//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????  (Read 29418 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Togejiro

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 112
  • Reputasi: 3
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #45 on: 24 August 2009, 04:00:50 AM »
Setan??? -_-

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #46 on: 24 August 2009, 08:07:31 PM »
Itulah kenapa puthujjana ngga bisa menalar batin seorang tathagata: Samma-Sambuddha dan para arahat. Sama absurdnya dng manusia yg hendak menalar Tuhan dlm istilah tetangga. ;D
tapi seorang putthujana bisa menjadi arahat, dan dalam tetangga manusia tidak akan bisa menjadi Tuhan.
Ada koq. Dalam golongan mistisisme, bisa menjadi atau bersatu dg Tuhan, secara esensinya. ;)
Lagian yg dimaksud sebelumnya soal menalar, bukan soal menjadi Bro. :)
appamadena sampadetha

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #47 on: 25 August 2009, 06:35:26 PM »
mungkin perlu diingat bahwa Vinaya berlaku untuk para bhikkhu, Buddha tidak terikat Vinaya.
contohnya para bhikkhu menurut vinaya tidak boleh pamer kesaktian, tapi Sang Buddha boleh

Hmmm... bukankah arti dari bhikkhu adalah penerima derma (dana)? Dan sang Buddha juga menerima derma (dana)?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #48 on: 25 August 2009, 06:56:34 PM »
mungkin perlu diingat bahwa Vinaya berlaku untuk para bhikkhu, Buddha tidak terikat Vinaya.
contohnya para bhikkhu menurut vinaya tidak boleh pamer kesaktian, tapi Sang Buddha boleh

Hmmm... bukankah arti dari bhikkhu adalah penerima derma (dana)? Dan sang Buddha juga menerima derma (dana)?

benar itu hanyalah salah satu dari banyak definisi bhikkhu tapi saya ralat bahwa yg saya maksudkan adalah yg menerima penahbisan dan tergabung dalam Sangha

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #49 on: 26 August 2009, 03:05:01 PM »
mungkin perlu diingat bahwa Vinaya berlaku untuk para bhikkhu, Buddha tidak terikat Vinaya.
contohnya para bhikkhu menurut vinaya tidak boleh pamer kesaktian, tapi Sang Buddha boleh

Hmmm... bukankah arti dari bhikkhu adalah penerima derma (dana)? Dan sang Buddha juga menerima derma (dana)?

benar itu hanyalah salah satu dari banyak definisi bhikkhu tapi saya ralat bahwa yg saya maksudkan adalah yg menerima penahbisan dan tergabung dalam Sangha

Ok Clear. _/\_
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #50 on: 06 November 2009, 11:40:51 AM »
IMO, sebenarnya yang kenapa seorang tidak boleh mengaku telah mencapai arahat
karena dengan mengaku bahwa AKU telah mencapai arahat
maka timbul lah kemelekatan, timbul lah kesombongan

pd dasar nya yang ingin disampai kan oleh daimond sutra adalah Anatta (Tiada Aku)
Bahkan aku sendiri tidak ada, bagaimana aku bisa mencapai arahat???

bahkan dharma sendiri juga harus dilepas
apalagi yang bukan dharma???

jangan melekat terhadap dharma, semakin melekat semakin tidak bisa melepaskan...

 _/\_

Dalam sutta2 di Tipitaka, banyak fakta yang menunjukkan bahwa seorang arahat mengaku dirinya seorang arahat. Bahkan sudah menjadi kebiasaan pada jaman Sang BUddha bahwa setelah seorang bhikkhu menjadi kesucian arahat, ia akan datang kepada Sang Buddha bahwa ia telah mencapai kesucian arahat. Juga sudah menjadi kebiasaan pada jaman itu bahwa setelah selesai menjalankan masa vassa, para bhikkhu umumnya mengunjungi Sang Buddha dan menyatakan pencapaian2 yang dicapainya. Selain itu, ada beberapa sutta yang menggambarkan bagaimana beberapa bhikkhu telah menyatakan pencapaiannya kepada bhikkhu lain. Hal tersebut tidak ada salahnya jika memang benar adanya.

Dalam vinaya, seorang bhikkhu dikatakan telah melakukan pelanggaran pārājika jika mengaku dirinya telah mencapai kemampuan2 batin termasuk pencapaian arahat padahal sebenarnya tidak. Namun jika bhikkhu tersebut mengaku telah mencapai arahat karena salah menafsirkan pengalaman tertentu, ia dikatakn tidak melanggar peraturan pārājika.

Seorang bhikkhu yang mengatakan pencapaian2 tingginya kepada bhikkhu2 lain bukanlah sebuah pelanggaran selama itu benar, namun dalam pacittiya dikatakn bahwa seorang bhikkhu yng mengatakn pencapaian2 tinggi tertentu kepada umat awam dikatakn melanggar peraturan vinaya khususnya pacittiya.

Mengutarakan pencapaian arahat bukan sebuah kesombongan selama itu benar karena pada hakekatnya seorang arahat tidak memiliki kesombongan. Dalam salah satu Sutta bernama Arahantasutta dari Saṃyuttanikaya, ada percakapan antara Sang Buddha dengn seorang dewa kurang lebih berhubungan topik yang sedang dibahas. Percakapannya sebagai berikut:

Dewa:
“Jika seorang bhikkhu adalah arahat,
Telah melakukan apa yang diharus dilakukan,
Dengan kekotoran2 batin terhancurkan,
Seseorang yang menanggung tubuhnya yang terakhir,
Apakah ia masih mengatakan, ‘Saya berbicara’ ?,
Dan apakah ia mengatakan, ‘Mereka berbicara dengan saya’?”

Buddha:
“Jika seorang bhikkhu adalah arahat,
Telah melakukan apa yang diharus dilakukan,
Dengan kekotoran2 batin terhancurkan,
Seseorang yang menanggung tubuhnya yang terakhir,
Ia mungkin masih mengatakan, ‘Saya berbicara’ ?,
Dan ia mungkin mengatakan, ‘Mereka berbicara dengan saya’?”
Setelah mengetahui bahasa dunia, secara terampil.
Ia menggunakan istilah2 tersebut hanya sekedar ekspresi2 belaka.”

Dewa:
“Ketika seorang bhikkhu adalah arahat,
Telah melakukan apa yang diharus dilakukan,
Dengan kekotoran2 batin terhancurkan,
Seseorang yang menanggung tubuhnya yang terakhir,
Apakah karena ia mempunyai kesombongan sehinggga
Ia akan mengatakan, ‘Saya berbicara’ ?,
Dan ia akan mengatakan, ‘Mereka berbicara dengan saya’?”

Buddha:
“Ia yang telah menghancurkan kesombongan telah bebas dari belenggu2,
Baginya, semua belenggu2 kesombongan telah dihancurkan.
Meskipun seorang bijaksana telah pergi melampau apapun yang terpikirkan,
Ia mungkin masih mengatakan, ‘Saya berbicara’ ?,
Dan ia mungkin juga mengatakan, ‘Mereka berbicara dengan saya’?”
Setelah mengetahui bahasa dunia, secara terampil.
Ia menggunakan istilah2 tersebut hanya sekedar ekspresi2 belaka.”

Setelah membaca sutta di atas, anda semua bisa memberikan kesimpulan yang tepat di atas.

Dalam bahasa Pali, Sutta ini tertulis sebagai berikut:

Arahantasuttaṃ

‘‘Yo hoti bhikkhu arahaṃ katāvī,
Khīṇāsavo antimadehadhārī;
Ahaṃ vadāmītipi so vadeyya,
Mamaṃ vadantītipi so vadeyyā’’ti.

‘‘Yo hoti bhikkhu arahaṃ katāvī,
Khīṇāsavo antimadehadhārī;
Ahaṃ vadāmītipi so vadeyya,
Mamaṃ vadantītipi so vadeyya;
Loke samaññaṃ kusalo viditvā,
Vohāramattena so vohareyyā’’ti.

‘‘Yo hoti bhikkhu arahaṃ katāvī,
Khīṇāsavo antimadehadhārī;
Mānaṃ nu kho so upagamma bhikkhu,
Ahaṃ vadāmītipi so vadeyya;
Mamaṃ vadantītipi so vadeyyā’’ti.

‘‘Pahīnamānassa na santi ganthā,
Vidhūpitā mānaganthassa sabbe;
Sa vītivatto maññataṃ sumedho,
Ahaṃ vadāmītipi so vadeyya.
‘‘Mamaṃ vadantītipi so vadeyya;
Loke samaññaṃ kusalo viditvā;
Vohāramattena so vohareyyā’’ti.

Offline Tekkss Katsuo

  • Sebelumnya wangsapala
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.611
  • Reputasi: 34
  • Gender: Male
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #51 on: 06 November 2009, 12:15:32 PM »
Bagus sekali sharingnya Ko Peacemind

 _/\_

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #52 on: 06 November 2009, 11:44:47 PM »
_/\_ Sdr Peacemind

Did you mean the using of "I, mine, myself" as part of skillful means? Btw, is there skillful means ever mentioned in Nikaya?

Thanks beforehand..

Mettacittena
appamadena sampadetha

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #53 on: 07 November 2009, 12:08:01 AM »
_/\_ Sdr Peacemind

Did you mean the using of "I, mine, myself" as part of skillful means? Btw, is there skillful means ever mentioned in Nikaya?

Thanks beforehand..

Mettacittena
sorry saya coba jawab: ya, namanya Upaya kosalla nana

mohon koreksi kalo salah. hehe
« Last Edit: 07 November 2009, 12:14:28 AM by chingik »

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #54 on: 07 November 2009, 12:40:45 AM »
_/\_

Yup memang Palinya disebut Upaya Kosalla. Pertanyaannya, apakah ini diturunkan dari Upaya Kausalya Sanskrit yg di"theravada"kan? Atau memang dlm Nikaya Pali ada disebutkan mengenai ini? Kalau dlm Mahayana kan setau saya ada Sutra Upaya Kausalya kan, Bro Chingik? Pernah baca.. :)

Mari kita tunggu koreksinya :D

Thanks..

Mettacittena
appamadena sampadetha

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #55 on: 07 November 2009, 12:51:38 AM »
_/\_

Yup memang Palinya disebut Upaya Kosalla. Pertanyaannya, apakah ini diturunkan dari Upaya Kausalya Sanskrit yg di"theravada"kan? Atau memang dlm Nikaya Pali ada disebutkan mengenai ini? Kalau dlm Mahayana kan setau saya ada Sutra Upaya Kausalya kan, Bro Chingik? Pernah baca.. :)

Mari kita tunggu koreksinya :D

Thanks..

Mettacittena

Berikut kutipan dari RAPB

Upàya-kosalla Nàna: adalah kebijaksanaan yang terampil dalam melakukan jasa seperti dàna, sila, dan lain-lain, sehingga dapat menjadi alat dan mendukung dalam mencapai Kebuddhaan. Seseorang dari keluarga yang baik yang ingin mencapai Kebuddhaan harus melakukan kebajikan-kebajikan seperti dàna, sila, dan lain-lain dengan satu tujuan yaitu mencapai Kebuddhaan. (Ia tidak boleh mengharapkan keuntungan yang dapat mengarah pada penderitaan dalam samsàra). Kebijaksanaan yang memungkinkannya untuk mencapai Kebuddhaan adalah satu-satunya Buah dari kebajikan yang dilakukannya yang disebut Upàya-kosalla Nàna.

Mahàkarunà dan Upàya-kosalla Nàna yang telah dijelaskan di atas adalah dasar untuk mencapai Kebuddhaan dan untuk melatih Kesempurnaan. Seseorang yang ingin mencapai Kebuddhaan pertama-tama harus berusaha untuk memiliki dua dasar ini.

Hanya kebajikan-kebajikan seperti dàna, sila, dan lain-lain yang dikembangkan di atas dasar dua prinsip ini yang dapat menjadi Kesempurnaan sejati.

Kutipan dari The Perfection of Generosity (//Dana-parami//) Translated by Saya U Chit Tin, WKH Assistan

The perfections are noble qualities which are all accompanied by
  compassion and skilful means, and are untainted by craving, conceit and
  wrong views. "Skilful means" (//Upaya-kosalla//) is the wisdom that
  transforms the ten perfections into requisites of enlightenment. This
  wisdom and compassion are responsible for the balanced approach that
  motivates and enables a Bodhisatta to attain Buddhahood. For example:
  through wisdom he understands the suffering of others, through compassion
  he strives to alleviate their suffering. Through compassion he enters
  continued rebirths (//samsara//), through wisdom he does not delight in
  it. Through wisdom he is free from "I-making" and "my-making", through
  compassion he is free from lethargy and depression.

« Last Edit: 07 November 2009, 12:58:03 AM by chingik »

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #56 on: 07 November 2009, 12:54:44 AM »
_/\_ Sdr Peacemind

Did you mean the using of "I, mine, myself" as part of skillful means? Btw, is there skillful means ever mentioned in Nikaya?

Thanks beforehand..

Mettacittena

Seperti yang dikatakan oleh saudara Chingik, dalam nikāya memang terdapat kata yang memiliki arti sama dengan upāya kausalya (skilfull mean) dalam Mahāyana. Kata yang ada di Pāli kanon adalah 'upāyakosalla'. Istilah ini bisa ditemukan di Sangitisutta dari Dīghanikāya.

Dalam Sutta yang saya kutip di atas, istilah yang digunakan adalah  'kusala' yang juga bermakna 'skilfully' atau hanya 'skilful'. Dalam konteks ini, bisa dikatakan bahwa kusala / skillful dalam menggunakan bahasa merupkan salah satu skillful means of arahant.

Be happy.

Offline chingik

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 924
  • Reputasi: 44
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #57 on: 07 November 2009, 01:05:28 AM »
_/\_ Sdr Peacemind

Did you mean the using of "I, mine, myself" as part of skillful means? Btw, is there skillful means ever mentioned in Nikaya?

Thanks beforehand..

Mettacittena

Seperti yang dikatakan oleh saudara Chingik, dalam nikāya memang terdapat kata yang memiliki arti sama dengan upāya kausalya (skilfull mean) dalam Mahāyana. Kata yang ada di Pāli kanon adalah 'upāyakosalla'. Istilah ini bisa ditemukan di Sangitisutta dari Dīghanikāya.

Dalam Sutta yang saya kutip di atas, istilah yang digunakan adalah  'kusala' yang juga bermakna 'skilfully' atau hanya 'skilful'. Dalam konteks ini, bisa dikatakan bahwa kusala / skillful dalam menggunakan bahasa merupkan salah satu skillful means of arahant.

Be happy.
Info yg sangat berharga. Thanks

Offline Peacemind

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 970
  • Reputasi: 74
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #58 on: 07 November 2009, 01:08:40 AM »
Hanya dalam Kitab Komentar Theravāda, upāyakosalla mengacu pada ketrampilan dalam kebijaksanaan. Dalam hal ini dikatakan bahwa seseorang yang memiliki ketrampilan semacam ini, ketika ada bahaya atau hal yang tidak baik muncul secara tiba2, ia akan segera mengetahui jalan yang harus ditempuhnya untuk mengatasi masalah tersebut. Melihat definisi upāyakosalla yang singkat ini, upāya kausalya dalam Mahāyana tampak memiliki arti yang lebih detil, lebih dalam dan khusus. Apalagi dalam Mahāyana upāya kausalya hanya dimiliki seorang Bodhisattva dan Sammāsambuddha. Sementara itu, upāyakosalla dalam Theravāda tampaknya bisa dikembangkan oleh siapa saja.

Be happy.

Offline Jerry

  • Sebelumnya xuvie
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.212
  • Reputasi: 124
  • Gender: Male
  • Suffering is optional.. Pain is inevitable..
Re: apakah Buddha Gotama itu SETAN ????
« Reply #59 on: 07 November 2009, 02:08:09 AM »
_/\_ Sdr Peacemind & Bro Chingik

Thanks utk infonya yg berharga.. :)

Kalo boleh sedikit lebih detil, dalam Kanon Pali tidak dikatakan "upaya kosalla" secara eksplisit tanpa kurang atau lebih satu titik pun bukan? Hanya sebuah interpretasi atas Sutta bahwa term yg dimaksud adalah upayakosalla? Thanks..

Mettacittena,
appamadena sampadetha