Brazil Kembangkan Nyamuk Rekayasa Genetik Untuk Perangi DB

[hemayanti]

AFP – Sel, 10 Jul 2012
Brasilia (AFP/ANTARA) – Brazil akan mengembangbiakan sejumlah besar nyamuk hasil rekayasa untuk membantu menghentikan penyebaran demam berdarah, sebuah penyakit yang menyerang hampir 500.000 orang tahun ini.

Demam berdarah menyerang sekitar 50 hingga 100 juta orang di daerah tropis dan sub tropis setiap tahunnya, menyebabkan demam, sakit di bagian otot dan sendi, serta demam berdarah dengue dan sindrom syok dengue yang berakibat fatal.

Penyakit itu disebabkan oleh empat jenis virus yang disebarkan nyamuk Aedes aegypti. Hingga kini belum ada vaksin untuk mencegahnya, sehingga para ilmuwan mengalihkan fokus untuk mengendalikan pertumbuhan nyamuk tersebut.

Inisiatif di Brazil akan memproduksi nyamuk jantan Aedes aegypti yang dimodifikasi secara genetik dalam jumlah besar, yang akan dilepaskan ke alam untuk kawin dengan nyamuk betina, kata pihak kementerian kesehatan.

“Keturunan mereka tidak akan berkembang hingga dewasa, dan itu akan mengurangi populasi,” kata mereka dalam sebuah pernyataan.

Nyamuk-nyamuk baru itu akan diproduksi di sebuah pabrik yang diresmikan pada Sabtu, di bagian timur negara bagian Bahia, Brazil. Empat juta serangga akan dilepaskan setiap pekan.

Percobaan telah dilakukan di dua kota yang dipenuhi nyamuk di Bahia, dengan 3.000 nyamuk yang dilepaskan di masing-masing kota.

“Menggunakan teknik ini, kami mengurangi populasi nyamuk hingga sebesar 90 persen dalam enam bulan,” kata kementerian tersebut. (ai/pt)

[Rico Tsiau]

“Menggunakan teknik ini, kami mengurangi populasi nyamuk hingga sebesar 90 persen dalam enam bulan,” kata kementerian tersebut.

dapat mengurangi 90% dalam 6 bulan.
hmmm...
begitu efektifnya.
ckckckckck....

[hemayanti]

dapat mengurangi 90% dalam 6 bulan.
hmmm...
begitu efektifnya.
ckckckckck....

jujur yah om, saya malah mikir akan ada makin banyak nyamuk jadinya.
bagaimana kalo percobaannya gagal dan nyamuk DBD malah makin banyak.

[Rico Tsiau]

jujur yah om, saya malah mikir akan ada makin banyak nyamuk jadinya.
bagaimana kalo percobaannya gagal dan nyamuk DBD malah makin banyak.

pastinya ini sudah masuk dalam perhitungan untuk mengembangkan nyamuk ini.
rekayasa genetikal pada nyamuk jantan ini justru akan mengurangi populasi nyamuk Aedes, disebutkan akan mengakibatkan keturunan dari nyamuk ini pendek umur dan tidak sempat berkembang ke dewasa.

lagian ini ada bukti aplikasi lapangan :

Percobaan telah dilakukan di dua kota yang dipenuhi nyamuk di Bahia, dengan 3.000 nyamuk yang dilepaskan di masing-masing kota.

“Menggunakan teknik ini, kami mengurangi populasi nyamuk hingga sebesar 90 persen dalam enam bulan,” kata kementerian tersebut.

hmmmm...
baiklah karena ini forum buddhis, kita bahas secara dhamma saja.
tindakan ini akusala kamma kah?

[Forte]

jujur yah om, saya malah mikir akan ada makin banyak nyamuk jadinya.
bagaimana kalo percobaannya gagal dan nyamuk DBD malah makin banyak.

setahu saya sih, kalau yang dilepas nyamuk jantan, harusnya tidak masalah, karena nyamuk jantan tidak mengisap darah
sedangkan nyamuk betina membutuhkan darah untuk nutrisi telurnya.

kalau dari artikel yang dishare di atas, mungkin ilmuwan telah menemukan genetik yang berkaitan dengan umur nyamuk, dan genetik tersebut diinjek ke dalam nyamuk jantan yang dilepas. Hasilnya adalah muncul turunan nyamuk yang berumur pendek.

Turunan nyamuk yang berumur pendek tentu juga ada yang betina, dan menurut pemikiran saya, kalau misal ini sukses, turunan nyamuk ini tidak sempat menghasilkan keturunan berikutnya karena sudah keburu mati

note : umur nyamuk berkisar 1-2 minggu, tapi ada juga yang bertahan ampe 1 bulan kalau kondisi cocok

[Forte]

baiklah karena ini forum buddhis, kita bahas secara dhamma saja.
tindakan ini akusala kamma kah?

kalau mau bahas secara buddhism, ini juga menarik, saya perluas topiknya mungkin bisa displit menjadi topik baru :

Bagaimana dengan praktek sterilisasi pada hewan peliharaan ? Misal majikan yang malas punya banyak peliharaan, dan takut peliharaannya "selingkuh" dengan yang gak jelas, akhirnya dipotong deh..

Bagaimana dengan praktek tubektomi / vasektomi pada manusia yang mengakibatkan kemandulan (walau tidak permanen karena bisa dibuka kembali)

apakah tindakan2 di atas menyebabkan akusala kamma..

[Rico Tsiau]

setahu saya sih, kalau yang dilepas nyamuk jantan, harusnya tidak masalah, karena nyamuk jantan tidak mengisap darah
sedangkan nyamuk betina membutuhkan darah untuk nutrisi telurnya.

yap begitulah.

Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga reptilia dan amfibi untuk menghisap darah). Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah.

dari wiki.

so, melepas nyamuk jantan sepertinya beresiko rendah dalam menghisap darah manusia atau hewan lainnya.

[Rico Tsiau]

kalau mau bahas secara buddhism, ini juga menarik, saya perluas topiknya mungkin bisa displit menjadi topik baru :

Bagaimana dengan praktek sterilisasi pada hewan peliharaan ? Misal majikan yang malas punya banyak peliharaan, dan takut peliharaannya "selingkuh" dengan yang gak jelas, akhirnya dipotong deh..

Bagaimana dengan praktek tubektomi / vasektomi pada manusia yang mengakibatkan kemandulan (walau tidak permanen karena bisa dibuka kembali)

apakah tindakan2 di atas menyebabkan akusala kamma..

bener juga ya 

[juanpedro]

manusia itu suka main modif2an ya...

[Rico Tsiau]

manusia itu suka main modif2an ya...

istilah umumnya, bermain menjadi tuhan 

[Forte]

manusia itu suka main modif2an ya...

ya begitulah.. dan sebenarnya juga kalau mau kaitkan post juanpedro dan rico, bisa juga..

praktek rekayasa genetika memang menguntungkan manusia dari sisi produk ya(tapi ada pro kontra dari sisi kesehatan tapi untuk saat ini saya abaikan dulu biar gak OOT), namun sisi lain, merugikan makhluk yang direkayasa genetik. Seperti pada kasus lain, bukan hanya pada hewan, pada tumbuhan misalnya, menghasilkan rekayasa buah semangka yang manis.. namun tanpa biji. Karena kita tahu manusia malas makan semangka penuh biji dan mulutnya ntar jadi senapan mesin buat keluarin biji semangka, makanya dibuatlah semangka tanpa biji..

Manusia diuntungkan dalam hal ini, namun semangka itu menjadi dirugikan, karena biji adalah bagian dari "reproduksi" semangka. jadi bisa dikatakan semangka itu mandul..

[hemayanti]

kalau mau bahas secara buddhism, ini juga menarik, saya perluas topiknya mungkin bisa displit menjadi topik baru :

Bagaimana dengan praktek sterilisasi pada hewan peliharaan ? Misal majikan yang malas punya banyak peliharaan, dan takut peliharaannya "selingkuh" dengan yang gak jelas, akhirnya dipotong deh..

Bagaimana dengan praktek tubektomi / vasektomi pada manusia yang mengakibatkan kemandulan (walau tidak permanen karena bisa dibuka kembali)

apakah tindakan2 di atas menyebabkan akusala kamma..

kalo pada kasus hewan peliharaan sih IMO akusala kammanya pas motong itu.
apakah ketika dilakukan tubektomi / vasektomi, pembuahan akan tetap terjadi om?
btw, jelaskan dulu apa artina itu tubektomi / vasektomi?

[hemayanti]

ya begitulah.. dan sebenarnya juga kalau mau kaitkan post juanpedro dan rico, bisa juga..

praktek rekayasa genetika memang menguntungkan manusia dari sisi produk ya(tapi ada pro kontra dari sisi kesehatan tapi untuk saat ini saya abaikan dulu biar gak OOT), namun sisi lain, merugikan makhluk yang direkayasa genetik. Seperti pada kasus lain, bukan hanya pada hewan, pada tumbuhan misalnya, menghasilkan rekayasa buah semangka yang manis.. namun tanpa biji. Karena kita tahu manusia malas makan semangka penuh biji dan mulutnya ntar jadi senapan mesin buat keluarin biji semangka, makanya dibuatlah semangka tanpa biji..

Manusia diuntungkan dalam hal ini, namun semangka itu menjadi dirugikan, karena biji adalah bagian dari "reproduksi" semangka. jadi bisa dikatakan semangka itu mandul..

tapi semangka kan bukan makhluk hidup, menurutku g ada kerugian sama sekali bagi si semangka.
yang rugi adalah para petani yang masih mengembangkan semangka dengan biji. nanti bisa2 g laku semangkanya.

[Forte]

kalo pada kasus hewan peliharaan sih IMO akusala kammanya pas motong itu.
apakah ketika dilakukan tubektomi / vasektomi, pembuahan akan tetap terjadi om?
btw, jelaskan dulu apa artina itu tubektomi / vasektomi?

tubektomi itu ikat saluran telur pada cewek, vasektomi itu ikat saluran sperma pada cowok.
nah.. statement ini juga menarik, akusala kamma terjadi pas motong atau terjadi karena
- pada hewan peliharaan : karena malas ngurusin banyak hewan peliharaan, terus biarin aja doggie / kucing yang susah karena mandul.
- pada nyamuk : karena gak mau sakit lagi, terus biarin aja nyamuk yang mati cepatan
- pada buah (semangka) : karena malas makan semangka penuh biji, biarin aja semangka yang mandul
- pada manusia : karena malas punya anak lagi, susah ngurusnya..

[juanpedro]

ya begitulah.. dan sebenarnya juga kalau mau kaitkan post juanpedro dan rico, bisa juga..

praktek rekayasa genetika memang menguntungkan manusia dari sisi produk ya(tapi ada pro kontra dari sisi kesehatan tapi untuk saat ini saya abaikan dulu biar gak OOT), namun sisi lain, merugikan makhluk yang direkayasa genetik. Seperti pada kasus lain, bukan hanya pada hewan, pada tumbuhan misalnya, menghasilkan rekayasa buah semangka yang manis.. namun tanpa biji. Karena kita tahu manusia malas makan semangka penuh biji dan mulutnya ntar jadi senapan mesin buat keluarin biji semangka, makanya dibuatlah semangka tanpa biji..

Manusia diuntungkan dalam hal ini, namun semangka itu menjadi dirugikan, karena biji adalah bagian dari "reproduksi" semangka. jadi bisa dikatakan semangka itu mandul..

setuju ko. seperti slogan yg sering ay temukan "ilmu pengetahuan memang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia" saja