Anak-anak, sejauh yang sy tau, paling suka bermain...
Mesti dirancang sebuah dhamma yang bisa disajikan dengan apik lewat sebuah permainan...
Sebagai contoh,
sy pernah mengajak anak-anak di sekolah minggu buddhist, untuk mengamati seekor tikus yang diletakkan pada sebuah wadah dengan enam pintu keluar. Kemudian kita bersama-sama bermain dan menebak lewat pintu yang mana tikus tersebut akan keluar?
Semua anak menjawab.
Dan tidak semua jawaban benar tentunya...
Sy tanyakan lagi pada mereka,
Bagaimana ya caranya agar tebakan selalu jadi benar?
Agar kita bisa memastikan lewat pintu yang mana tikus tersebut keluar?
Salah satu menjawab,
Gampang ko..., tutup aja 5 pintu yang lain, pasti kita tau ke pintu mana tikus akan keluar dengan pasti
(..hahahaha....)
Baru masuk ke dhammanya...,
Bener sekali....
nah diri kita ternyata juga punya 6 pintu keluar...,
dan di dalam diri kita juga ada tikus yg nakal sekali (pikiran maksudnya)....,
yang selalu bergerak dan ga bisa ditebak keluar lewat mana
ayo permainan kita lanjutkan dengan tikus didalam diri kita
kita belajar menutup 5 pintu yang lain (mata, telinga, perasa, pengecap, pembau)
sehingga hanya ada satu yang terbuka yang disebut dengan pikiran kita....
permainan ini namanya meditasi...,
mau bermain?
(mauuuu.....)
nah mari kita mulai,
pertama bla bla bla...
jadilah sebuah pelajaran anapanasati bhavana yang menarik buat anak-anak...
ada ide lain?