tentang neraka???

[Alucard Lloyd]

Hidup didunia saja sudah sulit apa lagi membicarakan kehidupan alam rendah sudah pasti lebih sulit. Neraka sudah pasti ada tapi tidak ada yang peduli dengan itu.

[adi lim]

At indra,Kalau anda tidak bisa temukan,saya tidak bisa membantumu. Cari lagi sampai dapat,kalau tidak dapat,ya sudahlah.

namanya juga cerita fiksi, boleh2 aja.

[stevani]

namo buddhaya 
terimakasih saudara se-dhamma atas info" pengetahuan yg berharga ini 
aku bukannya pengen keneraka  , cuman pengen tau aja adakah yg bernasib sama seperti temanku???
[at] jodyandrean , wow keren  ... baru denger,, haha...

[ryu]

ketemu nih, perjalanan chikung bersama yhen shen kealam neraka

sudah disusun menjadi kitab suci

http://berkelilingdialamneraka.blogspot.com/2012/02/perjalanan-chikung-bersama-yhen-shen.html

[Kristin_chan]

 [at] jody, om sen ini gayanya mirip om Indra. wkwkwkwk... Bagus juga biar rame...

 [at] Om Sen, maaf, bener neraka bukan dongeng. Maksud saya kalau harus menunggu sampai ke neraka dulu baru tobat, maka cilakalah kita. Soalnya Arahata Mongalana sudah tidak ada.
Untuk mereka yang tipe belajarnya seperti ini akan lebih cepat tobat kalau ikut tetangga yang slalu diingatkan oleh neraka dan diiming imingi oleh surga.

Sekedar reminder, surga or neraka itu jg cuma temporary bukan? Tujuan kita itu lain lagi.

Sekedar saran, om. Ketikannya dibuat paragraf donk, agar lebih mudah dimengerti. Thank you.

[senbudha]

Bagaimana menurutmu diskusi yang cerdas dan menarik?Berikan contoh yang jelas dan siapa tahu orang-orang yang kebetulan terbang ke dunia maya ini supaya betah dan merasa seperti keluarga yang hangat. Sebelum saya mulai tenggelam dalam forum ini,saya telah membaca banyak isi thread dari tahun 2008 sampai sekarang dan menemukan "hal-hal"tertentu yang selalu muncul yang terkesan tidak enak dan bukan diskusi yang menarik dan cerdas dari beberapa orang maya disini.Dan catatan tertentu,banyak orang-orang lama yang tidak muncul lagi padahal menurutku pribadi,banyak di antara mereka yang cerdas dan bersimpati.Saya jadi bertanya-tanya,apakah moderator tidak menegur orang-orang yang terkesan mau menang sendiri dan terkesan membawa suatu diskusi keluar jalur dan tidak selesai?Maafkan saya mod,kalau terkesan keras tapi ini demi Wajah Buddhism.

[senbudha]

At Kristin,Ha..ha.. itu jadi ciri khas saya dalam menulis,biar ada konsentrasi dikit waktu membaca tulisanku.Maaf kalau tidak mengenakan mata.Mengenai gayaku,apa benar saya mirip seseorang?menurutku sih biasa saja. Saya menanggapi tulisanmu karena pertanyaanmu saja,gara-gara saya terpikat dan terikat oleh pertanyaan itu. Maaf kalau agak kasar ya.Namaste

[Indra]

Disksusi yg cerdas dan menarik adalah ketika seseorang membuat suatu pernyataan untuk menutupi ketololannya yg ketika diminta sumber rujukannya oleh orang lain, ia menjawab "cari sendiri, kalau gak ketemu saya tidak bisa membantu". keren kan?

[senbudha]

Karena mencari sendiri lebih masuk ke pikiran daripada dapat gratis. Dalam berlatih,tidak ada yang tidak berkorban,dan saya mengalaminya. Dalam menjawab permintaan seseorang,saya berpatokan apakah orang itu benar-benar tidak tahu,apakah hanya ingin menjatuhkan seseorang,apakah mau memojokkan seseorang dll. Pernyataanmu yang menyatakan telah bolak-balik tipitaka dan tidak menemukan sumbernya.Bagiku sangat berlebihan karena kalau tidak ada ceritanya,artinya alam neraka telah kiamat,dan tinggal 5 alam kehidupan saja,apa ini tidak menghebohkan dunia persilatan kitab Buddhism.Di kitab tipitaka dan tripitaka,semua ada ceritanya.Kalau tidak ada,ya sudahlah,tidak bisa memaksa seseorang untuk membaca dan mempercayainya.Sampai disini saja,selesai.

[hendrako]

Intermezzo...........
Numpang nimbrung soal neraka (yang katanya panas... biar rada adem)

Ngomong2 soal neraka, kalo saya pribadi membayangkannya sebagai perasaan negatif yang lebih besar daripada yang kita rasakan sekarang dan berlangsung dalam waktu yang lama. Contohnya rasa lapar, di alam neraka rasa lapar ini lebih besar lagi beserta perasaan pengikut lainnya seperti gelisah yang juga lebih besar daripada kegelisahan yang paling besar yang pernah kita rasakan sebagai manusia yang mana perasaan ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama tanpa ada pemuasan yang berarti. Kalo surga saya bayangkan sebaliknya. Jadi sebenarnya dalam kehidupan sebagai manusia kita sudah merasakan neraka dan sekaligus surga, mungkin karena hal inilah (salah satunya) alam manusia disebut sebagai alam tengah.

Untuk perbandingan, saya mencoba melihat pada anak2 yang terlahir pada saat bencana kelaparan (di salah satu tempat di afrika misalnya), dihantui rasa lapar dan ketidakberdayaan fisik bahkan pikiran, karena yang dirasakan hanyalah penderitaan berkepanjangan tanpa ada pemuasan rasa lapar yang berarti, lingkungan tempat tinggal juga tidak memadai, aroma sekitar juga tidak nyaman, suhu lingkungan tidak bersahabat, berkumpul dengan orang2 lain yang nasibnya juga kurang lebih sama..... tapi juga belum mati.


Sedangkan alam surga sebaliknya, terlahir di keluarga berada dengan fisik yang indah, berada dalam lingkungan yang indah dan nyaman, kebutuhan pokok selalu terpenuhi dengan kualitas tinggi serta jarang mendapatkan gangguan baik dari tubuh maupun dari lingkungan luar dan berkumpul dalam komunitas yang kurang lebih sama.

Nah ........pada alam neraka dan surga, gambaran di atas harus dikalikan beberapa kali lipat tergantung tingkatannya.

Mengalikannya bukan jadi seperti ini yah...
Maksudnya perasaan senang dan derita nya.

Just my imagination.......

[Indra]

Bung, saya tidak berbohong ketika mengatakan sudah mencari di seluruh Tipitaka dan tidak menemukan, dan saya berasumsi sptnya kisah itu berasal dari non-Tipitaka, tapi Non-Tipitaka itu luar biasa banyaknya, karena mencakup seluruh buku selain Tipitaka. itulah sebabnya saya memerlukan rujukan yg bisa saya gali lagi. atau kemungkinan lain adalah cerita itu memang ada dalam Tipitaka dan terewat oleh saya, di sini pun anda bisa saja memberikan petunjuk jika anda memang mengetahuinya. sekedar informasi, sekarang ini banyak sekali beredar kisah2 tempelan yg menceritakan kegaiban2 Buddhisme, tapi ternyata semua itu hanyalah produk imaginasi oknum2 tertentu yg tidak bisa diverifikasi kebenarannya. Dan saya tidak mengatakan bahwa jika sesuatu tidak diceritakan maka lantas alam neraka tidak ada, yg saya tanyakan adalah tentang Bhikkhu Moggallana yg menurut anda 3 kali bolak balik ke neraka. singkatnya, saya hanya ingin mengatakan bahwa membuat pernyataan yg tidak bisa dipertanggungjawabkan adalah ciri dari diskusi yg cerdas dan menarik.

[Indra]

 [at] Hendrako,

interpretasi yg menarik, tapi bagaimana anda menghubungkannya dengan konsep Neraka dalam MN 130 Devaduta Sutta

[hendrako]

[at] Hendrako,

interpretasi yg menarik, tapi bagaimana anda menghubungkannya dengan konsep Neraka dalam MN 130 Devaduta Sutta

Tentang bagaimana situasi "alam"nya terus terang saya tidak yakin, jadi sejauh ini yang sedikit dapat saya bayangkan adalah perasaannya. Salah satu gambaran mahluk alam neraka yaitu setan kelaparan adalah berperut buncit dan bermulut sangat kecil seperti lubang jarum, bagi saya entah ini benar atau hanya kiasan, yang jelas sebagaimana namanya yaitu hantu/setan kelaparan yang saya bayangkan adalah rasa lapar yang berkepanjangan tanpa ada pemuasan pada rasa lapar tersebut walaupun di depan mahluk itu terdapat 1001 macam makanan yang lezat dan nikmat serta indah penampilan..... so pasti, menderita banget.

[Indra]

Tentang bagaimana situasi "alam"nya terus terang saya tidak yakin, jadi sejauh ini yang sedikit dapat saya bayangkan adalah perasaannya. Salah satu gambaran mahluk alam neraka yaitu setan kelaparan adalah berperut buncit dan bermulut sangat kecil seperti lubang jarum, bagi saya entah ini benar atau hanya kiasan, yang jelas sebagaimana namanya yaitu hantu/setan kelaparan yang saya bayangkan adalah rasa lapar yang berkepanjangan tanpa ada pemuasan pada rasa lapar tersebut walaupun di depan mahluk itu terdapat 1001 macam makanan yang lezat dan nikmat serta indah penampilan..... so pasti, menderita banget.

makhluk yg anda gambarkan itu sptnya lebih kepada makhluk peta yg sering diterjemahkan sebagai hantu kelaparan, karena menurut devaduta sutta, adegan membuka paksa mulutnya dan menuangkan cairan panas ke mulut tentu sangat sulit dilakukan jika mulutnya hanya sebesar lubang jarum.

[hendrako]

makhluk yg anda gambarkan itu sptnya lebih kepada makhluk peta yg sering diterjemahkan sebagai hantu kelaparan, karena menurut devaduta sutta, adegan membuka paksa mulutnya dan menuangkan cairan panas ke mulut tentu sangat sulit dilakukan jika mulutnya hanya sebesar lubang jarum.

Yup, saya memang merujuk pada gambaran hantu/setan kelaparan, bukan pada devaduta sutta.

Gambaran neraka pada sutta tersebut memang sulit diterima oleh akal saya yang terbatas, sejauh ini saya anggap sebagai keterbatasan saya dalam mengetahui apakah yang disampaikan oleh Buddha pada sutta ini memang benar seperti deskripsinya atau sekedar kiasan tentang hal yang tidak dapat dipahami manusia karena keterbatasan2 yang ada. ( kek kasus deskripsi bunga mawar pada orang yang belum pernah menciumnya).

Kalo soal paksaan membuka mulut, menurut ane kejadiannya seperti menerima hal yang memang sulit untuk dihindari, dalam alam manusia misalnya penumpang pada kecelakaan pesawat yang tidak dapat menghindari kejadiannya.

Dalam Devaduta sutta, salah satu hal yang sulit saya terima adalah perkataan dari Raja Yama yang kesannya beliau sudah sangat mengenal ajaran Buddha, tapi kesannya kerjaannya sebagai hakim yang karena alamnya alam neraka berarti beliau memberi hukuman kepada semua mahluk yang terlahir disana. Dan masih banyak tanda "?" lainnya pada sutta tersebut, oleh karena itulah saya merasa ada keterbatasan yang cukup besar yang menghalangi pemahaman akan hal ini.

Tapi hal yang dapat ditangkap adalah dalam hal perasaan-nya. Bahwa gambaran yang ada di dalam sutta tersebut penderitaan yang dirasakan oleh mahluk yang terlahir disana adalah jauh lebih besar daripada penderitaan yang diterima oleh mahluk manusia.