//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Mahayana vs Theravada  (Read 26403 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #30 on: 10 May 2011, 02:13:45 PM »
memang sudah di jelaskan di awal artikel, seperti yg sudah dikutip oleh Bro Kelana di atas

Nah, kalau memang “Penganut Nikāya murni” bukan Theravada (saja), lalu sebenarnya siapakah yang diklaim sebagai demikian?

Coba perhatikan, apa yang dimaksud oleh beliau sebagai "Buddhisme Awal" atau"Penganut Nikaya murni" pada pernyataan berikut:

"Yang saya maksudkan adalah jenis Buddhisme yang terwujud dalam Nikāya-nikāya kuno dari Buddhisme Theravada dan dalam teks-teks bersesuaian dari aliran lain di Buddhisme India yang tidak berhasil bertahan dalam kehancuran Buddhisme di India."

Kalau "Penganut Nikaya murni" yag asli "tidak bertahan dalam kehancuran" di masa lalu, lantas sebenarnya siapa yang layak disebut sebagai "Penganut Nikaya murni" pada masa kini? Hal ini penting, karena beliau menyerukan kepada Umat Buddha untuk kembali ke "Nikaya murni". Lantas, jika demikian, dengan tolak ukur apakah menentukan mana  nikaya murni sedangkan mana yang tidak? Seberapa yakinkah Nikaya pali yang beredar pada masa kini adalah benar-benar murni??

Jika kemudian, ada umat Buddha yang sedang menamai dirinya sebagai "Penganut Nikaya murni" dan kemudian membedakan dirinya dari tradisi Theravada dan Mahayana yang ada pada masa kini, bukankah dirinya akan dianggap sedang mendirikan aliran Buddha yangbaru? Jangan-jangan, yang bersangkutan sedang terjebak membuat sekte baru yang dinamakannya sebagai “Penganut Nikāya murni.”  :)


« Last Edit: 10 May 2011, 02:16:13 PM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #31 on: 10 May 2011, 03:19:48 PM »
Hal ini penting, karena beliau menyerukan kepada Umat Buddha untuk kembali ke "Nikaya murni".

maaf mungkin terlewatkan oleh saya, di bagian manakah beliau menyerukan spt kata anda itu?

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #32 on: 10 May 2011, 03:21:54 PM »
maaf mungkin terlewatkan oleh saya, di bagian manakah beliau menyerukan spt kata anda itu?

Pada bagian akhir:
"[..] kita masih harus menghindari segala jenis sinkretisme yang mengarah pada pencemaran ajaran-ajaran asli dari Buddha historis, dengan menganggapnya hanya sebagai alat bantu atau adaptasi pada iklim religius di India pada masaNya yang diterjemahkan menyimpang oleh ajaran-ajaran yang muncul pada periode belakangan. Jenis toleransi yang diperlukan adalah yang menghormati ke-otentik-an Buddhisme Awal sejauh kita dapat menentukan sifatnya dari catatan-catatan sejarah yang paling tua, namun juga dapat mengenali kapasitas Buddhisme untuk menjalani transformasi sejarah yang asli yang membawa kepada manifestasi potensi tersembunyi dari ajaran kuno, transformasi tidak harus bahwa sesuatu harus muncul sejak awal ajaran akan tetapi yang memperkaya tradisi yang bersumber langsung dari Sang Buddha. "
« Last Edit: 10 May 2011, 03:23:32 PM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #33 on: 10 May 2011, 03:25:16 PM »
Pada bagian akhir:
"[..] kita masih harus menghindari segala jenis sinkretisme yang mengarah pada pencemaran ajaran-ajaran asli dari Buddha historis, dengan menganggapnya hanya sebagai alat bantu atau adaptasi pada iklim religius di India pada masaNya yang diterjemahkan menyimpang oleh ajaran-ajaran yang muncul pada periode belakangan"

saya kok tidak menangkap kesan seruan untuk kembali ke "Nikaya murni", hanya ajakan untuk menghindari sinkretisme, yg memang sekarang ini terbukti memudarkan esensi dari ajaran asli baik Theravada maupun Mahayana.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #34 on: 10 May 2011, 03:35:31 PM »
saya kok tidak menangkap kesan seruan untuk kembali ke "Nikaya murni", hanya ajakan untuk menghindari sinkretisme, yg memang sekarang ini terbukti memudarkan esensi dari ajaran asli baik Theravada maupun Mahayana.

Pada bagian yang saya warnai dengan biru, yaitu bagian yang mengandung  seruan untuk kembali "ajaran asli dari Buddha historis" yang dianggap sebagai "otentik".

Bandingkan dengan pengertiannya mengenai "penganut Nikaya murni" berikut ini:

"Suatu sikap yang berlawanan yang umum terdapat di antara pendukung Nikāya-nikāya yang konservatif yang menolak semua perkembangan belakangan dalam sejarah pemikiran Buddhis sebagai penyimpangan dan distorsi, suatu kemunduran dari 'keaslian murni' dari ajaran kuno. Saya menyebut sikap ini sebagai 'penganut kemurnian Nikāya.'"

Dalam hal ini, bukankah sinkretisme merupakan "penyimpangan" atau "distorsi" dari "keaslian murni" menurut pengertian ini?


« Last Edit: 10 May 2011, 03:38:29 PM by sobat-dharma »
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #35 on: 10 May 2011, 03:39:44 PM »
Pada bagian yang saya warnai dengan biru, yaitu bagian yang mengandung  seruan untuk kembali "ajaran asli dari Buddha historis" yang dianggap sebagai "otentik".

Bandingkan dengan pengertiannya mengenai "penganut Nikaya murni" berikut ini:

"Suatu sikap yang berlawanan yang umum terdapat di antara pendukung Nikāya-nikāya yang konservatif yang menolak semua perkembangan belakangan dalam sejarah pemikiran Buddhis sebagai penyimpangan dan distorsi, suatu kemunduran dari 'keaslian murni' dari ajaran kuno. Saya menyebut sikap ini sebagai 'penganut kemurnian Nikāya.'"

Dalam hal ini, bukankah sinkretisme merupakan "penyimpangan" atau "distorsi" dari "keaslian murni" menurut pengertian ini?


untuk menyederhanakan:

contoh kalimat: Seorang pasien diabetes harus menghindari makanan yg dapat menaikkan gula darah.

tidak semua makanan dapat menaikkan gula darah
bukan semua makanan yg harus dihindari melainkan hanya makanan yg dapat menaikkan gula darah.

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #36 on: 10 May 2011, 03:41:21 PM »
Nikaya murni = ajaran asli dari Buddha historis = otentik
vs
Penyimpangan & distorsi = pencemaran ajaran asli = tidak otentik = sinkretisme
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #37 on: 10 May 2011, 03:44:08 PM »
Nikaya murni = ajaran asli dari Buddha historis = otentik
vs
Penyimpangan & distorsi = pencemaran ajaran asli = tidak otentik = sinkretisme

tentu itu adalah kesimpulan anda pribadi, saya tidak sependapat dengan anda dalam hal ini. kecuali ada bagian yg memang tertulis demikian

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #38 on: 10 May 2011, 03:46:48 PM »
tentu itu adalah kesimpulan anda pribadi, saya tidak sependapat dengan anda dalam hal ini. kecuali ada bagian yg memang tertulis demikian

Kalau gitu 1000 kepala ada 1000 kesimpulan. Dan yang paling paham isi tulisannya adalah beliau yang menulis artikel ini :)
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #39 on: 10 May 2011, 03:49:20 PM »
Kalau gitu 1000 kepala ada 1000 kesimpulan. Dan yang paling paham isi tulisannya adalah beliau yang menulis artikel ini :)

ya kemungkinan terburuk memang demikian, tapi juga ada kemungkinan cuma ada 2 kesimpulan, yaitu kesimpulan anda dan kesimpulan 999 kepala lainnya yg menafsirkan tulisan itu apa adanya

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #40 on: 10 May 2011, 03:53:52 PM »
ya kemungkinan terburuk memang demikian, tapi juga ada kemungkinan cuma ada 2 kesimpulan, yaitu kesimpulan anda dan kesimpulan 999 kepala lainnya yg menafsirkan tulisan itu apa adanya

Sulit loh menadi "apa adanya" :) Apalagi belum mencapai tingkat kesucian apapun hehehe
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #41 on: 10 May 2011, 03:56:08 PM »
 Lantas bagaimana dengan pembacaan "apa adanya" menurut Bro Indra?
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #42 on: 10 May 2011, 03:56:56 PM »
Sulit loh menadi "apa adanya" :) Apalagi belum mencapai tingkat kesucian apapun hehehe

"apa adanya" hanya dalam hal membaca artikel, tanpa melibatkan penafsiran yg rumit, hanya menginterpretasikan spt apa yg ditulis, tanpa melibatkan emosi

Offline sobat-dharma

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.286
  • Reputasi: 45
  • Gender: Male
  • sharing, caring, offering
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #43 on: 10 May 2011, 04:00:12 PM »
"apa adanya" hanya dalam hal membaca artikel, tanpa melibatkan penafsiran yg rumit, hanya menginterpretasikan spt apa yg ditulis, tanpa melibatkan emosi

Yang bisa memengaruhi penafsiran bukan hanya emosi, tapi juga posisi pemikiran, nilai-nilai yang dianut, sejarah pengalaman hidup, sikap, paham, dogma, persepsi dan lain2.
Mereka yang melihat-Ku dari wujud dan mengikuti-Ku dari suara terlibat dalam upaya salah. Mereka takkan melihat Aku. Dari Dharma-lah mestinya ia melihat Para Buddha. Dari Dharmakaya datang tuntunan baginya. Namun hakikat sejati Dharma tak terlihat dan tiada seorangpun bisa menyadarinya sebagai obyek

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Mahayana vs Theravada
« Reply #44 on: 10 May 2011, 04:02:05 PM »
Yang bisa memengaruhi penafsiran bukan hanya emosi, tapi juga posisi pemikiran, nilai-nilai yang dianut, sejarah pengalaman hidup, sikap, paham, dogma, persepsi dan lain2.

ya setuju, tapi berusahalah untuk bersikap netral pada waktu membaca tanpa melibatkan hal2 spt yg anda sebutkan di atas

 

anything