//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - sarojaputto

Pages: 1 [2] 3
16
bnyak org yg sukses dgn kekurangan yg besar (tanpa kaki / lengan)
karna mereka FOKUS pada apa yg dpt dikerjakan bukan
pada apa kekurangannya...
 ^:)^

Setuju....

Quote
kpan bro mau bangun pagi2 dan menawarkan paket cuci mobil grastis...
bagi 20 pemesan pertama yg ...ump cuci 20x dpt gratis 6 yg dpt dibagikan
1x cuci ya berkisar 20rb..... nshh (berlaku utk pagi2 hari aja)

masih bingung maksudnya, bisa diperjelas?? maklum kecerdasan saya memang dibawah rata2  ;D karena kerjaan saya bukan cuci mobil

thanks :)

17
Quote
Definisi religius di artikel tersebut:

Orang yang religius: menerima dogma (ketimbang bukti empiris), agama adalah alat pengontrol, agama/Tuhan sebagai tempat bersandar, dst.
_________

Jadi (berdasarkan definisi itu), Buddha tidak religius.

berdasarkan definisi diatas, orang yang berlatih dan praktek sesuai ajaran Buddha Gotama, termasuk tidak religius
termasuk anda ! :)

 ;D yoi... karena budha dhamma ehipassiko  ;D bukan pake tuhan..tuhan...dan tuhan lagi... :))

18
hai teman - teman, lama ga pantau topic thread yang dibuat ini, jadi begini sebetulnya saya bingung karena masalah karir, saat ini saya kerja di posisi yang ga sesuai dengan yang saya inginkan, saya ada niat cari bidang yang sesuai minat ditempat lain yang lebih sesuai, namun belum kecantol, ada yang kecantol 2x, tapi harus nahan ijazah yang bagi saya memberatkan, msih niat nyari terus sampai pada titik jenuhnya dan saya berpikir apa ga usah pindah kerja ?, tpi ditempat sekarang ga mendukung perkembangan karir. cuma kelihatan ngarepin gaji bulanan aja, saya ga mau kyk gitu dan berpikir gimana masa depan saya, kan sayang umur juga. tpi saya sendiri bingung banget, konsultasi dengan orang dekat ga membuahkan hasil.

saya ada pikir kyknya ga usah pindah kerja toh, hasil akhirnya kan ga mungkin kerja terus, mau buka usaha, tapi buka usaha aja masih bingung mo usaha apa. :(

ada saran ?  :-?  _/\_

1. kenyataan wajar yang dialami banyak orang bukan hanya anda "mendapatkan kondisi yang tidak sesuai dengan keinginan/harapan" << sangat populer didalam trirtana "hidup adalah dukha"
2. kerja tidak harus sesuai minat, malah tidak sesuai minat atau bakat menambah pengetahuan di luar minat/bakat anda
3. jika masih galau dengan kondisi no.2, bersyukurlah bahwa anda orang yang "LEBIH BERUNTUNG" dengan melihat orang sekeliling anda yang mempunyai kekurangan di banding anda. satu contoh tukang sapu di kantor anda mungkin (kalau ada), gajinya cuma pas2an tuk bayar kontrakan n makan dan biaya sekolah anaknnya. maka pasti anda lebih berbahagia. masih banyak contoh2 lain di sekeliling anda yang menginpirasi anda untuk bahagia (karena keadaan anda lebih dari mereka) "lihat kebawah"
4. usaha yang ideal adalah pertama kali usaha sesuai dengan skill anda ( dan mengucurkan modal 50% dari modal yang anda siapkan = memperkecil tingkat kegagalan  << yang tahu ya anda sendiri

semoga membantu  :)



19
belajarlah untuk bersyukur
bersyukur pada kebahagiaan yg anda miliki saat ini
hayo smangat jiayo
kalo malas nanti tumimbal jd kura2 ato kukang lho  :P

 ;D terima kasih atas pencerahannya

20
Diskusi Umum / Mencari Sutta tentang kemalasan(malas) dan Semangat
« on: 24 May 2015, 11:38:50 PM »
mohon bimbingan dan share nya tentang sutta yang membahas malas dan semangat, atau tips meredam kemalasan, karena beberapa waktu ini saya merasa menjadi manusia yang malas dalam kegiatan sehari-hari saya (bangun, bekerja dll)

terima kasih  :)

21
“Para bhikkhu, Aku katakan bahwa ada dua orang yang tidak dapat dibalas budinya. Apakah dua ini? Ibu dan ayah seseorang.

“Bahkan jika seseorang menggendong ibunya di satu bahunya dan ayahnya di bahu yang lain, dan sambil melakukan itu ia hidup selama seratus tahun, mencapai usia seratus tahun; dan jika ia melayani mereka dengan mengoleskan minyak, dengan memijat, memandikan, dan menggosok bagian-bagian tubuh mereka, dan mereka bahkan buang air di sana – bahkan dengan melakukan hal-hal itu ia masih belum melakukan hal yang cukup untuk orangtuanya, juga belum membalas budi mereka. Bahkan jika ia mengangkat orang tuanya sebagai raja dan penguasa tertinggi di dunia ini, ia masih belum melakukan hal yang cukup untuk orang tuanya, juga belum membalas budi mereka. Karena alasan apakah? Orang tua adalah bantuan besar bagi anak-anaknya; mereka membesarkan mereka, memberi mereka makan, dan menunjukkan dunia kepada mereka.

“Tetapi, para bhikkhu, seseorang yang mendorong orang tuanya yang tidak percaya, menegakkan dan mengokohkan mereka dalam keyakinan; yang mendorong orang tuanya yang tidak bermoral, menegakkan dan mengokohkan mereka dalam disiplin bermoral; yang mendorong orang tuanya yang kikir, menegakkan dan mengokohkan mereka dalam kedermawanan; yang mendorong orang tuanya yang bodoh, menegakkan dan mengokohkan mereka dalam kebijaksanaan – seorang demikian, para bhikkhu, melakukan hal yang cukup untuk orang tuanya; ia membalas budi mereka dan membalas mereka lebih dari apa yang telah mereka lakukan.”

(AN 2: iv, 2; I 61-62)

inilah sutta yang saya maksud  ;D
maaf baca ga sampai bawah, abis greget liat post chan ming atas kata-kata temanya, langsung reply  :-?

22
_/\_

Kenapa saya tanyakan ini, smlm ketemu dgn tmn lama yang dulu sama2 sebangku sekolah SD. Ternyata skrg sdh beragama diluar agama Buddha. Fanatismenya bs dibilang berlebihan, harusnya kita 3 jam ketemuan ngobrol tujuannya utk mengenang masa2 sekolah tapi jadinya cuma dengerin dy khotbah, mengagung-agungkan "babeh" nya yg di sorga.
Ada pernyataan nya yg bikin sy jd pengen "nampolin dy ampe bego" .

Dy bilang, dy rela mati demi babeh nya yg di sorga, org tua sendiri nomor sekian, hutang jasa kita sama orang tua bisa dibayar, tinggal sebut harga plus bunganya, tapi hutang sama "babeh" nya hanya bs dy bayar pakai darah dan nyawa. Tadinya kalau org tua dy gak mau ikut jalan keyakinan dy, akan di taro dipanti jompo #miris.

Sekarang sy seperti dikejar2 orang asuransi, utk segera bertobat sama babeh disorga sebelum terlambat. Apa saya musti lapor ke polisi, karena sepertinya ini rencana pembunuhan utk saya  :)).


Kalau Jasa Orang Tua adalah Hutang, Berapa saya Harus Bayar beserta bunganya?

#mudah mudahan kagak ada orgnya di forum ini :))

NOTE: Yang suka komen gak jelas mending gak usah komen, bikin sampah berserakan!

kasian sekali manusia bodoh teman anda chan ming, tapi saya juga sama dengan dia agak "extreme", saya pernah berkata kepada teman-teman dekat budhis saya di grup bbm beberapa hari menjelang imlek tahun 2015 ini, saya berkata "percuma namaskara di rupang sang buddha" kalau kita belum pernah namaskara di depan mamah n papah kita yang hidup, atau di kuburannya, atau meja abunya. karena waktu itu saya mengajak untuk namaskara/pai kwi pada mamah papah pada moment tahun baru imlek.

for all >> Sudahkah anda ber namaskara kepada mamah n papah anda???

memang tradisi namaskara ini saya lakukan belum lama baru sekitar 10 tahun yang lalu seinget saya dan itupun hanya setahun sekali di moment tahun baru imlek  :'( dan action ini sajapun tidak ada artinya jika dibanding jasa orang tua kita

seinget saya (dhammadesana bhante pannavaro) tidak ada action apapun yang bisa membalas budi orang tua, kecuali kita mengenalkan triratna pada orang tua kita, lalu orang tua kita menyatakan berlindung pada triratna, lalu orang tua kita melaksanakan dhamma dengan sungguh-sungguh.

23
izin share  ya bapak/ibu moderator, saya sudah search di forum DC tercinta ini juga ada topik mengenai "Mara", tapi mungkin karena kecerdasan saya kurang, jadi saya merasa belum paham dan menemukan artikle ini yang membuat saya agak ngerti, makanya saya share

ini ada share yang bagus untuk istilah "Mara" yang sering ada disebut-sebut dalam kisah guru agung kita sakyamuni buddha . di lingkungan kita sehari-hari kita sering  dihadapkan dengan istilah "setan". digoda setan, diganggu setan, kesetanan, rumah kosong banyak setan dsb.
silakan baca cermati, semoga kebijaksanaan kita semakin berkembang

part 1 https://www.facebook.com/notes/buc-pusat/waspadai-mara-penggoda-bag-1-bhikkhu-pannavaro-mahathera-transkrip-dhamma-class-/368697534826

part 2 https://www.facebook.com/note.php?note_id=369040574826


24
sesuai judul "apakah wajib ikut Puja Bakti di vihara bagi pemula" ?

mari coba kita mengkondisikan sebagai pemula, seorang pemula biasanya banyak keraguan, sungkan, dan bingung, jangan kita jelaskan sense pribadi kita terhadap puja bakti di vihara. biarlah nanti sang pemula ini mengalami sense nya sendiri.

betul sekali bahwa puja bakti itu tidak wajib, saya setuju karena saya belum pernah membaca atau mendengar sabda sang budha mengenai puja bakti.
Tapi sang budha bersabda (mangala sutta) mengunjungi para pertapamendengarkan dharma pada waktu yang sesuai, membahas dharma pada waktu sesuai. ini adalah peran terbesar vihara. jadi vihara lah tempat terpenting dalam belajar budha dharma bagi PEMULA. dan juga bisa langsung praktek budha dharma di dalam rangkaian puja bakti yaitu beberapa bait mangala Sutta = sabda sang budha

misalnya si pemula mau belajar budha dharma tanpa ke vihara, option nya adalah ;
1. belajar dari buku, internet (tulisan, audio, video), = kalau ada pertanyaan bingung mau nanya sama siapa
2. belajar dari seseorang yang dianggap mengerti budha dharma = bagaimana dengan waktu/ kegiatan yang crash   antara si pemula dan si pengajar.

maka saran saya untuk para pemula anda ikut puja bakti ke vihara walaupun tidak wajib, untuk belajar dan praktek budha dharma

satu lagi saran saya untuk para pemula anda memulai yang mudah dahulu dicerna dalam kehidupan sehari2 yaitu membaca, menghayati, melaksanakan pancasila budhis lalu mangala sutta lalu.................... ;D

 ;D saya juga pemula bro... dan berjuang terus menjalankan ini  ;)

info : saya bukan pengurus vihara ;D





25
_/\_Apakah tujuan utama anda ketika anda memilih keyakinan anda sebagai Buddhist?

ini Pertanyaannya "Tujuan" kan ya, bukan "kesan"  ;D btw,

saya kira dan berharap semua jawabannya mau mencapai nibbana  karena ini feature cuma ada disini, di buddha dharma walaupun sangat teramat sulit bangetttt.... :) btw.

jawaban saya atas pertanyaan tersebut:
1. mencapai nibbana (walaupun teramat sangat sulit bangettt)
2. menjadi manusia yang lebih baik dan benar dari sebelum-sebelumnya pada kehidupan ini
3. mempunyai kehidupan yang lebih baik untuk kehidupan selanjutnya.

Sadhu.....

26
Naskah Dhamma :
Ceramah Bhikkhu Uttamo :

http://www.samaggi-phala.or.id/naskahdamma_dtl.php?id=1003&multi=T&hal=0

Apakah Agama Buddha terdapat manusia pertama?

Jawab :

Sebenarnya tujuan Dhamma Ajaran Sang Buddha lebih cenderung dipergunakan untuk mengendalikan pikiran, ucapan dan perbuatan. Dan, kemampuan seseorang untuk mengendalikan diri ini sama sekali tidak ada hubungan langsung dengan pengetahuan tentang manusia pertama. Tanpa mengetahui manusia pertama sekalipun, seseorang bisa saja mencapai kesucian. Namun, dalam salah satu kesempatan, kepada mereka yang telah mempunyai kemampuan batin dari latihan meditasi yang tekun sehingga mampu mengingat berkali-kali muncul dan kiamatnya bumi, barulah Sang Buddha menceritakan terjadinya manusia pertama. Cerita Sang Buddha hanya kepada mereka yang mampu mengingat terbentuk dan kiamatnya bumi ini agar ada orang yang bisa menyaksikan serta mengingat sendiri peristiwa yang disampaikan Sang Buddha. Tentu saja, sikap Sang Buddha ini berhubungan dengan pengertian dasar dalam Dhamma yaitu ‘datang dan buktikan', bukan ‘datang dan percaya saja'.

Dalam kisah yang disampaikan oleh Sang Buddha, manusia pertama bukan hanya satu atau dua orang saja, melainkan banyak. Mereka bukan hasil ciptaan. Mereka merupakan hasil sebuah proses panjang bersamaan dengan proses terjadinya bumi beserta planet-planetnya. Seperti diketahui bahwa dalam pengertian Dhamma, tata surya seperti yang dihuni manusia saat ini bukan hanya satu melainkan lebih dari satu milyar jumlahnya. Masing-masing tata surya ketika kiamat akan terbentuk lagi. Pada saat terjadinya bumi ini, datanglah mahluk-mahluk berupa cahaya dari tata surya yang lain. Mereka berproses bersamaan dengan proses pembentukan tata surya ini. Dalam proses tersebut mereka tertarik mencicipi dan mengkonsumsi sari bumi, sari tumbuhan dsb. Ketertarikan mereka menyebabkan tubuh cahaya menjadi redup dan mulai terjadilah proses pembentukan tubuh, jenis kelamin, persilangan serta keturunan. Dan, sekali lagi, manusia pertama karena merupakan hasil proses seperti ini, jumlahnya tidak bisa ditentukan lagi. Sangat banyak. Mereka berproses dan berevolusi secara lambat sampai membentuk manusia sekarang. Hanya saja, dalam Dhamma juga tidak membenarkan maupun menolak pandangan ilmu pengetahuan modern bahwa manusia berasal dari monyet. Sikap ini sehubungan dengan kepastian bahwa asal manusia dari monyet ataupun bukan sama sekali tidak ada kaitan dengan keberhasilan seseorang untuk mencapai kesucian ataupun Nibbana.

saya pernah dapat jawaban seperti ini dari salah satu mentor saya ;

"kalau angka itu ada Awalnya Nol (0) 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10, 1000,10000,1000000 dst tidak diketahui akhirnya"  #coba tulis angka sepanjang 1km ataupun 100km, ada akhirnya?

Kalau Kehidupan Manusia Tidak Diketahui Awalnya, Tapi Ada Akhirnya Yaitu Mencapai NIBBANA  :)  <<< salah satu alasan saya menjadi siswa sang budha ( ;D yang lain pilihannya dikit cuma 2, disini ada 31 ). Apalgi nibbana.... cuma buddha yang kasi tahu ;)

dan jawaban ini cukup memuaskan bathin saya, karena kalau saya pikir lagi jika ada pertanyaan  "mahkluk cahaya alam abhasara itu asalnya dari mana?"   malah buang waktu dan pikiran saya  :))

27
Namo Buddhaya,

Saya ada beberapa pertanyaan , salah satunya : saya melihat dalam setiap kebaktian / puja bakti ,
selalu dipisahkan tempat duduk (bersila ) laki-laki ( disebelah kanan) dan perempuan ( disebelah kiri).

Pertanyaan saya : apakah aturan tertulis yang mengatur tentang pemisahan tempat duduk ini ?

Terima kasih

Jemina

setahu saya juga tidak ada aturan tertulis, ini hanya aturan etika saja untuk kebaktian lebih indah, misalnya dicampur ada pria duduk di belakang wanita trus namaskara sampai kelihatan pakaian dalemnya atau sebagian tubuhnya bukankah itu visual yang buruk di tempat yang bukan semestinya, oleh karenanya, menurut saya seperti busanapun sebetulnya harus di sesuaikan karena puja bakti kan acara untuk belajar dan praktek dhamma (menjadi lebih baik dan benar). contoh wanita tidak elok berbusana ketat2 apalagi bajunya agak gantung hingga kelihatan busana dalemnya, Pria memakai celana pendek sedengkul, tidak merokok di dalam lingkungan vihara dsb.  :) mungkin ada yang menambahkan lagi demi keindahan latihan dan pelaksanaan budha dharma  ;)

28
iya seroja

pernah dengar tidak
ada bhikkxx yg ceramah

perbuatan itu adalah
tanam padi tumbuh padi
tanam timun tumbuh sikancil

berdasarkan ini
berarti tanaman ada karmanya juga.

katanya
:)) beneran nulis tanpa sadar ya sungaibesar, "tanam timun tumbuh sikancil"
untuk selanjutnya saya pikir tidak perlu koment lagi tulisan anda yang nulis tanpa kesadaran  ;D

29
Tolong ! / Re: [tolong masukan]curhat karena tidak ada semangat hidup
« on: 15 April 2015, 01:02:15 PM »

seroja
sy tdk takut dengan bhikkxx spt itu
sudah dijelaskan untuk tidak copas kesana
baca harian pikiran dharma saja, masih kesana
ini bukan masalah takut atau tidak takut, masalah rule, kalau ada oknum bikkhu yang anda ingin koreksi, sampaikan ke sangha. bukan disini tempatnya

[/quote]
urusan sangha biar sangha yg selesaikan
itu termasuk ariyasangha tentunya.
[/quote]
 
loh... anda membahasnya disini, atau anda sedang tidak sadar waktu menulis.
sepertinya semua yang anda tulis itu tanpa kesadaran, contohnya nulis nama saya saja salah  ;D


[/quote]
engkau ingin bersembunyi dibalik jubah cokelat
yg engkau cuplik spt itu
[/quote]

 "bersembunyi" ga jelas lagi zzzzz...

[/quote]

30
Ikut nyimak, pengetahuan aye blom nyampe situ  :)

Pages: 1 [2] 3