//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja  (Read 60036 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #75 on: 21 March 2011, 09:13:38 PM »
mari kita lihat si buddhis itu:
si buddhis udah belajar mengenai karma dan punarbhava yg hidup berulang kali, tahu 31 alam, tahu kisah2 masa lalu buddha.
namun apakah dia berhenti berbuat, berkata dan berpikir jahat?
seseorang yg udah menembus pengetahuan karma dan punarbhava ini akan mengalami shock yg luar biasa, yg tak terbayangkan, sehingga pada detik itu juga berhenti berkata dan berbuat jahat dengan sendirinya, tanpa disuruh lagi.

kesimpulannya, sama aja, si buddhis itu hanya percaya kepada karma dan punarbhava, tapi hanya sebatas kepercayaan, bukan "pengetahuan".
gak ada bedanya yg kepercayaan surga yg kekal di agama lain.

kenapa selalu menjudge ke yang " belajar mengenai karma dan punarbhava yg hidup berulang kali, tahu 31 alam, tahu kisah2 masa lalu buddha" itu pasti masih melakukan perbuatan jahat?

apa tidak berpikir kemungkinan seseorang yang sudah belajar "karma dan punarbhava yg hidup berulang kali, tahu 31 alam, tahu kisah2 masa lalu buddha" jadi mulai ada "pikiran benar" sehingga berhati2 dalam bertindak, berucap dll, berbeda dengan umat lain yang "misalnya diajarkan oleh agamanya" untuk membunuh, dan perbuatan yang menjauhi "sang Jalan"?

soal kesimpulan, masing2 umat agama ada pelajarannya, ketika masing2 menjalani ajarannya masing2 dengan benar manakah yang bisa menuju "sang Jalan"?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #76 on: 22 March 2011, 08:45:50 AM »
Yang menjadi pokok persoalan sebenarnya: Apakah seseorang yang tidak melakukan apa-apa, hanya mendengar saja bisa mencapai pencerahan...? Tanpa melatih perhatian dan konsentrasi...?
Bukan itu yang sebelumnya dibahas, bro fab. Saya membahas yang ini:

Itu pengetahuan praktek bro (bukan kata orang), setelah melihat sapu tangan menjadi kotor ia menyadari bahwa sapu tangan itu tidak permanen (anicca). Memang begini cara munculnya pengetahuan anicca pada meditator yang berlatih direct Vipassana, yaitu mengalami sesuatu lalu muncul pengetahuan.

Mettacittena,
Yang saya maksudkan, pengetahuan itu ada dalam ranah pikiran, apakah inputnya lewat cerita/tulisan orang lain ataukah lewat pengalaman sendiri yang notabene adalah dirasakan indera sendiri. Melakukan suatu praktek sendiri dan menembus pengetahuan, ini tentu mungkin, misalnya Ratu Khema yang lihat sendiri (dengan indera matanya) gambaran wanita super cantik yang menua sampai akhirnya jadi tulang, memahami ketidakkekalan (dan dinasihati dikit langsung menembus sotapatti-phala).

Namun adalah juga mungkin bagi seseorang memroses input secara tidak langsung seperti melalui cerita orang lain, dan juga menembus pengetahuan. Contohnya adalah para bhikkhu yang mendengarkan kisah kaya-vicchinda jataka, tidak mengalami sendiri sakitnya, tidak melihat pula petapa dalam cerita, namun hanya dengar-dengar saja, namun mereka bisa menembus sotapatti-phala.

Jadi kesimpulan saya, jika sehubungan dengan pemahaman seseorang mengatakan 'ini teori' karena inputnya dari sumber luar (buku/cerita/internet/dll), dan 'ini praktek' karena inputnya dari pengalaman sendiri, maka saya katakan katakan orang itu tidak mengatakannya dengan benar. Tapi ini kesimpulan pribadi, bro fab & lainnya boleh untuk tidak setuju.

« Last Edit: 22 March 2011, 08:49:00 AM by Kainyn_Kutho »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #77 on: 22 March 2011, 08:49:55 AM »
Jadi kesimpulan saya, jika sehubungan dengan pemahaman seseorang mengatakan 'ini teori' karena inputnya dari sumber luar (buku/cerita/internet/dll), dan 'ini praktek' karena inputnya dari pengalaman sendiri, maka saya katakan katakan orang itu tidak mengatakannya dengan benar. Tapi ini kesimpulan pribadi, bro fab & lainnya boleh untuk tidak setuju.

saya setuju kok. ;D

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #78 on: 22 March 2011, 09:01:19 AM »
kenapa selalu menjudge ke yang " belajar mengenai karma dan punarbhava yg hidup berulang kali, tahu 31 alam, tahu kisah2 masa lalu buddha" itu pasti masih melakukan perbuatan jahat?

apa tidak berpikir kemungkinan seseorang yang sudah belajar "karma dan punarbhava yg hidup berulang kali, tahu 31 alam, tahu kisah2 masa lalu buddha" jadi mulai ada "pikiran benar" sehingga berhati2 dalam bertindak, berucap dll, berbeda dengan umat lain yang "misalnya diajarkan oleh agamanya" untuk membunuh, dan perbuatan yang menjauhi "sang Jalan"?

soal kesimpulan, masing2 umat agama ada pelajarannya, ketika masing2 menjalani ajarannya masing2 dengan benar manakah yang bisa menuju "sang Jalan"?
Kalau saya lihat, bro morph bukan bilang yang belajar doktrin itu pasti orang jahat, tapi maksudnya masih sama saja dengan orang yang belajar doktrin lain (misalnya H1ndu, Kr1sten atau 1slam), atau bahkan dengan orang yang tidak belajar doktrin sama sekali. Semuanya punya potensi menjadi baik, dan secara bersamaan masih punya potensi juga untuk jadi jahat.

Kalau soal menjauhi atau mendekati 'sang jalan' itu juga masih kecocokan & kepercayaan, belum dibuktikan. Bisa dibuktikan pun hanya untuk diri sendiri, bukan ke orang lain. Oleh karena itu, kita tidak bisa mengatakan 'sang jalan adalah benar' secara mutlak. Kita bisa mengatakan itu untuk diri sendiri, tapi tidak bisa dijadikan tolok ukur universal untuk menilai satu pandangan/agama adalah benar, dan lainnya salah.


Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #79 on: 22 March 2011, 09:10:24 AM »
kenapa selalu menjudge ke yang " belajar mengenai karma dan punarbhava yg hidup berulang kali, tahu 31 alam, tahu kisah2 masa lalu buddha" itu pasti masih melakukan perbuatan jahat?

apa tidak berpikir kemungkinan seseorang yang sudah belajar "karma dan punarbhava yg hidup berulang kali, tahu 31 alam, tahu kisah2 masa lalu buddha" jadi mulai ada "pikiran benar" sehingga berhati2 dalam bertindak, berucap dll, berbeda dengan umat lain yang "misalnya diajarkan oleh agamanya" untuk membunuh, dan perbuatan yang menjauhi "sang Jalan"?

soal kesimpulan, masing2 umat agama ada pelajarannya, ketika masing2 menjalani ajarannya masing2 dengan benar manakah yang bisa menuju "sang Jalan"?

Atau lebih tepatnya: "Apakah dalam ajaran agama lain diajarkan mengenai Sang Jalan menuju lenyapnya LDM...?"
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #80 on: 22 March 2011, 09:11:14 AM »
Bukan itu yang sebelumnya dibahas, bro fab. Saya membahas yang ini:
Yang saya maksudkan, pengetahuan itu ada dalam ranah pikiran, apakah inputnya lewat cerita/tulisan orang lain ataukah lewat pengalaman sendiri yang notabene adalah dirasakan indera sendiri. Melakukan suatu praktek sendiri dan menembus pengetahuan, ini tentu mungkin, misalnya Ratu Khema yang lihat sendiri (dengan indera matanya) gambaran wanita super cantik yang menua sampai akhirnya jadi tulang, memahami ketidakkekalan (dan dinasihati dikit langsung menembus sotapatti-phala).

Namun adalah juga mungkin bagi seseorang memroses input secara tidak langsung seperti melalui cerita orang lain, dan juga menembus pengetahuan. Contohnya adalah para bhikkhu yang mendengarkan kisah kaya-vicchinda jataka, tidak mengalami sendiri sakitnya, tidak melihat pula petapa dalam cerita, namun hanya dengar-dengar saja, namun mereka bisa menembus sotapatti-phala.

Jadi kesimpulan saya, jika sehubungan dengan pemahaman seseorang mengatakan 'ini teori' karena inputnya dari sumber luar (buku/cerita/internet/dll), dan 'ini praktek' karena inputnya dari pengalaman sendiri, maka saya katakan katakan orang itu tidak mengatakannya dengan benar. Tapi ini kesimpulan pribadi, bro fab & lainnya boleh untuk tidak setuju.


Sadhu!
There is no place like 127.0.0.1

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Apa yg dimaksud dgn surga (menurut penulis) ?
« Reply #81 on: 22 March 2011, 09:14:58 AM »
SURGA

Quote
Apa yang kita maksudkan dengan SURGA?
Surga dapat dikatakan sebagai tempat dimana kita dapat dilahirkan setelah kita meninggal nanti. Ia
dapat juga berupa keadaan pikiran.
Misalnya, seseorang yang pemarah bisa saja secara terus‐menerus dalam suasana hati yang buruk dan
dengan mudah mengamuk. Orang demikian akan menyebabkan orang‐orang disekelilingnya, termasuk
dirinya sendiri, menderita dan sedih setiap saat. Di sisi lain, ambillah contoh, seseorang yang berwatak
tenang, dengan pikiran yang hening dan selalu damai dengan dirinya sendiri dan orang lain.

Dikarenakan oleh keadaan pikirannya, hidup orang yang pemarah akan kelihatan seperti neraka bagi
dirinya dan orang‐orang disekelilingnya. Tidak perlu dikatakan lagi, orang yang berwatak tenang, dan
orang‐orang disekelilingnya akan menikmati kehidupan yang bahagia, layaknya Surga.
Ajaran Buddha mengijinkan kita menikmati Surga di bumi dengan menunjukkan kepada kita bagaimana
mencapai keadaan pikiran yang bahagia.
Terlepas dari keadaan pikiran, umat Buddha mempercayai adanya beberapa alam kehidupan di semesta,
dan ini dapat berupa tempat‐tempat yang menyedihkan atau tempat‐tempat yang menyenangkan.
Secara tradisi, alam‐alam yang menyedihkan, (atau alam rendah), termasuk alam neraka di dalamnya;
dan alam‐alam yang menyenangkan (atau lebih tinggi) adalah alam manusia dan alam‐alam Surga.
Di alam mana kita akan dilahirkan tergantung kepada kamma yang kita telah kita kumpulkan untuk diri
kita sendiri di kehidupan ini, beserta kamma yang kita kumpulkan di berbagai kehidupan lampau.
Kamma ini adalah hasil dari tindakan dan sikap kita sehari‐hari.
Oleh karenanya, tingkat populasi penduduk di dunia tidak dapat tentukan dengan pasti atau distatiskan
dengan pembatasan suatu alam saja, berhubung proses kelahiran kembali tidak hanya terbatas kepada
alam manusia. Terdapat banyak alam‐alam kehidupan lainnya di semesta terlepas dari alam manusia
dimana kita dapat dilahirkan, atau dimana proses kelahiran kembali dapat berlangsung.

dikutip dari buku tsb, halaman 8

Surga dapat dikatakan sebagai tempat dimana kita dapat dilahirkan setelah kita meninggal nanti.
ini termasuk kelahiran dialam yg lebih rendah itu semua juga surga ?
 ;D

pemarah > neraka,
pikiran tenang > surga.

 :o

perut laper ?  :'( :'(


nahh... apa defenisi SURGA menurut anda ?
« Last Edit: 22 March 2011, 09:23:31 AM by johan3000 »
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #82 on: 22 March 2011, 09:17:29 AM »
Kalau saya lihat, bro morph bukan bilang yang belajar doktrin itu pasti orang jahat, tapi maksudnya masih sama saja dengan orang yang belajar doktrin lain (misalnya H1ndu, Kr1sten atau 1slam), atau bahkan dengan orang yang tidak belajar doktrin sama sekali. Semuanya punya potensi menjadi baik, dan secara bersamaan masih punya potensi juga untuk jadi jahat.

Kalau soal menjauhi atau mendekati 'sang jalan' itu juga masih kecocokan & kepercayaan, belum dibuktikan. Bisa dibuktikan pun hanya untuk diri sendiri, bukan ke orang lain. Oleh karena itu, kita tidak bisa mengatakan 'sang jalan adalah benar' secara mutlak. Kita bisa mengatakan itu untuk diri sendiri, tapi tidak bisa dijadikan tolok ukur universal untuk menilai satu pandangan/agama adalah benar, dan lainnya salah.


yang saya lihat pengambilan contohnya adalah orang yang belajar ajaran buddha dan masih berbuat jahat.

yang ingin saya banding kan adalah seperti contoh :
umat buda : sebelumnya suka membunuh binatang, ajaran buda tidak boleh membunuh, di amalkan apakah akan sama dengan contoh di bawah ini


umat lain :
boleh membunuh "hewan", diamalkan, masuk surga?


yang disamakan apanya? apakah sama2 masuk surga gara2 masing2 perbuatannya sama yaitu mengamalkan ajaran agamanya masing2 / perbuatan benarnya masing2/ada perbuatan yang benar dan yang salah?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #83 on: 22 March 2011, 09:19:02 AM »
Terakhir mengenai Grammar/Dictionary Nazi, sebetulnya saya pun termasuk jenis itu. Tujuannya bukan mengubah topik, tapi menyepakati dulu definisi yang akan digunakan. Misalnya kalau tidak salah di Surabaya ada penggunaan istilah 'ikan' yang artinya 'lauk'. Dalam perbincangan kuliner, jika tidak disepakati dulu istilah begini, maka akan seru sekali ngaconya. 

"Shock" itu juga bisa digunakan untuk menggambarkan keterkejutan yang mencengangkan, bukan hanya suatu 'pukulan bathin' yang membuat orang kehilangan kesadaran. 

Kalau menurut saya, shock dan pencerahan itu tidak saling berhubungan, TAPI untuk orang yang biasanya menggenggam sesuatu yang salah, ketika menyadari kebenaran, maka umumnya memang melewati fase shock dulu karena apa yang selama ini benar-benar dipercaya sebagai kebenaran, ternyata bohongan.


Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #84 on: 22 March 2011, 09:20:34 AM »
ah, saya yakin anda udah tau semua jawabannya, bahkan beserta kutipan tipitakanya.

sebenernya yang ingin saya tau pendapat pribadi om morph yang tidak berdasarkan sutta, dan bisa khan diambil contoh umat lain yang "katanya" bisa juga mencapai sang jalan, melalui apakah, meditasi atau yang lainnya?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #85 on: 22 March 2011, 09:26:26 AM »
tidakkah itu yg telah anda coba lakukan? dengan memelintir kronologisnya?
saya anggap anda tidak mengerti: tulisan dan contoh yg anda permasalahkan itu bukan menunjuk kepada anda.


silahkan anda melanjutkan diskusi anda, saya akan kembali ke kursi penonton untuk menonton tarian anda.
thanks. semoga terhibur.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #86 on: 22 March 2011, 09:27:48 AM »
Quote
Dengan demikian, umat Buddha tidak menganggap kelahiran kembali di alam Surga sebagai tujuan
tertinggi. Untuk kebanyakan umat Buddha tujuan tertinggi adalah mencapai Nibbana.

Dikatakan bahwa Nanda, saudara kandung Buddha, tidak puas dan memberitahukan Buddha jika dia
ingin melepaskan kehidupan suci. Buddha kemudian membawanya ke salah satu alam Surga dan
menunjukkan kepadanya segala kesenangan di sana
. Buddha memberinya janji bahwa dia dapat
menikmati semua kesenangan itu apabila dia berlatih Dhamma dengan baik. Hal ini menginspirasikan
Nanda dan dia berlatih sangat keras untuk dapat terlahir di alam Surga itu.

Sementara berlatih, Nanda secara bertahap menyadari Nibbana jauh lebih berbahagia dari makhluk di
alam Surga, dia kemudian membebaskan Buddha dari janji semulanya.

halaman 9
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #87 on: 22 March 2011, 09:31:12 AM »
yang saya lihat pengambilan contohnya adalah orang yang belajar ajaran buddha dan masih berbuat jahat.

yang ingin saya banding kan adalah seperti contoh :
umat buda : sebelumnya suka membunuh binatang, ajaran buda tidak boleh membunuh, di amalkan apakah akan sama dengan contoh di bawah ini


umat lain :
boleh membunuh "hewan", diamalkan, masuk surga?


yang disamakan apanya? apakah sama2 masuk surga gara2 masing2 perbuatannya sama yaitu mengamalkan ajaran agamanya masing2 / perbuatan benarnya masing2/ada perbuatan yang benar dan yang salah?
IMO, bro ryu dan bro morph sama-sama bahas di satu sisi.
Umat Buddha: tadinya tukang bunuh, belajar kamma, maka jadi takut membunuh, akhirnya menahan diri dari pembunuhan.
Umat lain: tadinya tukang bunuh, belajar agama Zeusism (<-fiktif), maka jadi tidak membunuh, karena takut disamber geledek.

Umat Buddha: sudah jadi biku, masih suka mesum, doyan foto cewek.
Umat lain: sudah jadi pembimbing spiritual, doyan mesumin murid-murid.

Di sini apakah seseorang belajar doktrin Buddhisme atau yang lain, tetap bisa berubah baik atau sama bejadnya. Dengan itu, tidak bisa mengatakan 'doktrin satu ini lebih baik dari lainnya karena PASTI mengubah orang lebih baik'. Sebab nyatanya memang tidak selalu begitu.


Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #88 on: 22 March 2011, 09:37:14 AM »
kenapa selalu menjudge ke yang " belajar mengenai karma dan punarbhava yg hidup berulang kali, tahu 31 alam, tahu kisah2 masa lalu buddha" itu pasti masih melakukan perbuatan jahat?

apa tidak berpikir kemungkinan seseorang yang sudah belajar "karma dan punarbhava yg hidup berulang kali, tahu 31 alam, tahu kisah2 masa lalu buddha" jadi mulai ada "pikiran benar" sehingga berhati2 dalam bertindak, berucap dll, berbeda dengan umat lain yang "misalnya diajarkan oleh agamanya" untuk membunuh, dan perbuatan yang menjauhi "sang Jalan"?

soal kesimpulan, masing2 umat agama ada pelajarannya, ketika masing2 menjalani ajarannya masing2 dengan benar manakah yang bisa menuju "sang Jalan"?
yg saya maksudkan, pelajaran teori yg kemudian diterima sebagai kepercayaan tidak bisa mentransformasi batin.
kembali pada topiknya, teori / kepercayaan yg benar tidak sama dengan pandangan benar.

orang yg percaya teori karma dan punarbhava tidak ada bedanya dengan orang yg percaya teori luaran lainnya.
dua2nya bisa jadi baik disebabkan oleh kepercayaannya.
kita tidak bisa melihat hitam putih seperti yg anda gambarkan bahwa teoriku putih, teori orang hitam (membunuh, dll).
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline ryu

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 13.403
  • Reputasi: 429
  • Gender: Male
  • hampir mencapai penggelapan sempurna ;D
Re: "Siapa pun Dapat Ke surga" Cukup bersikap Baik saja
« Reply #89 on: 22 March 2011, 09:37:23 AM »
IMO, bro ryu dan bro morph sama-sama bahas di satu sisi.
Umat Buddha: tadinya tukang bunuh, belajar kamma, maka jadi takut membunuh, akhirnya menahan diri dari pembunuhan.
Umat lain: tadinya tukang bunuh, belajar agama Zeusism (<-fiktif), maka jadi tidak membunuh, karena takut disamber geledek.

Umat Buddha: sudah jadi biku, masih suka mesum, doyan foto cewek.
Umat lain: sudah jadi pembimbing spiritual, doyan mesumin murid-murid.

Di sini apakah seseorang belajar doktrin Buddhisme atau yang lain, tetap bisa berubah baik atau sama bejadnya. Dengan itu, tidak bisa mengatakan 'doktrin satu ini lebih baik dari lainnya karena PASTI mengubah orang lebih baik'. Sebab nyatanya memang tidak selalu begitu.


boleh di sharing persamaan dari hasilnya, orang yang tidak berbuat karena takut, dengan orang yang tidak berbuat karena paham akibatnya.

satu orang takut karena hukuman zeus
satu orang tidak berbuat karena paham akibatnya

masing2 masuk surga?

tidak ada / tidak memerlukan pandangan benar yak untuk masuk surga?
Janganlah memperhatikan kesalahan dan hal-hal yang telah atau belum dikerjakan oleh diri sendiri. Tetapi, perhatikanlah apa yang telah dikerjakan dan apa yang belum dikerjakan oleh orang lain =))

 

anything