//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Digha Nikaya  (Read 19952 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Digha Nikaya
« on: 12 February 2009, 09:39:02 AM »
DN I.

1.6. Jika orang lain […] itu ada pada kami.”[’]


1.8. ‘[“]Menghindari pembunuhan …
>> Sampai ke 1.27. 


>> Bagian Cula & Majjhima Sila diawali dengan "Sementara beberapa petapa dan Brahmana memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan". Pengulangannya diganti dengan ellipsis "..." di 1.13, tetapi bagian 1.14 – 1.20 ; 1.22 – 1.26 kehilangan ellipsisnya. Artinya menjadi rancu bahwa tindakan itu adalah hal-hal tidak terpuji. Sebenarnya hal-hal tersebut tidak terpuji karena dilakukan oleh petapa dan Brahmana sudah hidup dari menerima dana makanan, dan tidak seharusnya bersikap seperti perumah tangga.



1.32. [Pandangan salah 2] 'Dan apakah cara ke[ ]dua? […] Ini adalah cara ke[ ]dua […]


1.33. [Pandangan salah 3] 'Dan apakah cara ke[ ]tiga? […] Ini adalah cara ke[ ]tiga […]


1.34. [Pandangan salah 4] 'Dan apakah cara ke[ ]tiga? […] Ini adalah cara ke[ ]empat […]


2.7. [Pandangan salah 6] 'Dan apakah cara ke[ ]dua? Ada, para bhikkhu, dewa-dewa tertentu yang disebut Rusak oleh Kenikmatan.
>> "Rusak Oleh Kenikmatan" atau Rusak Oleh Kenikmatan


2.9. […] Ini adalah kasus ke[ ]dua.’


2.10. [Pandangan salah 7] ‘Dan apakah cara ke[ ]tiga? […] para dewa tertentu yang disebut Rusak dalam Pikiran.
>> Sama seperti 2.7.


2.12. […] Ini adalah kasus ke[ ]tiga.’


2.13. ‘Dan apakah cara ke[ ]empat? […] ini adalah kasus ke[ ]empat.’


2.18. [Pandangan salah 10] ‘Dan apakah cara ke[ ]dua? […] Ini adalah kasus ke[ ]dua.’


2.19. [Pandangan salah 11] ‘Dan apakah cara ke[ ]tiga? […] Ini adalah kasus ke[ ]tiga.’


2.20. [Pandangan salah 12] ‘Dan apakah kasus ke[ ]empat? […] Ini adalah kasus ke[ ]empat.46’
>> Pada 2.18 & 2.19 ditulis "cara".


2.24. […] Ia berpikir: [“]Aku tidak mengetahui […] menjadi rintangan bagiku.”


2.25. [Pandangan salah 14] ‘Dan apakah kasus ke[ ]dua? […] ini adalah kasus ke[ ]dua.’


2.26. [Pandangan salah 15] ‘Dan apakah kasus ke[ ]tiga? […] Ini adalah kasus ke[ ]tiga.’


2.27. [Pandangan salah 16] ‘Dan apakah cara ke[ ]empat? […] Ini adalah kasus ke[ ]empat.’
>> Pada 2.24 & 2.25 ditulis "kasus".


2.32. [Pandangan salah 18] ‘Apakah kasus ke[ ]dua? […] Ini adalah cara ke[ ]dua.’


3.22. […] berdiam dalam jhāna ke[ ]dua


3.23. […] Tetapi ketika diri ini, dengan meluruhnya kegembiraan, berdiam dalam keseimbangan […] berdiam dalam jhāna ke[ ]tiga […] Nibbāna tertinggi di sini dan saat ini.[”]
>> Sebelumnya, Piti ditulis sebagai "kegirangan". Kegembiraan adalah "sukha" yang masih bertahan dalam Jhana III. Dikatakan kebahagiaan ini lebih seimbang dan lebih halus karena tidak adanya faktor kegirangan/piti.


3.24. […] dan kesakitan dalam jhāna ke[ ]empat


3.71. […] dukacita, ratapan, kesedihan dan kesusahan.77[’]


3.74. […] atau sebagai Kemenangan tanpa tandingan dalam Pertempuran.’

>> Sama seperti 2.7.


Catatan kaki
13. […] ucapan salah di sini (dan di[ ]bagian lain)


29. […] tentunya berarti se[e]kor binatang


76. […] merupakan indria ke[ ]enam dalam Buddhisme).

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Digha Nikaya
« Reply #1 on: 12 February 2009, 11:31:23 AM »
Haa... harap dibandingkan lagi dengan buku aslinya.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Digha Nikaya
« Reply #2 on: 12 February 2009, 11:41:55 AM »
Haa... harap dibandingkan lagi dengan buku aslinya.

Yang ini saya dapet dari format PDF. Emangnya yang versi buku ada beda yah?


Offline Sunkmanitu Tanka Ob'waci

  • Sebelumnya: Karuna, Wolverine, gachapin
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.806
  • Reputasi: 239
  • Gender: Male
  • 会いたい。
Re: Digha Nikaya
« Reply #3 on: 12 February 2009, 11:42:36 AM »
untuk cetakan kedua yak?

:hammer:
HANYA MENERIMA UCAPAN TERIMA KASIH DALAM BENTUK GRP
Fake friends are like shadows never around on your darkest days

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Digha Nikaya
« Reply #4 on: 12 February 2009, 11:48:25 AM »
Haa... harap dibandingkan lagi dengan buku aslinya.

Yang ini saya dapet dari format PDF. Emangnya yang versi buku ada beda yah?


maksudnya bandingkan dengan buku englishnya

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Digha Nikaya
« Reply #5 on: 12 February 2009, 11:48:53 AM »
untuk cetakan kedua yak?

:hammer:

cetakan pertama aja blm, buru2 amat mau cetakan 2

Offline GandalfTheElder

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.480
  • Reputasi: 75
  • Gender: Male
  • Exactly who we are is just enough (C. Underwood)
Re: Digha Nikaya
« Reply #6 on: 12 February 2009, 11:56:35 AM »
Mo nanya nih..... di Digha Nikaya yang akan diterbitin ini apa ada bagian pendahuluannya kaya sejarah Digha Nikaya... terus perbandingannya dengan Dirgha Agama itu bagaimana.... dsb.....soalnya kitab-kitab Nikaya yang lain yang terbitan Wisma Sambodhi ada tuh....

 _/\_
The Siddha Wanderer
Theravada is my root. This is the body of my practice.... It [Tibetan Buddhism]has given me my Compassion practice. Vajrayana is my thunder, my power. This is the heart of my practice..True wisdom is simple and full of lightness and humor. Zen is my no-self (??). This is the soul of my practice.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Digha Nikaya
« Reply #7 on: 12 February 2009, 12:00:19 PM »
beda buku bos. ini dari terbitan Wisdom Publications yg diterjemahkan dari pali oleh Maurice O Walshe
There is no place like 127.0.0.1

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Digha Nikaya
« Reply #8 on: 12 February 2009, 07:11:30 PM »
Haa... harap dibandingkan lagi dengan buku aslinya.

ok source text akan jd acuan utama...

 [at]  kainyn

keep u the good work

Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Digha Nikaya
« Reply #9 on: 12 February 2009, 08:12:43 PM »
Quote
>> Bagian Cula & Majjhima Sila diawali dengan "Sementara beberapa petapa dan Brahmana memakan makanan pemberian mereka yang berkeyakinan". Pengulangannya diganti dengan ellipsis "..." di 1.13, tetapi bagian 1.14 – 1.20 ; 1.22 – 1.26 kehilangan ellipsisnya. Artinya menjadi rancu bahwa tindakan itu adalah hal-hal tidak terpuji. Sebenarnya hal-hal tersebut tidak terpuji karena dilakukan oleh petapa dan Brahmana sudah hidup dari menerima dana makanan, dan tidak seharusnya bersikap seperti perumah tangga.

1.14 – 1.20 ; 1.22 – 1.26 >> di source text memang tidak ada tanda elipsis, jd tidak dirubah karena sesuai dengan source text

2.7. [Pandangan salah 6] 'Dan apakah cara ke[ ]dua? Ada, para bhikkhu, dewa-dewa tertentu yang disebut Rusak oleh Kenikmatan.
>> "Rusak Oleh Kenikmatan" atau Rusak Oleh Kenikmatan

2.10. [Pandangan salah 7] ‘Dan apakah cara ke[ ]tiga? […] para
dewa tertentu yang disebut Rusak dalam Pikiran.
>> Sama seperti 2.7.

2.20. [Pandangan salah 12] ‘Dan apakah kasus ke[ ]empat? […] Ini adalah kasus ke[ ]empat.46’
>> Pada 2.18 & 2.19 ditulis "cara".

2.18 & 2.19 second way & third way
2.20 fourth case?
>> source text

2.27. [Pandangan salah 16] ‘Dan apakah cara ke[ ]empat? […] Ini adalah kasus ke[ ]empat.’
>> Pada 2.24 & 2.25 ditulis "kasus".

bos ini bener kok sesuai dengan source text

2.32. [Pandangan salah 18] ‘Apakah kasus ke[ ]dua? […] Ini adalah cara ke[ ]dua.’

source text: 'what is the second case? [...] [...] this is the second case

3.23. […] Tetapi ketika diri ini, dengan meluruhnya kegembiraan, berdiam dalam keseimbangan […] berdiam dalam jhāna ke[ ]tiga […] Nibbāna tertinggi di sini dan saat ini.[”]’
>> Sebelumnya, Piti ditulis sebagai "kegirangan". Kegembiraan adalah "sukha" yang masih bertahan dalam Jhana III. Dikatakan kebahagiaan ini lebih seimbang dan lebih halus karena tidak adanya faktor kegirangan/piti.

source text: delight
« Last Edit: 12 February 2009, 09:17:00 PM by Hendra Susanto »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Digha Nikaya
« Reply #10 on: 12 February 2009, 11:41:24 PM »
memang agak sulit mengartikan Piti ini, karena sang penerjemah Pali-English juga sptnya tidak konsisten dalam penggunaan kata

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Digha Nikaya
« Reply #11 on: 13 February 2009, 08:48:58 AM »
Saya tidak tahu juga apakah boleh yah kalo kita ubah2 dari teks Bahasa Inggrisnya supaya lebih konsisten ;D
Dari teks Pali-nya sih konsisten ga ada perubahan:
-Dutiye ca bhonto samaṇabrāhmaṇā kimāgamma kimārabbha antānantikā [...]
-Tatiye ca bhonto samaṇabrāhmaṇā kimāgamma kimārabbha antānantikā [...]
-Catutthe ca bhonto samaṇabrāhmaṇā kimāgamma kimārabbha antānantikā [...]

Begitu juga bagian pandangan berbelit-belit:
-Dutiye ca bhonto samaṇabrāhmaṇā kimāgamma kimārabbha amarāvikkhepikā [...]
-Tatiye ca bhonto samaṇabrāhmaṇā kimāgamma kimārabbha amarāvikkhepikā [...]
-Catutthe ca bhonto samaṇabrāhmaṇā kimāgamma kimārabbha amarāvikkhepikā [...]


Bagian cula & majjhima sila juga semua diawali dengan "Yathā vā paneke bhonto samaṇabrāhmaṇā saddhādeyyāni bhojanāni bhuñjitvā te". Berarti dari Pali-English udah kekurangan ellipsis.


Kalo masalah 'piti' dan 'sukha', tidak masalah sih diterjemahkan sesuai penerjemah. Yang penting kelihatan aja kalo di Jhana III, yang ditinggalkan itu yang piti, tapi sukha masih ada.

Ga tau juga sih aturan terjemahin itu gimana. Nanti kalo ganti2 malah kena tuntut. ;D Jadi saya sih posting aja, nanti Bro Hendra yang tentuin aja perlu diubah ato tidak.



Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Digha Nikaya
« Reply #12 on: 13 February 2009, 09:11:29 AM »
;D saya menggunakan source text dalam bahasa inggris sebagai acuan klo memang salah ya diganti, tp klo sesuai dengan source text nya gak aku ganti broo

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Digha Nikaya
« Reply #13 on: 14 February 2009, 12:53:56 PM »
D.N. II.

15. […] ‘Apakah Bagina keberatan mengatakan bagaimana jawaban mereka?[’]


16. ‘Suatu ketika […] dan berkata: [“]Kassapa yang baik […] kehidupan tanpa rumah?[”]


20. ‘Makkhali Gosāla berkata: “Baginda, tidak ada […] mereka mengakhiri penderitaan.[”]


63. […] melihat tidak ada bahaya di[ ]manapun juga. […]


66. […] terbang ke[ ]sana kemari, […]


72. […] tidak mampu pergi ke[ ]mana[ ]pun yang ia sukai […] dapat pergi ke[ ]mana[ ]pun yang ia sukai […]
>> Bentuk "pun" selalu terpisah, tetapi untuk kata tertentu seperti "manapun", "kalaupun", "apapun", dan beberapa kata lain, penggunaan tergabung dianggap lazim. Jadi penggunaannya optional.


73. […] melalui gurun pasir di[ ]mana makanan […]


77. […] berdiam dalam  jhāna ke[ ]dua […]


79. […] berdiam dalam  jhāna ke[ ]tiga […]


81. […]  jhāna ke[ ]empat


106. […] 'kantor' mereka di[ ]ambil alih oleh […]



Konfirmasi saja.

1. […] bersama dengan dua ratus lima puluh bhikkhu […] bulan purnama di bulan ke[ ]empat […]

8. […] disertai oleh dua ratus lima puluh bhikkhu

10. […] dari dua ratus lima puluh bhikkhu […]

>> Dalam teks Pali, dikatakan 1.250 (dua belas setengah kumpulan seratus bhikkhu).


Offline Hendra Susanto

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.197
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • haa...
Re: Digha Nikaya
« Reply #14 on: 14 February 2009, 09:29:46 PM »
Quote
1. […] bersama dengan dua ratus lima puluh bhikkhu […] bulan purnama di bulan ke[ ]empat […]

8. […] disertai oleh dua ratus lima puluh bhikkhu

10. […] dari dua ratus lima puluh bhikkhu […]

>> Dalam teks Pali, dikatakan 1.250 (dua belas setengah kumpulan seratus bhikkhu).

source text: twelve hundred and fifty monks >> 1250 bhikkhu

thx for the correction _/\_