//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"  (Read 7071 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« on: 17 January 2011, 03:19:44 PM »

Sinopsis:
Satirical comedy follows the machinations of Big Tobacco's chief spokesman, Nick Naylor, who spins on behalf of cigarettes while trying to remain a role model for his twelve-year-old son.


Joey Naylor: ...so what happens when you're wrong?
Nick Naylor: Whoa, Joey I'm never wrong.
Joey Naylor: But you can't always be right...
Nick Naylor: Well, if it's your job to be right, then you're never wrong.
Joey Naylor: But what if you are wrong?
Nick Naylor: OK, let's say that you're defending chocolate, and I'm defending vanilla. Now if I were to say to you: 'Vanilla is the best flavour ice-cream', you'd say...
Joey Naylor: No, chocolate is.
Nick Naylor: Exactly, but you can't win that argument... so, I'll ask you: so you think chocolate is the end all and the all of ice-cream, do you?
Joey Naylor: It's the best ice-cream, I wouldn't order any other.
Nick Naylor: Oh! So it's all chocolate for you is it?
Joey Naylor: Yes, chocolate is all I need.
Nick Naylor: Well, I need more than chocolate, and for that matter I need more than vanilla. I believe that we need freedom. And choice when it comes to our ice-cream, and that Joey Naylor, that is the defintion of liberty.
Joey Naylor: But that's not what we're talking about
Nick Naylor: Ah! But that's what I'm talking about.
Joey Naylor: ...but you didn't prove that vanilla was the best...
Nick Naylor: I didn't have to. I proved that you're wrong, and if you're wrong I'm right.
Joey Naylor: But you still didn't convince me
Nick Naylor: It's that I'm not after you. I'm after them.
[points into the crowd]

jadi apabila anda ingin mengalahkan lawan debat anda, cari kesalahan di luar substansi topik debatnya.
apakah itu salah ejaan, salah itung, salah grammar, salah tulis atau salah mengutip fakta yg sama sekali gak berhubungan dengan substansi debat.
pokoknya anda bisa bilang "naaaaa, loe salah".
« Last Edit: 17 January 2011, 03:23:13 PM by morpheus »
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #1 on: 17 January 2011, 04:44:52 PM »
jadi apabila anda ingin mengalahkan lawan debat anda, cari kesalahan di luar substansi topik debatnya.
apakah itu salah ejaan, salah itung, salah grammar, salah tulis atau salah mengutip fakta yg sama sekali gak berhubungan dengan substansi debat.
pokoknya anda bisa bilang "naaaaa, loe salah".

bantu gedein om ;D
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #2 on: 17 January 2011, 04:51:22 PM »
jadi apabila anda ingin mengalahkan lawan debat anda, cari kesalahan di luar substansi topik debatnya.
apakah itu salah ejaan, salah itung, salah grammar, salah tulis atau salah mengutip fakta yg sama sekali gak berhubungan dengan substansi debat.
pokoknya anda bisa bilang "naaaaa, loe salah".
[/font]

ada 2 jenis salah ejaan:
1. salah ejaan karena salah ejaan. misalkan ada 10 kali kemunculan suatu kata, 9 dari 10 kata itu tertulis dengan benar, dan ada 1 kali salah, maka ini adalah salah ejaan, mungkin karena mengetik terlalu cepat.

2. salah ejaan karena tidak memahami materi. misalkan ada 10 kali kemunculan suatu kata, dan 10 dari 10 itu selalu salah. normalnya manusia tidak melakukan kesalahan yg sama lebih dari sekali.

« Last Edit: 17 January 2011, 04:55:41 PM by Indra »

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #3 on: 17 January 2011, 05:22:58 PM »
ada 2 jenis salah ejaan:
1. salah ejaan karena salah ejaan. misalkan ada 10 kali kemunculan suatu kata, 9 dari 10 kata itu tertulis dengan benar, dan ada 1 kali salah, maka ini adalah salah ejaan, mungkin karena mengetik terlalu cepat.

2. salah ejaan karena tidak memahami materi. misalkan ada 10 kali kemunculan suatu kata, dan 10 dari 10 itu selalu salah. normalnya manusia tidak melakukan kesalahan yg sama lebih dari sekali.



menambahkan, ada salah ejaan yg memang karena tidak perduli ejaannya:
misal ya yg salah dalam bahasa native kita saja
~ ejaan jendral ini salah
~ ejaan anugrah ini salah

utk yg dalam bahasa bukan native sangat byk:
~ tommorow wrong
~ millenium wrong
~ receipient wrong

as long as, dari 10 orang, 10 10 nya mengerti yg dimaksud, saya kira ga masalah :) lain hal kalau emg niat dipermasalahkan
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #4 on: 17 January 2011, 05:34:38 PM »
menambahkan, ada salah ejaan yg memang karena tidak perduli ejaannya:
misal ya yg salah dalam bahasa native kita saja
~ ejaan jendral ini salah
~ ejaan anugrah ini salah

utk yg dalam bahasa bukan native sangat byk:
~ tommorow wrong
~ millenium wrong
~ receipient wrong

as long as, dari 10 orang, 10 10 nya mengerti yg dimaksud, saya kira ga masalah :) lain hal kalau emg niat dipermasalahkan

meskipun saya setuju tapi untuk beberapa kasus apalagi untuk term yg sangat basic, saya tidak sependapat, misalnya menurut saya kata Buddha sebaiknya memang ditulis Buddha, tapi seorang yg mengaku Buddhist namun menuliskannya sbg Buda. ini tentu cukup mengganggu. tetapi kalau sesekali muncul sbg Budddha, ini masih diterima sbg salah ketik.

untuk english, malah nyaris tidak mungkin ada kesalahan ejaan, karena ada fitur spelling checker.

tapi jika ada yg mengkritik mengenai ejaan, jika saya sebagai pelaku kesalahan, saya akan berterima kasih atas pemberitahuan itu tanpa harus membela diri. dalam hal ini si pengeritik hanya berusaha mengoreksi kesalahan. jika dijawab dengan "terima kasih atas koreksinya" masalah pun selesai, dan tidak ada side efek yg menjadi seolah2 mencari2 kesalahan.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #5 on: 17 January 2011, 05:47:06 PM »
meskipun saya setuju tapi untuk beberapa kasus apalagi untuk term yg sangat basic, saya tidak sependapat, misalnya menurut saya kata Buddha sebaiknya memang ditulis Buddha, tapi seorang yg mengaku Buddhist namun menuliskannya sbg Buda. ini tentu cukup mengganggu. tetapi kalau sesekali muncul sbg Budddha, ini masih diterima sbg salah ketik.

untuk english, malah nyaris tidak mungkin ada kesalahan ejaan, karena ada fitur spelling checker.
ga semua orang pakai fitur spell checker ;D

soal Buda no comment, bahkan saya pernah baca umat Buddha yg nulis bhikkhu, biku, & nampaknya memang sengaja menilik dari pengetahuan dhammanya cukup dalam. tidak tau apa motifnya.

Quote
tapi jika ada yg mengkritik mengenai ejaan, jika saya sebagai pelaku kesalahan, saya akan berterima kasih atas pemberitahuan itu tanpa harus membela diri. dalam hal ini si pengeritik hanya berusaha mengoreksi kesalahan. jika dijawab dengan "terima kasih atas koreksinya" masalah pun selesai, dan tidak ada side efek yg menjadi seolah2 mencari2 kesalahan.
btw ada juga cara menerima kritik yg baik, ada pula cara menyampaikan kritik yg baik. saya akui saya bukan penyampai yg baik juga kok hehe, masih belajar...

_/\_
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #6 on: 17 January 2011, 05:53:09 PM »
jadi apabila anda ingin mengalahkan lawan debat anda, cari kesalahan di luar substansi topik debatnya.
apakah itu salah ejaan, salah itung, salah grammar, salah tulis atau salah mengutip fakta yg sama sekali gak berhubungan dengan substansi debat.
pokoknya anda bisa bilang "naaaaa, loe salah".
Ini ada dibahas tentang Logical Fallacy. Orang bisa terseret ke luar bahasan karena memang tidak berdebat dengan baik, apakah karena tidak mengetahui arah debat, tidak konsisten pada jalannya debat, tidak menguasai materi atau terpancing emosinya.

Dalam debat ayah-anak itu, topik yang diangkat adalah 'the best flavor/rasa yang terbaik', kemudian dialihkan ke 'freedom' dan menempatkan si "Joey" pada yang memaksakan rasa coklat. Tujuannya untuk terlihat benar di pemirsa/juri. Hal ini memang selalu terjadi mengingat mayoritas pemirsa itu pandir.

Offline vendelta

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 122
  • Reputasi: 1
  • Gender: Male
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #7 on: 17 January 2011, 07:08:46 PM »
Kalau menurut gue sih begini :
Okay, okay, I know i was wrong, and i am wrong for that topic. and i must quit my guilt.
(sssshh, i guess, you must give your best respond as able as you can.........................)
« Last Edit: 17 January 2011, 07:29:27 PM by vendelta »
FB : facebook.com/vendelta67
Email : vooyage67 [at] ymail.com
Cellphone : +62-852-7567-7725,
Secret Motto : Be Good, Be Nice, Be Justice, Be Mercy, ...
Conjunction Motto : Learning Something Good are Usefull, and Learning Something Usefull are Good.

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #8 on: 18 January 2011, 09:24:11 AM »
bantu gedein om ;D
sssttt.... gak enak gede2, soalnya ini ruang "ulasan film"...
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #9 on: 18 January 2011, 09:29:56 AM »
meskipun saya setuju tapi untuk beberapa kasus apalagi untuk term yg sangat basic, saya tidak sependapat, misalnya menurut saya kata Buddha sebaiknya memang ditulis Buddha, tapi seorang yg mengaku Buddhist namun menuliskannya sbg Buda. ini tentu cukup mengganggu. tetapi kalau sesekali muncul sbg Budddha, ini masih diterima sbg salah ketik.

untuk english, malah nyaris tidak mungkin ada kesalahan ejaan, karena ada fitur spelling checker.

tapi jika ada yg mengkritik mengenai ejaan, jika saya sebagai pelaku kesalahan, saya akan berterima kasih atas pemberitahuan itu tanpa harus membela diri. dalam hal ini si pengeritik hanya berusaha mengoreksi kesalahan. jika dijawab dengan "terima kasih atas koreksinya" masalah pun selesai, dan tidak ada side efek yg menjadi seolah2 mencari2 kesalahan.
saya harap semua peserta diskusi punya tata krama dan mental gentleman seperti om indra.

yg saya lihat, untuk masalah ejaan aja bisa berhalaman2 plus hahahihi dari beberapa punakawan, balas membalas lempar junk sehingga substansi diskusinya kelupaan. saya setuju dengan om tesla, yg penting bisa dimengerti pihak seberang, koreksi udah disampaikan, dah cukup. dua2nya bisa menahan diri.
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #10 on: 18 January 2011, 09:31:46 AM »
Dalam debat ayah-anak itu, topik yang diangkat adalah 'the best flavor/rasa yang terbaik', kemudian dialihkan ke 'freedom' dan menempatkan si "Joey" pada yang memaksakan rasa coklat. Tujuannya untuk terlihat benar di pemirsa/juri. Hal ini memang selalu terjadi mengingat mayoritas pemirsa itu pandir.
betul, si anak sampe protes: "But that's not what we're talking about", karena konteksnya dibawa ke sana kemari untuk membuat si anak "salah" dan si bapak otomatis kecipratan "benar".
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #11 on: 18 January 2011, 10:59:11 AM »
Nick Naylor: I didn't have to. I proved that you're wrong

masih bingung neh.. "Wrong"nya dibagian mana yah?
i'm just a mammal with troubled soul



Offline morpheus

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.750
  • Reputasi: 110
  • Ragu pangkal cerah!
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #12 on: 18 January 2011, 11:02:31 AM »
masih bingung neh.. "Wrong"nya dibagian mana yah?
gini om. si anak kan bilang "chocolate is all I need". si bapak langsung bawa ke konteks lain bahwa manusia itu gak cuman perlu es krim coklat, tapi juga perlu kebebasan dan pilihan. jadi kata2 "chocolate is all I need" itu salah karena manusia perlu yg hal lain2 juga dalam hidup ini... si anak wrong, si bapak kecipratan "right".
* I'm trying to free your mind, Neo. But I can only show you the door. You're the one that has to walk through it
* Neo, sooner or later you're going to realize just as I did that there's a difference between knowing the path and walking the path

Offline hatRed

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 7.400
  • Reputasi: 138
  • step at the right place to be light
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #13 on: 18 January 2011, 11:09:41 AM »
gini om. si anak kan bilang "chocolate is all I need". si bapak langsung bawa ke konteks lain bahwa manusia itu gak cuman perlu es krim coklat, tapi juga perlu kebebasan dan pilihan. jadi kata2 "chocolate is all I need" itu salah karena manusia perlu yg hal lain2 juga dalam hidup ini... si anak wrong, si bapak kecipratan "right".


ohh... disitunya yah.. ;D

harusnya ditambahin jadi "chocolate is all I need for ice cream" mungkin "gak jd bahan" salah tangkep
i'm just a mammal with troubled soul



Offline HokBen

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.525
  • Reputasi: 100
  • Gender: Male
Re: Belajar berdebat dari "Thank You for Smoking"
« Reply #14 on: 18 January 2011, 11:23:28 AM »
ohh... disitunya yah.. ;D

harusnya ditambahin jadi "chocolate is all I need for ice cream" mungkin "gak jd bahan" salah tangkep

IMO, harusnya si bapak yang mengawali pembicaraan dengan pernyataan "Now if I were to say to you: 'Vanilla is the best flavour ice-cream', you'd say... " tahu bahwa yg dibahas konteksnya adalah "best flavour ice-cream".. Tampaknya si anak sepertinya yakin bahwa bapaknya cukup dewasa untuk berdiskusi dengan cara yang sehat sehingga ga didetilkan seperti yg bro HatRed tulis itu , sayang si bapak cukup culas untuk memanfaatkan "kepercayaan" si anak untuk "memenangkan" diskusi itu dengan cara yg sangat ga etis...

 

anything