//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali  (Read 151925 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #345 on: 05 October 2012, 12:20:25 AM »
Hmm...standar moral agama K mengharuskan orang bekerja di Hari Sabat dihukum mati kan?

Bukan, itu agama Y.

1. Buddhisme tidak mengatakan makan daging itu sama dengan membunuh.

Memang Buddhisme tidak mengatakan seperti itu. Tetapi yang perlu di sadari, agama Buddha adalah agama manusia. Maka siapa yang bisa menentukan tolak ukur suatu standar moral? Kelima nilai itu tidak salah. Tapi dari penilaian orang lain, bisa saja kelima nilai itu belum sempurna. Misal ada seorang yang mengatakan bahwa pencerahan hanya dapat dicapai jika melakukan kelima nilai itu (dan turunannya) ditambah dengan tidak membunuh hewan. Jika hanya melakukan kelima nilai itu, belum bisa mencapai pencerahan.

Nah artinya, dari sudut pandang orang ini, bahkan Sidharta-pun belum mencapai pencerahan.

Apakah kita akan mengatakan orang ini salah? Mana bisa. Atas dasar apa dia dikatakan salah?

Inilah kesulitannya jika agama manusia. Tidak ada yang bisa menentukan standar nilai.


2. Tumbuhan bukanlah makhluk hidup. At best, bisa dideskripsikan sebagai "benda hidup".

Menurut ilmiah, tumbuhan adalah makhluk hidup.

"Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:
Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak."
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiah


Quote
Sebenarnya pancasila itu adalah moral guide yang ada di dalam diri kita masing-masing.
Semua manusia sebenarnya tahu hal ini bila dia menyelidiki ke dalam dirinya.

Benar bahwa itu adalah moral guide. Tetapi bisa saja ada manusia lain yang berkata bahwa moral guide saja tidak cukup untuk mencapai pencerahan. Inilah kesulitannya jika agama manusia.

Lagi pula, moral guide setiap orang, sekalipun dalam beberapa poin sama, namun bisa juga berbeda. Ini bisa disebabkan karena kebiasaan dan lingkungan. Misal di suku-suku tertentu, wanitanya tidak mengenakan penutup dada dianggap biasa. Padahal di tempat lain, itu dianggap tidak bermoral.

Jadi moral guide pun tidak bisa dijadikan standar.

« Last Edit: 05 October 2012, 12:23:25 AM by Isaacus Newtonus »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #346 on: 05 October 2012, 12:20:59 AM »
Agama kami bukan agama manusia, tetapi agama dari sesuatu yang lebih tinggi (yang kami sebut Tuhan). Bro mau bukti?

bukan manusia berarti tidak berkaki dua, si sesuatu yg lebih tinggi ini kakinya berapa ya? empat, enam, delapan atau seribu?

Quote
Tertulis di Aṅguttara Nikāya 5.44
"Ini tentang seorang umat awam, Ugga, yang mempersembahkan beberapa pilihan makanan yang baik untuk Sang Buddha: di antaranya adalah daging babi yang dimasak dengan buah jujube yang diterima oleh Sang Buddha. Sekali lagi, ini jelas bahwa Sang Buddha dan para siswanya makan daging."

sebaiknya anda menampilkan suttanya langsung bukan kesimpulan pihak ke-3.

Quote
Bro, dimana-mana (bahkan atheis dan sains) juga mengakui bahwa tumbuhan adalah makhluk hidup. Kalau Buddhisme mengatakan tumbuhan bukan makhluk hidup, maka secara standar universal, Buddhisme sudah salah. Ini menjadi satu bukti kelemahan agama Buddha.

standar universal yg mana? yg anda maksud standar universal itu juga bisa salah. mungkin anda ingat tentang standar universal bahwa bumi ini datar, dan anda juga tentu ingat apa yg dilakukan pihak gereja pada Galileo ketika mengatakan bahwa bumi ini bulat.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #347 on: 05 October 2012, 12:29:23 AM »
Kok pendapat saya bro? Kan sudah saya katakan, kita ingin sama-sama menguji berdasarkan standar yang diakui bersama. Tentunya semua orang (bahkan atheis sekalipun) akan mengakui bahwa hewan dan tumbuhan adalah makhluk hidup. Atau bro mau mengatakan hewan dan tumbuhan bukan mahluk hidup?



ini adalah forum Buddhisme yang di akui disini menurut ketentuan adalah tentu saja standrat Buddhisme, bila anda berusaha memakai standrat anda sendiri pakailah di forum religi anda sendiri.

bila anda masih terus menerus memaksakan persepsi dan standrat anda yang anda punyai silahkan tidak usah datang lagi kemari

apa yang anda lakukan adalah sangat tidak sopan memaksakan persepsi dan standrat anda kepada orang lain.
« Last Edit: 05 October 2012, 12:44:38 AM by daimond »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #348 on: 05 October 2012, 12:34:01 AM »
Memang Buddhisme tidak mengatakan seperti itu. Tetapi yang perlu di sadari, agama Buddha adalah agama manusia. Maka siap yang bisa menentukan tolak ukur suatu standar moral? Kelima nilai itu tidak salah. Tapi dari penilaian orang lain, bisa saja kelima nilai itu belum sempurna. Misal ada seorang yang mengatakan bahwa pencerahan hanya dapat dicapai jika melakukan kelima nilai itu (dan turunannya) ditambah dengan tidak membunuh hewan. Jika hanya melakukan kelima nilai itu, belum bisa mencapai pencerahan.

tumben anda benar, pasti ini bukan anda sendiri yg menuliskan, karena anda kan tidak cerdas.
anda benar bahwa sekedar mematuhi Sila tidak akan bisa menghasilkan pencerahan. Sila hanya faktor penunjang dalam perjalanan menuju pencerahan, tapi masih ada hal2 lain yg harus diusahakan untuk bisa sampai pada pencerahan.

Quote
Nah artinya, dari sudut pandang orang ini, bahkan Sidharta-pun belum mencapai pencerahan.
mari kita sepakati dulu definisi "pencerahan" di sini, bagaimana definisi "pencerahan" menurut anda?

Quote
Apakah kita akan mengatakan orang ini salah? Mana bisa. Atas dasar apa dia dikatakan salah?
kami bukan hakim, kalaupun ada member di sini yg berprofesi jadi hakim, namun forum ini juga bukan persidangan, jadi kami tidak menentukan seseorang bersalah atau tidak.

Quote
Inilah kesulitannya jika agama manusia. Tidak ada yang bisa menentukan standar nilai.

nah itu dia, bahkan agama manusia saja sudah menyulitkan, apalagi agama non-manusia (baca: makhluk tak jelas)

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #349 on: 05 October 2012, 12:48:43 AM »

Menurut ilmiah, tumbuhan adalah makhluk hidup.

"Makhluk hidup yang memliliki ciri yang sama dikelompokkan dalam satu golongan. Contoh klasifikasi makhluk hidup adalah:
Berdasarkan ukuran tubuhnya. Contoh: Tumbuhan dikelompokkan menjadi pohon, perdu, dan semak."
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiah
Standar Universal yg anda kemukakan di sini adalah standar duniawi sedangkan Buddhisme adalah ajaran Spiritual, jadi Gak Matching, Bro KC (baca: kurang cerdas)

Tumbuhan tidak memiliki persyaratan lengkap untuk dikatakan sebagai makhluk hidup. walaupun demikian, dalam aturan moralitas yg lebih tinggi, para bhikkhu juga dilarang untuk merusak tanaman. tapi pedoman dasar untuk umat awam tidak mengharuskan hal ini.

Quote
Benar bahwa itu adalah moral guide. Tetapi bisa saja ada manusia lain yang berkata bahwa moral guide saja tidak cukup untuk mencapai pencerahan. Inilah kesulitannya jika agama manusia.
nah itu dia, bahkan agama manusia saja sudah menyulitkan, apalagi agama non-manusia (baca: mysterious self-claimed being)

Quote
Lagi pula, moral guide setiap orang, sekalipun dalam beberapa poin sama, namun bisa juga berbeda. Ini bisa disebabkan karena kebiasaan dan lingkungan. Misal di suku-suku tertentu, wanitanya tidak mengenakan penutup dada dianggap biasa. Padahal di tempat lain, itu dianggap tidak bermoral.

Jadi moral guide pun tidak bisa dijadikan standar.

lagi2 anda benar, itu makanya telanjang dada tidak dilarang dalam Buddhisme. moralitas dalam Buddhis adalah mengenai perbuatan dan ucapan, bukan fashion.
« Last Edit: 05 October 2012, 12:50:14 AM by Indra »

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #350 on: 05 October 2012, 01:39:47 AM »

 =)) =)) =)) :)) :)) :))

Buang cangkirnya.  ;D

Cangkir sudah penuh berisi anggur, bagaimana mau diisi teh?   :whistle:

#tembus 500 post nih kayaknya  ^-^
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #351 on: 05 October 2012, 06:53:44 AM »
pepatah infonesia mengatakan masuk kandang macan mengaum, masuk kandang kambing mengembik, apa yang di lakukan saudara IN jelas sekali telah melanggar aturan atau nlrma yang berlaku dalam forum ini secara tidak sopan pikirnya semua di forum ini harus mengikuti kinginan nya hingga melecehkan standrat Buddhisme dan hanya standart dia yang lebih tinggi harusnya di terima oleh kita.

Buddha sebelumnya telah banyak mengalami kelahiran di 31 alam ini, karenanya mengetahui dengan jelas berbagai alam dan mahluk di 31alam, ini sebelum lahir sebagai sidharta gautama, Bodhisatva ada lahir dan hidup di alam tusitta (surga tussita) kemudian setelah melihat saat yang tepat memilih Ratu MahaMaya yang tidak mempunyai keturunan dengan raja sudhodhana untuk menjadi ibu kandung nya, dengan kekuatan abhinya nya sang bhodisatva mem buat dia dikandung oleh ratu mahamaya, kelahiran di ikuti dengan melangkah 7 langkah dan bebicara inilah kelahiranku yang terakhir,

 Banding sama Mr j sama sekali berbeda yusuf dan maria hanya keturunan daud yang kesekian sekian dan bukan sosok berkedudukan sosial, juga pekerjaan yusuf adalah tukang kayu.

Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #352 on: 05 October 2012, 08:26:53 AM »
Quote

nah itu dia, bahkan agama manusia saja sudah menyulitkan, apalagi agama non-manusia (baca: makhluk tak jelas)

sebenarnya bukan mahluk tidak jelas bahkan bisa di definisikan dari apa yang terdapat dalam kitab mereka dariperjanjian lama dan baru, mahluk tersebut bahkan tidak mencapai tingkat mahluk dari alam brahma, cuma kita di indonesia ini menjaga kerukunan beragama jadi kita tidak menyinggung urusan agama dan kepercayaan yang lain.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #353 on: 05 October 2012, 08:29:31 AM »
kalau tolok ukur standar moral dari agama anda apa? dari Tuhan atau manusia?

ada rujukan kalau 'makan daging' berarti melakukan 'pembunuhan'? ada juga rujukan bahwa 'Buddha makan daging'?

ada rujukan kalau 'tumbuhan' adalah 'makhluk hidup'?

NB: semua rujukan yg saya minta dari Buddhisme ya, bukan sumber lain, kan kita lagi bahas Buddhisme
ah, percuma juga dikasi tapi g dibaca.
cpddd...
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #354 on: 05 October 2012, 08:32:33 AM »
bukan manusia berarti tidak berkaki dua, si sesuatu yg lebih tinggi ini kakinya berapa ya? empat, enam, delapan atau seribu?

Salah. Banyak yang bukan manusia yang berkaki dua.


standar universal yg mana? yg anda maksud standar universal itu juga bisa salah. mungkin anda ingat tentang standar universal bahwa bumi ini datar, dan anda juga tentu ingat apa yg dilakukan pihak gereja pada Galileo ketika mengatakan bahwa bumi ini bulat.

Standar universal, atau kebenaran universal, tidak mengatakan bahwa bumi adalah pusat tata surya. Alkitab juga tidak pernah mengatakan bumi pusat tata surya. Justru manusia-lah yang mengatakan hal itu, dalam hal ini adalah Gereja ka****k, karena mengikuti pemikiran Aristoteles (saya bukan ka****k). Justru lagi-lagi ini membuktikan betapa 'kebenaran manusia' itu terbatas. Manusia memiliki kekurangan/kesalahan. Bahkan si pemikir besar Yunani itu bisa salah. Kekurangan seorang manusia juga terlihat dalam Empat Kesunyataan Mulia: Sidharta mengatakan penderitaan muncul karena hasrat salah dalam diri manusia, padahal sumber penderitaan tidak hanya itu. Penderitaan juga bisa muncul dari "faktor luar", pederitaan bisa muncul karena ditimnbulkan oleh orang lain.


« Last Edit: 05 October 2012, 08:37:36 AM by Isaacus Newtonus »

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #355 on: 05 October 2012, 08:49:48 AM »
Standar Universal yg anda kemukakan di sini adalah standar duniawi sedangkan Buddhisme adalah ajaran Spiritual, jadi Gak Matching, Bro KC (baca: kurang cerdas)

Justru ini akan membuat 'kebenaran dalam Buddhisme' itu hanya kebenaran subjektif, kebenaran yang hanya klaim sepihak. Kalau hanya klaim sepihak, semua agama juga bisa. Bahkan bisa saja muncul agama baru yang mengaku benar, namun hanya klaim sepihak.


Tumbuhan tidak memiliki persyaratan lengkap untuk dikatakan sebagai makhluk hidup. walaupun demikian, dalam aturan moralitas yg lebih tinggi, para bhikkhu juga dilarang untuk merusak tanaman. tapi pedoman dasar untuk umat awam tidak mengharuskan hal ini.

Menurut bro apa ciri makhluk hidup?

"Manusia, hewan, dan tumbuhan termasuk makhluk hidup.Bagaimanakah ciri-ciri makhluk hidup?Ciri-ciri makhluk hidup adalah :D.Memerlukan makanan,E.Bergerak,F.Tumbuh,G.Berkembang biak,H.bernafas danI.Menerima dan menaggapi rangsang rangsang."
http://www.scribd.com/doc/10016680/Makhluk-Hidup

Lagi-lagi saya melihat ada dilema dalam ajaran Buddhis tentang kelahiran kembali. Jika Buddhis percaya adanya kelahiran kembali, dan eksistensi di kehidupan selanjutnya bisa berbeda wujud, maka bisa saja kan ternyata tumbuhan itu adalah seseorang dari kehidupan sebelumnya? Bahwa ketika seseorang memetik padi, ternyata dia sudah membunuh seseorang? Mengapa kelahiran kembali hanya dalam wujud hewan dan manusia? Mengapa tidak juga dalam wujud tumbuhan? Siapa yang bisa membatasi kriterianya? Atas wewenang apa?

Ini adalah suatu dilema.


Quote
lagi2 anda benar, itu makanya telanjang dada tidak dilarang dalam Buddhisme. moralitas dalam Buddhis adalah mengenai perbuatan dan ucapan, bukan fashion.

Jadi wanita yang bertelanjang dada dalam Buddhis dianggap bermoral? (tolong baca kembali post saya sebelumnya)


Offline kullatiro

  • Sebelumnya: Daimond
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.155
  • Reputasi: 97
  • Gender: Male
  • Ehmm, Selamat mencapai Nibbana
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #356 on: 05 October 2012, 08:50:08 AM »
bila kita melihat apa yang terjadi pada kain dan habel bahwa mahluk yang mereka sembah lebih menyenangi prrsembahan hewan dan darah, mahluk macam apa itu?

kemudian meminta persembahan anak manusia meski kemudian diganti dengan persembahan  domba untuk menyenangkan nya

Melihat 7 tulah di mesir, sungguh hebat tapi kita juga melihat jenis mahluk yang suka membunuhi anak tunggal dari orang mesir dan keterbatasan mahluk ini karena pintu orang israel harus di tandai dulu baru bisaterhindar dari bencana.

ini bisa di bilang sejenis iblis bahkan mungkin raja iblis ( king of demon) dalam definisi buddhis mungkin sejenis yaksha karena mahluk tingkat brahma tidak berciri ciri seperti ink.

mr j mengatakan siapa yang meninggikan diri akan di rendahkan, yang menerima tamparan pipi kiri berikan pipi kanan mu untuk di tampar.

« Last Edit: 05 October 2012, 08:52:40 AM by daimond »

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #357 on: 05 October 2012, 08:51:58 AM »
bila kita melihat apa yang terjadi pada kain dan habel bahwa mahluk yang mereka sembah lebih menyenangi prrsembahan hewan dan darah, mahluk macam apa itu?

kemudian meminta persembahan anak manusia meski kemudian diganti dengan persembahan  domba untuk menyenangkan nya

Melihat 7 tulah di mesir, sungguh hebat tapi kita juga melihat jenis mahluk yang suka membunuhi anak tunggal dari orang mesir dan keterbatasan mahluk ini karena pintu orang israel harus di tandai dulu baru bisaterhindar dari bencana.

ini bisa di bilang sejenis iblis bahkan mungkin raja iblis ( king of demon) dalam definisi buddhis mungkinsejenis yaksha

Apakah bro memang tulus ingin mediskusikan hal itu? Jika ya, silakan mampir ke FK.


Offline rooney

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.750
  • Reputasi: 47
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia...
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #358 on: 05 October 2012, 08:59:58 AM »
Wah wah, kok ada postingan bagus beberapa member yang tidak ditanggapi ya sama bro Issacus Newtonus  ???

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #359 on: 05 October 2012, 09:00:18 AM »
pepatah infonesia mengatakan masuk kandang macan mengaum, masuk kandang kambing mengembik, apa yang di lakukan saudara IN jelas sekali telah melanggar aturan atau nlrma yang berlaku dalam forum ini secara tidak sopan pikirnya semua di forum ini harus mengikuti kinginan nya hingga melecehkan standrat Buddhisme dan hanya standart dia yang lebih tinggi harusnya di terima oleh kita.

Di bagian mana saya berlaku tidak sopan atau melecehkan? Kan sudah saya katakan, saya ingin menguji berdasarkan standar yang bisa diakui bersama. Jika Buddhisme mengatakan tumbuhan bukan makhluk hidup, itu berarti keyakinan Buddhis tidak mencapai standar/dibawah standar. Jika Buddhis tetap memaksakan 'standar'nya, itu berarti kebenaran Buddhis hanyalah kebenaran subjektif (klaim sepihak).


Buddha sebelumnya telah banyak mengalami kelahiran di 31 alam ini, karenanya mengetahui dengan jelas berbagai alam dan mahluk di 31alam, ini sebelum lahir sebagai sidharta gautama, Bodhisatva ada lahir dan hidup di alam tusitta (surga tussita) kemudian setelah melihat saat yang tepat memilih Ratu MahaMaya yang tidak mempunyai keturunan dengan raja sudhodhana untuk menjadi ibu kandung nya, dengan kekuatan abhinya nya sang bhodisatva mem buat dia dikandung oleh ratu mahamaya, kelahiran di ikuti dengan melangkah 7 langkah dan bebicara inilah kelahiranku yang terakhir,

Bagaimana ia bisa mengatakan "inilah kelahiranku yang terakhir", sedangkan dalam ajaran tentang kelahiran kembali, "aku" di kehidupan sebelumnya bukanlah "aku" di kehidupan setelahnya? Darimana ia tahu hal itu?



 

anything