Kehilangan orang yang kita cintai tentu sangat menyakitkan, tapi jika yang mengalami itu bisakah kita seperti keadaan sadar sekarang
makanya bro , sejak sekarang dilatih kesadarannya ... biar nanti jatuh gak terlalu sakit jatuhnya...
Setuju,
Untuk dapat
bersikap tenang dan batin tidak menderita ketika ditinggal oleh orang yg dicintai, tidak bisa didapat begitu saja. Batin harus terlatih.
Melatihnya tentu tidak 'tiba2/sekonyong2 bisa', yg namanya latihan adalah sedikit demi sedikit dan terus menerus.
Sedikit demi sedikit kita berusaha memahami makna Anicca.
~ Pada permulaannya, kita hanya memahami sebatas intelektual belaka: ...'Semuanya tidak ada yg kekal, selalu berubah'.... 'Perubahan adalah tidak memuaskan'... 'Menggenggam kondisi yg selalu berubah akan menyakitkan....' ...dstnya... dstnya....
~ Jika pengertian intelektual / teori ini direnungkan terus menerus dan dibandingkan dengan apa yg kita alami sehari2, perlahan2 'kebijaksanaan' kita akan terbentuk. Kita akan memahami anicca, dukkha, anatta lebih dalam. Pemahaman pada tingkatan ini lebih kuat, penderitaan kita akan sedikit berkurang, tidak separah dulu lagi.
Jadi,
batin kita memang harus dilatih agar siap menghadapi dukkha, misalnya ditinggal oleh orang yg kita cintai.
::