//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali  (Read 151615 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #45 on: 03 October 2012, 01:23:02 AM »
aku tanya apabila materi itu adalah almunium, ferrum, uranium menghasilkan energi (panjang dan gelombang energi) dan warna yang sama?

Thanks bro.

Entah itu pajang dan warnanya berbeda, tetapi tetap saja sama-sama energi bukan? Lagi pula, bukankah Buddhis percaya bahwa alam semesta berasal dari satu energi?

Jika ternyata seluruh yang ada di alam semesta ini berasal dari satu energi, maka sebenarnya tidak ada perbedaan antara energi di 'lilin' dan energi di 'api', karena pada dasarnya keduanya berasal dari satu sumber, dari energi yang sama.


Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #46 on: 03 October 2012, 01:29:16 AM »
bisa dijelaskan lagi Bro, bahwa ginjal tersusun dari energi?

Ginjal itu bagian dari alam semesta ini, bukan? Dan dalam keyakinan Buddhis, alam semesta ini adalah energi bukan? Atau ternyata saya salah? Jika salah, mohon diluruskan.

Thanks.

Offline emulio

  • Teman
  • **
  • Posts: 70
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Seek Nibbana without seeking it.
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #47 on: 03 October 2012, 01:41:07 AM »
Thanks bro Emolio.

1. Tolong jelaskan penegrtian "skandha" ini, agar saya tidak salah paham.

2. Bukankah bro percaya bahwa segala sesuatu berasal dari energi? Maka seharusnya tidak ada pembedaan antara 'lilin' (tubuh) dengan 'api' (pikiran/perasaan), karena keduanya pada dasarnya dalah energi.

3. Bagaimana bisa tahu kehidupan sebelumnya jika -- seperti teman-teman Buddhis lain katakan -- pikiran/ingatan juga musnah?

4. "Perasaan 'aku' masih ada"? Tetapi bukankah teman-teman lain katakan sudah tidak ada "aku"? Mana nih yang benar?

Thanks bro.

1 dan 2
Skandha adalah apa yang membentuk suatu beings.
Ada 5 yaitu tubuh, perasaan, pencerapan/persepsi, pikiran, kesadaran (consciousness). Di bawahnya masih banyak sekali sub-bagiannya, tapi secara garis besar adalah itu.
Jadi api di situ bukanlah pikiran atau perasaan, tapi analogi dari bahan bakar karma yang hinggap di skandha (lilin)

3. Mungkin yang dimaksud musnah itu disassamble (terurai) kali ya? Energi tidak bisa diciptakan dan dihancurkan, hanya bisa berubah bentuk. Ketika kamu mengakses pikiran kamu dari meditasi, kamu ibaratnya masuk ke perpustakaan dimana "aku" yang sebelumnya itu ada.
 
4. Ketika dibilang "aku", itu adalah perasaan bahwa, ada rasa "aku" di dalam diri (kamu merasakannya bukan?). Itulah "aku" yang dimaksud.

Kamu mungkin rancu dengan perasaan bahwa 'aku' itu adalah 'aku' yang statis. Kamu merasa "aku" itu adalah esensi kekal karena kamu percaya dengan konsep jiwa. Realitanya, semua di alam ini tidak ada yang statis. Tidak ada jiwa yang kekal. Perasaan "aku" muncul tapi bukan berarti itu "aku" itu sama.

Teman-teman buddhis bilang ada "aku" benar, buktinya kamu sekarang ini ada. Tidak ada "aku" juga benar karena pada dasarnya tidak ada inheren di dalam diri.

_____________________________________________________________________________________________

Namun demikian, karena hal ini sungguh-sungguh harus dialami sendiri baru mengerti, saya mungkin tidak bisa tepat karena memakai bahasa untuk menjelaskan ini. Bila ada seseorang, misalnya para mystic dari berbagai agama yang sudah mencapai tingkatan meditasi tertentu, kamu bisa tanya konsep tanpa-diri ini. Mereka akan bilang bahwa kita semua ini terikat satu sama lain, seperti jaringan web. Tidak ada sesuatu pun yang berdiri sendiri.
« Last Edit: 03 October 2012, 01:48:23 AM by emulio »
Buddha's teachings summed in one word: Awareness.

Offline Isaacus Newtonus

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 363
  • Reputasi: -5
  • Veritas Liberabit Vos
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #48 on: 03 October 2012, 01:47:56 AM »
Walaupun dia sudah tahu apa kesalahan dia di kehidupan lampau (misalnya dengan akses hipnotis atau meditasi), tidak menjamin dia akan membuat karma-karma baru yang baik.

Justru karena itu bro, jika yang tahu saja tidak jaminan menjadi lebih baik, bagaimana dengan yang tidak tahu? Dari mana di tahu kriteria yang benar itu? Bagaimana jika ternyata memetik padi adalah sudah suatu kejahatan? Atas dasar apa bahwa kejahatan itu hanya membunuh manusia, atau membunuh hewan? Mengapa tidak termasuk membunuh tumbuhan?


Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #49 on: 03 October 2012, 02:04:59 AM »
Saya kr****n bro.


karena anda beragama bintang2 maka saya sarankan agar anda membaca2 dulu tentang Buddhisme baru kemudian anda tanyakan apa yg anda tidak mengerti.
Quote

Nah itu juga yang tadi saya pikirkan (karena saya tidak pasti akan hal ini, makanya saya buat dalam bentuk pertanyaan. Perhatikan post saya sebelumnya).

Jika Sidharta menjadi Buddha sewaktu di dunia:
1. Bagaimana ia bisa menjadi sempurna/tercerahkan sewaktu masih di dunia, sedangkan teman bro mengatakan di dunia ini tidak ada kesempurnaan?

mohon anda copaskan ke sini pernyataan "teman saya" bahwa "di dunia ini tidak ada kesempurnaan" agar saya bisa lebih memahami konteksnya.

Quote
2. Apakah sewaktu menjadi Buddha di dunia, Sidharta tidak makan lagi? Jika ia masih makan, bukankah itu berarti ia masih memiliki nafsu (maka, belum tercerahkan)? Jika ia tidak makan, bagaimana mungkin ia bisa hidup 45 tahun lagi? Jika ia tidak makan, maka ada dua kemungkinan:
a. Ia -- tidak lama kemudian -- akan mati, atau
b. Ia bisa hidup terus tanpa makan.

Namun kenyataannya Sidharta tidak mengalami keduanya. Maka yang tersisa adalah: bahwa ia makan (memiliki nafsu).

Bagaimana penjelasannya bro.

(Sejujurnya, saya bertanya sebagai orang yang ingin tahu, bukan ingin menjelekkan).


dari mana anda mendapatkan definisi ini bahwa orang makan artinya masih memiliki nafsu? Dalam Buddhisme, seorang dikatakan tercerahkan bukan berarti lantas berubah jadi batu atau kayu. boleh tau bagaimana definisi "tercerahkan" dalam paham anda?

Offline emulio

  • Teman
  • **
  • Posts: 70
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Seek Nibbana without seeking it.
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #50 on: 03 October 2012, 02:12:07 AM »
Justru karena itu bro, jika yang tahu saja tidak jaminan menjadi lebih baik, bagaimana dengan yang tidak tahu? Dari mana di tahu kriteria yang benar itu? Bagaimana jika ternyata memetik padi adalah sudah suatu kejahatan? Atas dasar apa bahwa kejahatan itu hanya membunuh manusia, atau membunuh hewan? Mengapa tidak termasuk membunuh tumbuhan?

Standar moral, kita memakai panca sila (five precepts)ang menjadi tuntunan moral kita.
Pancasila berbunyi sebagai berikut:
-Aku bertekad melatih diri untuk menghindari pembunuhan (nilai kemanusiaan) guna mencapai samadi.
-Aku bertekad melatih diri untuk tidak mengambil barang yang tidak diberikan (nilai keadilan)guna mencapai samadi.
-Aku bertekad melatih diri untuk tidak melakukan perbuatan asusila (berzinah, menggauli suami/istri orang lain, nilai keluarga)guna mencapai samadi.
-Aku bertekad untuk melatih diri menghindari ucapan yang tidak benar /berbohong, berdusta, fitnah, omongkosong (nilai kejujuran)guna mencapai samadi.
-Aku bertekad untuk melatih diri menghindari segala minuman dan makanan yang dapat menyebabkan lemahnya kewaspadaan (nilai pembebasan)guna mencapai samadi.

_____________________________________________________________________________________________
Tapi bila digeneralisir untuk orang di luar buddhist, seorang buddhist melihat 3 hal sebelum melakukan sesuatu:
1. Niat (bila niat itu bagus seperti welas asih, atau cinta), maka itu baik.
2. Efek untuk yang lain
3. Efek untuk diri sendiri

Lebih jauh lagi, pada intinya, self-awareness dan pengertian diri akan membuat kita mengerti mana yang baik dan jahat. Atheist sekalipun bila merenungi dirinya, akan tahu karena moral guide ini sudah ada sejak awal. Kita harus melihat apa adanya untuk tahu moral guide ini.
Buddha's teachings summed in one word: Awareness.

Offline juanpedro

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 949
  • Reputasi: 48
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #51 on: 03 October 2012, 03:04:08 AM »
Thanks bro.
Entah itu pajang dan warnanya berbeda, tetapi tetap saja sama-sama energi bukan? Lagi pula, bukankah Buddhis percaya bahwa alam semesta berasal dari satu energi?
ada referensinya? kok malah terdengar seperti Tuhanis bagi saya...

1. Bro, seseorang dinyatakan sebagai Buddha atau Arahat, ketika ia sudah mati bukan? Artinya, yang menetukan (atau menilai) ini adalah orang lain, bukan? Maka, dari mana orang lain itu tahu bahwa seseorang itu memang menjadi Buddha atau Arahat? apakah mereka memang sudah mengetahui seluruh hidup orang itu, sampai ke isi hatinya?

2. Jika memang segala sesuatunya "padam" (tidak ada hubungan antara eksistensi sebelum dan sesudah), maka bagaimana dapat dikatakan bahwa yang menjadi Buddha itu adalah Sidharta?
bro... kalau boleh tahu dikau memahami Buddhisme dari/lewat mana tow?

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #52 on: 03 October 2012, 06:05:01 AM »
Spoiler: ShowHide
Thanks bro Adi Lim.

Dari mana bro tahu bahwa mereka menjadi lebih baik? Bisa saja kan di kehidupan sebelumnya mereka ternyata lebih baik, namun dalam kehidupan sekarang hanya menjadi baik (artinya, ada penurunan kualitas)?


1. Mengenai hal ini, saya pernah membaca argumentasi seperti ini:
"Mengapa tampaknya Anda mengenal sebuah rumah atau kota, padahal sebelumnya Anda belum pernah berada di sana? Apakah karena dalam kehidupan yang terdahulu Anda pernah tinggal di sana? Banyak rumah dibangun menurut desain yang serupa. Perabot di kota-kota yang berjauhan mungkin dibuat berdasarkan pola yang sama. Dan, bukankah pemandangan di beberapa tempat yang sangat berjauhan kelihatannya sangat mirip? Jadi, tanpa mempercayai reinkarnasi (atau kelahiran kembali), perasaan pernah mengenal dapat dimengerti."

2. Jika memang itu -- kelahiran kembali -- yang terjadi pada setiap orang, mengapa tidak setiap orang pernah mengingat kehidupan lampau?

Terima kasih atas tanggapannya bro.



karena anda mengaku bukan buddhis,
saya sarankan anda pelajari 'ilmu Buddhisme', jika tidak mengerti baru bertanya !
Dan kebetulan pelajari ilmu Buddhisme perlu waktu lama untuk memahaminya, jadi harus sabar dan tekun.

karena pertanyaan yang berdasarkan hanya mengapa dan kenapa kemudian diuraikan dengan logika2 anda, malah tidak akan ketemu dan sangat panjang ........., ujung2nya malah jadi debat.

Jika anda ragu yang diatas ^, anda boleh 'melihat dan membongkar file DC' para senior/pendahulu model ANDA dan sudah cukup banyak singgah di DC utk menjalankan 'misi', akhirnya gagal dan pergi, capek deh.
« Last Edit: 03 October 2012, 06:12:04 AM by adi lim »
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #53 on: 03 October 2012, 06:18:23 AM »
Thanks bro.

Lho, bro kan ingin mengatakan bahwa yang berpindah itu energi, bukan? Nah bukankah ginjal juga tersusun dari energi?


Saya tidak tulis energi Anda yang beranggap seperti itu. Saya tulis jiwa/ roh. Apakah Anda percaya adanya jiwa atau Anda percaya adanya roh? Maka itu saya lambangkan sebagai api. Sedangkan lilin saya lambangkan sebagai wujud fisik. Tetapi mengapa pembicaraannya jadi membahas energi?


Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline Alucard Lloyd

  • Sebelumnya: a.k.agus
  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 529
  • Reputasi: 13
  • Gender: Male
  • buddho
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #54 on: 03 October 2012, 06:29:33 AM »
Thanks bro.

1. Maksud bro, seseorang bisa mencapai nirwana tanpa mencapai pencerahan? Bukannya Sidharta mengajarkan bahwa nirwana itu dicapai jika mencapai pencerhan? Tolong referensi tentang ini?

2. Jika "tidak ada didunia ini yang nama nya sempurna" (saya menganggap sempurna = tercerahkan)

Kata sempurna dengan tercerahkan artinya sudah berbeda? Bagaimana bisa dianggap sama? Ini sama saja anda anggap ayam dengan bebek sama?

ya tolong jangan ngeyel.com
Agama ku tidak bernama
Karena guru ku telah parinibbana
Yang tertinggal hanyalah dahmma
Agar aku dapat mencapai nibbana

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #55 on: 03 October 2012, 09:04:59 AM »
kalo intinya yang ditanyakan ts adalah bukti rebirth, maka jawabannya simpel aja: tidak ada bukti empiris mengenai rebirth.
rebirth adalah sebuah konsep agama buddha yang bersifat spekulatif untuk mereka yang tidak melihat langsung.
penelitian terilmiah yang pernah dilakukan mengenai rebirth dilakukan oleh ian stevenson dibukunya "Twenty Cases Suggestive of Reincarnation".

saya pikir apabila niat ts adalah untuk mengetahui atau mengejar bukti rebirth maka diskusinya akan mandeg sampai di sini saja. apabila ts mau mengetahui lebih baik mengenai konsep rebirth itu, bisa diteruskan pertanyaan2nya. apabila niat ts adalah untuk "menggugurkan" konsep rebirth, maka niatnya salah karena rebirth adalah sebuah konsep keagamaan, yang tidak bisa diperbincangkan secara ilmiah ataupun dibuktikan secara empiris. cukup diketahui bagi non-buddhis atau dipercayai bagi buddhis.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline emulio

  • Teman
  • **
  • Posts: 70
  • Reputasi: 2
  • Gender: Male
  • Seek Nibbana without seeking it.
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #56 on: 03 October 2012, 10:16:25 AM »
ada referensinya? kok malah terdengar seperti Tuhanis bagi saya...
bro... kalau boleh tahu dikau memahami Buddhisme dari/lewat mana tow?

Saya dan Isaac sempat berdiskusi tentang alam semesta tersusun dari apa, dan terbentuk dari apa consciousness itu. Saya ambil referensi dari sini untuk menjawabnya.

http://www.lankalibrary.com/Bud/energy.htm
Buddha's teachings summed in one word: Awareness.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #57 on: 03 October 2012, 10:48:52 AM »


karena anda mengaku bukan buddhis,
saya sarankan anda pelajari 'ilmu Buddhisme', jika tidak mengerti baru bertanya !

Dan kebetulan pelajari ilmu Buddhisme perlu waktu lama untuk memahaminya, jadi harus sabar dan tekun.

karena pertanyaan yang berdasarkan hanya mengapa dan kenapa kemudian diuraikan dengan logika2 anda, malah tidak akan ketemu dan sangat panjang ........., ujung2nya malah jadi debat.

Jika anda ragu yang diatas ^, anda boleh 'melihat dan membongkar file DC' para senior/pendahulu model ANDA dan sudah cukup banyak singgah di DC utk menjalankan 'misi', akhirnya gagal dan pergi, capek deh.

Setuju sama yg dibold, kalau tidak maka hanya akan buang2 waktu dan resources bagi Sir Isaac Newton maupun DC-ers yg lain. ;D
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #58 on: 03 October 2012, 11:26:31 AM »
Saya coba jawab, kembali pada pertanyaan awal sebelum melebar.

Hai semua rekan-rekan Buddhis. Saya member baru di sini. Kesempatan ini, saya ingin menanyakan sesuatu tentang ajaran Buddhis sehubungan dengan kelahiran kembali.

1. Bagaimana mungkin seseorang bisa berubah menjadi baik, jika ia tidak tahu kesalahan apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya?
Dalam Buddhisme, seseorang menjadi baik dengan mengikis noda bathin yaitu keserakahan, kebencian, dan kegelapan bathin; sebaliknya seseorang menjadi buruk dengan mengembangkan tiga hal tersebut. Jadi tidak ada hubungannya dengan ingatan masa lampau.

Misalnya anda seorang Kr1sten, bisa memilih jadi orang baik atau tidak, tanpa perlu membuktikan Adam & Hawa makan buah pengetahuan. Begitu juga bagi Buddhis, mau jadi orang baik yah jadi orang baik, karena memahami manfaatnya, bukan karena mengetahui ada kejadian apa di masa lampau.


Quote
2. Jika si A mati dan ia dilahirkan kembali menjadi si B, sedangkan si B tidak punya kenangan tentang si A, maka dapatkah dikatakan si B = si A? Bukankah ini berarti si B adalah orang yang sama sekali lain?

Mohon ditanggapi. Thanks.
Andaikan seseorang menyetir mobil dan ngantuk, ketiduran lalu keliru mengemudi dan menabrak pohon. Ia selamat dan kemudian terbangun dengan tubuh penuh luka dan tidak punya kenangan tentang apa yang dilakukannya tadi. Apakah bisa dikatakan orang yang menabrakan mobil ke pohon berbeda dengan orang yang terluka karena ia tidak punya ingatan/kenangan menabrak pohon?

Secara umum, yang disebut makhluk adalah 5 kelompok: jasmani, kesadaran, pencerapan, perasaan, dan ingatan. Kelima kelompok ini senantiasa mengalami proses dan berubah, bukan hanya sewaktu kematian. Jadi tidak ada sesuatu yang 'kekal' yang bisa disebut sebagai 'jati diri' penunjuk si "A". Jika menilai apakah itu individu yang sama, maka tergantung sudut pandang mau dibicarakan dalam konteks apa. Sebagai perbandingan sederhana, anda tentu mengenal 'lahir baru'. Jika seseorang dulunya bajingan, penipu, pembunuh, kemudian bertobat dan 'lahir baru', maka dari satu sudut pandang bisa dibilang dia orang yang sama, namun dari sudut pandang lain, bisa disebut berbeda.

Offline hemayanti

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.477
  • Reputasi: 186
  • Gender: Female
  • Appamadena Sampadetha
Re: Pertanyaan Mengenai Kelahiran Kembali
« Reply #59 on: 03 October 2012, 12:14:56 PM »
Hai semua rekan-rekan Buddhis. Saya member baru di sini. Kesempatan ini, saya ingin menanyakan sesuatu tentang ajaran Buddhis sehubungan dengan kelahiran kembali.

1. Bagaimana mungkin seseorang bisa berubah menjadi baik, jika ia tidak tahu kesalahan apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya?

saya jadi teringat tentang kisah seseorang yang terkena panah beracun yang menolak untuk diobati sebelum ia mengetahui secara jelas siapa yang melepaskan anak panah tersebut.
padahal sebenarnya itu bukanlah hal yang penting, dan dengan mengetahui itu pun tidak akan bisa membuatnya sembuh. tapi dengan mencabut anak panah, memberikan penawar racun, dan mengobati lukanya, itulah cara agar ia bisa sembuh.

mengetahui kesalahan mungkin memang bisa menjadi titik awal bagi seseorang untuk berubah, dalam artian memperbaiki dan tidak mengulag kesalahan yang sama. tapi kuncinya tetap bukan pada mengetahui kesalahan, melainkan keinginan dan usaha untuk berubah.
tidak perlu jauh2 melihat ke kehidupan lampau untuk menjadi lebih baik, sekarangpun kita pasti tidak lepas dari kesalahan, belajarlah dari sana. kalo memang benar2 ingin berubah. :)
tapi kalo mau cari susah ya, silahkan cari tau dulu apa kesalahan yang pernah di kehidupan sebelumnya, satu kehidupan, dua kehidupan, sepuluh, seratus, seribu, dan g akan ada ujungnya, tindakan yang sia2 dan buang2 waktu. ;D

kesimpulan : g perlu mengetahui kesalahan apa yang dilakukan di kehidupan lampau untuk menjadi lebih baik.
« Last Edit: 03 October 2012, 12:17:33 PM by hemayanti »
"Sekarang, para bhikkhu, Aku mengatakan ini sebagai nasihat terakhir-Ku: kehancuran adalah sifat dari segala sesuatu yang terbentuk. Oleh karena itu, berjuanglah dengan penuh kesadaran."