dukkha’ in the Four Noble Truths greatly hinders the perception of the Three Universal Characteristics of aniccam, dukkham & anatta, which are indispensable in the development of a liberating insight.

Conclusion: do not change the sequence of the Four Noble Truths and do not substitute 'happiness' for 'cessation of dukkha'.

Hudoyo Hupudio
From: Indonesia
<hudoyo [at] cbn.net.id>

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #10 on: 06 May 2008, 01:10:39 PM »
Saya rasa kita harus pahami dulu...hakikat sesungguhnya 'DUKKHA" itu apa?

Yang saya tahu... hakikat sesungguhnya DUKKHA adalah lima kelompok perpaduan yg menimbulkan kemelekatan (Panca Upadana Khanda).

Mari kita renungkan masing-masing... ^:)^ ^:)^ ^:)^

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #11 on: 06 May 2008, 01:35:56 PM »
Setuju sekali. Jadi inilah yang pertama-tama harus dipahami, ditembus: menyadari bahwa tubuh ini, perasaan ini, segala sesuatu yang kita cerap, kesadaran kita, semua bentuk-bentuk batin yang muncul ini adalah dukkha, dan oleh karena itu kelekatan (upadana) terhadap badan & batin ini (nama-rupa) harus lepas. - Jadi bukan mencari kebahagiaan, sekalipun dinamakan "kebahagiaan tertinggi".

Itulah sebabnya saya menulis kepada beliau: menggantikan 'lenyapnya dukkha' dengan 'kebahagiaan' akan sangat merintangi pemahaman (persepsi) dari Tiga Sifat Universal (aniccam, dukkham, anatta); padahal pemahaman Tilakkhana itulah landasan dari pencerahan & pembebasan.

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 06 May 2008, 06:41:17 PM by hudoyo »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #12 on: 06 May 2008, 02:03:27 PM »
Quote
(1) Kebahagiaan (Lenyapnya Dukkha)
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan (Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha)
(3) Tidak adanya Kebahagiaan (Dukkha)
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan (Penyebab Dukkha).

Kurang tepat, karena yang utama harus disadari manusia adalah kenyataan 'dukkha'. Definisi 'Kebahagiaan' justru selalu berbeda bagi setiap orang. Orang justru berilusi 'kebahagiaan' adalah begini begitu, menurut idealisme dan keserakahan masing2. Ajaran Buddha seharusnya bukan membawa orang pada ilusi kebahagiaan lebih jauh, tapi untuk melihat sumber kesusahan dan menghilangkannya.

Penggunaan sebagai siasat menarik perhatian pun sepertinya kurang tepat, karena memang Buddha mengajarkan kebenaran, bukan MLM atau banyak2an umat. Terlebih lagi, orang yang memang sudah melihat hidup ini dukkha, melihat promosi 'kebahagiaan' sebagai suatu omong kosong, yang juga banyak ditawarkan di mana2.

Yang menganggap pengenalan 'dukkha' itu sifat 'pesimis', mungkin sedikit bodoh. Seharusnya dipikirkan, jika memang hidup manusia itu hakekatnya sudah 'sukha', ngapain semua setengah mati mencari kebahagiaan?

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #13 on: 06 May 2008, 02:08:33 PM »
pak sebenarnya saya cuma mao sharing pengalaman saya,

mengakhiri penderitaan itu "mudah" ==> berpisah dgn org yg dibenci itu gampang... tinggal aja beres dach

mengakhiri kebahagiaan itu "sulit" =>> meninggalkan orang yang disukai/disayangi itu sulit (kebahagiaan)

inilah pengalaman batin saya yg berhubungan dengan dukkha dan kebahagiaan.

« Last Edit: 06 May 2008, 02:10:38 PM by Hendra Susanto »

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #14 on: 06 May 2008, 02:20:36 PM »

Saya berpendapat, ajaran Sang Buddha hanya dapat diselami sedalam-dalamnya oleh orang yang benar-benar merasakan/menghayati dukkha di dalam batinnya sendiri. Kalau orang cuma "mencari kebahagiaan", saya khawatir ia akan mengalami kemacetan dalam merealisasikan ajaran Sang Buddha.


Saya telah ber-ehipassiko dengan pernyataan diatas.

Dan setelah merasakannya pada diri sendiri dan melihat kenyataan perjodohan Dhamma pada orang2 disekitar saya, saya masih berpendapat sama:
~ Dhamma hanya dapat benar2 diselami oleh orang yang sedang / pernah mengalami Dukkha.
~ Dhamma tidak akan dapat benar2 dipahami oleh orang yg sedang dalam zona nyaman

::
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #15 on: 06 May 2008, 02:32:43 PM »
willibordus,

Quote
~ Dhamma hanya dapat benar2 diselami oleh orang yang sedang / pernah mengalami Dukkha.

Memangnya ada orang yang tidak pernah berduka?  ;D


Quote
~ Dhamma tidak akan dapat benar2 dipahami oleh orang yg sedang dalam zona nyaman

Jika begitu, pastilah Sidhatta Gotama seorang pangeran yang dalam zona tidak nyaman. Begitu juga para Bhikkhu Arahat, pastilah semuanya orang gagal dan melarat  ;D  Menurut saya, tidak selalu begitu. Kesadaran akan Dhamma tidak selalu tergantung pada 'nyaman' dan 'tidak nyaman'.


Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #16 on: 06 May 2008, 02:48:13 PM »
Setuju sekali. Jadi inilah yang pertama-tama harus dipahami, ditembus: menyadari bahwa tubuh ini, perasaan ini, segala sesuatu yang kita cerap, kesadaran kita, semua bentuk-bentuk batin yang muncul ini adalah dukkha, dan oleh karena itu kelekatan (upadana) terhadap badan & batin ini (nama-rupa) harus lepas. - Jadi bukan mencari kebahagiaan, sekalipun dinamakan "kebahagiaan tertinggi".

Itulah sebabnya saya menulis kepada beliau: menggantikan 'lenyapnya dukkha' dengan 'kebahagiaan' akan sangat merintangi pemahaman (persepsi) dari Tiga Sifat Universal (aniccam, dukkham, anatta); padahal pemahaman Tilakkhana itulah landasan dari pencerahan & pembebasan.

Salam,
hudoyo

Salam,
hudoyo

Menurut saya.... kata "lenyapnya dukkha" itu juga tidak tepat....Mungkin lebih tepat kata "Padamnya Dukkha".

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #17 on: 06 May 2008, 02:59:24 PM »
Rekan Kainyn Kutho yg baik,

Quote
~ Dhamma hanya dapat benar2 diselami oleh orang yang sedang / pernah mengalami Dukkha.

Memangnya ada orang yang tidak pernah berduka?  ;D

Semua orang pasti pernah mengalami dukkha.
Namun tidak semua orang bertemu dhamma pada saat ia mengalami dukkha.
Orang2 yg bertemu dhamma, pada saat sedang mengalami dukkha yg hebat, ia akan cepat meresapi ajaran agung tsb. Menurut saya, inilah yg disebut BERJODOH dgn DHAMMA.

Jika begitu, pastilah Sidhatta Gotama seorang pangeran yang dalam zona tidak nyaman.

Siddharta tidak sedang dalam zona nyaman.
Ia pada saat itu dalam zona 'tidak puas', 'merasa ada yg kurang'....

'ketidakpuasan batin' bukanlah sesuatu yg bisa disebut nyaman

-----

Sharing saya diatas sebenarnya adalah hasil pengamatan sy selama ini terhadap diri sendiri dan rekan2 sy yg berjodoh dgn Dhamma. Jadi, selalu ada banyak kemungkinan.

 _/\_

::

« Last Edit: 06 May 2008, 03:01:05 PM by willibordus »
Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #18 on: 06 May 2008, 03:17:08 PM »
willibordus,

Quote
Sharing saya diatas sebenarnya adalah hasil pengamatan sy selama ini terhadap diri sendiri dan rekan2 sy yg berjodoh dgn Dhamma. Jadi, selalu ada banyak kemungkinan.


Ya, saya setuju dengan yang ini. Banyak cara orang memahami dhamma, tetapi tidak harus melulu melalui dukkha yang hebat dulu. Nanti kesannya seperti Dhamma itu membuat orang yang tadinya baik2 saja menjadi sedih & meratap, kemudian dicuci otak dengan Dhamma  ;D

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #19 on: 06 May 2008, 03:23:20 PM »
Mungkin persepsi orang berbeda2x. Kalau menurut saya Dukkha itu adalah ketidak-puasan. Semua berubah dan tanpa inti yang tidak memuaskan untuk dipegang *baca: dilekati*.

Sedari kecil saya memang agak 'aneh' dan punya cara pandang berbeda. Ini dimulai ketika mencari tujuan hidup. Saya tidak bisa memutuskan apa tujuan hidup kita karena didalam evaluasi dan mencari2x apa yang terbaik utk dijadikan tujuan *Ataupun diraih* itu semua tidak ada yang memuaskan, semua semu :) *klise yah*

Agak tidak ada ambisi dan keinginan :)

There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #20 on: 06 May 2008, 03:41:16 PM »
Ok deh tar aye revisi.
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #21 on: 06 May 2008, 03:52:32 PM »
Sumedho,

Ya, persepsi orang semua berbeda. Tapi saya juga setuju bahwa dukkha adalah ketidak-puasan, dan yang bisa menyadari ketidakpuasan itu, bukan hanya orang2 dalam kondisi tertentu. Dari orang super melarat sampai orang super kaya juga bisa saja menyadarinya. Itu juga yang menjadi alasan 4 kesunyataan mulia itu tidak 'klop' kalo dibalik-balik. Tidak cocok orang mempromosikan obat lebih dulu, sebelom memberi tahu adanya penyakit.

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #22 on: 06 May 2008, 03:53:22 PM »
Saya tidak tahu maksud Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur..

Di buku Ajahn Brahm yang lain (dan juga beberapa ceramahnya), dikatakan bahwa:
"Joy at last to know that there is no happiness in the world"
(kalau tidak salah, ini kutipan ucapan Ajahn Chah)

"Joy at last to know that there is no happiness in the world", jika diteliti bukankah bertentangan dan lucu? :P

Mengutip dari thread sebelah, "Tao yang bisa disebut bukanlah Tao".
Barangkali karena keterbatasan bahasa, maka kebenaran tidak dapat dijelaskan secara tepat.
Barangkali "dukkha" yang dimaksud oleh Buddha kurang tepat bila diterjemahkan sebagai "penderitaan" atau "lawannya kebahagiaan".
Barangkali "dukkha" yang sesungguhnya ya cuma dapat dirasakan, tanpa dapat dijelaskan dengan kata-kata...

Dan...
Barangkali, kontroversi ini sengaja dibuat Ajahn Brahm agar menjadi topik yang menarik.. ^-^
Agar semakin banyak orang yang penasaran.. ;D
Kita adalah sebagian korbannya.. :-[
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #23 on: 06 May 2008, 03:53:39 PM »
Semua orang pasti pernah mengalami dukkha.
Namun tidak semua orang bertemu dhamma pada saat ia mengalami dukkha.
Orang2 yg bertemu dhamma, pada saat sedang mengalami dukkha yg hebat, ia akan cepat meresapi ajaran agung tsb. Menurut saya, inilah yg disebut BERJODOH dgn DHAMMA.

...

Sharing saya diatas sebenarnya adalah hasil pengamatan sy selama ini terhadap diri sendiri dan rekan2 sy yg berjodoh dgn Dhamma. Jadi, selalu ada banyak kemungkinan.

 _/\_

::

sharing juga ;D

kalau saya justru pada saat melewati masa-masa sulit tidak berjodoh dg ajaran Buddha... jadi karena ada masa2 sulit itu, muncul ambisi yg yah membuat saya seperti 'berlari' lah...

kemudian kira2 setelah melewati masa-masa sulit... ibaratnya udah masuk calm moment, masa membingungkan datang.
mau kemana lagi...

kemudian bertemu dg ajaran Buddha, pada awal saya sangat binggung... apaan ini? aneh banget... tapi berangsur, mulai merasakan bahaya hidup...
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #24 on: 06 May 2008, 04:02:14 PM »
soal 4 Kebenaran Luhur versi Ajahn Brahm,

menurut saya, trik promosi ini lebih banyak menghasilkan efek mirip Buddhist cung cung cep.
yah mudah2an deh, dari cung cung cep, sedikit demi sedikit bisa bertemu dg essensi 4 Kebenaran Luhur versi Sang Buddha :)
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Lily W

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.119
  • Reputasi: 241
  • Gender: Female
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #25 on: 06 May 2008, 04:20:28 PM »
Semua orang pasti pernah mengalami dukkha.
Namun tidak semua orang bertemu dhamma pada saat ia mengalami dukkha.
Orang2 yg bertemu dhamma, pada saat sedang mengalami dukkha yg hebat, ia akan cepat meresapi ajaran agung tsb. Menurut saya, inilah yg disebut BERJODOH dgn DHAMMA.

...

Sharing saya diatas sebenarnya adalah hasil pengamatan sy selama ini terhadap diri sendiri dan rekan2 sy yg berjodoh dgn Dhamma. Jadi, selalu ada banyak kemungkinan.

 _/\_

::

sharing juga ;D

kalau saya justru pada saat melewati masa-masa sulit tidak berjodoh dg ajaran Buddha... jadi karena ada masa2 sulit itu, muncul ambisi yg yah membuat saya seperti 'berlari' lah...

kemudian kira2 setelah melewati masa-masa sulit... ibaratnya udah masuk calm moment, masa membingungkan datang.
mau kemana lagi...

kemudian bertemu dg ajaran Buddha, pada awal saya sangat binggung... apaan ini? aneh banget... tapi berangsur, mulai merasakan bahaya hidup...

:jempol:
Bro Willibordus n Bro Tesla... :)
Anumodana... _/\_

Dengan belajar dan mempraktekkan DHAMMA... Kita bisa lebih mudah menghadapi kehidupan ini...

 _/\_ :lotus:
~ Kakek Guru : "Pikiran adalah Raja Kehidupan"... bahagia dan derita berasal dari Pikiran.
~ Mak Kebo (film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #26 on: 06 May 2008, 06:40:11 PM »
Menurut saya.... kata "lenyapnya dukkha" itu juga tidak tepat....Mungkin lebih tepat kata "Padamnya Dukkha".

 _/\_ :lotus:

"Lenyapnya dukkha", "Padamnya Dukkha", "Berakhirnya Dukkha" ... silakan pilih mana yang disukai; menurut saya semuanya sama saja.

Atau kembali saja pada istilah aslinya: dukkha-nirodha.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #27 on: 06 May 2008, 06:48:15 PM »
Quote
(1) Kebahagiaan (Lenyapnya Dukkha)
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan (Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha)
(3) Tidak adanya Kebahagiaan (Dukkha)
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan (Penyebab Dukkha).

Kurang tepat, karena yang utama harus disadari manusia adalah kenyataan 'dukkha'. Definisi 'Kebahagiaan' justru selalu berbeda bagi setiap orang. Orang justru berilusi 'kebahagiaan' adalah begini begitu, menurut idealisme dan keserakahan masing2. Ajaran Buddha seharusnya bukan membawa orang pada ilusi kebahagiaan lebih jauh, tapi untuk melihat sumber kesusahan dan menghilangkannya.

Penggunaan sebagai siasat menarik perhatian pun sepertinya kurang tepat, karena memang Buddha mengajarkan kebenaran, bukan MLM atau banyak2an umat. Terlebih lagi, orang yang memang sudah melihat hidup ini dukkha, melihat promosi 'kebahagiaan' sebagai suatu omong kosong, yang juga banyak ditawarkan di mana2.

Yang menganggap pengenalan 'dukkha' itu sifat 'pesimis', mungkin sedikit bodoh. Seharusnya dipikirkan, jika memang hidup manusia itu hakekatnya sudah 'sukha', ngapain semua setengah mati mencari kebahagiaan?

Setuju sekali. ... :) ... Inilah seorang siswa Sang Buddha yang bicara blak-blakan dengan bahasa sehari-hari. ... ;D

Sang Buddha bukanlah seorang PR (public relation) yang lihay, melainkan mengajarkan Dhamma. ... Mau diputar-putar bagaimana pun, tetap saja Dhamma itu "sangat dalam dan sangat sulit dipahami oleh orang kebanyakan" ... tetap saja sangat sedikit orang di dunia ini yang "sudah tipis debu yang menutupi matanya", sebagaimana kata beliau.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #28 on: 06 May 2008, 06:51:36 PM »

Saya berpendapat, ajaran Sang Buddha hanya dapat diselami sedalam-dalamnya oleh orang yang benar-benar merasakan/menghayati dukkha di dalam batinnya sendiri. Kalau orang cuma "mencari kebahagiaan", saya khawatir ia akan mengalami kemacetan dalam merealisasikan ajaran Sang Buddha.


Saya telah ber-ehipassiko dengan pernyataan diatas.

Dan setelah merasakannya pada diri sendiri dan melihat kenyataan perjodohan Dhamma pada orang2 disekitar saya, saya masih berpendapat sama:
~ Dhamma hanya dapat benar2 diselami oleh orang yang sedang / pernah mengalami Dukkha.
~ Dhamma tidak akan dapat benar2 dipahami oleh orang yg sedang dalam zona nyaman

::

setuju ...  _/\_

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #29 on: 06 May 2008, 07:09:35 PM »
willibordus,

Quote
~ Dhamma hanya dapat benar2 diselami oleh orang yang sedang / pernah mengalami Dukkha.

Memangnya ada orang yang tidak pernah berduka?  ;D


Quote
~ Dhamma tidak akan dapat benar2 dipahami oleh orang yg sedang dalam zona nyaman

Jika begitu, pastilah Sidhatta Gotama seorang pangeran yang dalam zona tidak nyaman. Begitu juga para Bhikkhu Arahat, pastilah semuanya orang gagal dan melarat  ;D  Menurut saya, tidak selalu begitu. Kesadaran akan Dhamma tidak selalu tergantung pada 'nyaman' dan 'tidak nyaman'.

Saya rasa, maksud Rekan Willibordus jauh lebih dalam:

* "Dhamma hanya dapat diselami oleh mereka yang melihat dukkha di dalam dirinya": 'dukkha' di sini bukan hanya 'kesedihan', 'kesengsaraan', 'penderitaan', melainkan juga semua kesenangan & kenikmatan, yang tidak pernah kekal. Kata Sang Buddha: "Yad aniccam, tam dukkham ..." ("Apa yang tidak kekal, adalah dukkha ...") Kalau orang melihat itu, dalam keadaan apa pun ia berada, maka ia mulai mengerti Dhamma.

* "Dhamma tidak akan dapat benar2 dipahami oleh orang yg sedang dalam zona nyaman": 'zona nyaman' maksudnya adalah orang yang sedang terlena, terbuai oleh kebahagiaan & kesenangannya, tanpa melihat bahwa itu tidak kekal.

Salam,
hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #30 on: 06 May 2008, 07:15:42 PM »
Sumedho,

Ya, persepsi orang semua berbeda. Tapi saya juga setuju bahwa dukkha adalah ketidak-puasan, dan yang bisa menyadari ketidakpuasan itu, bukan hanya orang2 dalam kondisi tertentu. Dari orang super melarat sampai orang super kaya juga bisa saja menyadarinya. Itu juga yang menjadi alasan 4 kesunyataan mulia itu tidak 'klop' kalo dibalik-balik. Tidak cocok orang mempromosikan obat lebih dulu, sebelom memberi tahu adanya penyakit.

Tidak cocok orang mempromosikan obat lebih dulu, sebelom memberi tahu adanya penyakit.

Wah, ini perumpamaan yang sangat tepat ... Kalau orang memberikan obat lebih dulu sebelum tahu apa penyakitnya, itu seperti orang memberikan Panadol tanpa tahu penyakitnya apa. Bisa orang terlena dalam rasa puas karena 'merasa mengerti ajaran Sang Buddha', padahal tidak menyadari bahwa penyakitnya sebetulnya adalah dirinya sendiri.

Salam,
hudoyo


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #31 on: 06 May 2008, 07:28:43 PM »
Saya tidak tahu maksud Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur..

Di buku Ajahn Brahm yang lain (dan juga beberapa ceramahnya), dikatakan bahwa:
"Joy at last to know that there is no happiness in the world"
(kalau tidak salah, ini kutipan ucapan Ajahn Chah)

"Joy at last to know that there is no happiness in the world", jika diteliti bukankah bertentangan dan lucu? :P
[...]

Justru ucapan Ajahn Chah ini memperlihatkan pengertian yang jauh lebih mendalam daripada pemahaman Ajahn Brahm sendiri. Bukankah kebenaran yang mendalam itu penuh paradoks?

Saya juga pernah menulis kepada Ajahn Brahm mempertanyakan ajaran beliau tentang perlunya jhana, yang saya lihat bertentangan dengan ajaran Ajahn Chah, gurunya sendiri, yang pernah secara eksplisit mengatakan 'absorption' itu tidak perlu. Ajahn Brahm menjawab dengan menyanggah bahwa Ajahn Chah pernah berkata demikian kepada umum; menurut Ajahn Brahm pernyataan Ajahn Chah itu hanya ditujukan kepada Jack Kornfield sebagai jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Jack (yang lepas jubah dan menulis buku tanya-jawab dengan Ajahn Chah, kalau tidak salah, judulnya "Bodhinyana") -- jadi, maksud Ajahn Brahm, Ajahn Chah tidak bermaksud pernyataannya itu ditujukan bagi umum, melainkan hanya berlaku untuk Jack Kornfield yang lepas jubah dan bukan bhikkhu lagi. -- Mendapat jawaban seperti itu, saya tidak meneruskan diskusi itu. Bagi saya, ucapan-ucapan Ajahn Chah yang terkandung dalam "Bodhinyana" cukup memberikan informasi bagaimana sebenarnya ajaran Ajahn Chah, daripada "penjelasan" Ajahn Brahm.

Sebaliknya, saya tahu maksud Ajahn Brahm membalikkan Empat Kebenaran Luhur itu. Tidak lain beliau hendak mempromosikan jhana sebagai kebahagiaan tertinggi. Itulah obsesi beliau sejak dulu. :)

Salam,
Hudoyo

« Last Edit: 06 May 2008, 07:37:07 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #32 on: 06 May 2008, 08:01:54 PM »
Mungkin persepsi orang berbeda2x. Kalau menurut saya Dukkha itu adalah ketidak-puasan. Semua berubah dan tanpa inti yang tidak memuaskan untuk dipegang *baca: dilekati*.

Saya tidak begitu suka menerjemahkan 'anatta' dengan 'tanpa inti' (insubstantiality), sebagaimana sering diajarkan kepada anak-anak sekolah minggu. Pengertian 'tanpa inti' hanya menggeser masalah 'anatta' menjadi wacana metafisikal, bukan lagi wacana eksistensial. -- Coba, apa bahasa Pali-nya 'tanpa inti'? :)

Secara eksistensial, masalahnya bukanlah 'ada inti' atau 'tanpa inti', masalahnya adalah memahami 'aku' ini sebagai 'anicca' dan 'dukkha' atau tidak. Kata Sang Buddha: "Segala sesuatu yang anicca (tidak kekal) adalah dukkha (tidak memuaskan); dan segala sesuatu yang dukkha adalah anatta (bukan-aku, tanpa-aku)." Jadi, pemahaman 'anatta' itu datang dari pemahaman akan 'anicca' dan 'dukkha'. -- Ini tidak bisa dipahami oleh anak-anak di level sekolah minggu. Tapi 'anatta' sebagai 'tanpa inti' lebih tidak dipahami lagi oleh anak-anak itu, dan hanya menjadi hafalan sampai mereka besar.


Quote
Sedari kecil saya memang agak 'aneh' dan punya cara pandang berbeda. Ini dimulai ketika mencari tujuan hidup. Saya tidak bisa memutuskan apa tujuan hidup kita karena didalam evaluasi dan mencari2x apa yang terbaik utk dijadikan tujuan *Ataupun diraih* itu semua tidak ada yang memuaskan, semua semu :) *klise yah*

Apakah sekarang Rekan Sumedho sudah punya "tujuan hidup"? Yang dipegang erat-erat? ;D

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 06 May 2008, 08:04:59 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #33 on: 06 May 2008, 08:19:50 PM »
soal 4 Kebenaran Luhur versi Ajahn Brahm,

menurut saya, trik promosi ini lebih banyak menghasilkan efek mirip Buddhist cung cung cep.

Saya rasa, trik promosi ini tidak akan menghasilkan lebih banyak umat Buddha menembus Dhamma. Kalau Buddhis "cung cung cep" mungkin. ... Lalu berdebat dengan umat keristen. ;D


Quote
yah mudah2an deh, dari cung cung cep, sedikit demi sedikit bisa bertemu dg essensi 4 Kebenaran Luhur versi Sang Buddha :)

Apa iya proses penembusan Dhamma itu bisa terjadi "sedikit demi sedikit"? ... Saya kok ragu? ... :)

Menurut pengalaman saya pribadi, dulu saya mengalami transformasi, memahami Dhamma itu secara 'mendadak', langsung, tanpa proses sedikit demi sedikit. ... Itulah yang membuat saya pindah dari Muslim menjadi Buddhis. ... Baru belakangan saya belajar Dhamma secara teoretis dari buku-buku.

Yang berproses "sedikit demi sedikit" adalah pengetahuan Dhamma secara teoretis, yang dipelajari dari kitab suci. ... Tapi itu bukan awal dari penyadaran Dhamma, penyadaran akan fakta anicca dan dukkha. ... Dan pengetahuan buku itu tidak ada hubungannya dengan penembusan Dhamma.

Saya rasa begitu pula yang terjadi dengan teman-teman Buddhis yang "cung cung cep". ... Sebagian kecil dari mereka akan mengalami transformasi, tiba-tiba menyadari fakta anicca dan dukkha, dan tidak "cung cung cep" lagi ... :)

« Last Edit: 06 May 2008, 08:21:38 PM by hudoyo »

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #34 on: 06 May 2008, 08:43:40 PM »
Mungkin persepsi orang berbeda2x. Kalau menurut saya Dukkha itu adalah ketidak-puasan. Semua berubah dan tanpa inti yang tidak memuaskan untuk dipegang *baca: dilekati*.

Saya tidak begitu suka menerjemahkan 'anatta' dengan 'tanpa inti' (insubstantiality), sebagaimana sering diajarkan kepada anak-anak sekolah minggu. Pengertian 'tanpa inti' hanya menggeser masalah 'anatta' menjadi wacana metafisikal, bukan lagi wacana eksistensial. -- Coba, apa bahasa Pali-nya 'tanpa inti'? :)

Secara eksistensial, masalahnya bukanlah 'ada inti' atau 'tanpa inti', masalahnya adalah memahami 'aku' ini sebagai 'anicca' dan 'dukkha' atau tidak. Kata Sang Buddha: "Segala sesuatu yang anicca (tidak kekal) adalah dukkha (tidak memuaskan); dan segala sesuatu yang dukkha adalah anatta (bukan-aku, tanpa-aku)." Jadi, pemahaman 'anatta' itu datang dari pemahaman akan 'anicca' dan 'dukkha'. -- Ini tidak bisa dipahami oleh anak-anak di level sekolah minggu. Tapi 'anatta' sebagai 'tanpa inti' lebih tidak dipahami lagi oleh anak-anak itu, dan hanya menjadi hafalan sampai mereka besar.
Sebenarnya yg saya point itu bukan anatta sih pak. tanpa inti yg saya rujuk sebenarnya lebih kepada tanpa point/pointless atau tanpa substansi yg bisa dipegang, seperti kekayaan, gelar, pangkat, kemasyuran. Semua itu hanya temporer, jadi terlihat bodoh kalau mengejar itu setengah mati lalu kemudian hilang dan berpisah.

Quote
Quote
Sedari kecil saya memang agak 'aneh' dan punya cara pandang berbeda. Ini dimulai ketika mencari tujuan hidup. Saya tidak bisa memutuskan apa tujuan hidup kita karena didalam evaluasi dan mencari2x apa yang terbaik utk dijadikan tujuan *Ataupun diraih* itu semua tidak ada yang memuaskan, semua semu :) *klise yah*

Apakah sekarang Rekan Sumedho sudah punya "tujuan hidup"? Yang dipegang erat-erat? ;D

Salam,
hudoyo
*bisik2x, off the record, nanti di flame orang lagi* Sebelumnya sudah pak, tapi yah jadi pointless juga. Sekarang nga punya lagi :)) Kata orang sih, udah cabe deh.
There is no place like 127.0.0.1

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #35 on: 06 May 2008, 09:18:59 PM »
Dari: milis_buddha [at] yahoogroups.com

Quote from: Ong Ming Swe
Pak Hudoyo Yth,
Saya sebagai Pemula yang sedang belajar Ajaran Buddha ingin sharing pengalaman saya yang beberapa kali mengikuti Buddha Teaching yang dilakukan oleh Para Bhikku dan Renpoche sebagai berikut:
 
1. Setiap kali pembukaan Four Noble Truth selalu dimulai dengan bahwa Kita hidup dalam Penderitaan yaitu sejak lahir sampai meninggal, disinilah saya merasakan sesuatu yang MISS/ HILANG dalam terjemahaannya maupun penyampaiannya.

Justru itulah ajaran Buddha: Seluruh kehidupan ini, eksistensi ini adalah dukkha, tidak memuaskan. Tidak ada kebahagiaan yang sejati selama masih ada aku/diri.

Ajaran Sang Buddha tidak kenal kompromi dalam hal ini. Yang Anda rasakan "missed" atau "hilang" itu adalah hiburan-hiburan seperti yang ada dalam agama-agama lain, seperti 'Tuhan', 'Surga', 'Juruselamat', dsb.

Apakah Anda bisa menerima ini sekarang, atau tidak? :)

 
Quote
2. Saya pernah bertanya, kalau memang kita hidup hanya untuk menghadapi penderitaan, kenapa kita ingin dilahirkan dan berevolusi dalam kehidupan ini??? dan jawabannya selalu tidak menjawab pertanyaan saya.

Jawabannya sederhana saja: karena kita tidak menyadari dan tidak menerima bahwa hidup ini dukkha; kita mengira bahwa bagaimana pun juga kita akan mencapai kebahagiaan sejati dalam hidup ini tanpa melepaskan aku/diri; singkatnya, karena kita diliputi kegelapan, avijja.

Ajaran Sang Buddha tidak mengenal kompromi: eksistensi ini dukkha, diterima atau tidak. ... Jawaban ini jelas tidak memuaskan bagi Anda. :)


Quote
3. Dan menurut saya yang masih Awam ini adalah bahwa kita hidup untuk berevolusi dan menuju ke dimensi yang lebih tinggi pada saat kita meninggal dan pulang sebagai Energy, dan memang betul bahwa didalam kehidupan ini kita akan menghadapi Derita yang mana datangnya dari Kontak (ke 5 indera + indera ke 6), sehingga didalam kehidupan ini tidak selalu kita menderita seperti yang disampaikan atau yang saya dengar.

Yang dinamakan 'kebahagiaan' di dunia ini pun dukkha, karena tidak ada kebahagiaan yang kekal. Sang Buddha bilang, "Apa yang tidak kekal itulah dukkha." Dan Sang Buddha tidak berkompromi dalam hal ini.

Sang Buddha tidak mengajarkan "evolusi" atau "dimensi yang lebih tinggi", "pulang sebagai Energy" (pulang ke mana?) ... dan semua ajaran New Age itu. ... Sang Buddha mengajarkan dukkha, yang adalah kelekatan kepada badan & batin ini sebagai diri/aku, dan Sang Buddha mengajarkan pembebasan dari dukkha, yakni pembebasan dari kelekatan pada badan & batin ini. Tidak kurang dari itu. Sang Buddha tidak menutup-nutupi dukkha ini dengan pengertian-pengertian seperti "evolusi", "dimensi yang lebih tinggi", "pulang ke rumah" dsb dsb.

Mungkin bagi Anda, semua ini kedengarannya "pesimistik", dan Anda ingin mencari penjelasan lain atau mencari ajaran lain yang lebih memuaskan intelek Anda. Kalau begitu, silakan saja. :)


Quote
4. Pola Ajahn Brahmavamso untuk menyampaikan Four Noble Truth dengan cara seperti yang Bapak sampaikan dibawah ini, saya merasakan sesuatu yang sangat baik sehingga semua orang bisa menerimanya dan yang paling essential dalam hal ini adalah tercapainya Inner Happiness dari setiap orang dengan menjalankan Noble Eightfold Path.
 
Demikian pendapat saya dan mohon maaf bila tidak berkenan.
 
Salam,
Ong

Inilah salah satu contoh nyata bahwa "ajaran" Ajahn Brahmavamso menjadi alternatif bagi mereka yang tidak bisa menerima kenyataan tentang dukkha. Saya tidak bisa berkata apa-apa lagi. "Inner Happiness" yang Anda sebut-sebut itu tidak lain adalah impian, fatamorgana selama Anda masih punya diri/aku. Tidak lebih dari itu.

Jadi, yang penting adalah: amatilah si aku ini, sampai ia tidak berdaya lagi mencari kebahagiaan, "inner happiness" dalam kehidupan di dunia ini. Kalau si aku ini sudah tidak berdaya, ia akan diam, akan padam dengan sendirinya ... di situlah, dan hanya di situlah, pembebasan tercapai, kebahagiaan pemadaman (nirwana) tercapai, ketika tidak ada aku/diri ini lagi.

Ingatlah pula akan ajaran Ajahn Chah: "Suka cita akhirnya adalah kesadaran bahwa tidak ada kebahagiaan di dunia ini."

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 06 May 2008, 09:49:10 PM by hudoyo »

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #36 on: 06 May 2008, 09:29:56 PM »
Apakah sekarang Rekan Sumedho sudah punya "tujuan hidup"? Yang dipegang erat-erat? ;D

Maaf OOT. Pertanyaan itu memang bukan ditujukan kepada saya, tetapi pertanyaan itu juga merupakan pertanyaan setidaknya beberapa hari terakhir ini saya tanyakan kepada diri sendiri. Walaupun hanya "tujuan sementara hidup", tapi sudah cukup merepotkan. Banyak keragu-raguan yang menyebabkan saya belum dapat menjawabnya. Ragu dan takut, apakah jawaban yang akan saya pilih ini merupakan jawaban yang tepat? Dan keragu-raguan itu rasanya tidak enak sekali. Semakin ditunda untuk dijawab, semakin tidak enak dan menjadi beban..
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #37 on: 06 May 2008, 09:34:32 PM »
Apakah sekarang Rekan Sumedho sudah punya "tujuan hidup"? Yang dipegang erat-erat? ;D

Maaf OOT. Pertanyaan itu memang bukan ditujukan kepada saya, tetapi pertanyaan itu juga merupakan pertanyaan setidaknya beberapa hari terakhir ini saya tanyakan kepada diri sendiri. Walaupun hanya "tujuan sementara hidup", tapi sudah cukup merepotkan. Banyak keragu-raguan yang menyebabkan saya belum dapat menjawabnya. Ragu dan takut, apakah jawaban yang akan saya pilih ini merupakan jawaban yang tepat? Dan keragu-raguan itu rasanya tidak enak sekali. Semakin ditunda untuk dijawab, semakin tidak enak dan menjadi beban..
So, ucapkan dengan lantang.... TIDAK PUNYA  :)
There is no place like 127.0.0.1

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #38 on: 06 May 2008, 09:41:27 PM »
Dari: Anton Siura [antonsiura [at] yahoo.com]

Quote from: Anton Siura
Hi Pak Hud,

Saya sendiri pernah mengikuti ceramah dhamma beliau (Ajahn Brahm) secara langsung dua kali, Yang pertama sekitar dua tahun lalu di Mendut dan yang terakhir dua bulan yang lalu di Singapore". Sama, kedua ceramahnya sangat menghibur umat.

Pada waktu di Mendut Bhante Jotthi dan Bhante Pannavaro berlaku sebagai penerjemah bahasa secara langsung kepada umat dan kalau saya tidak salah VCD rekaman ceramah beliau juga disebarkan oleh pengurus Vidyasana.

Dalam ceramah tersebut, Ajahn Brahm juga sempat mengeluarkan pernyataan sama seperti yang diposting pada milis ini, dan kebetulan bhante Panna yang menerjemahkannya, pada waktu itu respon umat sangat terkejut dan terhibur karena merupakan sesuatu yang baru didengar.
Kalau Saya tidak salah Ajahn Brahm konsisten menggunakan versi four noble truth-nya dalam ceramah-ceramahnya.

Banyak umat yang terhibur dengan ceramah beliau yang sangat interaktif terutama dari cerita-cerita bukunya "Membuka Pintu Hati". Teman saya yang non-buddhist juga membeli bukunya (Opening The Door of Your Heart) dan sempat mengikuti ceramahnya di Singapore. Teman saya menikmati ceramahnya seakan-akan itu bukan ceramahnya Buddhis

Komen saya pak, ceramah ceramah Ajahn sangat "menghibur", saya sendiri merasakannya. dan tentu kontras sekali dengan ceramah-ceramahnya JK yang juga "menghibur".

Pak Hud, orang suka sekali mencari penghiburan spiritual dari mendengar ceramah atau buku orang terkenal..atau bahkan dari posting posting milis ini, seakan merasa "aman", merasa "tenang" tapi hanya pada momen itu saja dan sekitar momen itu..

Setelah itu kembali bergelut dengan konflik batin

berulang dan berulang
kurang mengamati ya Pak?
hehehe

Salam
Anton

Setuju sekali, Rekan Anton. ... :) Dengan kata lain, Ajahn Brahm sangat lihay dalam apa yang saya namakan Dhamma-tainment. Lihat saja bukunya "Who Brings This Truckload of Dung?". -- Di Indonesia pun mulai banyak Romo dan Bhante yang mulai mengembangkan Dhamma-tainment. Lama-lama kebaktian Buddhis pun akan diisi dengan band & musik sebagai bagian dari Dhamma-tainment. :)

Memang lain sekali dengan ceramah Krishnamurti yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang serius. Bahkan lain sekali dengan khotbah-khotbah Sang Buddha yang gemanya bisa kita baca dalam sutta-sutta, yang berkata: "Para bhikkhu, aku hanya mengajarkan satu hal, yakni dukkha dan pembebasan dari dukkha."

Umat awam akan bosan dengan ceramah-ceramah seperti itu, karena tidak mengerti. :)

Salam,
Hudoyo

« Last Edit: 06 May 2008, 09:43:19 PM by hudoyo »

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #39 on: 06 May 2008, 09:45:00 PM »
Apakah sekarang Rekan Sumedho sudah punya "tujuan hidup"? Yang dipegang erat-erat? ;D

Maaf OOT. Pertanyaan itu memang bukan ditujukan kepada saya, tetapi pertanyaan itu juga merupakan pertanyaan setidaknya beberapa hari terakhir ini saya tanyakan kepada diri sendiri. Walaupun hanya "tujuan sementara hidup", tapi sudah cukup merepotkan. Banyak keragu-raguan yang menyebabkan saya belum dapat menjawabnya. Ragu dan takut, apakah jawaban yang akan saya pilih ini merupakan jawaban yang tepat? Dan keragu-raguan itu rasanya tidak enak sekali. Semakin ditunda untuk dijawab, semakin tidak enak dan menjadi beban..
So, ucapkan dengan lantang.... TIDAK PUNYA  :)

Belum berani untuk mengucapkannya.. :|
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #40 on: 07 May 2008, 01:14:45 AM »
Saya rasa begitu pula yang terjadi dengan teman-teman Buddhis yang "cung cung cep". ... Sebagian kecil dari mereka akan mengalami transformasi, tiba-tiba menyadari fakta anicca dan dukkha, dan tidak "cung cung cep" lagi ... :)
yah... benar juga, transformasi balik arah...
tapi fakta anicca, dukkha apalagi anatta, udah tau teorinya pun masih banyak yg menolak realita ini (termasuk saya dulunya :P)
tapi melalui kejadian sehari-harinya (ini yg dimaksud sedikit demi sedikit), kita mulai menyadari, ternyata orang ini (Buddha) berkata benar...

anyway, makasih atas koreksinya ^:)^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #41 on: 07 May 2008, 08:02:43 AM »
[...]
tapi melalui kejadian sehari-harinya (ini yg dimaksud sedikit demi sedikit), kita mulai menyadari, ternyata orang ini (Buddha) berkata benar...

anyway, makasih atas koreksinya ^:)^

Ya ... selama "sedikit demi sedikit mulai menyadari" itu masih sebatas pengertian intelektual, belum meresap ke seluruh batin, belum ada transformasi ... memang orang lebih sering datang ke vihara, lebih sering ikut meditasi ... lebih banyak berdana ... dsb dsb ... tapi belum ada transformasi dalam batin.

Tapi begitu kesadaran akan aniccam, dukkkham & anatta itu menembus ke seluruh batin, maka terjadilah transformasi ... yang akan mengubah seluruh pandangan hidupnya ... Transformasi itu selalu terjadi secara mendadak, atau dalam hitungan hari.

Salah satu contoh nyata pencerahan transformatif yang baru-baru ini terjadi pada seorang peserta baru MMD, ialah pada Rekan Andi Cahya, 26 tahun, Muslim. ... Ia mengikuti MMD akhir pekan di Cipanas bulan lalu ... lalu setelah lama berdiam diri ... kemarin muncul dengan tulisan tentang kematian (saya forward di thread: MMD forum ini). Silakan baca tulisannya di thread MMD.

Salam,
Hudoyo

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #42 on: 07 May 2008, 09:04:53 AM »
Quote
Saya rasa, maksud Rekan Willibordus jauh lebih dalam:

* "Dhamma hanya dapat diselami oleh mereka yang melihat dukkha di dalam dirinya": 'dukkha' di sini bukan hanya 'kesedihan', 'kesengsaraan', 'penderitaan', melainkan juga semua kesenangan & kenikmatan, yang tidak pernah kekal. Kata Sang Buddha: "Yad aniccam, tam dukkham ..." ("Apa yang tidak kekal, adalah dukkha ...") Kalau orang melihat itu, dalam keadaan apa pun ia berada, maka ia mulai mengerti Dhamma.

* "Dhamma tidak akan dapat benar2 dipahami oleh orang yg sedang dalam zona nyaman": 'zona nyaman' maksudnya adalah orang yang sedang terlena, terbuai oleh kebahagiaan & kesenangannya, tanpa melihat bahwa itu tidak kekal.

Pak Hudoyo,
Ya, sebetulnya dari awal saya juga merasa maksud rekan willibordus bukan begitu. "Zona nyaman" ini sekarang 'kan banyak bentuknya, dari 'financial freedom', 'kerjaan tetap', sampai 'pasangan ideal'. Saya hanya 'protes' karena untuk orang yang tidak mengerti maksud dari rekan willibordus akan berpikir bahwa dhamma adalah 'tempat pelarian' orang2 gagal dalam hidup (menurut idealisme mereka). Jadi sebetulnya saya hanya ingin mengatakan bahwa dalam 'puncak kenikmatan' duniawi sekalipun orang bisa menyadari adanya 'dukkha', seperti halnya Pangeran Siddhatta.

Jika 'zona nyaman'-nya dijelaskan seperti yang Pak Hudoyo jelaskan, maka tentu saja saya tidak bisa tidak setuju.  :)

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #43 on: 07 May 2008, 09:28:11 AM »
Sang Buddha menjelaskan pemahaman Dhamma sesuai dengan tingkatan pengertian(acceptance) manusia...Kadang mungkin hanya dengan melihat Sang Buddha,seorang bisa tercerahkan,melalui suara Sang Buddha,seorang bisa tercerahkan,dan Sang Buddha selalu menyesuaikan pemahaman seseorang akan Dhamma. ada yang suka cerita maka Sang Buddha bercerita lalu dimasukan pemahaman akan Dhammanya
Mungkinkah Ajahn Brahm juga berpikir seperti itu? Pemikiran ini luas,dan semakin luas.
Saya melihat kita lebih sering mengquote hanya sepenggal kata orang tanpa melihat secara keseluruhan apa yang ingin dia sampaikan. maaf...kita bukan agama Karesten yang mengquote secara kata per kata lalu disampaikan dengan pemikiran/penafsiran masing-masing. Sebuah Dhamma haruslah ditilik dari faktor kondisi ,tempat ,audience ,intipermasalahan dan keadaan masing-masing.

Menurut gw sendiri, saya tidak akan menggonta ganti Dhamma dengan berpikir bahwa orang-orang mungkin tidak akan mengerti(bukankah ini pandangan pesimistis) namun lebih baik jika kondisi orang itu merasa Buddhist pesimistis,kita jelaskan dengan baik dulu pemahaman Buddhist mengenai Dukkha,Asal Mula Dukkha,Lenyapnya Dukkha dan Jalan menuju Lenyapnya Dukha.  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #44 on: 07 May 2008, 10:10:17 AM »
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=300
Quote
Kisah Nanda Thera

Suatu ketika Sang Buddha menetap di Vihara Veluvana, Rajagaha. Waktu itu ayah-Nya, Raja Suddhodana, berulangkali mengirim utusan kepada Sang Buddha, meminta beliau mengunjungi kota Kapilavatthu. Memenuhi permintaan ayahnya, Sang Buddha mengadakan perjalanan dengan diikuti oleh sejumlah besar arahat.

Saat tiba di Kapilavatthu, Sang Buddha bercerita tentang Vessantara Jataka di hadapan pertemuan saudara-saudaranya. Pada hari kedua, Sang Buddha memasuki kota, dengan mengucapkan syair berawal "Uttitthe Nappamajjeyya..." (artinya seseorang harus sadar dan tidak seharusnya menjadi tidak waspada...). Beliau menyebabkan ayah-Nya mencapai tingkat kesucian sotapatti.

Ketika tiba di dalam istana, Sang Buddha mengucapkan syair lainnya berawal "Dhammam Care Sucaritam..." (artinya seseorang seharusnya mempraktekkan Dhamma...), dan sang raja berhasil mencapai tingkat kesucian sakadagami.

Setelah bersantap makanan, Sang Buddha menceritakan tentang Candakinnari Jataka, berkenaan kisah kebajikan ibunya Rahula.

Pada hari ketiga, di istana berlangsung upacara pernikahan Pangeran Nanda, sepupu Sang Buddha. Sang Buddha pergi ke sana untuk menerima dana makanan (pindapatta), dan memberikan mangkok-Nya kepada pangeran Nanda. Kemudian Sang Buddha pergi meninggalkannya tanpa meminta kembali mangkok-Nya.

Karena itu sang pangeran, sambil memegangi mangkok, berjalan mengikuti Sang Buddha. Pengantin putri, Janapadakalyani, melihat sang pangeran pergi mengikuti Sang Buddha, terus berlari dan berteriak pada sang pangeran untuk kembali secepatnya. Ketika tiba di vihara, Sang Pangeran diterima dalam Sangha sebagai seorang bhikkhu.

Kemudian Sang Buddha berpindah ke vihara yang didirikan oleh Anathapindika, di hutan Jeta dekat Savatthi.

Selama tinggal di sana Nanda merasa tidak senang, dan setengah kecewa serta menemukan sedikit kesenangan dalam hidup sebagai seorang bhikkhu. Ia ingin kembali pada kehidupan berumah-tangga, karena ia terus teringat kata-kata dari Putri Janapadakalyani, memohonnya untuk kembali secepatnya. Hatinya menjadi goyah. Dan semakin goyah.

Mengetahui hal tersebut, Sang Buddha dengan kemampuan batin luar biasa, memperlihatkan kepada Nanda beberapa dewi yang cantik dari surga Tavatimsa, jauh lebih cantik daripada putri Janapadakalyani.

Sang Buddha bertanya kepada Nanda, "Siapakah yang lebih cantik, putri Janapadakalyani atau para dewi yang berdiri di hadapanmu itu?"

"Tentu saja mereka jauh lebih cantik dibandingkan dengan putri Janapadakalyani," jawab Nanda.

Sang Buddha berkata lagi kepada Nanda, "Apabila engkau tekun dalam mempraktekkan Dhamma, Aku berjanji untuk membantumu memiliki dewi-dewi itu."

Mendengar pernyataan itu, Nanda tertarik dan sekali lagi berjanji akan mematuhi Sang Buddha.

Bhikkhu-bhikkhu yang lain menertawakan Nanda, dengan berkata bahwa ia seperti orang bayaran, yang mempraktekkan Dhamma demi memperoleh wanita cantik, dan sebagainya.

Nanda merasa sangat tertekan dan malu. Karena itu dalam kesendirian, ia mencoba dengan keras mempraktekkan Dhamma, dan akhirnya mencapai tingkat kesucian arahat.

Sebagai seorang arahat, batinnya bebas dari semua ikatan dan keinginan. Dan Sang Buddha juga bebas dari janji-Nya kepada Nanda. Semua ini telah diketahuiNya sejak awal.

Bhikkhu-bhikkhu yang lainnya, yang semula mengetahui bahwa Nanda tidak gembira menjalani hidup sebagai bhikkhu, kembali bertanya bagaimana ia bisa mengatasinya.

Nanda Thera menjawab, bahwa sekarang ia tidak lagi terikat dengan kehidupan berumah-tangga. Mereka berpikir Nanda tidak berkata yang sebenarnya. Karena itu mereka mencari keterangan perihal masalah itu kepada Sang Buddha, dengan menyatakan keragu-raguan mereka.

Sang Buddha menjelaskan kepada mereka bahwa sebelumnya, kenyataan alamiah Nanda, sama seperti atap rumah yang bocor, tetapi sekarang rumah itu telah dibangun dengan atap rumah yang baik.

Penjelasan itu diakhiri dengan syair 13 dan 14 berikut ini:

Bagaikan hujan,
yang dapat menembus rumah beratap tiris.
demikian pula nafsu,
akan dapat menembus pikiran yang tidak dikembangkan dengan baik.

Bagaikan hujan,
yang tidak dapat menembus rumah beratap baik.
demikian pula nafsu,
tidak dapat menembus pikiran yang telah dikembangkan dengan baik.

http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=884
Quote
3.2 Nanda

   Demikianlah yang saya dengar. Pada suatu ketika Sang Bhagava sedang berada di dekat Savatthi, di hutan Jeta, di Vihara Anathapindika. Pada saat itu Yang Ariya Nanda, saudara tiri Sang Bhagava, [2] putra bibi (dari pihak ibu) yang membesarkannya, memberitahukan sejumlah bhikkhu demikian: "Saya tidak puas menjalani kehidupan suci, sahabat-sahabat. Saya tidak dapat memikul kehidupan suci. Saya akan berhenti dari latihan ini dan kembali ke kehidupan rendah." [3]

   Kemudian seorang bhikkhu mendekati Sang Bhagava, bersujud, duduk di satu sisi dan berkata: "Yang Ariya Nanda, Bhante, saudara tiri Sang Bhagava, dari bibi yang membesarkan Nya, memberitahu sejumlah bhikkhu demikian : "Saya tidak puas menjalani kehidupan suci ..... saya akan berhenti dari latihan ini dan kembali ke kehidupan rendah."

   Kemudian Sang Bhagava berbicara kepada seorang bhikkhu: O, bhikkhu, atas namaku beritahukan bhikkhu Nanda, "Guru memanggilmu, sahabat Nanda."

   "Baiklah, Bhante," jawab bhikkhu itu. Dia mendekati Yang Ariya Nanda dan berkata, "Guru memanggilmu, sahabat Nanda."

   "Baiklah, sahabat," Yang Ariya Nanda menjawab, dan mendatangi Sang Bhagava, dia bersujud dan duduk di satu sisi. Sang Bhagava kemudian berkata kepadanya: "Apakah benar Nanda, bahwa kamu memberitahu sejumlah bhikkhu demikian: "Saya tidak puas menjalani kehidupan suci ..... saya akan kembali ke kehidupan rendah ?"

   "Ya, Bhante."

   "Tetapi mengapa, Nanda, kamu tidak puas dengan menjalani kehidupan suci?"

   "Ketika berangkat dari rumah, Bhante, seorang gadis Sakya yang tercantik di negeri ini, dengan rambutnya setengah tersisir, memandang saya dan berkata "Kembalilah segera, Tuan." [4] Ketika mengingat kembali hal itu, Bhante, saya tidak puas menjalani kehidupan suci ....., saya tidak dapat memikul kehidupan suci. Saya akan berhenti dari latihan ini dan kembali ke kehidupan rendah."

   Kemudian Sang Bhagava memegang tangan Yang Ariya Nanda, dan persis seperti seorang laki-laki kuat yang menjulurkan tangannya yang lentur atau melenturkan tangannya yang terjulur, demikianlah mereka lenyap dari hutan Jeta dan muncul di antara para dewa di surga Tavatimsa. Pada saat itu, kira-kira 500 bidadari berkaki merah muda datang untuk melayani Sakka, penguasa para dewa. Dan Sang Bhagava berkata kepada Yang Ariya Nanda, "Apakah kamu melihat 500 bidadari yang berkaki merah muda itu?"

   "Ya, Bhante."

   "Apa pendapatmu, Nanda, siapakah yang lebih cantik, lebih indah untuk dipandang, dan lebih menggiurkan - gadis Sakya yang tercantik di seluruh negeri atau 500 bidadari yang berkaki merah muda ini ?"

   "Bhante, dibanding dengan 500 bidadari yang berkaki merah muda ini, gadis Sakya, yang tercantik di seluruh negeri itu, seperti seekor monyet betina buntung [5] yang hidung dan telinganya dipotong. Dia tidak masuk hitungan; dia tidak cukup berharga dibandingkan dengan para bidadari itu; sama sekali tidak dapat dibandingkan. Lima ratus bidadari ini jauh lebih cantik, jauh lebih indah untuk dipandang, dan jauh lebih menggiurkan."

   "Bergembiralah, Nanda, bergembiralah Nanda! Saya jamin kamu akan mendapatkan 500 bidadari berkaki merah muda."

   "Bhante, jika Sang Bhagava menjamin bahwa saya akan mendapatkan 500 bidadari berkaki merah muda ini, saya akan puas menjalani kehidupan suci dibawah bimbingan Sang Bhagava."

   Kemudian Sang Bhagava memegang tangan Yang Ariya Nanda ..... dan dengan demikian mereka lenyap dari antara para dewa di surga Tavatimsa dan muncul di hutan Jeta.

   Para bhikkhu mendengar: "Dikatakan bahwa Yang Ariya Nanda, saudara tiri Sang Bhagava, putra bibi yang mengasuhnya, menjalani kehidupan suci demi para bidadari. Dikatakan bahwa Sang Bhagava telah menjamin bahwa dia akan mendapatkan 500 bidadari berkaki merah muda."

   Kemudian sahabat-sahabat bhikkhu dari Yang Ariya Nanda, berkeliling dengan menyebutnya "orang jaminan" dan "orang rendah", dengan mengatakan: "Yang Ariya Nanda adalah orang jaminan! Yang Ariya Nanda adalah orang rendah! Dia menjalani hidup suci demi para bidadari! Dikatakan bahwa Sang Bhagava menjamin dia akan mendapat 500 bidadari berkaki merah muda!"

   Maka Yang Ariya Nanda merasa terhina, malu, dan sedih karena sahabat-sahabatnya menyebutnya "orang jaminan" dan "orang rendah". Dengan hidup menyendiri, menyepi, rajin,bersemangat dan penuh tekad, dia segera menyadari, bahkan di sini dan saat ini juga melalui pengetahuan langsungnya sendiri, tujuan kehidupan suci yang tiada bandingnya itu dimana putra keluarga baik-baik sudah pada tempatnya pergi dari keadaan berumah ke keadaan tidak berumah, dan setelah masuk, dia tinggal di dalamnya. Dan dia tahu: "Selesailah sudah kelahiran, telah dijalani kehidupan suci, telah dilakukan apa yang harus dilakukan, tidak akan ada keadaan seperti ini lagi." Dan Yang Ariya Nanda menjadi salah seorang Arahat.

   Kemudian, setelah malam semakin larut, seorang dewata yang tampan sekali menyinari seluruh hutan Jeta, mendekati Sang Bhagava, bersujud dan berdiri di satu sisi. Sementara berdiri di sana, Sang Dewata berkata kepada Sang Bhagava: "Yang Ariya Nanda, Bhante, saudara tiri Sang Bhagava, putra bibi yang mengasuh Nya, dengan melenyapkan noda-noda, telah menyadari di sini dan saat ini juga, pembebasan batin yang tanpa noda, dan pembebasan penuh kebijaksanaan, dan setelah masuk, dia tinggal di dalamnya". Dalam batin Sang Bhagava pun muncul pengertian: "Nanda, dengan melenyapkan noda-noda, telah menyadari di sini dan saat ini juga, pembebasan batin yang tanpa noda, dan pembebasan penuh kebijaksanaan, dan setelah masuk, dia tinggal di dalamnya".

   Ketika malam itu telah berakhir, Yang Ariya Nanda mendekati Sang Bhagava, bersujud, duduk di satu sisi dan berkata kepada Sang Bhagava: "Bhante, mengenai jaminan Sang Bhagava bahwa saya akan mendapatkan 500 bidadari berkaki merah muda tersebut, saya membebaskan Sang Bhagava dari janji itu."

   "Tapi, Nanda, dengan memahami jalan pikiranmu melalui pikiranku, pada saat itu saya tahu: 'Nanda telah menyadari di sini dan saat ini pembebasan batin yang tanpa noda dan pembebasan penuh kebijaksanaan'. Juga seorang dewata memberitahu saya: 'Yang Ariya Nanda, Bhante, telah menyadari di sini dan saat ini pembebasan batin yang tanpa noda dan pembebasan penuh kebijaksanaan'. Nanda, ketika batinmu telah terbebas dari noda-noda tanpa kemelekatan, dengan demikian saya bebas dari janji itu."

   Kemudian karena menyadari pentingnya hal itu, Sang Bhagava pada saat itu mengungkapkan kotbah inspirasi ini:

    Bhikkhu yang sudah melewati lumpur,
    Menghancurkan duri nafsu indria,
    Dan mencapai pemusnahan ketidaktahuan,
    Tak lagi terganggu oleh kesenangan dan rasa sakit.
Ternyata ada juga yang digiurkan terlebih dahulu dengan iming-iming surga.

Ajahn Brahm...  ^:)^
Pak Hudoyo...  ^:)^

Tiap orang ada kebijakan masing-masing. Apakah cara itu benar atau salah, saya gak punya kemampuan mengetahui. Yang penting niatnya baik. Saya rasa Ajahn Brahm niatnya baik.

BTW, OOT nih ;D
dr. Hudoyo ada salam dari papa
« Last Edit: 07 May 2008, 10:15:02 AM by karuna_murti »
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline williamhalim

  • Sebelumnya: willibordus
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.869
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #45 on: 07 May 2008, 11:07:52 AM »
Di Indonesia pun mulai banyak Romo dan Bhante yang mulai mengembangkan Dhamma-tainment. Lama-lama kebaktian Buddhis pun akan diisi dengan band & musik sebagai bagian dari Dhamma-tainment. :)

Memang lain sekali dengan ceramah Krishnamurti yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang serius. Bahkan lain sekali dengan khotbah-khotbah Sang Buddha yang gemanya bisa kita baca dalam sutta-sutta, yang berkata: "Para bhikkhu, aku hanya mengajarkan satu hal, yakni dukkha dan pembebasan dari dukkha."

Umat awam akan bosan dengan ceramah-ceramah seperti itu, karena tidak mengerti. :)

Salam,
Hudoyo

Ini sangat ironis...

Dhamma-tainment sangat digemari dan mulai maju.
Sebagian berpikir ini adalah marketing yg hebat untuk mengembangkan ajaran Buddha, bahkan mulai berkembang dengan adanya organ di kebaktian (apakah nantinya akan memakai band lengkap?, seperti agama populer lainnya?), acara sejuta lilin, acara tari2an gemulai menyambut bhante, pesta imlek, dsbnya... inilah cara untuk memancing umat, memajukan vihara. Sementara esensi ajaran Buddha sendiri mulai dilupakan.
(Saya tergelitik untuk berpikiran bahwa cara diatas bisa juga diibaratkan: bertujuan menyebarkan dhamma tapi dengan cara menggenggam dukkha)

Disisi lain, ajaran Buddha yg murni, yaitu: kenyataan akan adanya Dukkha dan cara untuk mengatasi Dukkha, dipandang sebagai ajaran yg kuno, membosankan, pesimistis, dan tidak menarik. Tidak banyak yg mau menggeluti Dhamma dari sisi ini.

Apakah ajaran Buddha perlahan2 akan tenggelam?

::

Walaupun seseorang dapat menaklukkan beribu-ribu musuh dalam beribu kali pertempuran, namun sesungguhnya penakluk terbesar adalah orang yang dapat menaklukkan dirinya sendiri (Dhammapada 103)

Offline Lex Chan

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.437
  • Reputasi: 134
  • Gender: Male
  • Love everybody, not every body...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #46 on: 07 May 2008, 01:34:32 PM »
Sebaliknya, saya tahu maksud Ajahn Brahm membalikkan Empat Kebenaran Luhur itu. Tidak lain beliau hendak mempromosikan jhana sebagai kebahagiaan tertinggi. Itulah obsesi beliau sejak dulu. :)

Kalau boleh tahu, atas dasar apa Romo Hudoyo memberikan pernyataan demikian? :)
“Give the world the best you have and you may get hurt. Give the world your best anyway”
-Mother Teresa-

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #47 on: 07 May 2008, 02:03:48 PM »
karuna_murti,

Contoh yang sangat bagus. Memang benar, kadang2 Buddha Gotama memberikan ajaran dengan cara2 yang 'aneh'. Tetapi tentu perlu diingat bahwa hal itu dilakukan karena seorang Samma Sambuddha memang mengerti kondisi pikiran seseorang sehingga dapat memberikan ajaran yang sesuai. Tetapi untuk yang lainnya, saya rasa tidak bisa seperti itu. Saya rasa juga kita tidak perlu melakukan hal-hal tersebut. Bisakah dibayangkan jika suatu saat ada promosi:

"Hadirilah ceramah Dhamma oleh Bhikkhu X, dan dapatkan kesempatan untuk bertemu dengan bidadari kaki merah di Tavatimsa!"

Saya cukup 'pesimis' untuk mengatakan bahwa hal itu tidak akan membawa orang pada pengertian Dhamma, malah mengundang para 'pencari nikmat indriah' untuk berkumpul.

Kita harus melihat 'latar belakang' secara keseluruhan, bukan hanya 'mengikuti' tanpa mengerti, seperti sudah disinggung oleh nyanadhana sebelumnya.
Dalam kisah itu, pikiran Nanda begitu 'melekat' pada Janapadakalyani Nanda. Ketika melihat bidadari berkaki merah itu, seketika itu pula pikiran melekat pada Janapadakalyani hilang. Kemudian, sebelum pikirannya 'melambung' lebih jauh, perasaan 'malu'-nya sudah dominan, sehingga Nanda ini tidak melekat pada pikiran bidadari ini, juga sudah melepas pikiran Janapadakalyani. Buddha Gotama sudah mengetahui potensi dari Nanda ini, sehingga melakukannya.

Saya juga rasa Ajahn Brahm punya niat yang baik. Hanya saja menurut pendapat saya pribadi, saya tidak setuju.



Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #48 on: 07 May 2008, 02:52:00 PM »
  _/\_ saya rasa pembicaraan ini jika dilanjutkan akan membuat Ajahn Brahm terlihat sangat bodoh dan memiliki obsesi. Well,saya harap kita ga terjebak oleh musavada dan pemikiran-pemikiran sendiri saja.
Bila Ajaran Ajahn Brahm soal 4 Kebenaran Mulia dirasa melenceng,kita akan memberikan pemahaman benar tanpa perlu menjudge orang itu. Ingat setiap langkah kaki kita lebih baik menjudge diri sendiri daripada menjudge orang lain,karena perkembangan batin seseorang mungkin akan berbeda.

Bagaimana dengan para Guru Abhidhamma yang sudah ngetop sekarang, atau para pengajar Vipassana yang terkenal sekarang atau para Tipitakadhara yang bisa menghapal Tipitaka,semuanya harusnya telah mencapai Arahat donk tentunya ^-^ karena mereka udah jago Dhamma semua....namun untuk apa kita menjudge mereka begitu?tidak membawa perkembangan batin menjadi lebih jelas,malah lebih blur dan merancu. _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #49 on: 07 May 2008, 03:03:00 PM »
Sebaliknya, saya tahu maksud Ajahn Brahm membalikkan Empat Kebenaran Luhur itu. Tidak lain beliau hendak mempromosikan jhana sebagai kebahagiaan tertinggi. Itulah obsesi beliau sejak dulu. :)

Kalau boleh tahu, atas dasar apa Romo Hudoyo memberikan pernyataan demikian? :)

Dasarnya dari membaca ajaran beliau tentang meditasi, dengan membandingkannya dengan ajaran guru-guru meditasi yang lain, dan yang terpenting dari sekelumit tanggapan beliau tentang observasi saya bahwa beliau mengajarkan jhana sedangkan gurunya, Ajahn Chah menyatakan jhana tidak perlu.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #50 on: 07 May 2008, 03:25:45 PM »
Ternyata ada juga yang digiurkan terlebih dahulu dengan iming-iming surga.

Ajahn Brahm...  ^:)^
Pak Hudoyo...  ^:)^

Tiap orang ada kebijakan masing-masing. Apakah cara itu benar atau salah, saya gak punya kemampuan mengetahui. Yang penting niatnya baik. Saya rasa Ajahn Brahm niatnya baik.

BTW, OOT nih ;D
dr. Hudoyo ada salam dari papa

Pertama-tama, mohon dalam thread ini jangan sampai ada yang salah paham bahwa saya mempersoalkan NIAT Ajahn Brahm. Tidak pernah ada pikiran seperti itu pada saya. Saya sependapat bahwa, terlepas dari cara yang beliau gunakan, NIAT Ajahn Brahm adalah baik.

Yang dipersoalkan di sini adalah CARA penyebaran Buddha-Dharma. Dalam hal ini, orang boleh saja mempersoalkannya. Saya tidak setuju bahwa karena yang melakukan itu seorang bhikkhu terkenal, lalu tidak boleh dipersoalkan.

***

Mengenai cerita Bhikkhu Nanda di atas, menurut hemat saya konteksnya berbeda sehingga tidak bisa dipakai sebagai acuan bagi cara Ajahn Brahm menyebarkan Buddha-Dhamma. Konteks Bhikkhu Nanda adalah:

(1) konteks individual, bukan konteks general;
(2) yang melakukan adalah seorang Buddha yang mengetahui isi batin Bhikkhu Nanda, Sang Buddha tahu betul hasil akhir dari "iming-iming" yang beliau berikan kepada Bhikkhu Nanda.

Kedua konteks itu tidak saya lihat dalam kebijakan Ajahn Brahm dalam menyebarkan Buddha Dhamma, oleh karena itu saya tetap mempertanyakan kebijakan beliau itu. Sekali lagi kebijakan itu saya pertanyakan tanpa mempersoalkan NIAT beliau.

Salam,
hudoyo

OOT: Papa Anda siapa ya? ... Salam kembali dari saya.


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #51 on: 07 May 2008, 03:28:09 PM »
 _/\_ bisa juga ,orang barat justru merasa mendapat pencerahan...
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #52 on: 07 May 2008, 03:35:43 PM »
Begitu juga dengan YM Bahiya..., menurut saya kasus individu.
Gak semua orang punya parami untuk langsung tercerahkan.
Berbagai metode menurut saya sah-sah saja.

Yang penting jangan melekat pada penolakan. Suatu metode diterima, sedangkan metode yang lain ditolak, toh kenyataannya saya (dan mungkin yang lain di forum ini) tidak punya kemampuan mengetahui apa yang sesuai dan tidak.

OOT: Papa saya dulu namanya Khemiyo.
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #53 on: 07 May 2008, 03:40:26 PM »
Beda negara, Beda Kebiasaan, Beda cara pemikiran ...  ^:)^


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #54 on: 07 May 2008, 03:43:02 PM »
sama saja membahas kasus Homoseksual yang memiliki pengertian berbeda dari YM Dalai Lama dan Bihkkhu barat.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #55 on: 07 May 2008, 03:51:19 PM »
Begitu juga dengan YM Bahiya..., menurut saya kasus individu.
Gak semua orang punya parami untuk langsung tercerahkan.
Berbagai metode menurut saya sah-sah saja.

Yang penting jangan melekat pada penolakan. Suatu metode diterima, sedangkan metode yang lain ditolak, toh kenyataannya saya (dan mungkin yang lain di forum ini) tidak punya kemampuan mengetahui apa yang sesuai dan tidak.

OOT: Papa saya dulu namanya Khemiyo.

Maaf, saya rasa masalahnya sudah menjadi simpang-siur.

"Metode" meditasi vipassana yang diajarkan kepada Bahiya, bukan metode penyebaran Dhamma. Ini tidak sama dengan metode penyebaran Dhamma, yang bisa diubah setiap saat dalam keadaan yang berbeda-beda.

Lagi pula "metode" vipassana/MMD tidak ada kaitannya sama sekali dengan parami Bahiya, yang begitu mendengar ajaran Sang Buddha langsung menjadi arahat. "Metode" vipassana yang diajarkan kepada Bahiya juga diajarkan kepada Malunkyaputta oleh Sang Buddha. Jadi sudah ada dua orang yang mendapat tuntunan vipassana yang sama dari Sang Buddha, yang kemudian saya kembangkan menjadi MMD. Berbeda dengan Bahiya, Malunkyaputta adalah seorang yang sudah tua (pensiun?) ketika menjadi bhikkhu, dan harus tekun berlatih untuk menjalankan apa yang diajarkan oleh Sang Buddha, sekalipun akhirnya menjadi arahat juga. Jadi, jelas "metode" vipassana/MMD ini cocok untuk dua orang yang sangat berbeda paraminya. Lagi-lagi jelas bahwa "metode" vipassana/MMD ini tidak ada kaitannya dengan parami seseorang.

Tentang metode penyebaran Dhamma, silakan saja kalau Anda menganggap semua metode sah-sah saja. Saya dan beberapa teman tertentu memprihatinkan "Dhamma-tainment" yang mulai marak akhir-akhir ini di Indonesia.

Mengritik suatu metode penyebaran Dhamma tidak selalu berarti melekat pada kritik. Itu sama saja dengan berkata, jangan mengritik.

Salam,
Hudoyo

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #56 on: 07 May 2008, 03:54:46 PM »
Quote
bisa juga ,orang barat justru merasa mendapat pencerahan...

nyanadhana,

Menurut pendapat anda, kalau begitu, mengajar dengan cara apa aja boleh, dengan dalih "mungkin aja bisa"?

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #57 on: 07 May 2008, 04:03:33 PM »
nyanadhana,

Menurut pendapat anda, kalau begitu, mengajar dengan cara apa aja boleh, dengan dalih "mungkin aja bisa"?


Tentu saya tidak mendukung pengajaran dengan cara apa aja boleh,karena bisa melahirkan pemahaman - pemahaman yang bisa menyimpang bila tidak ditangani oleh yang ahli dalam Dhamma. namun kembali lihatlah kondisi yang diceritakan,kenapa Pengajar memiliki niat seperti itu dan dia mengungkap dengan jelas intensinya. Jadi dari awal dia sudah menjelaskan terlebih dahulu niatnya itu bukan tiba2 menggubah pemikiran secara mendadak tanpa konfirmasi. _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #58 on: 07 May 2008, 04:05:29 PM »
_/\_ bisa juga ,orang barat justru merasa mendapat pencerahan...

JUSTRU itulah masalahnya. Tepat seperti yang Anda katakan, Ajahn Brahm juga mengatakan bahwa dengan metode pengajaran Dhamma-nya, lebih banyak orang Barat tertarik kepada Buddhisme karena MERASA mendapat pencerahan. Tetapi saya mengejar terus, sampai di mana KUALITAS pencerahannya. Apakah Ajahn Brahm lebih mengutamakan KUANTITAS daripada KUALITAS?

Justru untuk menggali masalah kualitas itu saya menulis kepada Ajahn Brahm; saya mengemukakan bahwa mengajarkan 'kebahagiaan tertinggi' sebagai tujuan Dhamma Sang Buddha akan sangat merintangi orang untuk memahami Tilakkhana (aniccam, dukkham, anatta), yang menjadi syarat mutlak untuk pembebasan akhir. Sampai sekarang saya masih menunggu tanggapan beliau.

Sebuah contoh nyata telah muncul di milis setelah topik ini saya tampilkan di sana, yakni tanggapan dari Rekan Ong Ming Swe. Nanti saya cek, apakah sudah saya forward ke sini.

Salam,
Hudoyo


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #59 on: 07 May 2008, 04:07:35 PM »
 _/\_ okay saya tunggu Pak Hudoyo, selama pikiran itu ada,semua kemungkinan perdebatan masih bisa terjadi lagi.mungkin saya akan melihat sementara permasalahan seperti apa dulu dan konfirmasi dari Ajahn Brahm,nanti baru kita lihat lagi sejauh mana kebijaksanaan seorang pengajar diuji,dan baru akan saya komentar lagi :|
« Last Edit: 07 May 2008, 04:10:41 PM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #60 on: 07 May 2008, 04:10:41 PM »
sama saja membahas kasus Homoseksual yang memiliki pengertian berbeda dari YM Dalai Lama dan Bihkkhu barat.

Apanya yang "sama saja"?  ;D

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #61 on: 07 May 2008, 04:13:33 PM »
sama - sama Buddhism tapi menyampaikan soal homoseksual juga berbeda,masing-masing mengambil pemahaman masing-masing daerah dan adat. ya sama aja dengan pembahasan ini, satunya berpikir tidak boleh diubah,satunya it's okay lah lihat kondisi asal tidak melenceng jauh. bukankah begitu Pak? :|
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #62 on: 07 May 2008, 04:28:31 PM »
nyanadhana,

Saya hanya melihat kembali dari cara Buddha Gotama mengajar, Buddha Gotama tidak berusaha mengikuti selera pasar, bahkan sangat bertentangan sekali dengan banyak paham yang berkembang saat itu, tapi Buddha Gotama tetap mengajar dhamma demikian. Juga menurut saya, "niat baik" tidak membenarkan segalanya. Juga dari yang pernah saya baca, mengajarkan Dhamma itu ada 'aturan main'-nya.

Kemudian dhamma diajarkan dengan cara 'normal' aja, masih banyak orang yang salah tafsir. Rasanya metode ini berisiko lebih tinggi lagi.





Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #63 on: 07 May 2008, 04:31:34 PM »
Namo Buddhaya,

Sedikit masukan aja dari saya, mungkin ada baiknya kita melihat konsep "Happiness" apa yang dimaksudkan oleh Ajahn Brahm dalam memformulasikan 4 Kebenaran Mulia, sehingga kita tidak terjebak dalam konsep dan label "Happiness" yang kita asosiasikan dengan Kebahagiaan yang bersifat sementara (lalu termasuk ke dalam siklus Dukkha). Kalau kita baca dengan teliti, Sang Buddha dalam Dhammapada 203 dan 204 juga mengatakan Nibbana sebagai Kebahagiaan Tertinggi. Tentu ada alasan yang bijaksana mengapa Sang Buddha juga mengunnakan perumpamaan demikian.

Saya baca sudah ada yang nge-post tentang salah satu jargon "Joy at Last: To Know that There is No Happiness in the World", di mana Romo Hudoyo bilang kalau pengertian dari Ajahn Brahm berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh guru beliau, Ajahn Chah. Pertanyaannya, apakah benar berlawanan? :)

Saya post kan link ke artikelnya di sini, bisa dibaca dalam pdf file. Mari kita selami bersama, apa yang Ajahn Brahm maksudnya dengan "Happiness", jargon dari Ajahn Chah, dan relevansi dengan 4 Kebenaran Mulia.

http://www.abuddhistlibrary.com/Buddhism/B%20-%20Theravada/Teachers/Ajahn%20Brahmavamso/Joy%20At%20Last%20To%20Know%20There%20is%20No%20Happiness%20in%20this%20World/Joy_At_Last_To_Know_There_Is_No_Happiness.pdf

Mettacittena,
Luis
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #64 on: 07 May 2008, 04:37:07 PM »
Beda negara, Beda Kebiasaan, Beda cara pemikiran ...  ^:)^

"Seperti samudera yang luas hanya memiliki satu rasa, rasa garam; demikian pula Dhamma dan Vinaya ini memiliki satu rasa, yaitu kebebasan"
(Anguttara Nikaya VIII, 19)

Felix Thioris,
Menurut pendapat saya, dhamma tidak berubah pengertiannya walaupun beda negara, beda kebiasaan, dan beda cara berpikir.  :)


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #65 on: 07 May 2008, 04:42:20 PM »
 _/\_ silahkan diambil konklusi yang bisa dicapai dalam thread ini agar tidak semakin memanjang dan mengarah kepada kebingungan.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #66 on: 07 May 2008, 04:51:12 PM »
[...]ya sama aja dengan pembahasan ini, satunya berpikir tidak boleh diubah,satunya it's okay lah lihat kondisi asal tidak melenceng jauh. bukankah begitu Pak? :|

Oh, Anda menganggap membolak-balik urutan Empat Kebenaran Suci dan mengubah 'Lenyapnya Dukkha' menjadi 'Kebahagiaan Tertinggi', lalu mengajarkan itu sebagai ajaran Sang Buddha "tidak melenceng jauh"? ...

Sebaliknya, saya menganggap itu adalah penjungkirbalikan landasan dari ajaran Sang Buddha yang paling dasar. ...

Ya sudah kalau begitu. ... Ternyata pandangan Anda dan pandangan saya tidak pernah bisa ketemu. ... Tidak perlu diperpanjang lagi.

Salam,
Hudoyo

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #67 on: 07 May 2008, 05:00:49 PM »
 _/\_ saya memberikan pertanyaan "?" berarti saya masih ragu akan pernyataan saya sendiri dan saya tidak membuat pernyataan lho Pak Hudoyo.
Silahkan jump to konklusi apa yang sebenarnya baik untuk umat,Dhamma apa yang sesuai,ceramah apa yang membawa orang pada pencerahan dan apa yang sebaiknya kita lakukan

So ada permasalahan,ada diskusi serta ada konklusi bukankah seperti itu Pak Hudoyo mengajar? agar tidak ada lubang menganga sehingga semua anggota forum membuat pemikiran-pemikiran yang akhirnya tidak mendapatkan pemahaman yang baik.

Anda tidak ingin memperpanjang diskusi ini sebaiknya meninggalkan sebuah konklusi yang baik karena anda yang membuka pertanyaan ini. Terima Kasih  _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #68 on: 07 May 2008, 05:18:26 PM »
nyanadhana,

karena berbeda pandangan, maka rasanya tidak bisa diambil konklusi, sebab itu nanti akan jadi 'keputusan sepihak'. Jadi rasanya lebih baik setiap orang mengambil konklusi masing2 saja yang dianggap cocok.


Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #69 on: 07 May 2008, 05:20:59 PM »
Namo Buddhaya,

Sedikit masukan aja dari saya, mungkin ada baiknya kita melihat konsep "Happiness" apa yang dimaksudkan oleh Ajahn Brahm dalam memformulasikan 4 Kebenaran Mulia, sehingga kita tidak terjebak dalam konsep dan label "Happiness" yang kita asosiasikan dengan Kebahagiaan yang bersifat sementara (lalu termasuk ke dalam siklus Dukkha). Kalau kita baca dengan teliti, Sang Buddha dalam Dhammapada 203 dan 204 juga mengatakan Nibbana sebagai Kebahagiaan Tertinggi. Tentu ada alasan yang bijaksana mengapa Sang Buddha juga mengunnakan perumpamaan demikian.

Betul, ayat Dhammapada itu juga digunakan oleh Ajahn Brahm sebagai pembenaran bagi ajarannya membolak-balik 4 Kebenaran Suci. Tapi ayat Dhammapada itu tidak memberikan pembenaran seperti itu. Ayat Dhammapada itu tidak mengubah 4 Kebenaran Suci menjadi: (1) Kebahagiaan, (2) Jalan menuju kebahagiaan, (3) Tidak adanya kebahagiaan, (4) Sebab-musabab tidak adanya kebahagiaan, itulah versi 4 Kebenaran Suci yang diajarkan oleh Ajahn Brahm. Tetap umat Buddha harus membaca ayat Dhammapada itu dalam konteks 3 Kebenaran Suci yang semestinya.


Quote
Saya baca sudah ada yang nge-post tentang salah satu jargon "Joy at Last: To Know that There is No Happiness in the World", di mana Romo Hudoyo bilang kalau pengertian dari Ajahn Brahm berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh guru beliau, Ajahn Chah. Pertanyaannya, apakah benar berlawanan? :)

Saya tidak mengatakan seperti itu ... tolong dibaca lagi dengan seksama. Yang saya tulis adalah:
"Justru ucapan Ajahn Chah ini memperlihatkan pengertian yang jauh lebih mendalam daripada pemahaman Ajahn Brahm sendiri." ... Apakah itu mengandung arti "berlawanan"? ... :)

Yang saya katakan ajaran Ajahn Brahm berlawanan dengan ajaran Ajahn Chah adalah tentang jhana. :)


Quote
Saya post kan link ke artikelnya di sini, bisa dibaca dalam pdf file. Mari kita selami bersama, apa yang Ajahn Brahm maksudnya dengan "Happiness", jargon dari Ajahn Chah, dan relevansi dengan 4 Kebenaran Mulia.
[...]

Saya barusan baca link yang Anda berikan ... terima kasih. :)  
Dalam ceramah Ajahn Brahm itu, kalimat pertamanya tertulis:

"This evening I want to talk about the Four Noble Truths (suffering, its cause,
its ending and the path leading to its ending). Towards the end of any retreat, whether
it is a three-month rainy season retreat or a shorter one, it's worthwhile to bring the
meditator's attention to the core teaching of the Lord Buddha. ..."

Kalau ini, mah, saya harus beranjali atau mengacungi jempol kepada beliau. Di sini beliau bicara tentang 4 Kebenaran Suci yang benar (penderitaan, sebabnya, berakhirnya, dan jalan menuju berakhirnya). ... Tidak ada masalah. :)

Tapi coba Anda baca ceramah beliau di sidang World Summit of Buddhism tahun 2002, yang saya tayangkan pada awal thread ini:

"... To avoid this misunderstanding one may rearrange the central Dharma Teaching of the Four Noble Truths as Happiness (Dukkhanirodho); the Cause of Happiness (the Eight-Fold Path); the Absence of Happiness (Dukkha); and the Cause for the Absence of Happiness (Craving). This shifts the focus onto happiness. - This is a simple re-packaging of the Dharma that retains the essence while being more attractive to modern audiences. It is justified by the Lord Buddha's statement that "Nirvana is the highest happiness" (Dhammapada 203, 204). When I present the Four Noble Truths in such a way, I find all generations listen and come back for more."

Ajahn Brahm mengatakan, "... kita boleh mengubah susunan Ajaran Dharma yang pokok tentang Empat Kebenaran Suci menjadi ... dst dst." -- Ini yang saya tidak setuju, dan mengatakan ini tidak lebih dari Dhamma-tainment, yang saya lihat justru akan membuat orang-orang yang tertarik pada Dhamma pada awalnya secara ini akan macet dalam realisasi Dhamma selanjutnya.

Salam,
Hudoyo

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #70 on: 07 May 2008, 05:42:12 PM »
_/\_ saya memberikan pertanyaan "?" berarti saya masih ragu akan pernyataan saya sendiri dan saya tidak membuat pernyataan lho Pak Hudoyo.
Silahkan jump to konklusi apa yang sebenarnya baik untuk umat,Dhamma apa yang sesuai,ceramah apa yang membawa orang pada pencerahan dan apa yang sebaiknya kita lakukan

So ada permasalahan,ada diskusi serta ada konklusi bukankah seperti itu Pak Hudoyo mengajar? agar tidak ada lubang menganga sehingga semua anggota forum membuat pemikiran-pemikiran yang akhirnya tidak mendapatkan pemahaman yang baik.

Anda tidak ingin memperpanjang diskusi ini sebaiknya meninggalkan sebuah konklusi yang baik karena anda yang membuka pertanyaan ini. Terima Kasih  _/\_

Yang tidak mungkin dilanjutkan adalah diskusi antara pendapat yang mengatakan cara mengajar Ajahn Brahm itu "tidak melenceng jauh" dengan pendapat saya yang mengatakan bahwa justru cara mengajar Ajahn Brahm itu telah "menjungkirbalikkan Dhamma di atas kepalanya".

Diskusi ini tetap bisa dilanjutkan, karena masih banyak sekali implikasi-implikasi dari masalah "cara mengajar" ini. Misalnya saja, seperti diangkat oleh Rekan Willibordus, apakah cara-cara yang katanya untuk "menjaring umat" seperti "Sejuta Lilin", "Puja Relik", "Abhiseka" (mencuci patung) dsb itu tepat sebagai cara mengajar Buddha-Dhamma yang katanya "modern"? ... Belum lagi kalau dipermasalahkan, apakah itu betul-betul dilakukan dengan niat suci untuk "menjaring umat" ataukah ada maksud-maksud lain di balik itu dari si penyelenggara? ...

Bersama Rekan Willibordus, saya menyatakan keprihatinan saya dengan keadaan umat Buddha di Indonesia pada dewasa ini. ... Vihara-vihara bermunculan seperti jamur, umat berdatangan makin lama makin banyak, sekolah-sekolah Buddhis semakin banyak ... dst  ... tetapi, berapa banyak bertambahnya umat yang melakukan vipassana, untuk menembus anicca, dukkha, anatta? ... Jangan-jangan Budda-sasana ini pelan-pelan sedang tenggelam di tengah-tengah maraknya umat Buddha menjalankan apa yang dikiranya sebagai ajaran Sang Guru. - Sang Buddha pernah bilang, bahwa Buddha-sasana ini hanya akan terpelihara selama masih ada orang suci ... Bagaimana mungkin ada orang suci kalau tidak ada orang yang bermeditasi vipassana untuk mencapai "kesucian".

Memang saya yang membuka topik ini, tapi saya tidak bermaksud menutupnya, karena topik ini akan selalu relevan sepanjang orang berusaha untuk menyebarluaskan Buddha-Dhamma. ... Masalah inovasi yang dibuat oleh Ajahn Brahm hanyalah satu kasus saja dari suatu masalah yang tidak akan pernah habis.

Salam,
Hudoyo


« Last Edit: 07 May 2008, 06:34:36 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #71 on: 07 May 2008, 06:14:25 PM »
  _/\_ saya rasa pembicaraan ini jika dilanjutkan akan membuat Ajahn Brahm terlihat sangat bodoh dan memiliki obsesi.

Saya rasa bukan begitu ... Kalau orang membaca ceramah-ceramah Ajahn Brahm, kalau orang mengingat pengabdian beliau untuk Buddha Dhamma, tidak ada orang yang berpendapat beliau seorang yang sangat bodoh. Saya juga tidak.

Yang saya persoalkan HANYALAH kebijakan beliau mengubah urutan 4 Kebenaran Suci dan mengganti pengertian "Lenyapnya Dukkha" dengan "Kebahagiaan Tertinggi". Apa alasan saya mempersoalkan itu tidak perlu saya ulangi lagi. ... Jadi terlepas dari soal yang satu itu, Ajahn Brahm tetap akan terlihat sebagai orang yang sangat besar jasanya terhadap Buddha-sasana terutama di Barat. ...

Tentang "obsesi", tidak perlu kata itu dikonotasikan sebagai negatif ... Ibu Theresa bisa saja dikatakan terobsesi dengan penderitaan orang-orang yang sangat miskin di India; Bung Karno terobsesi dengan persatuan bangsa. Jelas di sini kata itu tidak berkonotasi negatif. ... Begitu pula kalau saya mengatakan Ajahn Brahm terobsesi mempromosikan jhana, tidak perlu harus diartikan secara negatif; orang mengajarkan jhana bukanlah hal yang negatif, melainkan sangat positif. ... Tapi, kalau obsesi ini lantas mempengaruhi cara beliau mengajarkan 4 Kebenaran Suci, itu soal lain, itulah yang perlu dipertanyakan. ... Dan saya sudah mempertanyakannya langsung kepada beliau. ...

Quote
Well,saya harap kita ga terjebak oleh musavada dan pemikiran-pemikiran sendiri saja.[...] _/\_

Ini saya tidak mengerti. Apakah Anda melihat ada kata-kata saya atau salah satu rekan di sini yang menunjukkan gejala mengarah kepada musavada? Kok menyebut-nyebut musavada? ...

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 07 May 2008, 06:23:34 PM by hudoyo »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #72 on: 07 May 2008, 06:20:10 PM »
Untuk 4 kesunyataan mulia, saya tetap memilih yang 'pesimis' dan tidak dibalik-balik, karena nanti Tilakkhananya berubah jadi "Sabbe nibbana Dukkha-nirodha". Masih sakit terkapar di ranjang, tapi bicara makanan enak rasanya kurang cocok.

Pak Hud & willibordus,

Rasanya memang sudah dari dulu Buddha Sasana begitu, maka ada yang mempertanyakan, "mengapa Vinaya makin banyak tapi Arahat makin sedikit?". Jadi karena memang 'sedikit debu' itu lebih langka, maka tentu saja pertambahan kuantitas 'mengerti' tidak sebanding dengan yang 'tidak mengerti'.
Lalu penggunaan "Dhamma modern" juga sudah pasti keliru, karena (menurut teorinya) Dhamma tidak lapuk oleh waktu, dengan kata lain ga ada Dhamma kuno. Saya tetap pada yang ada saja.
Tentang berkembangnya jumlah umat, walaupun demikian, jika saja ada orang yang tadinya tidak percaya hukum kamma dan melakukan banyak kejahatan, setelah belajar Dhamma dan mengenal hukum kamma, menghentikan kejahatannya, saya rasa itu sudah sangat bagus, tidak harus selalu sampai mencapai kesucian.

Sejalan dengan berkembangnya pengetahuan juga, makin banyak umat Buddha yang merasa agamanya superior karena 'sejalan dengan pengetahuan', kemudian mulai menghina-hina agama lain. Tapi di sisi lain, banyak juga orang atheist dari kalangan ilmuwan, mulai tertarik untuk belajar dhamma karena logikanya nyambung. Jadi menurut saya, walaupun saya juga prihatin, tapi menganggap ini wajar dan pasti harus terjadi. Bagaimana menurut kalian? apa yang seharusnya dilakukan?


Quote
Tentang "obsesi", tidak perlu kata itu dikonotasikan sebagai negatif ... Ibu Theresa bisa saja dikatakan "terobsesi" dengan penderitaan orang-orang yang sangat miskin di India.

Jadi boleh bilang "Pak Hudoyo terobsesi dengan MMD" dalam lingkup positif ?  :))  :))  :))



Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #73 on: 07 May 2008, 06:28:47 PM »
 :)) :)) :))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #74 on: 07 May 2008, 08:43:15 PM »
secara sekilas sih sama antara formula awal dan formula ajahn brahms, akan tetapi kalau dilihat secara keseluruhan, jadi lain sekali.

kalau dilihat pendekatan kebahagiaan vs dukkha/ketidakpuasan,
kebahagiaan -> mengejar sesuatu
ketidakpuasan -> melepas apa yang dipegang/kemelekatan

IMO sih lebih tepat definisi awal karena secara keseluruhan Sang Buddha mengajarkan untuk melepas, berhenti dan bukan melekati dan mengejar.
There is no place like 127.0.0.1

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #75 on: 07 May 2008, 09:24:46 PM »
Quote
Saya baca sudah ada yang nge-post tentang salah satu jargon "Joy at Last: To Know that There is No Happiness in the World", di mana Romo Hudoyo bilang kalau pengertian dari Ajahn Brahm berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh guru beliau, Ajahn Chah. Pertanyaannya, apakah benar berlawanan? :)

Saya tidak mengatakan seperti itu ... tolong dibaca lagi dengan seksama. Yang saya tulis adalah:
"Justru ucapan Ajahn Chah ini memperlihatkan pengertian yang jauh lebih mendalam daripada pemahaman Ajahn Brahm sendiri." ... Apakah itu mengandung arti "berlawanan"? ... :)

Yang saya katakan ajaran Ajahn Brahm berlawanan dengan ajaran Ajahn Chah adalah tentang jhana. :)

Yup, mohon maaf atas ketidaktelitian saya sehingga 2 hal ini tercampur :)

Quote
Saya barusan baca link yang Anda berikan ... terima kasih. :) 
Dalam ceramah Ajahn Brahm itu, kalimat pertamanya tertulis:

"This evening I want to talk about the Four Noble Truths (suffering, its cause,
its ending and the path leading to its ending). Towards the end of any retreat, whether
it is a three-month rainy season retreat or a shorter one, it's worthwhile to bring the
meditator's attention to the core teaching of the Lord Buddha. ..."

Kalau ini, mah, saya harus beranjali atau mengacungi jempol kepada beliau. Di sini beliau bicara tentang 4 Kebenaran Suci yang benar (penderitaan, sebabnya, berakhirnya, dan jalan menuju berakhirnya). ... Tidak ada masalah. :)

Tapi coba Anda baca ceramah beliau di sidang World Summit of Buddhism tahun 2002, yang saya tayangkan pada awal thread ini:

"... To avoid this misunderstanding one may rearrange the central Dharma Teaching of the Four Noble Truths as Happiness (Dukkhanirodho); the Cause of Happiness (the Eight-Fold Path); the Absence of Happiness (Dukkha); and the Cause for the Absence of Happiness (Craving). This shifts the focus onto happiness. - This is a simple re-packaging of the Dharma that retains the essence while being more attractive to modern audiences. It is justified by the Lord Buddha's statement that "Nirvana is the highest happiness" (Dhammapada 203, 204). When I present the Four Noble Truths in such a way, I find all generations listen and come back for more."

Ajahn Brahm mengatakan, "... kita boleh mengubah susunan Ajaran Dharma yang pokok tentang Empat Kebenaran Suci menjadi ... dst dst." -- Ini yang saya tidak setuju, dan mengatakan ini tidak lebih dari Dhamma-tainment, yang saya lihat justru akan membuat orang-orang yang tertarik pada Dhamma pada awalnya secara ini akan macet dalam realisasi Dhamma selanjutnya.

Salam,
Hudoyo

Yup, saya mengerti. Ketidaksetujuan Romo Hudoyo adalah pada "pemutarbalikan" pendeskripsian 4 Kebenaran Mulia yang Romo khawatirkan dapat menimbulkan makna ganda. Terlepas dari etis tidaknya suatu deskripsi diubah dan diganti susunan kata2nya, buat saya pribadi, tidak ada yang salah dengan penggunaan kata "Happiness" karena memang itulah yang kita rasakan kalau kita dapat melepas (let go). Mengutip dari Ajahn Chah:

if you let go a little, you will have a little happiness
if you let go a lot, you will have a lot of happiness
if you let go completely, you will be free


Senada dengan ini, kalau kita baca artikel yang link-nya saya kasih, tersebut dengan teliti, "Kebahagiaan Tertinggi" yang Ajahn Brahm maksudkan terletak pada Joy at last di mana pada akhirnya sebab2 Dukkha telah dipatahkan. Saya coba kutip sebagian dari artikelnya...

"The More You Give Up, The More Happiness You Have

“Joy at last to know there's no happiness in the world." That means there is nothing wrong with you. When you actually understand this, you can let go of this building up of more worlds. When you understand it, then, in meditation, you make the world more and more simple. And how much more simple can you make it than by getting into a deep meditation where there's hardly anything left? Sometimes you can get to the point where there's only the breath left, and that's the only thing left in the whole world. That's pretty neat! Sometimes you can let go of the breath, and you've only got a mental image left, just a beautiful 'light' in the mind. It's not going away and it's completely stable. That's beautiful!"

Dan yang berikut ...

"This is how to deal with suffering and to learn to let go of things - understanding that the more you give up, the more happiness you have. It takes time though; you've got to give yourself time to be able to do these things, you have to be patient. It's a natural process and each one of you already has enough of a start.
You've experienced enough suffering in this world; so don't go looking for happiness in the wrong places, otherwise you will just find more suffering. Don’t be like the mangy dog. Just sit down and stay in one place, and watch the suffering just disappear all by itself without you doing anything."

Yup, ini hanya sekedar sudut pandang alternatif, tentu saja akan lebih baik apabila kita lihat respond dari Ajahn Brahm sendiri.

Mettacittena,
Luis
« Last Edit: 07 May 2008, 09:31:34 PM by luis »
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #76 on: 08 May 2008, 01:09:35 AM »
Sampai sejauh ini, jelas bahwa di thread ini ada dua pendapat yang berbeda: (1) kebijakan Ajahn Brahm membolak-balik 4KM itu tidak apa-apa, dan (2) kebijakan itu patut disesalkan. Masing-masing pihak sudah mengemukakan dasar-dasar pertimbangannya secara panjang lebar.

Ada lagi yang mau dikemukakan?

Salam,
Hudoyo

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #77 on: 08 May 2008, 08:32:21 AM »
luis,

Rasanya memang penggunaan "Nibbana = Highest Bliss" di tempat lain itu tidak masalah. Tetapi jika digunakan dalam sistematika pemikiran dasar, akan jadi masalah. Sekarang saya kasih contoh lain:

1. Sabbe Nibbana nicca
2. Sabbe Nibbana dukkha nirodha/sukha
3. Sabbe Adhamma atta

Menurut anda, boleh tidak? Apakah tujuan kita 'mengerti sukkha dengan melihat dukkha' atau 'melihat dukkha dengan mengerti sukkha'? Ato menurut anda sama saja?

Kalau anda bilang sama saja, saya lanjutkan.
Jalan mulia unsur 8:
1. Konsentrasi benar
2. Perhatian benar
3. Usaha benar
4. Penghidupan benar
5. Perbuatan benar
6. Ucapan benar
7. Pikiran benar
8. Pandangan benar

Menurut anda, boleh tidak?
Kalau anda bilang "boleh" juga, maka saya tidak ada komentar lebih lanjut.
 :)


Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #78 on: 08 May 2008, 08:40:04 AM »
 _/\_ saya lebih melihat pembahasan ini bisa merujuk pada memilih konservatif atau berpikir secara luas dan hal ini sudah sering terjadi dalam Buddhism yang melahirkan 2 Aliran Utama.
Buat saya sendiri, saya melihat situasi kata yang diquote dari pernyataan Ajahn Brahm di satu kondisi, sedangkan balik lagi saya melihat posting anda mengenai Ajahn Brahm telah mengembalikan 4KM seperti semula. apa yang saya ingin lihat adalah bahwa kita lebih sering meng-quote sepenggal2 kata seseorang tanpa melihat situasi kondisi ia berbicara.
Dan situasi dimana ia membalikkan 4 KM hanya untuk mengajak org Barat lebih tertarik dan biar ga dicap pesimis. IMO, bukan salah tapi pernyataan kurang bijaksana karena kita awalnya telah berpikir negatif mengenai org Barat. Dhamma telah diajarkan 25 abad tanpa penggantian ini itu toh semua org bisa mengerti ga meliaht suku dan ras, jadi untuk apa kita menemukan formula diluar ajaran Sammasambuddha? sori ini pendapat saya saja untuk memandang kondisi situasi dimana Ajahn Brahm mengajarkan 4 KM itu,sisanya dia mengejar di kondisi lain,saya tidak tahu dan saya tidak akan komen.

Jika perkataan seorang Sammasambuddha telah dibolakbalikkan dan menciptakan produk baru sedangkan kita tidak tahu apakah pengetahuan kita melebihi kebijaksanaan seorang Sammsambuddha, berarti kita mengungkapkan pernyataan karena ego kita sendiri bukan atas kebijaksanaan yang tercerap.
pernyataan ini bukan ditujukan untuk Ajahn Brahm melainkan ke banyak pihak juga.

soal di Indonesia ,ada Dhammatainment.........kita lihat lagi, pernahkah Pelajaran Buddhism disodorkan dengan Vinaya, kita lihat zaman Sang Buddha yang mengajarkan Buddhavacana, selalu menekankan Vinaya, namun lihatlah bahkan biksu ataupun umat awam tidak tahu Vinaya sama sekali. siapakah yang salah Pak Hudoyo?

Saya pernah menulis thread Vinaya di lingkup Theravada ini,dan lihatlah sebagian orang mengatakan Vinaya itu tabu untuk dibicarakan dan bahkan ada beberapa yang mengeluarkan produk baru/sanggahan atas Vinaya. buat saya sendiri, memegang teguh Vinaya akan lebih baik karena kita tahu batasan,dan selama kita respek pada batasan itu, tidak akan ada namanya Dhammatainment,ceramah motivasi bagaikan MLM, tari-tarian dan berbagai inovasi baru Buddhism termasuk pembajakan kaset lagu Buddhist yang dianggap Dhamma itu Geratis.

Saya pernah ikut sebuah kebaktian baca Sutra diiringi dengan main keyboard dan gebak gebuk drum bagaikan kebaktian agama tetangga. Lihatlah, yang merusak bukanlah orang lain melainkan dari dalam.

Apa yang perlu kita kembalikan adalah membuat pengertian orang sadar akan Buddhism Sejati. ini berlaku untuk semua Dhammaduta, Bhikkhu, Guru Pengajar, Landasan Buddhism adalah Sila(Vinaya),Samadhi,Panna. ini yang balik kita tekankan.

« Last Edit: 08 May 2008, 10:21:05 AM by nyanadhana »
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #79 on: 08 May 2008, 09:56:09 AM »
Kainyn,

Saya setuju dengan Anda, tentu saja tidak bisa sembarangan mengubah semua konsep yang diajarkan Sang Buddha, apalagi tanpa tujuan yang jelas. Lagipula, negasi dari 3 karakteristik universal telah dipaparkan oleh sang Buddha dalam Udana, “O monks, there is an Unborn, Undying, Unchanging, Uncreated...". Contoh dari negasi yang Anda tulis tidak konsisten dengan apa yang Sang Buddha katakan dalam Udana (perhatikan perbedaan arti dari "semua" dan "ada") :) Jadi saya setuju, contoh yang Anda berikan menjelaskan suatu negasi yang salah dan mengubah esensi dari apa yang diajarkan Sang Buddha.

Membaca tulisan2 dan mendengar Dhamma talk dari Ajahn Brahm, saya pribadi merasa beliau cukup hati2 dalam mengutip kata2 Sang Buddha dari Sutta dan Vinaya, untuk men-justify pernyataannya. Dan dari dua konteks ceramah beliau (yang satu waktu seminar - dari Romo Hudoyo, yang satu lagi waktu retreat - link yang saya post), kita lihat bahwa sewaktu retreat, beliau tidak sembarangan mengajarkan 4 Kebenaran Mulia dalam versinya yang di-repackage, tetapi beliau tetap menggunakan versi asli sebagaimana yang tertulis dalam Sutta Pemutaran Roda Dhamma. Dalam buku Mindfulness, Bliss, dan Beyond yang Romo Hudoyo sebutkan, beliau juga sangat hati2 dalam mengutip kata2 Sang Buddha. Buat yang tertarik boleh dibaca seluruh bukunya untuk menilai, lebih baik jangan cuma dari sepenggal paragraf ;)

Saya pribadi melihat apa yang Ajahn Brahm lakukan adalah sebagai kemahiran beliau dalam menarik rekan2 agar tetap berlatih di Jalan Triratna yang penuh kebajikan. Repackaging tanpa mengubah esensinya (yang Romo Hudoyo sebut sebagai Dhamma-tainment), adalah bentuk pembabaran Dhamma yang lebih popular dan mudah dicerna oleh mereka yang belum tertarik atau belum serius mempelajari Dhamma yang "sebenarnya". Tapi mungkin tidak berguna, atau malah menjadi penghambat, untuk rekan2 yang telah tertarik dan serius mempelajari inti Dhamma yang "sebenarnya".

Dalam konteks ini, Ajahn Brahm melihat konteks dan kecenderungan orang2 di Barat yang lebih menyukai pandangan "optimistis", dan sebagai seorang Guru, welas asih beliau melakukan pendekatan seperti ini demi menolong makhluk lain. Tentu saja setelah itu, Ajahn Brahm mengajarkan sesuai dengan apa yang Sang Buddha ajarkan dalam konteks yang lebih serius, contohnya dalam retreat itu. Jadi apa yang Ajahn Brahm lakukan bukanlah suatu tindakan revolusi untuk mengubah Buddha Dhamma seakan2 Kebijaksanaan beliau telah melampaui seorang Samma Sambuddha. Malah sebaliknya, beliau sangat humble dan konsisten dengan apa yang Sang Buddha ajarkan dalam membimbing murid2nya.

Terlepas dari "setuju" atau "tidak setujunya" rekan2 terhadap cara pendekatan "awal" kepada umat2 yang belum serius, untuk tertarik dalam Dhamma, dan kemudian mempelajari secara serius sesuai dengan Tipitaka, saya cuma bilang dalam konteks audiens di Barat, bahkan sampai ke Singapore, cara ini telah berhasil menarik orang2 untuk serius mempelajari Dhamma. Banyak murid2 beliau yang awalnya tidak terlalu tertarik untuk belajar serius, sekarang mahir dalam mempelajari Sutta dan bermeditasi. Semua itu karena pendekatan secara bertahap yang Ajahn Brahm lakukan, dari mulai pendekatan popular dan sederhana, ke pendekatan yang serius. Ini wujud welas asih beliau yang pada akhirnya telah menolong banyak makhluk untuk berjalan dan mempraktikkan Jalan Kebajikan secara serius.

Kalau kita2 dalam konteks Timur memang tidak memerlukan pendekatan yang demikian (sebagai tahap awal), tetapi bisa langsung ke Dhamma serius, saya rasa ini lebih baik lagi :) kita bisa langsung belajar ke inti Dhamma yang sebenarnya tanpa perlu Dhamma populer ;) Ini teladan yang sangat baik sekali. Tetapi sayangnya, ada banyak makhluk di luar sana yang memerlukannya, seperti anak kecil yang butuh mainan sebelum mempelajari sesuatu dengan lebih serius.

Mettacittena,
Luis
« Last Edit: 08 May 2008, 10:11:08 AM by luis »
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #80 on: 08 May 2008, 10:18:47 AM »
luis,

Ya, memang seperti yang sudah anda sampaikan. Dan saya sendiri tidak mempermasalahkan siapa yang ngomong, dan motivasinya, hanya mengkomentari "pola pikir yang akan terjadi jika 4 kesunyataan mulia dibalik". Saya sendiri suka dengan tulisan Ajahn Brahm. 
Mengenai 'welas asih' sehingga 'menuruti kemauan pasar', saya rasa juga ada batasannya (yang memang mungkin subjektif dan berbeda bagi setiap orang). Seperti Bhante Uttamo, sepanjang yang saya lihat, tidak pernah bertentangan dengan dhamma, walaupun membahas dari macam-macam sudut pandang.

Bagi masyarakat yang 'optimis', mungkin tidak perlu 'diawali' dengan 'dukkha'. Dhamma itu 'kan tidak melulu ngomong dukkha  :)
Lagipula seperti saya bilang, jika ada orang yang memang menyadari 'hidup adalah dukkha' dan melihat dhamma sebagai 'janji kebahagiaan', maka dia tidak akan tertarik. Juga kembali lagi bukan masalah 'banyak2an umat', apalagi dengan mengubah dhamma/vinaya. Kalau beneran mau menjaring umat sebanyak2nya dengan mengabaikan "sedikit" Dhamma Vinaya, maka sebaiknya dengan pertunjukkan kesaktian yang biasa ada pada ajaran lain. Saya yakin banyak kok Bhikkhu yang sakti. Dan saya lebih yakin lagi banyak orang yang menganggap "Sakti pasti Suci".
 ;D

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #81 on: 08 May 2008, 10:23:56 AM »
 _/\_ ada baiknya kita buka thread baru mengenai Dhammatainment : Setuju atau tidak?, soalnya thread ini khusus mengenai 4 KM Ajahn Brahm,biar ga OOT,lagipula sepertinya thread bagus soal Dhammatainment ini apalagi masyarakat Buddhist kita semakin lama semakin banyak produk barunya. _/\_
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #82 on: 08 May 2008, 10:32:48 AM »
nyanadhana,

Sangat setuju. Ini juga pernah jadi masalah ketika saya menolak "musik untuk Samatha". Juga bisa dilanjutkan mengenai Bhikkhu/Biksu main keyboard yang anda singgung di thread vinaya. 

_/\_

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #83 on: 08 May 2008, 01:50:25 PM »
Kainyn,

Hehe saya tidak bilang tentang menjaring umat sebanyak2nya koq :) tapi cara beliau menjangkau banyak makhluk untuk tetap mempraktikkan Jalan Kebajikan (tidak perlu berpaling menjadi umat Buddha) dan juga mendorong orang2 Buddhis yang belum serius untuk mempelajari inti Dhamma yang sebenarnya untuk serius mempelajari Dhamma. Ini sangat berbeda dengan menarik pengikut sebanyak2nya dengan ketertarikan pada hal-hal yang spektakuler dan membuat keterikatan pada loba, dosa, dan moha. Yang kedua ini sudah jelas bukan Jalan Kebajikan alias Adhamma ;)

Kita perlu kebijaksanaan untuk membedakannya, jangan disamaratakan, dan untuk itu seringkali kita perlu melihat segala sesuatu dari konteks yang lebih luas, tidak cuma dari sepenggal2 kejadian atau sepotong2 tulisan. Demikian juga dalam menilai re-packaging nya Ajahn Brahm tentang 4 Kebenaran Mulia. Saya hanya bermaksud men-support data2 lain/perspektif2 lain dari apa yang saya lihat.

Kalau diringkas, perspektif yang saya coba tambahkan untuk memperkaya diskusi dari post2 sebelum ini:

1. Repackaging 4 Kebenaran Mulia ini tetap mempertahankan esensi dari Dhamma (Nirvana = Highest Happiness), dan tidak bertentangan seperti contoh yang Anda kasih (negasi dari tiga karakteristik universal yang bertentangan dengan yang tertulis dalam Udana).

2. Repackaging ini (walaupun tidak bertentangan) tidak bermaksud menggantikan formulasi yang sudah ada dalam Sutta, tapi lebih berupa suatu bentuk populer (tanpa mengubah esensinya) yang lebih mudah dicerna oleh orang2 dalam konteks tertentu (yang mungkin tidak berguna untuk orang2 lain)

3. Bahwa dalam konteks pembelajaran yang serius, Ajahn Brahm tetap konsisten dengan formulasi dalam Sutta dan Vinaya dan membimbing murid2nya untuk bisa "mandiri" mempelajari Sutta dan mempraktikkan sila, samadhi, panna. Bukan bergantung kepadanya dan juga tidak untuk cari pengikut sebanyak2nya :)

Selanjutnya, tentu saja kembali kepada kebijaksanaan kita masing2 dalam menilai sesuatu :) melihat dari berbagai perspektif dan dari sisi yang lebih luas dapat membuat pandangan kita lebih objektif.

Mettacittena,
Luis
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #84 on: 08 May 2008, 02:59:20 PM »
luis,

Kita singkirkan saja masalah Ajahn Brahm, karena saya memang tidak kenal dengan Ajahn Brahm  ;D
Ya, jadi intinya menurut anda, pembolak-balikan itu tidak berarti apa-apa 'kan?!
Bagi saya, di situ ada perubahan makna.

Yang pertama yang sudah saya tanyakan sebelumnya, apakah kita 'mengerti sukkha dengan melihat dukkha' atau 'melihat dukkha dengan mengerti sukkha'?

Ke dua, saya ibaratkan 'kebahagiaan/nibbana' adalah 'tujuan', sementara 'dukkha' adalah awal perjalanan. Saya mulai berjalan dengan menyadari bahwa saya masih di garis start, bukan dengan mengira-ngira tempat tujuan yang belum kelihatan.

ke tiga, jika dibolak-balik adalah sama, maka itu seperti hubungan kausalitas. Paticca Samuppada misalnya, memang kausalitas, sehingga bisa dibolak-balik dari 'kontak menyebabkan perasaan' menjadi 'perasaan dikarenakan kontak'. Dalam menjelaskannya juga Buddha Gotama selalu membolak-balik. Lalu apa hubungannya dengan 4 kesunyataan mulia?

Jika anda berangkat dari dukkha, maka terjelaskan bahwa kita terkondisi oleh Dukkha, maka tidak dapat mencapai kebahagiaan.

Jika anda berangkat dari Sukkha, maka terjelaskan bahwa sukkha (nibbana) adalah akibat dari lenyapnya dukkha.

Saya tanya, yang berkondisi itu Dukkha atau Nibbana?



Kemudian untuk mengenalkan Dhamma kepada orang yang lain kepercayaan.
Bolehkah saya mengajar begini:
-"Penderitaan disebabkan oleh kamma, dan dalam ajaran Buddha, ada yang namanya menghentikan kamma sehingga orang tidak perlu menderita" (mirip dengan ajaran hilangnya dosa dengan kepercayaan tertentu, sehingga bisa menarik bagi mereka).

-Lalu untuk masyarakat Gypsy yang menghalalkan pencurian, saya tempatkan "penghidupan benar" pada prioritas paling kecil, karena tentunya kurang dapat diterima mereka.

Tapi ini semua hanya opini. Jangan menganggap saya memaksakan kepercayaan. Kalau anda tidak terima, abaikan saja.
« Last Edit: 08 May 2008, 04:06:59 PM by Kainyn_Kutho »

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #85 on: 08 May 2008, 03:29:27 PM »
Kainyn,

Mau menegaskan aja, sekali lagi saya gak bilang kalau semua pembolak-balikan itu dibolehkan :) seperti yang sudah dikatakan di atas, dalam kasus 4 Kebenaran Mulia versi Ajahn Brahm, (menurut saya) beliau tidak mengubah esensi dari Dhamma (tetap konsisten dengan Kebahagiaan Tertinggi = Nibbana = Dukkha Niroda = Tujuan akhir praktik Buddhism).

Dan ini berfungsi sebagai "brief introduction" (bukan substitute) tentang apa tujuan Buddhisme dalam bahasa yang lebih mudah dicerna. Tentu saja dalam praktiknya, orang harus belajar dari memahami esensi Dukkha seperti yang Anda bilang dan dengan belajar melepas sebab-sebab Dukkha, barulah orang akan merasakan pengalaman seperti apa yang disebut dengan Kebahagiaan dengan melepas (bukan menggenggam). 

Semua contoh2 yang Anda kasih itu adalah contoh2 yang mengubah esensi dari Dhamma (hasilnya bertentangan dengan konsep2 Dhamma yang lain), misalnya "Kamma adalah sumber penderitaan" atau "penghidupan benar bukan prioritas" yang tentu saja saya juga sependapat dengan Anda bahwa hal itu tidak benar.

Jadi sekali lagi, dalam pendapat saya ini, yang saya tinjau adalah per kasus/konteks. Bukan berarti semua pembolak-balikan adalah benar, yang mengarah pada Adhamma.

Mettacittena,
Luis

« Last Edit: 08 May 2008, 03:45:27 PM by luis »
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #86 on: 08 May 2008, 04:03:20 PM »
luis,

Ya, saya mengerti. Berarti tidak boleh dibolak-balik, tetapi untuk perkenalan singkat, boleh 'kan?!  ;D
Berarti perkenalan dhamma saya tidak keliru menurut anda, 'kan?!
Memang kamma bisa dipotong kok, seperti Angulimala juga tidak harus menderita di Neraka, karena jadi Arahat. Berarti mempromosikan 'menghilangkan kamma' sebagai 'brief introduction' untuk mempermudah komunikasi boleh. Juga mengabaikan 'penghidupan benar' sementara untuk brief intro kepada masyarakat Gypsy. Nanti 'belakangan', baru diajarkan yang 'sebenarnya'.

Tidak masalah, saya katakan tadi, tujuannya bukan untuk membuat semua orang sependapat dengan saya kok :) Sebetulnya sudah OOT, jadi saya rasa cukup.   _/\_

Offline luis

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 118
  • Reputasi: 22
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #87 on: 08 May 2008, 04:11:10 PM »
Kainyn,

Tidak untuk semua kasus, tidak melanggar/bertentangan dengan esensi Dhamma, dan tidak untuk menggantikan apa yang Sang Buddha ajarkan :) kalau yang Anda maksud Ahosi Kamma, tentu saja benar ;) tapi kalau bilang "Kamma adalah sumber penderitaan", nanti Kamma baik juga dianggap penyebab penderitaan donk ;)

Yup, sama ini juga pandangan dari diri saya pribadi saja :) yang belum terlepas dari kekotoran batin hehehe. Seperti yang saya bilang, untuk memperkaya perspektif aja, tidak untuk memaksakan persektif. Senang berdiskusi dengan Anda :)

Mettacittena,
Luis
Do not blame nor criticise anyone, as there is no one to blame in the first place.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #88 on: 08 May 2008, 04:27:23 PM »
luis,

Quote
kalau yang Anda maksud Ahosi Kamma, tentu saja benar Wink tapi kalau bilang "Kamma adalah sumber penderitaan", nanti Kamma baik juga dianggap penyebab penderitaan donk

'kan untuk brief intro tidak mungkin dijelaskan semuanya, apalagi sampe ahosi kamma. Lebih baik langsung mencari 'kambing hitam' sebagai 'sumber penderitaan' dan 'promosi kehebatan agama'  ;D  ;D

Ya, senang juga berdiskusi dengan anda.  :)

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #89 on: 09 May 2008, 07:58:08 PM »
Wah..sekali Ajahn Brahm,banyak yg comment..
Cpt banget ya..Ampe mau baca pun jd mlz,byk amuat....
Otak gk ckp menampung...Hehehe(Jd kalau pernyataan gw ada yg aneh/menyimpang pdhl uda dijwb,mohon dimaklumi ya.hehehe)
Menurut gw pribadi gk ada yg slh dgn ajaran Ajahn Brahm sendiri yakni:
(1) Kebahagiaan (Lenyapnya Dukkha)
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan (Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha)
(3) Tidak adanya Kebahagiaan (Dukkha)
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan (Penyebab Dukkha).
Krn yg mesti ditekankan kepada manusia2 itu sendiri adalah kebahagian itu sendiri...
Manusia selalu mengengam erat sang Kebahagian,dan selalu ingin secptnya melepas sang penderitaan itu sendiri..
Jika mendptkan Dukkha,manusia pasti berpikir,"Kapan Dukkha ini berakhir??Kapan cobaan ini berakhir??Kapan kapan dan kapan..Atau Kenapa terjd kepd saya,apa salah saya??Kenapa apa kenapa apa....Apakah ada org(walaupun ada tp jarang banget kan??) yg mendptkan kebahagian berpikir,"Kapan kebahagian ini berakhir??Kapan CObaan kebahagian ini berakhir??Kapan kapan dan kapan..Atau Kenapa kebahagian ini terjd kepd saya,apa yg tlh saya perbuat???Kenapa apa kenapa apa...
Sang Buddha sendiri tdk pernah mengengam kuat dukkha maupun kebahagian itu sendiri..
SB hanya melihatnya,merenungkan dan menganalisis keduanya...
Jd menurut gw lebih real memberikan penjelasan ttg kebahagian itu sendiri,krn kebahagian dan dukkha itu sendiri anicca...
Sabbe Sankhara Anicca=Segala sesuatu yg muncul(Timbul,terbtk dan bersyarat) adalah tdk kekal.Semua kejadian selalu dimulai dr awal,kemudian berlangsung dan akhirnya lenyap kembali..
Begitu juga dengan DUKKHA maupun KEBAHAGIAN krn semuanya muncul,berlangsung dan lenyap kembali...
Apa yg mesti dipertahankan??
Bukankah lebih baik meluruskan bahwa KEBAHAGIAN Juga tidak kekal???
 _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #90 on: 10 May 2008, 07:47:07 PM »
[...]
Sang Buddha sendiri tdk pernah mengengam kuat dukkha maupun kebahagian itu sendiri..

Apa iya? ... Sang Buddha bilang: "Yang kuajarkan adalah Dukkha dan Lenyapnya Dukkha."  ... Beliau tidak bilang, "Yang kuajarkan adalah Kebahagiaan dan Jalan Menuju Kebahagiaan."



Quote
SB hanya melihatnya,merenungkan dan menganalisis keduanya...
Jd menurut gw lebih real memberikan penjelasan ttg kebahagian itu sendiri,krn kebahagian dan dukkha itu sendiri anicca...

Ini betul. Jadi sesungguhnya yang diajarkan oleh Sang Buddha adalah kebebasan dari segala yang tidak kekal itu, yakni kebebasan dari kebahagiaan maupun dukkha. Kebahagiaan itu sendiri adalah dukkha, KARENA tidak kekal! Kata Sang Buddha: "Yad aniccam tam dukkham" ("Apa yang tidak kekal ADALAH dukkha.")


Quote
Bukankah lebih baik meluruskan bahwa KEBAHAGIAN Juga tidak kekal???

Betul. Oleh karena itu, Kebahagiaan adalah dukkha juga. "Yad anicaam tam dukkham", kata Sang Buddha.

Salam,
Hudoyo
« Last Edit: 10 May 2008, 07:49:18 PM by hudoyo »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #91 on: 10 May 2008, 07:55:11 PM »
[...]
Sang Buddha sendiri tdk pernah mengengam kuat dukkha maupun kebahagian itu sendiri..

Apa iya? ... Sang Buddha bilang: "Yang kuajarkan adalah Dukkha dan Lenyapnya Dukkha."  ... Beliau tidak bilang, "Yang kuajarkan adalah Kebahagiaan dan Jalan Menuju Kebahagiaan."



Quote
SB hanya melihatnya,merenungkan dan menganalisis keduanya...
Jd menurut gw lebih real memberikan penjelasan ttg kebahagian itu sendiri,krn kebahagian dan dukkha itu sendiri anicca...

Ini betul. Jadi sesungguhnya yang diajarkan oleh Sang Buddha adalah kebebasan dari segala yang tidak kekal itu, yakni kebebasan dari kebahagiaan maupun dukkha. Kebahagiaan itu sendiri adalah dukkha, KARENA tidak kekal! Kata Sang Buddha: "Yad aniccam tam dukkham" ("Apa yang tidak kekal ADALAH dukkha.")


Quote
Bukankah lebih baik meluruskan bahwa KEBAHAGIAN Juga tidak kekal???

Betul. Oleh karena itu, Kebahagiaan adalah dukkha juga. "Yad anicaam tam dukkham", kata Sang Buddha.

Salam,
Hudoyo

hehe bro Dukkha itu sendiri menurut gw sudah dislh definisikan...
Dukkha bermakna sulit dipertahankan...
Kebahagian dan penderitaan itu sulit dipertahankan lo...
Bahkan di alam brahma sekalipun kebahagian itu bisa habis dan tidak kekal yakni anicca....
Sabbe sankhara dukkha =segala sesuatu yg muncul adalah dukkha(sulit dipertahankan)...
 _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #92 on: 10 May 2008, 08:11:41 PM »
Sampai sejauh ini, jelas bahwa di thread ini ada dua pendapat yang berbeda: (1) kebijakan Ajahn Brahm membolak-balik 4KM itu tidak apa-apa, dan (2) kebijakan itu patut disesalkan. Masing-masing pihak sudah mengemukakan dasar-dasar pertimbangannya secara panjang lebar.

Ada lagi yang mau dikemukakan?

Salam,
Hudoyo

Sejak saya menulis yang di atas, kemudian saya tinggal ke Malang, telah muncul beberapa posting baru; tetapi saya tidak melihat ada hal-hal baru yang dikemukakan, baik oleh pihak yang menerima kebijakan Ajahn Brahm maupun yang menolaknya.

Hanya saja saya melihat diskusi memusat pada suatu pepatah: "Nibbanam paramam sukham." ("Nibbanam adalah kebahagiaan tertinggi.") - Pepatah ini dipakai oleh Ajahn Brahm sendiri untuk menjustifikasikan kebijakan beliau mengubah rumusan "Lenyapnya Dukkha" menjadi "Kebahagiaan Tertinggi," lalu membolak-balik urutan 4 Kebenaran Suci.

Betul, ada pepatah bahwa Nibbana adalah "Kebahagiaan Tertinggi". Tetapi Sang Buddha tidak mengajarkan "paramam sukham"; Sang Buddha mengajarkan "dukkha-nirodha". Mengapa? Oleh karena, "paramam sukham" TIDAK MUNGKIN DIPAHAMI DENGAN BENAR selama orang tidak memahami DUKKHA. Untuk sampai pada "paramam sukham" orang harus memahami DUKKHA lebih dulu dan memahami DUKKHA-SAMUDAYA lebih dulu.

Mengajarkan "paramam sukham" TANPA mengajarkan DUKKHA lebih dulu--dengan dalih untuk menarik perhatian orang, dengan harapan bahwa belakangan orang itu akan belajar DUKKHA--itulah yang saya namakan MENJUNGKIRBALIKKAN Buddha Dhamma di atas kepalanya sendiri.

*****

Tentang ASUMSI bahwa orang tertarik kepada Buddha Dhamma karena menjanjikan "paramam sukham" kemudian akan belajar Buddha Dhamma lebih dalam, kita harus melihat lebih jauh lagi. Sampai sekarang itu baru asumsi. … Memang benar barangkali bahwa lebih banyak orang datang ke kebaktian, lebih banyak orang membaca buku-buku Buddha-dhamma, lebih banyak orang berdiskusi tentang Dhamma, dsb. Tapi …

Bagi saya, memahami Buddha Dhamma berarti melakukan 8 Jalan Mulia, dan itu tidak bisa tanpa meditasi. Jadi 8 Jalan Mulia HANYA DAPAT DITEMBUS sepenuhnya apabila orang bermeditasi, bukan cuma menjalankan SILA saja. Meditasi yang dimaksud di sini adalah vipassana bhavana. Tanpa bermeditasi vipassana orang tidak bisa memahami ajaran Buddha sepenuhnya, betapa pun ia hafal isi kitab suci Tipitaka.

Jadi pertanyaannya adalah: apakah orang-orang yang semula tertarik kepada "Agama Buddha" karena janji "paramam sukham" lalu bermeditasi vipassana? -- Silakan lihat di kanan-kiri Anda.

Saya kok meragukan itu. Umat Buddha saja, yang memahami Dhamma dengan baik, bahkan menguasai Abhidhamma sepenuhnya, tidak banyak yang benar-benar melakukan vipassana-bhavana sepanjang hidupnya … apalagi orang yang masuk Agama Buddha dengan iming-iming “kebahagiaan tertinggi”.

*****

Selanjutnya, saya setuju dibuka thread baru: "Dhamma-tainment". Di situ kita bisa bicara lebih luas daripada sekadar kebijakan Ajahn Brahm.

Salam,
hudoyo

« Last Edit: 11 May 2008, 11:00:28 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #93 on: 10 May 2008, 08:13:45 PM »
hehe bro Dukkha itu sendiri menurut gw sudah dislh definisikan...
Dukkha bermakna sulit dipertahankan...
Kebahagian dan penderitaan itu sulit dipertahankan lo...
Bahkan di alam brahma sekalipun kebahagian itu bisa habis dan tidak kekal yakni anicca....
Sabbe sankhara dukkha =segala sesuatu yg muncul adalah dukkha(sulit dipertahankan)...
 _/\_

Saya tidak berminat mendiskusikan Dukkha secara intelektual belaka.
Orang hanya bisa memahami Dukkha yang sebenarnya apabila ia bermeditasi vipassana.
Oleh karena itu saya menganjurkan: bermeditasilah vipassana.

Salam,
Hudoyo

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #94 on: 10 May 2008, 08:19:38 PM »
hehe bro Dukkha itu sendiri menurut gw sudah dislh definisikan...
Dukkha bermakna sulit dipertahankan...
Kebahagian dan penderitaan itu sulit dipertahankan lo...
Bahkan di alam brahma sekalipun kebahagian itu bisa habis dan tidak kekal yakni anicca....
Sabbe sankhara dukkha =segala sesuatu yg muncul adalah dukkha(sulit dipertahankan)...
 _/\_

Saya tidak berminat mendiskusikan Dukkha secara intelektual belaka.
Orang hanya bisa memahami Dukkha yang sebenarnya apabila ia bermeditasi vipassana.
Oleh karena itu saya menganjurkan: bermeditasilah vipassana.

Salam,
Hudoyo

yah mungkin benar...
saya cm ksh saran jika ingin menulis bahasa pali/sansekerta mohon tls penerjemahannya ya...
gw gk ngerti ^^
Lgan Kl ada persepsi menjungkir balikkan Buddha dhamma,gw pribadi krg s7...
Apakah mesti mengenal dukkha itu sendiri br mengenal kebahagian???Kurang msk akal deh...
Mohon penjelasaannya...
[/quote]
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #95 on: 10 May 2008, 08:34:37 PM »
yah mungkin benar...
saya cm ksh saran jika ingin menulis bahasa pali/sansekerta mohon tls penerjemahannya ya...
gw gk ngerti ^^

Lho, tiap kutipan bhs Pali selalu saya beri terjemahannya, kok... Apa ada yang kelupaan? Tolong mana yang tidak Anda pahami ...


Quote
Lgan Kl ada persepsi menjungkir balikkan Buddha dhamma,gw pribadi krg s7...
Apakah mesti mengenal dukkha itu sendiri br mengenal kebahagian???Kurang msk akal deh...
Mohon penjelasaannya...

Dukkha dan anicca itu sifat yang satu dan sama. Segala sesuatu yang anicca adalah dukkha. Bila "kebahagiaan" itu anicca, maka "kebahagiaan" itu juga dukkha. Itulah maksud Sang Buddha dengan berkata: "Yad aniccam tam dukkham." ("Segala sesuatu yang anicca adalah dukkha.")

Kalau orang tidak belajar lebih dulu bahwa segala sesuatu itu anicca/dukkha, maka mudah sekali ia mengira bahwa Agama Buddha mengajarkan "kebahagiaan abadi", kalau 'kebahagiaan' itu ditonjolkan lebih dulu di atas kenyataan tentang dukkha.

Ajaran S Buddha dimulai dengan ajaran tentang dukkha, yang adalah kenyataan alam semesta. Jadi kalau ada yang bertanya: "Apakah mesti mengenal dukkha itu sendiri br mengenal kebahagian???" Jawaban saya adalah: "Ya", kalau memang mau memahami ajaran S Buddha. - Entah kalau mau belajar agama lain. :)

Salam,
Hudoyo
« Last Edit: 10 May 2008, 08:44:02 PM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #96 on: 10 May 2008, 08:40:11 PM »
OOT

Di bawah nama penulis posting biasanya ada "Reputasi: 5". Apa artinya itu, dan di mana kita bisa melihat kelima reputasi itu?

Terima kasih,
hudoyo

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #97 on: 10 May 2008, 08:45:37 PM »
"Nibbanam paramam sukham." ("Nibbanam paramam sukham."
"paramam sukham"
"dukkha-nirodha".
DUKKHA-SAMUDAYA

Silakan diterjemahkan...
 _/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #98 on: 10 May 2008, 08:55:23 PM »
"Nibbanam paramam sukham." ("Nibbanam paramam sukham."
"paramam sukham"
"dukkha-nirodha".
DUKKHA-SAMUDAYA

Silakan diterjemahkan...
 _/\_

Oh, Anda tidak tahu itu? ... Mohon maaf, saya kira semua umat Buddha sudah tahu apa itu ... Baiklah, saya terjemahkan untuk Anda:

"Nibbanam paramam sukham" - "Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi" (ya, ini tidak saya terjemahkan, malah saya ulang dalam posting yang lalu).
"paramam sukham" - ya jelas "kebahagiaan tertinggi.

Empat Kebenaran Suci adalah:
(1) Dukkha
(2) Dukkha-samudaya: Sebab-musabab Dukkha
(3) Dukkha-nirodha: Berakhirnya Dukkha
(4) Dukkha-nirodha-gamini-patipada: Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha. (Kalimat yang terakhir ini, karena rada panjang, biasanya tidak diingat oleh umat Buddha.)

Sekali lagi, maaf, saya kira Anda sudah tahu.

Salam,
Hudoyo
« Last Edit: 10 May 2008, 09:00:05 PM by hudoyo »

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #99 on: 10 May 2008, 09:03:46 PM »
hahhhahha :)) :)) :)) :))
aku ngakak habis baca romo hudoyo vs riky
tak kenal maka tak sayang :)) :)) :))
ini mantafffffff.......
mo jempol empat mo
rendah hati banget mo :)
riky hebat apa adanya :)

Offline EVO

  • Sebelumnya Metta
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.369
  • Reputasi: 60
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #100 on: 10 May 2008, 09:12:40 PM »
orang yang tidak tao akan dukkha tidak akan pernah mencapai kebebasan.....
karna hidup ini benar-benar penderitaan
ini tidak bisa di bahas dgn teori
dan ini bukanlah hidup dalam pesimis

aku ngak tao tuh apa itu 4 kesunyataan mulia
setelah aku meditasi yang kata anak dc sini itu meditasi vipassana
aku berani mengatakan 'hidup ini adalah dukkha'
rasakan bukan hanya sejam,sehari,setahun....tapi sadari terus setiap perubahan dalam hidup ini
kan kita temui apakah dukkha itu :)

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #101 on: 10 May 2008, 09:56:53 PM »
OOT

Di bawah nama penulis posting biasanya ada "Reputasi: 5". Apa artinya itu, dan di mana kita bisa melihat kelima reputasi itu?

Terima kasih,
hudoyo
Pak Hud, Utk reputasi adalah GRP (Good Reputation Point)/BRP (Bad) jika minus sama seperti di forum2x lain. Point tersebut diberikan oleh member untuk member sebagai bentuk penilaian subjektif sesama member.

There is no place like 127.0.0.1

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #102 on: 10 May 2008, 09:58:09 PM »

Dukkha dan anicca itu sifat yang satu dan sama. Segala sesuatu yang anicca adalah dukkha. Bila "kebahagiaan" itu anicca, maka "kebahagiaan" itu juga dukkha. Itulah maksud Sang Buddha dengan berkata: "Yad aniccam tam dukkham." ("Segala sesuatu yang anicca adalah dukkha.")
Gw s7 anda berkata dukkha dan anicca itu sama,bukankah dukkha=sulit dipertahankan dan anicca=tidak kekal.sudah pasti yg tdk kekal sulit dipertahankan..Kemudian anda berkata bila kebahagian itu anicca,maka kebahagian itu juga dukkha mnrt gw sama kek konsep bila penderitaan itu adl anicca maka penderitaan itu juga dukkha.Sang Buddha berkata: "Yad aniccam tam dukkham." ("Segala sesuatu yang anicca adalah dukkha").sudah pasti dunk,Segala sesuatu yg tdk kekal adalah sulit dipertahankan.apakah anda bisa mempertahankan kebahagian dan penderitaan anda sendiri???Bahkan dialam deva sekalipun kebahagian itu dukkha(sulit dipertahankan) dan anicca(Tdk kekal),begitu juga dialam rendah yg penuh penderitaan,penderitaan yg mereka alami juga dukkha dan anicca.Intinya penderitaan dan kebahagian itu dukka n anicca.krn masih dlm 31alam khdpan dan msh berada dlm samsara(lingkaran kehidupan n kematian)

Quote
Kalau orang tidak belajar lebih dulu bahwa segala sesuatu itu anicca/dukkha, maka mudah sekali ia mengira bahwa Agama Buddha mengajarkan "kebahagiaan abadi", kalau 'kebahagiaan' itu ditonjolkan lebih dulu di atas kenyataan tentang dukkha.
Ajaran S Buddha dimulai dengan ajaran tentang dukkha, yang adalah kenyataan alam semesta. Jadi kalau ada yang bertanya: "Apakah mesti mengenal dukkha itu sendiri br mengenal kebahagian???" Jawaban saya adalah: "Ya", kalau memang mau memahami ajaran S Buddha. - Entah kalau mau belajar agama lain.
Justru itu yg ditekankan oleh ajahn sendiri bahwa kebahagian juga tdk kekal...
Ini permainan kata2 oleh ajahn yg sangat bagus menurut gw...
Jika hanya mengajarkan Penderitaan(pandangan secara umum agama Buddha hanya mengajarkan derita)
Lihatlah apa yg diajarkan ajahn brahm sendiri:
1.Kebahagian(Lenyapnya dukkha)
2.Jln menuju kebahagian(Jln menuju lenyapnya dukkha)
3.Tdk adanya kebahagian(dukkha)
4.Penyebab tdk adanya kebahagian(PEnyebab dukkha)
NB=Dukkha diatas adalah penderitaan...
Lihatlah yg diajarkan ajahn pada ajaran 1&2 dia mengajarkan tentang kebahagian bukan??
(lihat betapa pandainya ajahn brahm)
Kemudian pada ajran 3&4 dia mengajarkan bahwa kebahagian itu sendiri dukkha(sulit dipertahankan)
Jd dia sudah tekankan dulu kebahagian itu apa,kemudian diikuti dengan dukkha(sulit dipertahnakan)
Pada intinya untuk menyadarkan semua umat manusia penderitaan dan kebahagian itu dukkha(sulit dipertahankan) dan anicca(Tdk kekal).selagi kita belum mendptkan kebijaksanaan tertinggi dan mencapai Nibbana.segala sesuatu adl dukkha dan anicca...Mau bahagia kek derita kek sama2 dukkha dan anicca
 _/\_
« Last Edit: 10 May 2008, 10:06:35 PM by Riky_dave »
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #103 on: 11 May 2008, 01:12:23 AM »
Maaf, ya, diskusi ini sudah menjadi berputar-putar. ... Orang bilang, diskusi yang berputar-putar namanya "debat kusir". ... Maaf, saya tidak mengatakan Riky suka debat kusir, lho.  ;)

Singkat saja, ya: Sang Buddha mengajarkan Dhamma dengan mulai dari "Semua ini dukkha", baru mengajarkan "Lenyapnya dukkha" dan "Jalan menuju lenyapnya dukkha". Ajahn Brahm mengajarkan Buddha-dhamma dengan mulai dari "Ada kebahagiaan tertinggi", lalu "Jalan menuju kebahagiaan tertinggi".

Menurut saya, orang tidak bisa memahami "kebahagiaan tertinggi" tanpa memahami LEBIH DULU "Semua ini dukkha." ... Bukan kok "Dukkha" malah diletakkan di belakang, seperti yang dilakukan oleh Ajahn Brahm. ...

Karena diskusi ini sudah menjadi berputar-putar, maka dengan ini diskusi dengan Anda saya akhiri. Izinkan saya mengundurkan diri.

Salam,
Hudoyo
« Last Edit: 11 May 2008, 01:29:35 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #104 on: 11 May 2008, 01:15:36 AM »
orang yang tidak tao akan dukkha tidak akan pernah mencapai kebebasan.....
karna hidup ini benar-benar penderitaan
ini tidak bisa di bahas dgn teori
dan ini bukanlah hidup dalam pesimis

aku ngak tao tuh apa itu 4 kesunyataan mulia
setelah aku meditasi yang kata anak dc sini itu meditasi vipassana
aku berani mengatakan 'hidup ini adalah dukkha'
rasakan bukan hanya sejam,sehari,setahun....tapi sadari terus setiap perubahan dalam hidup ini
kan kita temui apakah dukkha itu :)

Saya jadi teringat ada seorang arahat cilik yang menasehati para bhikkhu yang sudah tua.  _/\_

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #105 on: 11 May 2008, 01:18:01 AM »
Pak Hud, Utk reputasi adalah GRP (Good Reputation Point)/BRP (Bad) jika minus sama seperti di forum2x lain. Point tersebut diberikan oleh member untuk member sebagai bentuk penilaian subjektif sesama member.

Terima kasih. Saya jadi mengerti apa arti reputasinya Riky_Dave = -2, misalnya. ... ;D 
Kalau saya, sih, tidak mau memberikan reputasi minus=bad kepada Riky. ... Cukup reputasi = 0 saja, kalau ada lho pilihan seperti itu; katanya pilihannya cuma "good" atau "bad", ... wah, susah dong milihnya buat Riky kalau begitu.  ;D ... Maaf, ya, Riky. :)

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 11 May 2008, 01:36:33 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #106 on: 11 May 2008, 01:48:25 AM »
nyanadhana,

Sangat setuju. Ini juga pernah jadi masalah ketika saya menolak "musik untuk Samatha". [...]
_/\_

Maaf, OOT:

Saya tidak mengikuti thread itu ... Tapi, menurut saya, sih, sesungguhnya, meditasi samatha-bhavana boleh-boleh saja memakai musik, sekalipun itu tidak termasuk dalam ajaran 40 obyek meditasi samatha. ... Mungkin karena di zaman Sang Buddha belum ada kaset dan CD berisi musik New Age... masak mau meditasi samatha harus manggil band dulu. ;D ... Tapi kan ada obyek meditasi samatha yang menggunakan salah satu indra, misalnya, 'kasina' (melihat warna). ... Jadi saya rasa tidak ada salahnya menggunakan indra lain, telinga, untuk samatha-bhavana. ... Di Mahayana juga ada "nienfo", atau di Nichiren ada "namyohorengekyo". ... semua itu obyek-obyek meditasi samatha ... hasilnya sama saja, ketenangan jhana. ... Yang jelas semua itu bukan vipassana ... oleh karena itu tidak bisa memberikan kearifan (panna) dan pembebasan (vimutti), tercapainya pemadaman (nibbana).

Salam,
hudoyo
« Last Edit: 11 May 2008, 01:53:48 AM by hudoyo »

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #107 on: 11 May 2008, 01:59:08 AM »
Pak Hud, Utk reputasi adalah GRP (Good Reputation Point)/BRP (Bad) jika minus sama seperti di forum2x lain. Point tersebut diberikan oleh member untuk member sebagai bentuk penilaian subjektif sesama member.

Lalu ada sebutan "Sahabat", "Teman", malah "Kalyana mitta" dan ada gambar bintang satu atau lebih itu maknanya apa? Siapa dan bagaimana menilainya? Apa kaitan antara sebutan dan bintang?

Salam,
Hudoyo

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #108 on: 11 May 2008, 06:24:15 AM »
Pak Hud, Utk reputasi adalah GRP (Good Reputation Point)/BRP (Bad) jika minus sama seperti di forum2x lain. Point tersebut diberikan oleh member untuk member sebagai bentuk penilaian subjektif sesama member.

Lalu ada sebutan "Sahabat", "Teman", malah "Kalyana mitta" dan ada gambar bintang satu atau lebih itu maknanya apa? Siapa dan bagaimana menilainya? Apa kaitan antara sebutan dan bintang?

Salam,
Hudoyo

Sebutan sahabat, teman dan jumlah bintang itu berbanding lurus dengan jumlah posting di forum pak.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Hikoza83

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.295
  • Reputasi: 60
  • Gender: Male
  • panda is so cute... ^-^
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #109 on: 11 May 2008, 12:27:37 PM »
 :outoftopic: :backtotopic:
Aku akan melaksanakannya dengan tubuhku,
Karena apa gunanya hanya membaca kata-kata belaka?
Apakah mempelajari obat-obatan saja
Dapat menyembuhkan yang sakit?
[Bodhicaryavatara, Bodhisattva Shantideva]

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #110 on: 11 May 2008, 03:32:25 PM »
 :outoftopic: :backtotopic:
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #111 on: 11 May 2008, 08:16:30 PM »
^:)^, segera laksanakan
There is no place like 127.0.0.1

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #112 on: 13 May 2008, 08:30:13 PM »
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #113 on: 30 May 2008, 10:23:53 AM »
Quote
dan Ajahn Brahm mengajarkan:
(1) Kebahagiaan (Lenyapnya Dukkha)
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan (Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha)
(3) Tidak adanya Kebahagiaan (Dukkha)
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan (Penyebab Dukkha).

Yg telah melihat dhamma, seharusnya menjaga kata-katanya agar tidak salah men-leading yg belum melihat dhamma ini.
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #114 on: 30 May 2008, 10:29:14 AM »
Quote
dan Ajahn Brahm mengajarkan:
(1) Kebahagiaan (Lenyapnya Dukkha)
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan (Jalan Menuju Lenyapnya Dukkha)
(3) Tidak adanya Kebahagiaan (Dukkha)
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan (Penyebab Dukkha).

Yg telah melihat dhamma, seharusnya menjaga kata-katanya agar tidak salah men-leading yg belum melihat dhamma ini.

Maksudnya?
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #115 on: 30 May 2008, 11:02:05 AM »
Sang Buddha tidak mengatakan "Lenyapnya Dukkha" = Kebahagiaan, karena dalam pencarian Kebahagiaan tidak ada lenyapnya dukkha. Tanpa "Lenyapnya Dukkha" tidak ada kebahagiaan yg sebenarnya.

Apakah kamu dapat mengerti?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline hudoyo

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.919
  • Reputasi: 20
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #116 on: 30 May 2008, 11:58:17 AM »
Tesla, karena Anda sudah terbiasa bermeditasi menyadari gerak-gerik pikiran Anda sendiri, maka Anda LANGSUNG TAHU (bukan dipikir-pikir) akan kebenaran atau ketidakbenaran pernyataan seseorang.

Ini terbukti lagi dari posting Anda ini. :)

Muditacittena,
hudoyo

« Last Edit: 30 May 2008, 12:00:17 PM by hudoyo »

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #117 on: 30 May 2008, 07:33:15 PM »
Sang Buddha tidak mengatakan "Lenyapnya Dukkha" = Kebahagiaan, karena dalam pencarian Kebahagiaan tidak ada lenyapnya dukkha. Tanpa "Lenyapnya Dukkha" tidak ada kebahagiaan yg sebenarnya.

Apakah kamu dapat mengerti?
Ngerti,so jd yg tulis itu salah ya??So kesimpulannya opo donk?
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #118 on: 30 May 2008, 11:06:25 PM »
Sang Buddha tidak mengatakan "Lenyapnya Dukkha" = Kebahagiaan, karena dalam pencarian Kebahagiaan tidak ada lenyapnya dukkha. Tanpa "Lenyapnya Dukkha" tidak ada kebahagiaan yg sebenarnya.

Apakah kamu dapat mengerti?
Ngerti,so jd yg tulis itu salah ya??So kesimpulannya opo donk?
_/\_
masih pentingkah?
kenapa tidak melihat 4 Kebenaran Luhur ini sendiri?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #119 on: 31 May 2008, 12:38:34 PM »
Sang Buddha tidak mengatakan "Lenyapnya Dukkha" = Kebahagiaan, karena dalam pencarian Kebahagiaan tidak ada lenyapnya dukkha. Tanpa "Lenyapnya Dukkha" tidak ada kebahagiaan yg sebenarnya.

Apakah kamu dapat mengerti?
Ngerti,so jd yg tulis itu salah ya??So kesimpulannya opo donk?
_/\_
masih pentingkah?

kenapa tidak melihat 4 Kebenaran Luhur ini sendiri?

Ampun ko  ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Gua kasih  :jempol: :jempol: :jempol: :jempol: :jempol: :jempol:

Thanks gw ngerti sekarang..
Ko tesla tegas banget...Thats great...
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline LuMiNoUz

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 4
  • Reputasi: 0
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #120 on: 20 June 2008, 11:02:17 PM »
Ini ada kutipan dari Visuddhi Magga:

Penderitaan belakalah yang ada, tiada penderita yang ditemukan;
Perbuatan ada, tetapi pelaku perbuatan tiada;
Nibbana ada, tetapi orang yang memasukinya tidak ada;
Jalan ada, tetapi pejalannya tidak ada.

Namaste.:D

Offline Riky_dave

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.229
  • Reputasi: -14
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #121 on: 12 August 2008, 08:15:14 PM »
_/\_
Langkah pertama adalah langkah yg terakhir...

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #122 on: 12 August 2008, 08:17:06 PM »
salah tempat nih rik?
There is no place like 127.0.0.1

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #123 on: 12 August 2008, 08:53:35 PM »
salah tempat nih rik?
Ikut ngejunk juga :))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #124 on: 12 August 2008, 09:32:12 PM »
tadi ada postingan riky yg seharusnya di MMD.

:backtotopic:
There is no place like 127.0.0.1

Offline pendekar kuning

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 250
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #125 on: 13 August 2008, 02:24:40 AM »
Pak Hudoyo benar "Bagaimana bisa melenyapkan Dukka kalau tidak kenal ama Dukka", Maka Di Dhammacakkha pavatana sutta buddha menjelaskan tentang dukka pertama kali bukan tentang jalannya. Supaya para 5 Pertapa itu sadar tentang mengenali dukka itu.
nah masalahnya kan Achan Bram juga ngak salah "Dia memang saat itu tidak serius membabarkan Empat Kebenaran Luhur ini. Lebih di bawakan ke alam bercandanya, dan untuk menarik perhatian. Walaupun ada resikonya ( di kritik abis ama pak Hudoyo :>- . Maafkan Achan Bram ya pak)
Saran saya ya "dari pada ributin catur arya sacani ya lebih baik berlatih meditasi sampai merealisasikan sendiri. Kalau udah tau sih ngak perlu lagi ributin mana duluan ayam atau telur he he he"

Offline marcedes

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.528
  • Reputasi: 70
  • Gender: Male
  • May All Being Happinesssssssss
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #126 on: 15 November 2008, 09:53:00 AM »
jangan terlalu berpikir macam-macam deh
pikiran adalah pelopor.

mungkin saja ajahn bram melakukan itu adalah tahap awal untuk mengenalkan dukkha yang sesungguh nya tidak disadari oleh umat awam.

seperti permen yang di beri pada anak-anak...awalnya rasa-nya manis...tetapi begitu permen itu habis...anak tersebut menangis dan meminta lagi...
bukankah itu dukkha yang mungkin diberitahukan secara REALITA langsung oleh orang barat. ketimbang menggunakan kata-kata......
Ada penderitaan,tetapi tidak ada yang menderita
Ada jalan tetapi tidak ada yang menempuhnya
Ada Nibbana tetapi tidak ada yang mencapainya.

TALK LESS DO MOREEEEEE !!!

Offline Ingyastuti

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 213
  • Reputasi: 6
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #127 on: 17 July 2010, 11:48:15 AM »
Aku setuju dengan pendapatnya Ajahn brahm...
Semua orang tidak ingin menderita, tiap orang bisa diajak bicara tentang dukkha maka orang itu akan menjauh dari pembicaraan kita...
Maka dari itu aku sangat setuju tentang hal itu....

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #128 on: 17 July 2010, 11:58:18 AM »
Aku ga setuju dg pendapat Ajahn Brahm
Ga setuju aja pokoknya :hammer:
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #129 on: 17 July 2010, 12:13:10 PM »
Aku ga setuju dg pendapat Ajahn Brahm
Ga setuju aja pokoknya :hammer:
betullll, hidup MMD =)) =)) =))
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #130 on: 17 July 2010, 12:26:53 PM »
Aku ga setuju dg pendapat Ajahn Brahm
Ga setuju aja pokoknya :hammer:

u setuju atao nga, nga ada ngaruh ama Ajahm bram , Ajahm Bram is the best.. beda dgn yg satunyaaa ntah aliran apaaa.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #131 on: 17 July 2010, 12:34:01 PM »
Aku ga setuju dg pendapat Ajahn Brahm
Ga setuju aja pokoknya :hammer:

u setuju atao nga, nga ada ngaruh ama Ajahm bram , Ajahm Bram is the best.. beda dgn yg satunyaaa ntah aliran apaaa.
kalau ajahn brahm salah, ya bilang salah dong, masa kalau salah dibilang betul :hammer: :hammer: :hammer:
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #132 on: 17 July 2010, 12:34:55 PM »
Aku ga setuju dg pendapat Ajahn Brahm
Ga setuju aja pokoknya :hammer:

u setuju atao nga, nga ada ngaruh ama Ajahm bram , Ajahm Bram is the best.. beda dgn yg satunyaaa ntah aliran apaaa.

Eh..teko  ngomong yang jelas aliran apa...jangan bikin orang bingung. Kalo Ajahn Brahm kan jelas :))
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #133 on: 17 July 2010, 12:38:26 PM »
Aku ga setuju dg pendapat Ajahn Brahm
Ga setuju aja pokoknya :hammer:

u setuju atao nga, nga ada ngaruh ama Ajahm bram , Ajahm Bram is the best.. beda dgn yg satunyaaa ntah aliran apaaa.
kalau ajahn brahm salah, ya bilang salah dong, masa kalau salah dibilang betul :hammer: :hammer: :hammer:

btw salah dimana coba.
pertama Ajahm Bram tdk pernah mengatakan
(1) Kebahagiaan
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan
(3) Tidak adanya Kebahagiaan
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan
hal hal diatas dr Buddha, beliau hanya memberi kan gambaran yg maknanya hampir sama agar orang mencicipi yang dia maksudkan itu... terkecuali beliau mengatakan peryataan diatas dr Buddha itu baru bs dipertimbangkan. dr pada yg satunya lagi lebih parah, mengatakan J8 dan 4KM, bukan dari Buddha....
:))

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #134 on: 17 July 2010, 12:39:36 PM »
Aku ga setuju dg pendapat Ajahn Brahm
Ga setuju aja pokoknya :hammer:

u setuju atao nga, nga ada ngaruh ama Ajahm bram , Ajahm Bram is the best.. beda dgn yg satunyaaa ntah aliran apaaa.

Eh..teko  ngomong yang jelas aliran apa...jangan bikin orang bingung. Kalo Ajahn Brahm kan jelas :))

biarkan pikiran guru bond menjawabnya sendiri. I nga mao ad hominem. wkwkwkwkwkw

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #135 on: 17 July 2010, 12:43:12 PM »
Aku ga setuju dg pendapat Ajahn Brahm
Ga setuju aja pokoknya :hammer:

u setuju atao nga, nga ada ngaruh ama Ajahm bram , Ajahm Bram is the best.. beda dgn yg satunyaaa ntah aliran apaaa.

Eh..teko  ngomong yang jelas aliran apa...jangan bikin orang bingung. Kalo Ajahn Brahm kan jelas :))

biarkan pikiran guru bond menjawabnya sendiri. I nga mao ad hominem. wkwkwkwkwkw

Ngomong aliran mah ngak ad hominem, kapok ya  :)) kalo ngomong nama si gay baru ad hominem  ^-^
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #136 on: 17 July 2010, 12:45:43 PM »
Kaburrrrrrrrrrr ahhhhhhhhhh takut gwwwwwwww  ama gayyy. ntar bs bs di kejar kejar T_T
« Last Edit: 17 July 2010, 12:47:16 PM by Tekkss Katsuo »

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #137 on: 17 July 2010, 02:42:38 PM »
Aku ga setuju dg pendapat Ajahn Brahm
Ga setuju aja pokoknya :hammer:

u setuju atao nga, nga ada ngaruh ama Ajahm bram , Ajahm Bram is the best.. beda dgn yg satunyaaa ntah aliran apaaa.
kalau ajahn brahm salah, ya bilang salah dong, masa kalau salah dibilang betul :hammer: :hammer: :hammer:

btw salah dimana coba.
pertama Ajahm Bram tdk pernah mengatakan
(1) Kebahagiaan
(2) Jalan Menuju Kebahagiaan
(3) Tidak adanya Kebahagiaan
(4) Penyebab tidak adanya Kebahagiaan
hal hal diatas dr Buddha, beliau hanya memberi kan gambaran yg maknanya hampir sama agar orang mencicipi yang dia maksudkan itu... terkecuali beliau mengatakan peryataan diatas dr Buddha itu baru bs dipertimbangkan. dr pada yg satunya lagi lebih parah, mengatakan J8 dan 4KM, bukan dari Buddha....
:))

tetap aja merubah2 format yang sudah baku juga kaga enak lah, jadi kek jualan biar orang barat tertarik, apa bedanya dengan MMD ?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #138 on: 17 July 2010, 06:08:19 PM »
:backtotopic:
There is no place like 127.0.0.1

Offline Mahadeva

  • Sebelumnya: raynoism
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 602
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #139 on: 17 July 2010, 07:33:54 PM »
Mungkin persepsi orang berbeda2x. Kalau menurut saya Dukkha itu adalah ketidak-puasan. Semua berubah dan tanpa inti yang tidak memuaskan untuk dipegang *baca: dilekati*.

Sedari kecil saya memang agak 'aneh' dan punya cara pandang berbeda. Ini dimulai ketika mencari tujuan hidup. Saya tidak bisa memutuskan apa tujuan hidup kita karena didalam evaluasi dan mencari2x apa yang terbaik utk dijadikan tujuan *Ataupun diraih* itu semua tidak ada yang memuaskan, semua semu :) *klise yah*

Agak tidak ada ambisi dan keinginan :)



menarik sekali, iya saya juga punya pikiran gitu. kebahagiaan yang katanya harus diraih dengan kerja keras akan lenyap juga, terkadang sekejap mata sebelum berhasil dinikmati.

jadi dokter yang hebat pun terasa percuma, pasien dan dirinya akan mati juga

bukan aneh kalau saya pikir, tapi realistis

Offline Terasi

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 111
  • Reputasi: 12
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #140 on: 17 July 2010, 08:01:41 PM »
Saya suka dengarin Ajahn Brahm, malah salah satu hal pertama yang menghidupkan kembali minat belajar agama Buddha adalah kotbah dia yang ada cerita soal si Kwai Cheng Caine. Tapi memang rasanya Ajahn kadang terlalu suka bercanda  ;D

Kayaknya Ajahn Brahm tidak ada niatan memutarbalikkan ajaran, tapi dia hanya ingin menyesuaikan dengan pendengarnya. Ajahn adalah orang yang berbahagia, dan ingin membuat orang lain bahagia juga, canda-canda sampai agak ...

Tapi saya masih tetap ingin lihat SEMUA video-video Ajahn Brahm kok. pendekatan dia bikin saya ikut bahagia + optimis, dan memberi motivasi untuk terus belajar.
« Last Edit: 17 July 2010, 08:04:10 PM by Terasi »

Offline themomentnotice

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 0
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #141 on: 28 July 2010, 06:05:47 PM »
I like Ajahn Brahm.  Aliran Hahayanya-nya benar2 "kena" buat orang modern.  Lagian kalau kita lihat lingkaran, depan sama belakangnya yang mana juga nggak tahu. hahaha. keep smilin. :)

Offline themomentnotice

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 9
  • Reputasi: 0
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #142 on: 28 July 2010, 06:07:20 PM »
back to topic, dibolak-balik juga tidak apa-apa. Dia cuma taruh "tujuan dulu", "start with the end in mind", yaitu happiness atau kebahagiaan, biar tidak fokus melulu ke "masalah" yaitu dukkha.

Offline dewi_go

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.848
  • Reputasi: 69
  • Gender: Female
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #143 on: 28 July 2010, 06:24:44 PM »
setuju bri ga masalah dibolak balik yang penting inti ajaran tsb tidak diubah or ikut berubah karena dibolak balik :D
Sweet things are easy 2 buy,
but sweet people are difficult to find.
Life ends when u stop dreaming, hope ends when u stop believing,
Love ends when u stop caring,
Friendship ends when u stop sharing.
So share this with whom ever u consider a friend.
To love without condition... ......... .........

Offline Ario_botax

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 4
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #144 on: 02 August 2010, 12:28:31 PM »
menurut pandangan saya,

4 kebenaran mulia itu terbagi menjadi 2. (Yang Buddha katakan yak)
yang pertama itu adalah mengenai dukkha (kebenaran mulia pertama dan kedua)
yang kedua itu adalah mengenai sukha (kebenaran mulia ketiga dan keempat)

sedangkan Ajahn Brahm memutar urutan menjadi sukha dahulu baru kemudian dukkha.
kebenaran ketiga dan keempat, baru kebenaran pertama dan kedua.
namun kebenaran pertama dan kedua nya dimodif menjadi lawannya pertama dan kedua. (dukkha menjadi tidak ada kebahagiaan)

sah-sah saja menurut saya, mengapa?
1. Menurut literatur yang ada, Buddha tidak pernah menklaim Dhamma yang diajarkan adalah milikNYA, artinya tidak baku dan kaku.
2. Jujur saja, tanpa menarik minat orang , bagaimana bisa orang tersebut untuk belajar?
3. Sama saja kok intinya, Buddha pun menjelaskan Dukkha di awal baru kemudian Sukha, disesuaikan dengan pendengarnya. Namun intinya tetap sama kok.

Sekian saja pendapat dari saya. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca ^^


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #145 on: 02 August 2010, 12:40:33 PM »
menurut pandangan saya,

4 kebenaran mulia itu terbagi menjadi 2. (Yang Buddha katakan yak)
yang pertama itu adalah mengenai dukkha (kebenaran mulia pertama dan kedua)
yang kedua itu adalah mengenai sukha (kebenaran mulia ketiga dan keempat)

sedangkan Ajahn Brahm memutar urutan menjadi sukha dahulu baru kemudian dukkha.
kebenaran ketiga dan keempat, baru kebenaran pertama dan kedua.
namun kebenaran pertama dan kedua nya dimodif menjadi lawannya pertama dan kedua. (dukkha menjadi tidak ada kebahagiaan)

sah-sah saja menurut saya, mengapa?
1. Menurut literatur yang ada, Buddha tidak pernah menklaim Dhamma yang diajarkan adalah milikNYA, artinya tidak baku dan kaku.
2. Jujur saja, tanpa menarik minat orang , bagaimana bisa orang tersebut untuk belajar?
3. Sama saja kok intinya, Buddha pun menjelaskan Dukkha di awal baru kemudian Sukha, disesuaikan dengan pendengarnya. Namun intinya tetap sama kok.

Sekian saja pendapat dari saya. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca ^^



menurut saya:
lenyapnya dukkha tidak sama dengan sukha
jalan menuju lenyapnya dukkha juga tidak sama dengan jalan menuju sukha.

jika memang tujuan buddhism adalah sukha, dalam jhana 1 dan 2 juga sudah tercapai, tetapi kenapa dalam jhana ke 3 sukha harus ditinggalkan?

Offline Ario_botax

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 4
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #146 on: 02 August 2010, 01:12:34 PM »
menurut pandangan saya,

4 kebenaran mulia itu terbagi menjadi 2. (Yang Buddha katakan yak)
yang pertama itu adalah mengenai dukkha (kebenaran mulia pertama dan kedua)
yang kedua itu adalah mengenai sukha (kebenaran mulia ketiga dan keempat)

sedangkan Ajahn Brahm memutar urutan menjadi sukha dahulu baru kemudian dukkha.
kebenaran ketiga dan keempat, baru kebenaran pertama dan kedua.
namun kebenaran pertama dan kedua nya dimodif menjadi lawannya pertama dan kedua. (dukkha menjadi tidak ada kebahagiaan)

sah-sah saja menurut saya, mengapa?
1. Menurut literatur yang ada, Buddha tidak pernah menklaim Dhamma yang diajarkan adalah milikNYA, artinya tidak baku dan kaku.
2. Jujur saja, tanpa menarik minat orang , bagaimana bisa orang tersebut untuk belajar?
3. Sama saja kok intinya, Buddha pun menjelaskan Dukkha di awal baru kemudian Sukha, disesuaikan dengan pendengarnya. Namun intinya tetap sama kok.

Sekian saja pendapat dari saya. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca ^^



menurut saya:
lenyapnya dukkha tidak sama dengan sukha
jalan menuju lenyapnya dukkha juga tidak sama dengan jalan menuju sukha.

jika memang tujuan buddhism adalah sukha, dalam jhana 1 dan 2 juga sudah tercapai, tetapi kenapa dalam jhana ke 3 sukha harus ditinggalkan?

Hahaha bro Indra ^^ kabar baik??

Tujuan Buddhism jelas bukan sukha yang berkondisi. Namun Nibbana, ada tertulis, Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi. Sukha dalam jhana 1 dan 2 adalah sukha yang berkondisi/temporer. Dan itu bukanlah tujuan utama dalam Buddhism, namun jhana diperlukan untuk melihat ketika lobha dosa dan moha tergencet habis. Kemudian kita dapat mengetahui dengan meditasi pandangan terang, untuk merealisasi lobha dosa dan moha terkikis sepenuhnya.

Oh y, di sini saya berbicara bahwa ada 2 sukha, sukha yang terkondisi dan sukha yang tidak berkondisi. Mohon dimengerti. thx

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #147 on: 02 August 2010, 01:20:39 PM »
menurut pandangan saya,

4 kebenaran mulia itu terbagi menjadi 2. (Yang Buddha katakan yak)
yang pertama itu adalah mengenai dukkha (kebenaran mulia pertama dan kedua)
yang kedua itu adalah mengenai sukha (kebenaran mulia ketiga dan keempat)

sedangkan Ajahn Brahm memutar urutan menjadi sukha dahulu baru kemudian dukkha.
kebenaran ketiga dan keempat, baru kebenaran pertama dan kedua.
namun kebenaran pertama dan kedua nya dimodif menjadi lawannya pertama dan kedua. (dukkha menjadi tidak ada kebahagiaan)

sah-sah saja menurut saya, mengapa?
1. Menurut literatur yang ada, Buddha tidak pernah menklaim Dhamma yang diajarkan adalah milikNYA, artinya tidak baku dan kaku.
2. Jujur saja, tanpa menarik minat orang , bagaimana bisa orang tersebut untuk belajar?
3. Sama saja kok intinya, Buddha pun menjelaskan Dukkha di awal baru kemudian Sukha, disesuaikan dengan pendengarnya. Namun intinya tetap sama kok.

Sekian saja pendapat dari saya. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca ^^



menurut saya:
lenyapnya dukkha tidak sama dengan sukha
jalan menuju lenyapnya dukkha juga tidak sama dengan jalan menuju sukha.

jika memang tujuan buddhism adalah sukha, dalam jhana 1 dan 2 juga sudah tercapai, tetapi kenapa dalam jhana ke 3 sukha harus ditinggalkan?

Hahaha bro Indra ^^ kabar baik??

Tujuan Buddhism jelas bukan sukha yang berkondisi. Namun Nibbana, ada tertulis, Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi. Sukha dalam jhana 1 dan 2 adalah sukha yang berkondisi/temporer. Dan itu bukanlah tujuan utama dalam Buddhism, namun jhana diperlukan untuk melihat ketika lobha dosa dan moha tergencet habis. Kemudian kita dapat mengetahui dengan meditasi pandangan terang, untuk merealisasi lobha dosa dan moha terkikis sepenuhnya.

Oh y, di sini saya berbicara bahwa ada 2 sukha, sukha yang terkondisi dan sukha yang tidak berkondisi. Mohon dimengerti. thx

Apakah pengertian Sukha oleh Ajahn Brahm sama dengan pengertian anda? di bagian manakah Ajahn Brahm menuliskan tentang definisi sukha yg beliau maksudkan?

Offline Ario_botax

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 106
  • Reputasi: 4
Re: Ajahn Brahm membolak-balik Empat Kebenaran Luhur!
« Reply #148 on: 02 August 2010, 01:32:08 PM »
menurut pandangan saya,

4 kebenaran mulia itu terbagi menjadi 2. (Yang Buddha katakan yak)
yang pertama itu adalah mengenai dukkha (kebenaran mulia pertama dan kedua)
yang kedua itu adalah mengenai sukha (kebenaran mulia ketiga dan keempat)

sedangkan Ajahn Brahm memutar urutan menjadi sukha dahulu baru kemudian dukkha.
kebenaran ketiga dan keempat, baru kebenaran pertama dan kedua.
namun kebenaran pertama dan kedua nya dimodif menjadi lawannya pertama dan kedua. (dukkha menjadi tidak ada kebahagiaan)

sah-sah saja menurut saya, mengapa?
1. Menurut literatur yang ada, Buddha tidak pernah menklaim Dhamma yang diajarkan adalah milikNYA, artinya tidak baku dan kaku.
2. Jujur saja, tanpa menarik minat orang , bagaimana bisa orang tersebut untuk belajar?
3. Sama saja kok intinya, Buddha pun menjelaskan Dukkha di awal baru kemudian Sukha, disesuaikan dengan pendengarnya. Namun intinya tetap sama kok.

Sekian saja pendapat dari saya. Semoga bermanfaat untuk semua yang membaca ^^



menurut saya:
lenyapnya dukkha tidak sama dengan sukha
jalan menuju lenyapnya dukkha juga tidak sama dengan jalan menuju sukha.

jika memang tujuan buddhism adalah sukha, dalam jhana 1 dan 2 juga sudah tercapai, tetapi kenapa dalam jhana ke 3 sukha harus ditinggalkan?

Hahaha bro Indra ^^ kabar baik??

Tujuan Buddhism jelas bukan sukha yang berkondisi. Namun Nibbana, ada tertulis, Nibbana adalah kebahagiaan tertinggi. Sukha dalam jhana 1 dan 2 adalah sukha yang berkondisi/temporer. Dan itu bukanlah tujuan utama dalam Buddhism, namun jhana diperlukan untuk melihat ketika lobha dosa dan moha tergencet habis. Kemudian kita dapat mengetahui dengan meditasi pandangan terang, untuk merealisasi lobha dosa dan moha terkikis sepenuhnya.

Oh y, di sini saya berbicara bahwa ada 2 sukha, sukha yang terkondisi dan sukha yang tidak berkondisi. Mohon dimengerti. thx

Apakah pengertian Sukha oleh Ajahn Brahm sama dengan pengertian anda? di bagian manakah Ajahn Brahm menuliskan tentang definisi sukha yg beliau maksudkan?

Memang itu merupakan pendapat saya untuk mengomentari pendapat bro Indra. Karena bro Indra mengutip pendapat saya. itu saja ^^
Sama atau tidak? saya belum sempat berbicara dengan Beliau mengenai hal tersebut.