DN III
Tentang Ambaṭṭha Merendahkan Kesombongan
1.3. […] dan, ke[ ]lima, tradisi oral, […]
1.5. […] Pusaka-Perumah tangga, dan yang ke[ ]tujuh, […]
1.8 & 1.9. deham → dehem
1.15. […] ‘Aku adalah seorang Kaṇhāyan
1.20. […] dari[ ]mana asalnya suku Kaṇhāya, atau siapakah […] bertanya untuk ke[ ]dua kalinya. […] untuk ke[ ]tiga kalinya, […]
1.21. […] untuk ke[ ]tiga kalinya, […] leluhur dari suku Kaṇhaya?’ […] asal mula suku Kaṇhāya, ia adalah […]
Konfirmasi:
Suku keturunan kaṇhā ini disebut kaṇhāyanā.
"Tadagge kho pana, Ambaṭṭha kaṇhāyanā paññāyanti ..."
"Begitulah, Amabattha, asal mula suku kaṇhāyanā ..."
1.23. […] berkata kepada para pemuda itu: ‘Jangan […] dan berkata: “Ampuni Raja, Tuan, ampuni Raja!”[’]
[…]
[…] takut akan hukuman dari para dewa!,
1.28. ‘Ambattha, […]
“Khattiya adalah […] para Dewa dan manusia.”
“Syair ini dinyanyikan […] Aku juga mengatakan hal ini:
“Khattiya adalah […] Dewa dan manusia.”[’]
2.3. […] ini adalah jalan kegagalan ke[ ]dua. […] jalan kegagalan ke[ ]tiga. […] kegagalan ke[ ]empat.’
Catatan Kaki
153. […] mengenakan jubah ke[ ]dua […] yang ke[ ]tiga