//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Cuap-cuap aa'tono  (Read 47227 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #45 on: 21 August 2009, 06:48:01 AM »
 [at] Ryu
:))
appamadena sampadetha

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #46 on: 21 August 2009, 08:43:24 AM »
Silakan, yg jelas memang saya juga belum mencapai kesempurnaan, tapi yg jelas saya berusaha tidak memandang sesuatu itu dari segi munafik atau tidak. Pertama-tama, munafik itu tidak ada dalam kamus Buddhisme. Sang Buddha sendiri tidak pernah membuat kosa kata padanan dg kata munafik. :)

apa dalam setiap diskusi harus menggunakan kamus buddhism ? harus menggunakan kosa kata yg pernah digunakan sang buddha ?


Terlebih sebelumnya saya sudah menulis saya sendiri tidak dapat memberi kriteria Dhamma yg benar menurut saya, tampaknya memang Anda lebih senang berkutat dalam argumen2 fallacy bernada 'ad hominem' dalam diskusi Aa..

bos, dimana ada argument yg bernada ad hominem terhadap anda ? sensi banget anda... tolong dewasa dikit, disini forum, anda masuk ke thread sy kemudian mengkritik tulisan sy, sy membalas argument anda, kenapa "ego" anda terguncang ?

kesimpulan yg anda lakukan terhadap saya apakah itu bukan ad hominem ? sebenarnya patokan ad hominem itu apa ? dan suka memberikan nasehat2 yg lebih terasa seperti teori apa nama nya ?

anda telah melakukan diskusi yg tidak sehat seara tidak sadar anda sudah menyudutkan orang lain dengan nasehat2 anda, membuat kesimpulan sepihak untuk pribadi orang lain, ketika di tanggapi anda tersinggung. sy rasa jelas koq, sy orang bodoh yg sedang belajar... sy rasa anda jg sedang mempelajari dhamma... so ?


Alih2 drpd memberi kriteria menurut saya, saya memberi kriteria Dhamma yg ideal menurut Sang Guru sbg pembelajaran dan penyempurnaan bagi kita. Mengapa Anda menolak kata2 Sang Guru dg perkataan yg sebenarnya tidak perlu Anda tulis?

"sy ga yakin itu diucapkan oleh buddha"

apa maksud anda dengan "perkataan yg sebenarnya tidak perlu anda tulis"


Memang tidak penting menurut saya, tapi saya tau saya punya andil. Jika sesuatu yg tidak penting ini saya lewatkan begitu saja, tulisan yg tidak penting ini gampang sekali memancing dan menggiring opini orang2 yg tidak tahu. Jadi saya usahakan utk memberi tahu. Jika setelahnya Anda tidak menerima itu terserah pada Anda. Yg jelas saya beritikad baik dan tidak menyerang Anda. Terlebih meski Anda menulis ini dg judul 'cuap-cuap Aa'Tono', topik ini masih relevan utk saya tulis,bahas&balas karena ada dlm forum umum. Berbeda jika ini di forum milik Anda, atau blog Anda sendiri dan sejenisnya yg memang Anda berhak dan memiliki otoritas. :)

monggo, apakah sy pernah melarang anda ? apakah ada peraturan khusus ? justru ini forum umum, maka sy jg merasa berhak untuk meluruskan apa yg seharusnya diluruskan... mengenai anda menerima atau tidak, itu juga terserah anda...


Ketidaksempurnaan yg ada seharusnya dijadikan cambuk bg diri kita utk terus menyempurnakan. Masalah mengomentari pihak sana, haruskah saya lakukan di depan Anda utk memberi bahan bakar bagi ego Anda? Saya memiliki sikap dan alasan saya sendiri dalam melakukannya.

begitu jg sy, saya memiliki sikap dan alasan saya sendiri dalam melakukannya, bs kah anda menghargainya seperti sy menghargai anda ?


Yg jelas saya tidak menjelekkan pihak sana di depan pihak sini.
Dan tidak pula menjelekkan pihak sini di depan pihak sana.
Yg saya lakukan adl memberi pandangan yg berimbang mengenai pihak sini di depan pihak sana.
Dan sebaliknya memberi pandangan berimbang mengenai pihak sana di depan pihak sini.
Dan saya tidak mendukung pula tindakan 'menampar anak 2x utk 1x kesalahannya.'

buka thread khusus, bebas koq... monggo... ini thread sy, dibagian atas sdh ada kejelasan dr sy, jika tidak suka minta moderator tuk menghapusnya... jika pembaca tidak menyukai, lewatkan dan ga usah dibaca...


Dalam berdiskusi, simpelnya adalah saya bertanya, Anda menjawab. Seperti itulah seharusnya sebuah diskusi. Bukannya menjawab, Anda malah berputar-putar dan melempar ke pihak lain, PH, yg notabene tidak turut dlm diskusi ini. Cari di wikipedia.org mengenai fallacy, argumentum ad hominem. Dan bila perlu yg lebih lengkapnya di fallacyfiles.org.

wah ada polisi disini... lebih simple nya menurut otak sy yg bodoh, jika sy menulis, anda mengkritik, sy mengkritik balik... koq malah ngacir dan membuat kesimpulan ini itu terhadap orang lain seakan orang lain itu buruk dibanding anda ?

apakah sy ga boleh memberikan nasehat untuk memberikan sutta yg anda tulis kepada yg bersangkutan ? jika sy memberikan nasehat tuk disampaikan kepada yg bersangkutan apakah itu ad hominem ? tuk melibatkan orang lain dalam suatu diskusi adalah ad hominem ? yakin anda tidak pernah melakukanya ?


Dan dalam 3 Sutta di Anguttara Nikaya 3.67, 10.69 dan 10.70 Kathavatthu Sutta, ada dijelaskan oleh Sang Guru mengenai topik diskusi dan cara berdiskusi yg baik dan benar.
Yu belajar dulu rambu2, syarat dan prasyarat mengenai diskusi yg membawa keuntungan utk diri kita dan orang lain. Tentunya termasuk pengembangan samma-vaca sbg salah 1 unsur dalam JMB8 yg sering Aa ungkit2 dlm berbagai kesempatan, terutama dg yg tidak menganggap JMB8. :)

Saya rasa cukup sekian deh diskusi ini. Saya tidak melihat keuntungan lebih jauh utk 'muter-muter'.

silakan anda mempelajarinya...

sy rasa cukup sekian juga diskusi sy dengan anda... sy jg tidak melihat keuntungan dengan model diskusi anda... mungkin anda lebih layak untuk menjadi seorang bhikkhu, sehingga anda bisa memaparkan nasehat2 anda seakan anda telah merealisasikan nya...

setiap tulisan sy, trus trang sy ga terlalu berani tuk berbicara dhamma lebih byk dan jauh, walau sy mengetahui, kenapa ? krn sy jauh dr sempurna untuk menyatakan dhamma yg begitu agung... apalagi menasehati orang dengan menggunakan dhamma, sudah kah sy dan kita semua melaksakan dhamma dengan sempurna sebelum menasehati orang ?
« Last Edit: 21 August 2009, 08:54:15 AM by dhanuttono »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #47 on: 21 August 2009, 05:52:04 PM »
 #-o
appamadena sampadetha

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #48 on: 22 September 2009, 10:32:31 PM »
Mendalami agama, bisa gila ?

Ada 1 keluarga (suami-istri dan 2 anaknya) keturunan chinese datang ke rumah keluarga saya yang kebetulan membuka depot makan. Setelah masuk, si istri duduk dan komat-kamit ga jelas, spontan saya berpikir "apakah ibu ini terganggu jiwa nya ?", setelah saya perhatikan, ternyata si istri tersebut berdoa.

Setelah makanan diantarkan ke meja mereka, si istri lalu bercerita ke 2 anaknya, kalo masuk ke rumah (depot maksudnya) ini harus berdoa dulu untuk menghindari kuasa setan. Ehm, apakah karena di rumah itu banyak ornamen chinese seperti patung-patung khas dewa-dewi chinese dan meja penghormatan leluhur ? Setelah itu si istri mengait-ngaitkan hal yang ada dengan angka 6 dan mengatakan klo angka 666 didalam alkitab berarti Lucifer, ehm...

Ada beberapa kejadian lainnya, seperti kasus pendeta kr****n yang suka memukul umat nya, ada lagi lia eden yang mengaku sebagai nabi dan kasus lainnya. Apakah itu menyatakan seseorang yang krisis akan jatidiri, mencari pertolongan dan pengharapan diluar dirinya, kemudian berspekulasi dan berimajinasi atas pertolongan dan pengharapan itu versi dunia dalam imajinasinya sendiri yang dianggap benar oleh dirinya.

Dari beberapa kejadian, yang paling ekstrem adalah kelompok JI yang merasa benar atas tindakan jihad mereka yang keras dan berani menghilangkan nyawa orang lain, padahal telah di ajarkan dalam ajaran agama mereka, bahwa pemilik nyawa manusia adalah Tuhan mereka, bukan diri mereka. Belum lagi mereka mentafsirkan Kitab Suci mereka dengan pola pikir mereka sendiri, sehingga muncul paham tersendiri bagi diri mereka dan percaya jika mereka melakukan tindakan kekerasan kepada orang Kafir adalah suatu amal yang mulia dan mendapatkan pahala di surga kelak.

sampai segitu jauhnya seseorang dapat berpikir, apakah semakin dalam seseorang mendalami ajaran agama, maka dapat menyebabkan seseorang menjadi "gila" ? dengan melihat kejadian demi kejadian yang ada...
« Last Edit: 22 September 2009, 11:00:01 PM by dhanuttono »

Offline andry

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.117
  • Reputasi: 128
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #49 on: 22 September 2009, 10:44:12 PM »
punten ngikut baca
Samma Vayama

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #50 on: 02 October 2009, 02:43:21 AM »
Dongeng atau Nyata ?

Sering saya baca tulisan pakar Agama A berdebat dengan pakar Agama B mengenai kebenaran dari Agama mereka masing-masing, kebenaran dari sisi A belum tentu benar bagi B, begitu juga sebaliknya, karena si A dan si B memiliki standar kebenaran mereka sendiri yg diperoleh dari kitab sakti Agama mereka dan berlanjut menjadi tulisan-tulisan dan pernyataan-pernyataan kepada publik

Permasalahannya, kitab sakti mana yang paling benar ? cilakanya, di bumi ini muncul berpuluh-puluh Agama dengan konsep penciptaan, sosok pencipta/Tuhan dan kitab sakti mereka masing-masing, dimana setiap kitab sakti pasti saling beradu kehebatan dan kebenaran cerita yg ada didalamnya, ujung dari setiap cerita yang ada dikitab sakti tersebut pasti bersumber pada tokoh central yaitu sosok pencipta/Tuhan yang di kenal si A dan si B dari kitab sakti...

Jika masing-masing mengklaim bahwa tokoh central nya yang paling benar, kenapa tokoh central tersebut tidak mau menyelesaikan persoalan ini, yang ada si tokoh tersebut hanya membiarkan persoalan ini berlarut-larut yang mengakibatkan perselisihan, keributan, perdebatan, pertentangan, perkelahian, permusuhan, peperangan bahkan pembunuhan. Sampai terjadi hal yang terburuk sekalipun, tokoh central tersebut hanya lah menjadi penonton yang baik dan duduk diam menikmati pertunjukan spektakuler...

Apakah sosok central tersebut benar eksis keberadaannya ? karena kontribusi nyata dari sosok central tersebut tidak kunjung tiba sedikit pun, yang ada hanya lah cerita yang "seakan nyata" terjadi dan pasti disampaikan oleh pengemar tokoh central tersebut, singkatnya selalu ada wartawan atau reporter yang "harus" menyampaikan (seakan ada) keberadaan si tokoh central tersebut. Kenapa bukan dari si tokoh itu sendiri yang menyampaikan keberadaannya ? Apakah karena tokoh tersebut mempunyai sifat pemalu yg selalu bersembunyi dan hanya memperhatikan segala sesuatu ?

Ah jangan-jangan... tokoh central yg dipeributkan tersebut hanya lah dongeng/wayang karangan manusia jaman dulu saja, yang keluar sebagai bentuk imajinasi mereka terhadap pencarian sosok yang lebih dari diri nya untuk meluapkan permasalahan mereka yang tak teratasi dan menjadi tempat dimana mereka bisa meminta bantuan/pertolongan, walau selalu memunculkan kekecewaan karena tidak 100% sesuai dengan apa yang diharapakn.

Pertanyaan lain, jika tokoh central tersebut bukan lah dongeng/wayang karangan manusia, jadi tokoh dari kitab sakti mana yg paling benar ? Dan tentunya jika tokoh central tertentu lah yang paling (mendekati) benar, maka seharusnya si tokoh tersebut harus meng-proklamasikan diri nya sejak dulu/awal penciptaannya, sehingga hanya ada 1 tokoh central, 1 kitab sakti dan seluruh masalah klasik manusia menjadi jelas, yang paling penting lagi, tentunya tidak akan pernah ada permusuhan, perkelahian, peperangan dan pembunuhan terhadap mahluk lain mengatas-namakan agama lagi hanya karena adanya suatu perbedaan...

Sayangnya semua itu tidak pernah terwujud/terjadi, yang ada hanya lah kumpulan orang-orang bodoh yang selalu ribut walau sebenarnya orang-orang bodoh tersebut tidak pernah mengetahui secara pasti atas kebenaran kitab sakti dan si tokoh central yang dimaksud, yang ada hanya lah sibuk untuk mempertahankan gengsi dan ego bahkan rela mati demi sosok yang hanya ada didalam imajinasi mereka...

Kumpulan orang-orang bodoh itu lah yang selalu ribut dan sibuk serta berlomba-lomba setiap tahunnya untuk menyatakan keberadaan si sosok central yang mereka sendiri tidak tau keberadaannya, aneh nya si tokoh tersebut juga tidak pernah berkeinginan menyatakan diri nya sendiri secara langsung untuk menciptakan Surga/Taman Eden secara nyata di bumi ini atau dengan kata lain kedamaian untuk saat ini, sekarang ini, di bumi ini...

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #51 on: 02 October 2009, 09:57:40 AM »
manusia itu kepintaran berusaha mengada-ngada, sering bersikap seperti teguran Master hui neng pada dua orang bhiksu yang berdebat pandangan intelektualnya tentang bendera yang bergerak atau tentang guru zen yang menanyakan jawaban kebijaksanaan seorang murid tentang keberadaan batu di luar, dimana muridnya menjawab 'klo menurut ajaran guru Buddha bla bla bla....'

Siapakah manusia yang sungguh telah menikmati keMutlakan dalam pencapaian dengan kekuatan diri sendiri.
Setiap usaha makhluk menghasilkan karma (sebab dan akibat bagi bentukan baru).
(usaha) dari ketidak-kekalan menghasilkan ketidak-kekalan,
(usaha) dari ketidak-sempurnaan menghasilkan ketidak-sempurnaan.
Didalam yang sempurna tidak ada lagi usaha pencapaian diri sendiri tersebut diatas dan akibatnya yang dibilang hasil.
sehingga tidak ada lagi yang dibilang karma, baik yang baik maupun yang buruk,
sebab semua terpenuhi bukan lagi oleh usaha diri (sendiri),
melainkan seperti kebenaran yang dinyatakan guru Buddha pada 'Udanna VIII 3'
mereka hidup dan berjalan di dalam  (penundukan/penyerahan diri (ke)pada) keMutlakan, tanpa usaha dari (yang) ketidak-sempurnaan dan ketidak-kekalan lagi.

klo aku sich semua telah selesai satu kali kehidupan ini lagi.
dan aku akan berdiam di rumah keMutlakan (red : Tuhan) sampai selama-lamanya,
menikmati semua kemurahan keMutlakan di dalamNya (red : Tuhan).

Sapa yang mo ikut...?....
cara yang tanpa cara, malah menanggalkan upaya kekuatan kita...,
tetapi memikul kuk yang dipasangNya, ringan bagi yang tulus tapi berat bagi (tanha) keakuan (kedagingan atau sifat daging), sehingga menimbulkan pemberontakan,
karena keangkuhan keakuan hidup harus ditundukannya di bawah kuk yang dipasangNya.


Avijja, diri dan kemelekatan.
Pandangan keberadaan diri yang salah sebagai sumber kemelekatan. makanya guru Buddha mengajarkan tilakhana dan 4 kesunyataan mulia dan petunjuk/cara jalan 8 kebenaran mulia untuk mengkikis/menanggalkan dan menemukan/menyadari kehidupan (keberadaan diri) yang sebenarnya.
meskipun secara pengetahuan para murid/umat tahu akan hal itu, tetapi awam/manusia masih diliputi avijja selama mereka belum mengenal kesejatian keberadaan (ke)hidup(an) diri mereka yang sebenarnya.


Indera hanya sebatas indera, gunung hanyalah (se)bentuk gunung, tangan adalah tangan, kaki adalah kaki, mulut adalah mulut dllsbgnya tetapi siapakah yang membuat perbedaan (penilaian) tindakan atau bentukan objek atau bahkan atas subjek itu sendiri?



Khayal atau Takhayul.
Apalagi kalau mengkait-kaitkan (keBuddhaan) dengan saripati air mani, sex, visualisasi, teori menetralkan khayal pakai khayal, makhluk-makhluk samsara lainnya, tujuan kesaktian atau dan segala kemelekatan keluar lainnya.
makanya ada dibilang oleh diri sendirilah, tetapi bukan oleh diri sendiri menciptakan (keBuddhaan) melainkan kesiapan diri sendiri tuk dapat mengenal,menyadari/mengerti kehidupan hakekat hidup diri sendiri (menanggalkan/melepaskan ikatan yang palsu), bukan melalui benda/makhluk/orang lain. yang umat secara teori dapat 'berpandangan oleh diri sendiri' tetapi dalam prakteknya melekat atau menggantungkan kepada apa (benda/makhluk/orang lain/pengalaman/kesan) yang diluar diri.
makanya bisa disebut penyembah berhala atau kuasa syaitan-syaitan oleh yang lain. (maaf jgn tersinggung!, bukan menjelekan Buddha, kenyataan praktek umat juga loh. red : klo tersinggung itu anda, diri sendiri bukan kebenaran guru Buddhanya loh?!!)




Saya terpanggil...
.., kemudian orang tersebut bertanya ke pasangan saya "kalo ibu aa, Agama apa ?", pasangan saya menjawab "dulu nya Agama kr****n, sekarang saya ikut aa"

Perbuatan Bajik seorang Michael Jackson

Harumnya bunga tak dapat melawan arah angin. Begitu pula harumnya kayu cendana, bunga tagara dan melati. Tetapi harumnya kebajikan dapat melawan arah angin; harumnya nama orang bajik dapat menyebar ke segenap penjuru. (Dhammapada IV, 11-12)


Syair Dhammapada diatas cukup berkesan dalam diri saya, sejak awal saya mengenal Buddhism. Saya berpikir, segitu hebatnya perbuatan baik sampai bisa tersebar ke seluruh penjuru mengalahkan apa pun didunia ini. Tapi saya tidak bisa melihat dengan jelas arti nyata dari syair tersebut sampai ketika saya melihat prosesi penghormatan Michael Jackson di Steples Center, LA.

Begitu banyak pengemar Michael Jackson yang merasa kehilangan sosok yang dikaguminya, sampai prosesi penghormatan nya dihadiri begitu banyak orang, bukan cuma disaksikan secara langsung oleh sebagian orang di LA, tapi secara bersamaan disaksikan oleh jutaan orang dibelahan dunia mana pun melalui media TV dan Internet.

Yang cukup mengharukan dan mengesankan adalah perbuatan-perbuatan bajik yang telah ia lakukan demi perdamaian didunia, ia juga salah satu orang yang menentang perbedaan ras yang terjadi di Amerika, ia juga peduli terhadap penderitaan anak-anak yang terlantar karena perang dan kelaparan di Afrika sampai ia menyumbangkan pendapatannya untuk aksi kemanusiaan di Afrika dan mendirikan yayasan Heal The World.

Perbuatan bajiknya yang dapat melawan arah angin dan menyebar ke seluruh penjuru, bahkan mengalahkan harumnya wangi-wangian yang tidak dapat melawan arah angin. Saya berpikir, saya saja belum tentu mampu untuk melakukan hal kemanusiaan seperti yang telah ia lakukan sehingga mengharumkan namanya, saya merasa kecil terhadap perbuatan bajik yang telah ia lakukan.

Selamat jalan Michael Jackson...


seperti juga syair ini,
'Siapakah manusia yang sungguh telah menikmati keMutlakan dalam pencapaian dengan kekuatan diri sendiri.
Setiap usaha makhluk menghasilkan karma (sebab dan akibat bagi bentukan baru).
(usaha) dari ketidak-kekalan menghasilkan ketidak-kekalan,
(usaha) dari ketidak-sempurnaan menghasilkan ketidak-sempurnaan.
'

begitu juga saya hanya mo memperjelas saja, bagaimana situasi/kondisi yang sebenarnya antara sikap aa yang (merasa) memiliki kebenaran atau kebijaksanaan atau malah (apakah) ada pihak lain yang malah mengalah (berkorban) secara diam-diam kepada aa (atas sikap aa selama ini)?
dan yang kelihatan baik belum tentu benar berasal atau menuju kepada kesempurnaan (yang Kekal/keMutlakan).
termasuk juga masalah berkat, keberhasilan di dunia ini, coba aa tono survey semua yang berusaha berapa persen yang memakai jasa-jasa gaib dan berapa persen yang tok hanya mengandalkan usaha/kerja keras dan doa-doa kepada pribadi-pribadi yang jelas-jelas benar? hayo mengaku sajalah semuanya! jangan-jangan hampir seluruhnya berhutang kepada makhluk samsara (menggadaikan/mengikatkan hidupnya untuk kejayaan duniawi), bukan (membawa diri) menuju kepada kekekalan/keMutlakan (tetapi fasih berbicara tentang pengajaran yang benar).
maaf yah aa, bukannya saya mo mendebat, tetapi dengan kerendahan hati dan kasih saya hanya memberikan bahan yang mungkin baik untuk perenungan menambah kebijaksanaan pandangan/wawasan aa.

Namaste salam.....
« Last Edit: 02 October 2009, 10:11:30 AM by coecoe »
Who am i?

Offline coecoe

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 144
  • Reputasi: -4
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #52 on: 02 October 2009, 10:01:48 AM »
Aa mohon renungkan dulu pelan-pelan jangan terlalu bersemangat untuk menjawabnya.
Who am i?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #53 on: 02 October 2009, 07:56:39 PM »
Aa mohon renungkan dulu pelan-pelan jangan terlalu bersemangat untuk menjawabnya.

sy tidak tertarik menjawab tulisan anda dan sy tidak bersemangat membaca tulisan anda apalagi menjawabnya... maaf...


Quote from: dhanuttono
.., kemudian orang tersebut bertanya ke pasangan saya "kalo ibu aa, Agama apa ?", pasangan saya menjawab "dulu nya Agama kr****n, sekarang saya ikut aa"

mungkin anda sudah pernah berhub dengan lawan jenis anda yg berbeda agama dengan anda ? terlebih lagi jika lawan jenis anda dari agama nasrani. jika anda punya pengalaman lebih jauh daripada saya dan anda berusaha untuk memahami kondisi nya, sy bisa maklum, tp jika anda tidak pernah, maka sy cm tersenyum membaca tulisan anda...

yg kedua, "bagaimana situasi/kondisi yang sebenarnya antara sikap aa yang (merasa) memiliki kebenaran atau kebijaksanaan atau malah (apakah) ada pihak lain yang malah mengalah (berkorban) secara diam-diam kepada aa (atas sikap aa selama ini)?" sy tersenyum lg membaca hal ini.. sy cm orang bodoh, memiliki pandangan bebas atas kehidupan dan sy tidak mau terkekang atas kehidupan yg tidak jelas.

sy juga tidak pernah mengaku memiliki kebenaran atau kebijaksanaan, sy tertarik buddhism karena cocok dengan pola pikir sy yg ga mau terkukung dalam kerangka berpikir yg sempit dan sudah diatur, bukan berarti sy merasa memiliki kebenaran dan kebijaksanaan, sy masih jauh dibawah diri anda...

mengenai mengalah, apakah pernyataan tersebut menyatakan bahwa seorang wanita nasrani mengalah ? wah, mukjizat itu, klo ia mengikuti karena status itu benar. dalam kenyataan dilapangan, hal seperti ini hanya lah bom waktu, jika tidak mau bom itu meledak, pilihan nya hanya 2, buddhist mengalah ke nasrani atau sebaliknya nasrani mengalah ke buddhist, betul ? jujur deh ke diri anda... atau ada pilihan ke 3 ? apa itu ?


maaf yah aa, bukannya saya mo mendebat, tetapi dengan kerendahan hati dan kasih saya hanya memberikan bahan yang mungkin baik untuk perenungan menambah kebijaksanaan pandangan/wawasan aa.

wah terima kasih banget coecoe... luar biasa anda ternyata sudah bijaksana dalam berpandang... semoga demikian ada nya... amin...


Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #54 on: 02 October 2009, 10:04:03 PM »
Aa mohon renungkan dulu pelan-pelan jangan terlalu bersemangat untuk menjawabnya.

yg mana sih mau direnungkan pelan2....

i am lost deh....

kalau bisa jangan panjang2 deh...ceritanya...
« Last Edit: 02 October 2009, 10:06:20 PM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #55 on: 03 October 2009, 08:32:39 AM »
Aa mohon renungkan dulu pelan-pelan jangan terlalu bersemangat untuk menjawabnya.

yg mana sih mau direnungkan pelan2....

i am lost deh....

kalau bisa jangan panjang2 deh...ceritanya...

bro johan dapat point yg dimaksudkan si coecoe tuk di renungan ? kalo sy baca tulisan dia cm senyum2 aja... mungkin loh ya, mungkin dikepala dia ada sesuatu yg luar biasa setelah membaca tulisan sy, emosi bergejolak, ego bermain... mau nulis tp dia ada masalah dalam hal menuangkan uneq2 nya ke dalam tulisan... jd ya gtu deh...sy senyum2 lg...

sy sendiri cukup sangsi klo coecoe ini adalah seorang buddhist, maaf keraguan itu boleh aja bukan ? setiap tulisan yg menyindir kekris tenan, pasti dia berkomentar... hehe... maaf, sekali lg maaf, tipikal kr****n banget...

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #56 on: 03 October 2009, 09:25:18 AM »
Sorry Aa Tono, ikut nimbrung.

melainkan seperti kebenaran yang dinyatakan guru Buddha pada 'Udanna VIII 3'
mereka hidup dan berjalan di dalam  (penundukan/penyerahan diri (ke)pada) keMutlakan, tanpa usaha dari (yang) ketidak-sempurnaan dan ketidak-kekalan lagi.

klo aku sich semua telah selesai satu kali kehidupan ini lagi.
dan aku akan berdiam di rumah keMutlakan (red : Tuhan) sampai selama-lamanya,
menikmati semua kemurahan keMutlakan di dalamNya (red : Tuhan).

Sapa yang mo ikut...?....
cara yang tanpa cara, malah menanggalkan upaya kekuatan kita...,
tetapi memikul kuk yang dipasangNya, ringan bagi yang tulus tapi berat bagi (tanha) keakuan (kedagingan atau sifat daging), sehingga menimbulkan pemberontakan,
karena keangkuhan keakuan hidup harus ditundukannya di bawah kuk yang dipasangNya.

Maaf saya tidak mau ikut, dan saya tidak mau seperti burung beo yang hanya bisa copy paste tanpa membaca apa sebenarnya isi dari Udana VIII,3.
Udana VIII,3 adalah mengenai Nibbana, tidak ada kaitannya dengan issara/isvara (tuhan)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #57 on: 03 October 2009, 09:51:51 AM »
Aa mohon renungkan dulu pelan-pelan jangan terlalu bersemangat untuk menjawabnya.

yg mana sih mau direnungkan pelan2....

i am lost deh....

kalau bisa jangan panjang2 deh...ceritanya...

bro johan dapat point yg dimaksudkan si coecoe tuk di renungan ? kalo sy baca tulisan dia cm senyum2 aja... mungkin loh ya, mungkin dikepala dia ada sesuatu yg luar biasa setelah membaca tulisan sy, emosi bergejolak, ego bermain... mau nulis tp dia ada masalah dalam hal menuangkan uneq2 nya ke dalam tulisan... jd ya gtu deh...sy senyum2 lg...

sy sendiri cukup sangsi klo coecoe ini adalah seorang buddhist, maaf keraguan itu boleh aja bukan ? setiap tulisan yg menyindir kekris tenan, pasti dia berkomentar... hehe... maaf, sekali lg maaf, tipikal kr****n banget...

Mohon coecoe dapat menulis lebih, singkat, padat dan jelas lagi mengenai point2
apa yg diutarakan...

ditunggu!
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #58 on: 03 October 2009, 09:52:59 AM »
sy sendiri cukup sangsi klo coecoe ini adalah seorang buddhist, maaf keraguan itu boleh aja bukan ? setiap tulisan yg menyindir kekris tenan, pasti dia berkomentar... hehe... maaf, sekali lg maaf, tipikal kr****n banget...
Aa Tono, kalimat: "karena keangkuhan keakuan hidup harus ditundukannya di bawah kuk yang dipasangNya." dari Sdr, Coecoe, bagi mereka yang pernah hidup dalam kristianiti atau pernah mempelajarinya, bisa melihat bahwa kalimat ini tertuang dari pola pikir yang terkontaminasi doktrin kritianiti, sangat khas sekali istilah yang digunakan.

kuk= kayu lengkung yang dipasang di tekuk kerbau (lembu) untuk menarik bajak (pedati dsb)- KBBI

Kata “kuk” ini sering digunakan dalam penginjilan dan terdapat di salah satu Injil sebagai perumpamaan bahwa manusia diberikan tugas untuk membantu pekerjaan tuhan. Untuk membuktikannya bisa cari di Om Google dengan kata kunci: kuk – Injil

Demikian :)
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Cuap-cuap aa'tono
« Reply #59 on: 03 October 2009, 10:24:14 AM »
^
 [at] kelana : terima kasih atas masukkannya, sy senyum2 membaca tulisan coecoe karena didalam tulisan dia byk mengaitkan dengan istilah buddhism tp banyak yg rancu, salah satunya adalah isi Udana. Sampai disitu saja saya dah malas baca bawahnya karena begitu banyak istilah Hantu... eh salah Tuhan didalamnya (sy menggunakan huruf besar untuk 2 tokoh tersebut, karena saya menyamakan kedudukan 2 tokoh tersebut)

Tuk masalah "kuk" saya sudah ga terlalu perhatikan tulisan si coecoe krn males baca tulisannya, tp trims tuk informasi nya bro... kecurigaan sy muncul sejak dia merasa tersindir di thread "Re: Beyond of the Beyond Belief (Sanggahan seorang kr****n thd Argumen kr****n lain" dia meragukan kekr****nan dan tulisan "shiny assistant"

ditambah lg tulisan sy yg mengatakan bahwa pasangan sy yg dulu kr****n sekarang mengikuti sy buddhist, dia langsung kebakaran jenggot dengan menulis

"bagaimana situasi/kondisi yang sebenarnya antara sikap aa yang (merasa) memiliki kebenaran atau kebijaksanaan atau malah (apakah) ada pihak lain yang malah mengalah (berkorban) secara diam-diam kepada aa (atas sikap aa selama ini)?"

sy tidak pernah keras dan tegas terhadap pasangan sy, selama pacaran, sy mengatakan silaken pergi ke gereja, ga ada yg larang, asal jangan ganggu sy dan jgn meminta sy pergi ke rumah Setan, eh salah lagi... kerumah Tuhan... setelah itu, dia sendiri yg mengambil keputusan tuk ikut sy, sy tidak pernah meminta/memaksa/mengancam/mengintimidasi/menekan so kenapa si coecoe yg merasa tidak nyaman, ketika ada anak domba sekarang menjadi anak manusia yg sesungguhnya ? :D

lah sekarang klo ada seorang nasrani pindah ke buddhist emang kenapa ? buddhist tidak mengajarkan hal buruk, apa ada salah dengan ajaran buddhist ? apa mau menjudge buddhist ajaran setan ? nah hanya orang yg terkontaminasi setan yg bs menilai ajaran mana aja yg termasuk ajaran setan... betul ?

tapi klo ada orang buddhist yg pindah ke nasrani, wow senang sekali hati coecoe... betapa egois nya umat nasrani ya ? inget kejadian marcell dan dewi lestari waktu memutuskan pindah ke buddhist, wow... byk orang nasrani yg menyayangkan dan kebakaran jenggot, mencak2 dalam beberapa forum... ehm... hasil didikan yg ga beres

jd diharapkan aja kejujuran dr coecoe tuk tidak menjadi muna terhadap ajaran agama nya sendiri dgn berpura2 menulis pandangan kr****n tp menggunakan istilah2 buddhist, yg menjdkan ajaran Tuhan anda seperti bermuka 2... maaf tulisan sy emang keras dan tegas, klo mau ikut serta dalam diskusi, silakan tunjuken jati diri anda, tidak perlu pura2 menyamar sebagai buddhist terlebih menggunakan istilah buddhist yg anda tidak pahami.
« Last Edit: 03 October 2009, 10:31:56 AM by dhanuttono »