//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - helenfransisca

Pages: 1 2 3 4 [5] 6 7 8 9
61
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 29 December 2011, 07:35:39 AM »
Kadang satu perbuatan itu kita tidak bisa nilai dari perbuatannya sendiri, tapi juga dari niatnya. Ada kalanya si penyumbang memberitahukan kegiatan berdananya, bukan untuk pamer, tapi untuk memberi teladan bagi orang lain atau mengajak secara langsung orang lain berdana. Semua hal ini tidak sesederhana yang terlihat.

Everything should be made as simple as possible but not simpler

62
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 29 December 2011, 07:33:51 AM »
Bukan singkatan sih. Saya juga salah, seharusnya istilahnya "Issā" dalam Pali atau "Irsya" dalam Sanskrit.
Memang sudah 'alami', dan hal itu yang menyebabkan penderitaan. Tidak perlu ditolak, tapi disadari dan dipahami.

Mengenai moha, contoh kasarnya yah memang seperti aliran sesat. Tidak mampu melihat kenyataan, dikuasai oleh ilusi dalam pikiran, maka melekat pada pandangan salah. Walaupun Buddhis, kalau tidak memahami dhamma, hanya percaya buta, juga akan terperosok dalam moha ini.
----> mengenai moha aq masih belom donk :-?, bisa dijabarkan dengan rinci agar tidak ada kesalahan persepsi dr aq. Seperti dosa awalnya aq pikir hanya kebencian ternyata arti luasnya menghindari kepesaan tidak menyenangkan. CMIIW

Nah, ini adalah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam kalangan Buddhis. Ehipassiko sering diserukan di mana-mana seolah-olah SEMUA yang ada di Ajaran Buddha harus di-'ehipassiko'-kan. Sebetulnya tidak. Ehipassiko adalah merujuk pada Buddha-dhamma, yakni: 4 Kebenaran Mulia (dukkha, asal mula, lenyapnya, dan jalan menuju lenyapnya). Buddha-dhamma ini yang bisa dibuktikan langsung, di sini dan sekarang. Tentang hal lain seperti kamma, alam lain, kekuatan bathin, dan lain sebagainya, itu TIDAK SELALU PERLU 'EHIPASSIKO'. Hal demikian adalah sebatas konsep yang membantu kita memahami 'gambaran' kehidupan ini saja misalnya mengapa manusia terlahir 'nasibnya' kok berbeda, maka dijelaskanlah konsep kamma. Tapi kamma itu tidak bisa dibuktikan secara pasti.  :-? :-? :-? Jadi intinya buddha dhamma itu 4kesunyataan mulia?, apakah jalan beruas delapan dan kamma juga termasuk?

63
Kafe Jongkok / Re: kenapa begitu lama . . .
« on: 29 December 2011, 06:27:48 AM »
karena topik ini sdh dilihat lebih dari 100x maka kami memberikan jawabannya:

karena proses pengetikan berkas dilakukan dengan 2 jari saja (istilah keren-nya: sebelas jari, 11)

Haaaa, masa gara2 ngetiknya 2jari aja seh :-?. Aq jg ngetik 2 jari lho pas kerja, tapi gawean on schedule ;D

64
Game / Re: MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk)
« on: 28 December 2011, 08:45:05 AM »
Hati

65
Kafe Jongkok / Re: kenapa begitu lama . . .
« on: 28 December 2011, 07:16:21 AM »
tanya kenapa ?

kenapa jembatan bisa roboh ?

Apa hubungannya ama jembatan?

ini sebenarnya masalah teramat sangat sepele, coba Anda perhatikan bagaimana penegak aparat ini bekerja, kunci jawabannya ada disitu...

Prosedur yang berbelit2

66
Game / Re: MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk)
« on: 27 December 2011, 09:02:44 PM »
tinggal

67
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 27 December 2011, 09:00:15 PM »
Wah, Buddhist justru kenal pahala = phala/buah.
Tapi kalau dalam teori kamma, tidak seperti itu. Berdana, maka dana itu sendiri punya pahalanya. Memberitahukan orang lain perihal sumbangannya, juga ada pahalanya tersendiri, tergantung niatnya, tapi tidak berarti selalu mengurangi pahala dari perbuatan baik itu sendiri. Jika berkoar-koar hanya untuk menyombongkan diri, maka itu akan jadi kata yang sia-sia, hanya memperkuat ego saja, tapi sepertinya pahala dari berdananya itu sendiri tetap ada, tidak menjadi hilang karena kesombongannya.

Padahal dalam kehidupan banyak tuh di temuin orang kaya gt, kalo mo berdana bahkan ada syaratnya dulu (ukir ato stempel nama pada benda yang di danakan bahkan ada yang minta diliput segala).
Berarti kalo qt mo berdana lebih baik menggunakan anonim aja? Jadi hanya "pencatat kamma" dan si pelaku aja yang tau...

68
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 27 December 2011, 08:54:14 PM »
Irsiya atau iri-hati dan lain-lain itu 'turunan' dari ketidak-sukaan. Intinya 'tidak suka dengan kebahagiaan orang lain'. Lobha-Dosa-Moha ini jangan diartikan secara istilah umum, tapi dari yang kasar sampai yang halus. Bahkan 'kerinduan' kita pada makanan enak pun itu disebut lobha, bukan hanya serakah dalam artian umum. Irsiya ato irsia? #cuma ingin tau singkatannya aja#

Pada hakikatnya, kita semua digerakkan oleh lobha, keinginan akan suatu perasaan menyenangkan; dosa, penghindaran suatu perasaan tidak menyenangkan, dan moha, ketidaktahuan akan kebenaran. Dari dorongan ini, muncullah berbagai macam pikiran 'turunan' seperti materialisme, nafsu birahi, iri hati, pandangan salah, dan lain-lain. ---> Kalau menginginkan "perasaan menyenangkan ato menghindari perasaan tidak menyeangkan" kayanya itu sudah sifat alami deh, tinggal bagaimana cara meredamnya aja. Sedangkan ketidaktahuan akan kebenaran (tuing3x...) yg ini kaga ngarti maksudnya  :(. Apakah seseorang yang tidak mengetahui dhamma dikatakan moha? Apakah seseorang yang mengikuti "aliran sesat" juga moha? Padahal mereka kan mengganggap ajaran mereka pelajari itu benar.

;D Ya, kalo 'senpai' masih bisa diterima mengingat saya yang duluan masuk DC (Dojo Campuran) ini, tapi bukan berarti apa yang saya katakan pasti lebih benar dari para junior. Kalau kurang 'klop' dengan pemikiran, jangan ragu-ragu untuk menyanggah atau bertanya lebih lanjut. --->  woke senpai  ;D, walo qt beda aliran jangan lupa share trik2 waza juga ya  :P 

Oh ya, untuk mengetahui sesuatu itu benar atau salah bisa aq buktikan dengan ehipassiko. Tapi ada sesuatu yang qt ga bisa buktikan, misalnya alam kehidupan laen, bagaimana qt bisa membuktikan kalo qt belom pernah kesana  :-?
So bagaimana qt tau itu benar ato salah?

Sekian dan terima kasih

69
Game / Re: MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk)
« on: 27 December 2011, 08:07:51 PM »
tahun

70
Kafe Jongkok / Re: Kira2 apa ya Forum Dhammacitta ini menurut anda ?
« on: 27 December 2011, 05:09:18 PM »
tempat curhat ;D
tempat jualan 8)
tempat menimba ilmu ;)
sarana utk berdana :)

Sama, kecuali point ke-2 ;D
Plus sebagai sarana komunikasi

71
Game / Re: MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk)
« on: 27 December 2011, 04:05:49 PM »
kasih

72
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 27 December 2011, 12:36:13 PM »
Teori kamma secara garis besar adalah semua hal yang kita lakukan dengan keserakahan, kebencian, dan kebodohan bathin sebagai akarnya, maka akan membuahkan perasaan tidak menyenangkan. Sebaliknya apa yang kita lakukan dengan tanpa keserakahan, tanpa kebencian, dan tanpa kebodohan bathin sebagai akarnya, maka akan membuahkan perasaan yang menyenangkan. ----> selain dosa, lobha, moha bukannya masih ada irsia?

Tidak masalah topiknya loncat2, tapi jangan anggap saya sebagai pembimbing, tapi sebagai teman yang berbagi saja. :) ---> Karena saya bertanya anda menjawab, maka secara tidak langsung anda jadi sensei ;D or senpai aja kl gt   

73
Game / Re: MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk)
« on: 27 December 2011, 12:20:43 PM »
tangguh

74
Game / Re: MAIN GAMES SAMBUNG KATA (ayuuuuukkkkkk)
« on: 27 December 2011, 11:46:42 AM »

75
Jurnal Pribadi / Re: Merespon Pertanyaan Rekan-rekan
« on: 27 December 2011, 11:14:14 AM »
Sama2.  _/\_
Ajaran Buddha adalah justru mengajarkan agar kita selalu waspada dan berperhatian penuh setiap saat. Konsumsi zat2 yang menghilangkan kesadaran itu akan mengganggu kewaspadaan kita, maka kita melatih diri menghindarinya.

Untuk yang minyak angin, sepertinya tidak ada zat yang menyebabkan hilangnya kesadaran. Juga setahu saya tidak ada zat addiktif dalam minyak angin yang menyebabkan tubuh 'menagih'. Paling-paling itu hanya sebatas kebiasaan dan 'kecanduan' secara psikologis saja, mungkin karena penggunaannya memberikan rasa yang enak. Ini tidak masalah, hanya saja ini juga berpotensi pada kemelekatan, dan semua kemelekatan tentu berpotensi pada penderitaan. (Contohnya kalau lagi di satu tempat, kehabisan minyak angin, maka bisa menderita karena hal itu.)

tq buat penjelasannya  :)

Semakin aq pikir  :-?, semua semakin kompleks ya  :'(

Ada asaran untuk melatih diri menghindari kemelekatan? Padahal qt tidak mempunyai rencana untuk melekat, semua terjadi begitu aja seperti kebiasaan.
Sebagai contoh internet, jaman dulu qt tidak menggunakannya tidak apa2 tapi sekarang kalau tidak membuka internet berasa ada yang kurang, apakah ini termasuk bentuk kemelekatan jg?

Pindah topik dikit, pikiran sesuatu yang kompleks. Sulit untuk melatih pikiran itu, terkadang bisa terbesit planning untuk melakukan tindakan tidak benar, sudah ada niat lah tapi kemudian tidak jadi dilaksanakan, apakah itu termasuk kamma? Begitupula sebaliknya, bila qt tidak mempunyai kehendak hanya berupa refleks lalu melakukan tindakan tidak benar, apakah itu jg kamma? Adakah suatu perbuatan yang tidak berakibat kamma?

Lalu manusia terlahir akibat kamma nya sendiri, dia tidak bisa memilih mau lahir di keluarga mana dalam bentuk rupa seperti apa.
Bagaimana dengan bayi yang dilahirkan tidak normal dan baru sebentar di dunia sudah meninggal, berarti dia blm membuat kamma apapun dunk. Lalu selanjutnya bagaimana? Kemudian kenapa orang tuanya bisa mendapatkan kamma seperti itu?
Bagaimana pula dengan orang yang memiliki kelainan seksual, sehingga dia berganti jenis kelamin, apakah ini termasuk tindakan asusila?Lalu akibatnya bagaimana?
Secara singkatnya bagaimana agar aq bisa lebih memahami proses kamma itu sendiri? Mengapa begini dan mengapa begitu :-?

Maaf banyak bertanya dan topiknya loncat2  ;D
mohon bimbingannya  ^:)^ ^:)^ ^:)^

Pages: 1 2 3 4 [5] 6 7 8 9