//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - kullatiro

Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 409
31
Theravada / Re: Membaca sutta dalam hati
« on: 20 July 2022, 09:51:28 PM »
Kita akan membahas stanza ke tiga





Nãlãgirim gajavaram atimatta bhutam
Dãvaggi cakka masaniva sudãrunantam
Mettambuseka vidhinã jitavã munindo
Tan tejasã bhavatu te jayamangalãni


Nāḷāgiri gajah mulia menjadi sangat gila
Sangat kejam bagaikan hutan terbakar,
bagai senjata roda atau halilintar;
Raja para Bijaksana menaklukkannya dengan percikan air cinta kasih;
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.


Seperti dahulu dari stanza ke dua ada benang yang berkaitan dengan stanza ke tiga

Kita bahas lagi dalam mengumpulkan pengetahuan dari dhamma desana, dst kita memberi warna warni dan mengukir beragam bunga bunga dhamma dan ini membutuhkan kesabaran juga dari hari ke hari kita menguncar (reacite or chanting) the sutta atau sutra

Seperti di katakan kita menerima pengaruh pengaruh baik dari luar maupun dari pengalaman pribadi

Sekali lagi kita melihat dari aspect membaca sutta atau sutra (recite dan chanting) yang di lakukan setiap hari

Pengaruh dari luar tersebut membuat kita mabuk dan akhir nya tersimulasi secara emosi
 
Nalagiri adalah gajah istana yang jinak, patuh dan terhormat (gajah biasa di gambarkan sebagai mempunyai virtue) dalam kejadian ini ada sesorang membuat nya mabuk dan menstimulasi Nalagiri punya emosi hingga menjadi murka (angry) dan melakukan penyerangan.

Seperti manusia juga dapat terjatuh dan mabuk dalam pengetahuan tertentu  dan terstimulasi hingga menimbulkan amarah juga tidak sadar menimbulkan kebencian.

Dalam membaca sutta emosi atau perasaan harus terkontrol dengan membasuh diri kita dengan metta
Harus di ingat metta (cinta kasih universal) tidak berdiri sendiri ada kelanjutan nya yaitu karuna, mudita dan upheka.

Sebenarnya dari stanza ke dua kita sudah mulai belajar menerapkan praktek Upheka dengan menerima segala sesuatu nya baik dari segi positif, negatif, netral dst !!! Dalam kertas kosong yang kita punyai tersebut !!!

Ini adalah titik perbedaan antara Menyanyi (Sing) dan menguncar (reciting or Chanting),

 menguncar (Reciting or Chanting) tidak membiarkan diri  kita untuk terhanyut dan mabuk dalam perasaan  (Emosi).

Tergantung kalian bagaimana mengatur atau mengontrol perasaan yang ada.

Ada yang berbicara dengan luapan cinta kasih universal,

Ada yang berbicara dengan tetesan tetesan air cinta kasih,

dalam membaca (reciting or chanting) sutta atau Sutra


Mabuk (drunk) yang tidak tertulis dalam stanza ketiga ini memberitahu kita bahwa manusia sangat mudah terhanyut dan tidak kebal oleh pengaruh dari luar yang ada

Mabuk harta
Mabuk tahta
Mabuk nafsu

Note:

Akan lebih baik mempunyai buku cerita Jayamanggala Gatha
Mengenal "Karuniya metta sutta"
Mengenal "Bhrama Vihara Parana"




32
Theravada / Re: Membaca sutta dalam hati
« on: 04 July 2022, 07:31:27 PM »



Mārātirekam-abhiyujjhita-sabba-rattim
Ghorampanāḷavaka-makkham-athaddha yakkham
Khantī-sudanta-vidhinā jitavā munindo
Tan-tejasā bhavatu te jaya-mangalāni.



Lebih dari Māra yang membuat onar sepanjang malam
Adalah Yakkha Āḷavaka yang menakutkan, bengis dan congkak
Raja para Bijaksana menaklukkannya, menjinakkannya dengan kesabaran;
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.



Lebih jahat dari mâra – yaksa Alavaka
Menyerang Sang Sakyamuni – lama s’panjang malam
Mahâ Muni melenyapkan – musuh dengan Khanti
Berkat itu Kejayaan – semoga pada kita.



Oke kita akan berbicara tentang setanza ke dua sebelum berbicara stanza ke dua kita mesti melihat lagi stanza pertama karena stanza pertama dan stanza ke dua berhubungan satu sama lain.

Sekali kita melihat dari aspect membaca sutta atau sutra

kita sudah membahas " Menghimpun kesempurnaan Dhamma-Dana " tapi untuk kata "kesempurnan"  sang raja kebijaksanaan Buddha telah melalui kelahiran dan kematian berulang ulang dalam jangka waktu eons eons atau berkalpa kalpa !!!

Kita tentu saja tidak mempunyai kemampuan seperti raja bijaksana mengingat sampai
Pertapa Sumedha
, tapi mari kita fokus pada kehidupan kita saat ini !!!

Seperti stanza pertama "menghimpun Dhamma Dana " tentu nya mulai dari suatu sutta dan kemudian kita mendengar Dhamma desana tentang sutta tersebut mulai lah kita mengisi kertas kosong (blank paper) tersebut dari satu Dhamma desana sampai berulangkali juga melakukan praktek sehari membuat kertas kosong tersebut terisi dengan gambaran dan warna warni dan menjadi sebuah prepesi yang dimiliki oleh kita sendiri !!

Akan tetapi kita akan mendapat update dan influence (pengaruh misal pengaruh dari aliran aliran sangha yang ada ) baik dari luar maupun internal berdasarkan pengalaman pribadi masing masing orang!

Hal ini membuat mungkin terjadi conflict atau contradiksi, secara otomatis kita akan melakukan REVIEW dan REVISI dengan sangat sangat cepat kita akan menghapus dan memotong bagian bagian yang sudah kita anggap tertinggal dengan update atau revisi terbaru

Kadang terjafi Contradiksi dengan cepat kita seperti yaksa alavaka menghapus bagian bagian yang tidak sesuai tersebut seperti senjata pamungkas yaksha Avalaka menyerang Sang Buddha Gaotama tapi apa yang terjadi pada serangan tersebut senjata sakti yaksa Avalaka  berubah menjadi kain yang di hembus angin penuh bunga bunga!

Artinya kita tidak perlu tergesa gesa menghapus yang lama dan lebih flexible (lentur), lebih ringa seperti kain yang terhembus angin dan tidak boleh merasa terberatkan sekali akan ada nya macam macam versi, update dan contradiksi yang ada. Anggap sebagai bunga bunga yang menghiasi Dhamma karena bila tidak mungkin kita akan melukai, mencelakai (Bodhi) citta  atau menghancurkan kita punya badan (body) Dhamma yang kita punyai saat tersebut.

Dalam mengumpulkan (akumulasi)  pengetahuan atau menghimpun  Dhamma Dana kita harus flexible (lentur)   tidak berat (seperti berat kain, kain ada berat nya ), penuh kesabaran dalam melakukan akumulasi pengetahuan !





33
Theravada / Re: Membaca sutta dalam hati
« on: 01 July 2022, 04:46:13 AM »
Salah satu aspet yang di ajarkan di "JayaMangala Gatha" adalah cara membaca sutta atau sutra agar umat awam bisa mendapat manfaat sepenuh nya






Bāhum sahassam-abhinimmita-sāyudhantam
Grīmekhalam udita-ghora-sasena-māram
Dānādi-dhamma-vidhinā jitavā munindo
Tan-tejasā bhavatu te jaya-mangalāni.


Dengan seribu tangan,
yang masing-masing memegang senjata
Dengan menunggang gajah Girimekhala,
Māra bersama pasukannya meraung menakutkan;
Raja para Bijaksana menaklukkannya dengan menghimpun kesempurnaan Dhamma-Dāna
Dengan kekuatan ini semoga engkau mendapat kemenangan sempurna.

Kita sudah membahas bagian membaca setiap hari dan manfaat kesehatan dari membaca (recite sutta atau chanting sutta) dengan suara

Kalian membaca ( recite atau chanting) tentu nya ada yang bersuara merdu, dan di lafalkang dengan bermacam gaya suara dsb (dengan seribu tangan, yang masing masing memegang senjata )

Bahkan mungkin seperti Imee Ooi yang suara merdu nya mengguncang dunia (mara bersama pasukannya meraung menakutkan)

Tapi itu semua adalah hal di luar (external ), Raja para bijaksana (Buddha Gautama) (menaklukan semua itu dengan menghimpun Dhamma dana ) disini di maksud Dhamma desana biasa di lakukan anggota sangha ke para umat, apa maksud menghimpun kesempurnaan  dhamma dana, sebelum melakukan Dhamma desana para anggota sangha atau para pengkotbah atau para penceramah biasa mempersiapkan materi pembahasan sutta atau pokok pembahasan hingga ketika materi atau sutta di dhamma desana kan sudah understanding dan  familar dengan materi yang akan di dhama desanakan, tentu saja ketika pertama kali seperti kertas kosong (blank paper ) tapi seiring waktu berjalan dengan mendengarkan dhamma desana yang di lakukan para anggota sangha, para pengkotbah dan para penceramah perlahan tapi pasti kertas kosong tersebut akan terisi oleh pandangan pandangan tersebut dan tentu nya kalian akan melakukan REVIEW dan mengisi kertas kosong tersebut ini di sebut menghimpun dhamma dana!


Sudah di kasih tiny SECRET di "JAYAMANGALA GATHA" sebagai kunci untuk memahami "JayaMangala Gatha"


Sudah di jelaskan Stanza pertama dari "JayaMangala Gatha"

Saya tidak perlu menjelasakan semua isi Secret dari "JayaMangala Gatha"

Lebih asyik diri anda sendiri untuk  membuka tabir dari "JAYAMANGALA GATHA"








34
Theravada / Re: Apakah bisnis restoran mata pencaharian benar?
« on: 29 June 2022, 11:39:26 PM »
Ada banyak macam dari restoran

Membuka restoran vegetarian tidak termasuk mata pencharian yang salah

35
Theravada / Re: Membaca sutta dalam hati
« on: 29 June 2022, 11:15:44 PM »
Tidak salah membaca dalam hati

Tapi Lebih baik bersuara

Paru paru berkontraksi ketika membaca sutta hitung hitung olah raga

Otot otot wajah berkontraksi ketika membaca

Secara kesehatan ini adalah hal yang baik





Tidak ada bedanya membaca Sutta dengan bersuara dengan menyanyi

Lebih bermanfaat daripada menyanyi dengan membaca sutta sampai 1000 kali

So daily chanting sutta or sutra there give you certain health benefit







Etā'pi Buddha-jaya-mangala-aṭṭha-gāthā
Yo vācano dinadine sarate matandī
Hitvānaneka-vividhāni cupaddavāni
Mokkham sukham adhigameyya naro sapañño.


Inilah delapan Syair Kemenangan Sempurna Sang Buddha
Yang seharusnya dibaca dan direnungkan setiap hari tanpa rasa malas;
Hingga mampu mengatasi berbagai rintangan
Orang bijaksana dapat mencapai Pembebasan dan Kebahagiaan.





Makanya banyak anggota sangha yang terlihat awet muda

36
Theravada / Re: GMO dan mata pencaharian benar
« on: 29 June 2022, 11:10:17 PM »
Di indonesia makan tahu dan tempe dari kedelai GMO

Itu tergantung peraturan dan hukum suatu negara

Negara (indonesia) memutuskan memperbolehkan penjualan kedelai GMO dan mengkonsumsi kedelai GMO

38
Hobi dan Kegiatan Ektrakulikuler / Lotus Silk
« on: 30 July 2021, 11:04:13 PM »
Lotus Silk weaving originated in Inle Lake in Myanmar's Shan State. Lotus weaving was invented by an ethnic Intha woman named Sa Oo in the village of Kyaingkhan in the early 1900s.[5][4] She first wove a Buddhist monastic robe using lotus fibers, called kya thingan (ကြာသင်္ကန်း), as an offering to the abbot of a local monastery, and offered similar monastic robes to the principal Buddha images at Phaung Taw Oo Pagoda.[4] The tradition of robe-weaving has a long history in Myanmar; during the Tazaungdaing festival, robe-weaving competitions are held throughout major Burmese pagodas.


A Burmese weaver uses a handloom to weave lotus silk.
The weaving practice went extinct after her death, and was subsequently revived by her relatives, Tun Yee and Ohn Kyi, who began a cooperative to modernize and systematize the weaving practice.[4]

In 2017, Phan Thi Thuan, a weaver near Hanoi, introduced the weaving practice to Vietnam.[2]

Source:

Lotus Silk





40
Dating back to the 6th century BC, Aesop's Fables tell universal truths through the use of simple allegories that are easily understood. Though almost nothing is known of Aesop himself, and some scholars question whether he existed at all, these stories stand as timeless classics known in almost every culture in the world.


Aesop's Fables Volume 01

Aesop's Fables Volume 02

Aesop's Fables Volume 03

Aesop's Fables Volume 04

Aesop's Fables Volume 05

Aesop's Fables Volume 06

Aesop's Fables Volume 07

Aesop's Fables Volume 08

Note:
- This Aesop''s Fables a short story more than 300 story,  cerita cerita pendek ini bisa menjadi bekal bagi guru dan pengasuh pada sekolah minggu hingga tidak terpaku pada Jataka Tales saja.

-The Ass sama dengan the donkey atau keledai

42
Jurnal Pribadi / Re: Dear diary "Qing Fei Pai Du Dang"
« on: 09 July 2021, 05:11:20 PM »

Keluarga besar ada yang kena Corona (covid-19), ada 4 orang semua minum obat "Qing Fei Pai Du Dang", semua sembuh sampai saat ini

Saat ini "Ma Huang" obat pertama dalam formula sudah di larang masuk sama pemerintah Indonesia!

Jadi biapun daku kasih lihat ini resep juga tidak bisa di buat oleh toko obat yang ada di Indonesia!

Karena dari 21 macam herbal ini kurang satu macam "Ma Huang" /Ephedra grass" nya sudah tidak masuk ke Indonesia saat ini!

Asal resep dari "China Daily"

Resep ini sudah beredar setahun lebih  di Indonesia

Jadi memang sudah banyak dari masyarakat yang minum "QING FEI PAI DU DANG" ini!

Gw ternasuk yang minum juga  untuk pencegahan karena gw adalah  kasir toko yang berhadapan langgsung dengan berbagai macam pelanggan yang membeli obat obatan!

Gw masih sangat sangat beruntung,

Sampai saat ini belum terkena Corona (covid-19).

Ingin sih vaksinasi tapi gw ada Rhematoid Athritis (auto imun)

jadi tidak berani pergi vaksinasi

43
Kesehatan / CT CORP PEDULI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KONSUMENNYA
« on: 29 June 2021, 08:28:46 PM »
CT Corp bekerjasama dengan Kemenkes RI menyelenggarakan program vaksinasi Covid-19 (Sinovac) untuk para konsumen setia.

Sebelum melanjutkan, mohon membaca informasi di bawah ini:

Vaksin Covid-19 CT Corp diperuntukan bagi para konsumen yang berusia 18 tahun ke atas, terbuka untuk semua KTP Indonesia dan belum pernah terdaftar ke dalam program vaksin gotong royong.

Jaringan usaha CT Corp yang mendukung vaksin untuk konsumen Jabodetabek adalah:
Mega Corpora (Bank Mega, Bank Mega Syariah)

Transmall (Trans Studio Mall Cibubur, Transpark Mall Bintaro, Transpark Mall Bekasi)

Trans Retail (Transmart, Metro Dept. Store, Trans Fashion Indonesia)

Trans Entertainment (Trans Studio Mall Cibubur, Trans Snow World Bekasi & Bintaro, KidCity)

Trans F&B (Coffee Bean, Wendys, Baskin & Robins, Tasty Kitchen, Gyukatsu, Wardani, Bakso Boedjangan)

Trans Property (Transpark Cibubur, Bintaro, dan Bekasi Juanda)

Antavaya Tour

Transmedia

Pastikan Anda, para konsumen CT Corp, sudah memiliki akun detikID untuk bisa menyelesaikan pendaftaran vaksin. 1 (satu) akun detikID dapat mendaftarkan 4 (empat) orang.

CT Corp akan menyelenggarakan vaksinasi Sinovac di 10 lokasi secara bertahap yang diinformasikan pada halaman resmi ini dengan kuota harian yang terbatas.

Bagi konsumen CT Corp yang memiliki penyakit komorbid, disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter dan membawa surat rekomendasi vaksin dari dokter spesialis saat datang ke lokasi vaksinasi. Keputusan dapat menerima vaksin atau tidak tergantung hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter yang bertugas di lokasi vaksinasi.

https://health.detik.com/vaksincovid

44
“SILLY BOY BLUE” – DAVID BOWIE

In 1966, David Bowie knocked on the door of the Tibetan lama Chime Rinpoche and said, “I want to become a monk.” But when Chime Rinpoche heard that Bowie’s talent was music, he advised “Don’t become monk; you do the music.” And that’s what Bowie did. He first developed a fascination with Buddhism and Tibet at 19. The song Silly Boy Blue was inspired by the description of Lhasa in Heinrich Harrer’s 1952 classic Seven Years in Tibet and the Potala Palace, Tibet’s traditional seat of government.



https://tricycle.org/trikedaily/good-vibrations-a-buddhist-music-playlist/

Lyrics:

Mountains of Lhasa are feeling the rain
People are walking the Botella lanes
Preacher takes the school
One boy breaks a rule
Silly boy blue, blue, silly boy blue

Yak butter statues that melt in the sun
Cannot dissolve all the work you've not done
A chela likes to feel
That his overself pays the bill
Silly boy blue, blue, silly boy blue

You wish and wish, and wish again
You've tried so hard to fly
You'll never leave your body now
You've got to wait to die

La la la la la la la la la la [x2]
La la la la la [x2]

Silly boy blue, blue, silly boy blue
Child of Tibet, you're a gift from the sun
Reincarnation of one better man
The homeward road is long
You've left your prayers and song
Silly boy blue, blue, silly boy blue[x2]


Pages: 1 2 [3] 4 5 6 7 8 9 10 ... 409