Thanks utk penjelasannya bro markosprawira,
saya panggil aja bro.... karna gendernya belum ada specifikasi....
semoga pria sejati...............
Bro.... kalau lagi cewek cantik lewat (benar2 cantik/sexy)....
pasti deh bro juga otomatis meliriknya.... sampai "selama mungkin"...
kalau tak salah kan otak ada tiga bagian....
nah otak yg (reptil)... itu mengisi program2 dasar yg tanpa kita
belajar udah bisa dilakukan........... (contoh anak baru lahir mencari
puting susu ibu...) begitu juga memilih buah yg besar....
(bapaknya aja suka buah besar koq.....)
thanks! again.....
dear bro johan,
dipanggil apa aja ga masalah kok... cuma sebutan doang
mengenai sesuatu yang anda sebut
program2 dasar yg tanpa kita
belajar udah bisa dilakukan dimana dicontohkan
anak baru lahir mencari
puting susu ibuMungkin anda bisa melihat penjelasan bro Radi yah..... bahwa sebenarnya bukan si anak yang mencari loh, tapi si ibu yang menyodori.
Jika memang masih tidak yakin, bagaimana jika si bayi disodori jari tangan?? apakah dia akan kulum jari itu atau tidak???
saya pernah diceritain papa saya kalo dulu mama saya ga ada, dia ngasih jarinya untuk saya kulum, walau akhirnya saya akan nangis juga karena ternyata mengulum jari itu, ga bikin kenyang
Pun bagaimana jika si bayi lapar dan menangis, lalu didiamkan saja tidak dikasih apa2 : apakah dia akan mencari puting susu juga??? apakah dia akan diam kalo diberi sedotan yang isinya tetesan susu???
Nah disini jelas bahwa bayi masih "netral", tidak tahu apa2.... yang dia bisa hanya berteriak dan menangis jika lapar..... jadi benernya tidak ada "program dasar", yang ada hanyalah bahwa si bayi berbuat sebisa dia.
Kalo lapar : nangis.
Kenapa nangis? soalnya dia blm bisa bilang kalo dia lapar
Pun dari pengalaman pertama, kalo nangis dia akan diberi sesuatu yang bikin dia kenyang...... ini bukan program dasar loh, melainkan pengalaman.......
Kalau memang program dasar, bayi pasti akan menolak sedotan atau dot, karena dia mau "puting", tapi ternyata bayi ok aja tuh kalo dikasih sedotan, atau dot selama isinya bisa membuat dia kenyang
Sementara mengenai "buah yang besar" : itu hanya persepsi kita saja bahwa bapaknya suka yang besar loh...... tapi ternyata di banyak bagian dunia, yang sekarang laku adalah yang "langsing"
Cetana is Kamma : "Cetanaham Bhikkhave kammam vadami - O Bhikkhus! I declare that cetana (will) to be kamma (action)."
Niat adalah (akan menjadi) karma.
Menurut guru Abhidhamma,
niat membunuh itu (perencanaan pembunuhan) itu udah termasuk karma?, padahal hal tsb belum dilakukan lho!... apakah dalam pengadilan, rencana merampok bank juga dianggap kejahatan? (rencana lho, belum dilaksanakan).... Apakah UUD suatu negara akan menjatuhkan hukuman pada orang2 yg telah melakukan rencana (perampokan)?
Apakah sebenarnya yg dimaksud NIAT tsb?
thanks, semoga cukup Abhidhammanya.....(thanks utk mengingatkan kalau udah melenceng)..
dear bro johan,
sekedar mengingatkan bahwa yang disebut kamma dalam Buddhism terdiri dari 3 yaitu:
1. Mano Kamma : Kamma yang dilakukan melalui pikiran
2. Kaya Kamma : Kamma yang dilakukan melalui badan jasmani
3. Vacci Kamma : Kamma yang dilakukan melalui ucapan.
Pun dalam Dhammapada, ayat pertama dan kedua dengan jelas menyatakan pentingnya menjaga pikiran:
(1) Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran jahat, maka penderitaan akan mengikutinya, bagaikan roda pedati mengikuti langkah kaki lembu yang menariknya.
(2) Pikiran adalah pelopor dari segala sesuatu, pikiran adalah pemimpin, pikiran adalah pembentuk. Bila seseorang berbicara atau berbuat dengan pikiran murni, maka kebahagiaan akan mengikutinya, bagaikan bayang-bayang yang tak pernah meninggalkan bendanya.
Nah Buddhism tidaklah melarang orang dengan hukuman, UU atau bahkan kutukan dari suatu Mahluk Adi Kuasa.
Dalam Buddhism yang terpenting adalah pengendalian diri sendiri. Jadi jika ada perbuatan buruk/baik yang dilakukan, maka yang yang akan mendapat buahnya/kamma vipaka adalah dirinya sendiri juga (bisa dilihat pada No. 4 dan 5 di bawah)
Berikut beberapa kutipan Dhammapada yang berkaitan dengan pengendalian diri sendiri:
1. Bila orang mencintai dirinya sendiri, maka ia harus menjaga dirinya dengan baik. Orang bijaksana selalu waspada selama tiga masa dalam kehidupannya.
2. Hendaknya orang terlebih dahulu mengembangkan diri sendiri dalam hal-hal yang patut, dan selanjutnya melatih orang lain. Orang bijaksana yang berbuat demikian tak akan dicela
3. Sebagaimana ia mengajari orang lain, demikianlah hendaknya ia berbuat. Setelah ia dapat mengendalikan dirinya sendiri dengan baik, hendaklah ia melatih orang lain.
Sesungguhnya amat sukar untuk mengendalikan diri sendiri.
4. Diri sendiri sesungguhnya adalah pelindung bagi diri sendiri. Karena siapa pula yang dapat menjadi pelindung bagi dirinya? Setelah dapat mengendalikan dirinya sendiri dengan baik, ia akan memperoleh perlindungan
5. Kejahatan yang dilakukan oleh diri sendiri, timbul dari diri sendiri serta disebabkan oleh diri sendiri, akan menghancurkan orang bodoh, bagaikan intan memecah permata yang keras.
semoga diskusi ini bisa membawa manfaat bagi kita semua.............