Jangan melihat itu sebagai di "libas", tetapi masukan saja at least ya kita bisa meiihat pandangan orang lain seperti apa.. Kadang memang akan terasa pahit kalo apa yang kita pegang itu dipatahkan oleh orang lain... tetapi kalo direnungkan dengan baik2 biasanya kita akan bisa melihat kenapa ada perbedaan tsb... ya intinya butuh kebesaran hati jg untuk bisa menerima perbedaan pandangan juga....
Bro William sendiri bisa berbesar hati dan merenungkan dengan baik-2?
Saya sendiri mempersilakan, bila memang yang ahli datang untuk melibas pandangan-pandangan salah di dalam diri. Karena amat jarang, mereka yang sungguh-sungguh ahli datang untuk membantu.
namun entah mengapa hanya burung-burung kecil, yang berkicau Dhamma yang datang..
Suaranya sungguh manis di telinga saya, tapi dalam penghayatannya, aih.. burung-burung ini kurang mau merenungkan tapi menyuruh orang merenungkan..
Mengenai hal ini, saya pernah memperoleh suatu kalimat dari seorang bhikkhu " Umat awam tidak bisa membimbing umat awam "
jadi saya agak heran, kenapa banyak umat awam yang merasa ahli dalam Dhamma yah sekarang ini, prakteknya ajah masih nol..
Silakan libas saya, namun usahakan untuk tidak melibas Dhamma dan praktek mulia yang terkandung di dalamnya.
Tidak masalah bila saya yang dilibas, saya akan menjadikannya sebagai bentuk latihan kesabaran saya dan introspeksi diri.
( Btw bro william, saya mendapatkan acuan untuk bicara hal ini kepada saya, kalau bisa lewat PM aja yah lain kali, nantinya bila saya terus2an mereply khusus untuk bro william khawatirnya ada member lain yang menjadikan hal ini sebagai bahan perdebatan )
Masukan dari bro william saya terima. Dan saya juga akan berusaha menerima perbedaan pandangan yang ada. Maukah bro william sendiri menerima masukan dari saya?