TEMPO.CO , Yerusalem - Bonus
Biogroup, sebuah perusahaan
bioteknologi yang berbasis di utara
Kota Haifa, Israel, telah
mengembangkan cara untuk
mengubah lemak berlebih menjadi
tulang baru. Metode mutakhir ini
berguna untuk menggantikan struktur tulang yang hilang atau rusak.Temuan baru ini diharapkan membantu jutaan orang di seluruh
dunia yang menderita penyakit tulang,seperti osteoporosis, infeksi tulang,dan kecelakaan yang menyebabkan kerusakan pada tulang. Para ilmuwan di perusahaan itu menumbuhkan sel-sel lemak dalam perancah setelah sebelumnya memindai tulang pasien untuk menentukan bentuknya. Sel-sel itu kemudian mengisi cetakan dan membentuk tulang yang benar-benar baru menyerupai bagian tulang yang hilang. Prosesnya memakan waktu 2-3 bulan. "Tubuh pasien tidak akan menolak implan karena menggunakan sel dewasa hidup dari tubuhnya sendiri," kata Shai Meretzki, pendiri sekaligus direktur eksekutif Bonus Biogroup, Jumat 12 April 2013.
Prosedur ekstraksi sel yang digunakan
dalam metode ini tidak berbahaya.
Sangat berbeda jika dibandingkan
operasi penggantian tulang yang
mengharuskan dokter untuk
mengambil sebagian tulang pasien dan mencangkokkannya hingga terlihat semirip mungkin dengan tulang yang diganti. Cara lama ini tentu saja jauh lebih menyakitkan dan memakan waktu panjang, termasuk perawatan pasca-operasi selama beberapa bulan.
Meretzki mengatakan, para pasien
yang menjalani prosedur ini kelak
terlebih dulu harus menjalani sedot
lemak kecil pada perut mereka. Sel-
sel lemak dari hasil sedot lemak itulah
yang direkayasa menjadi sel tulang
baru. "Banyak pasien mendorong
kami untuk melanjutkan dengan sedot lemak," kata dia sembari tertawa.
Butuh waktu lima tahun bagi Meretzki
dan timnya untuk mengembangkan
inovasi baru di bidang penumbuhan
jaringan tersebut. Rencananya
teknologi ini juga dapat diterapkan
dalam kedokteran gigi. Banyak kasus
implan gigi tidak berjalan sukses
karena dokter gigi kesulitan mengambil akar gigi karena kurangnya struktur tulang. "Dengan teknologi ini, dokter gigi dapat menumbuhkan jaringan tulang
di dalam mulut sehingga gigi dapat
dengan mudah diletakkan di
tempatnya," ujarnya.
Untuk saat ini, Meretzki dan timnya
hanya melakukan uji coba pada tikus.
Namun percobaan pada manusia akan segera dimulai. Banyak pasien
berharap teknologi yang dikembangkannya akan tersedia dalam waktu tidak lebih dari tiga tahun.
http://m.tempo.co/read/news/2013/04/12/061473033/Perusahaan-Israel-Bikin-Tulang-dari-Lemak