//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: [Artikel] Pandangan mengenai Citta oleh Lama Yeshe  (Read 1615 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline F.T

  • Sebelumnya: Felix Thioris, MarFel, Ocean Heart
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.134
  • Reputasi: 205
  • Gender: Male
  • • Save the Children & Join with - Kasih Dharma Peduli • We Care About Their Future • There Are Our Next Generation.
[Artikel] Pandangan mengenai Citta oleh Lama Yeshe
« on: 09 June 2010, 11:16:27 AM »

[Tanya] Apakah Mengembangkan Cinta Kasih Universal akan membawa kita mencapai penggugahan atau apakah kita mencapai penggugahan terlebih dahulu, baru kemudian kita mengembangkan Cinta Kasih Universal ??!

[Jawab] Pertama-tama, Kita mengembangkan cinta kasih universal ( maitri ) terlebih dahulu sehingga citta kita berada dalam keadaan upeksha dimana kita tidak lagi membeda-bedakan. Citta mencapai keadaan seimbang, dalam terminologi Buddhis, kita melampaui pikiran dualistik.

[Tanya] Apakah benar bahwa citta ( kesadaran ) hanya dapat membawa kita pada jalan spiritual sampai tahap tertentu , dan untuk maju lebih lanjut kita harus meninggalkan kesadaran kita ?

[Jawab] Bagaimana kita dapat meninggalkan kesadaran kita ? Tidak, tidak mungkin meninggalkan kesadaran kita. Sebagai manusia yang menjalani kehidupan biasa, kita memiliki kesadaran; demikian pula ketika kita mencapai penggugahan, kita masih memiliki kesadaran. Kesadaran kita selalu bersama kita. Kita tidak dapat meninggalkannya hanya dengan mengatakan, " Saya tidak ingin memiliki kesadaran " Secara karma, kesadaran dan tubuh kita tergabung bersama. Tidak mungkin meninggalkan kesadaran kita secara intelektual. Jika kesadaran kita merupakan fenomena yang bersifat materi, mungkin kita dapat meninggalkannya, namun kenyataannya tidak demikian.

[Tanya] Jika segala sesuatu di tentukan oleh karma, bagaimana kita tahu apakah motivasi kita benar atau apakah kita berkesempatan memilih secara tidak terkondisi ( oleh karma dan klesha ) ?

[Jawab] Motivasi murni tidak di tentukan oleh karma. Motivasi murni berasal dari prajna. Jika tidak ada pemahaman dalam citta kita, maka sangat sulit untuk mempunyai motivasi murni. Sebagai contoh jika saya tidak memahami sifat keberadaan dari sikap mementingkan diri sendiri, maka saya tidak dapat membantu mahkluk lain. Selama saya tidak mengenali sikap mementingkan diri sendiri, saya akan selalu menyalahkan orang lain atas masalah-masalah yang saya hadapi. Ketika saya mengetahui citta saya sendiri, motivasi saya menjadi murni dan dengan tulus saya dapat mendedikasikan perbuatan, ucapan dan pikiran saya untuk kesejahteraan mahkluk-mahkluk lain.

Jika kita mempunyai motivasi yang murni, kita akan tidur dengan tenang, kita akan mengalami mimpi yang indah dan kita dapat menikmati hidup.

Sumber : Setenang Dasar Lautan by Lama Yeshe.


Save the Children & Join With :
Kasih Dharma Peduli ~ Anak Asuh
May all Beings Be Happy


Contact Info : Kasihdharmapeduli [at] yahoo.com