Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Komunitas => Politik, ekonomi, Sosial dan budaya Umum => Topic started by: hemayanti on 27 July 2012, 02:17:48 PM
-
Jakarta (ANTARA) - Kampanye bertemakan "Stop Beri Uang dan Jadilah Sahabat Anak Jalanan", yang bertujuan agar masyarakat berhenti memberikan uang pada anak jalanan masih terus berlangsung di Jakarta.
"Jalanan bukan tempat yang layak untuk anak-anak. Ketika kita memberikan uang, maka mereka akan merasa betah di jalan karena bisa mendapatkan uang dengan cara yang instan," kata pengurus Yayasan Komunitas Sahabat Anak, Alles Saragi di Jakarta, Kamis.
Yayasan Sahabat Anak itu, yang merupakan sebuah komunitas peduli anak telah lama melangsungkan kampanye tersebut dan akan terus dilakukan secara berkelanjutan.
Menurut Alles, sebagian besar anak jalanan memiliki pola pikir jangka pendek. Mereka cenderung memikirkan kehidupan mereka sehari-hari, bagaimana caranya mereka bisa mendapat uang untuk makan. Penghasilan mereka pun cukup tinggi, dalam sehari mereka bisa mengumpulkan uang hingga Rp200.000.
"Ini yang membuat mereka senang berada di jalanan, sebulan mereka bisa memiliki penghasilan hingga Rp1,2 juta. Mereka jadi malas beranjak karena mereka sudah mengerti arti uang," katanya.
Menurut Alles, tempat mereka sebenarnya bukanlah di jalanan untuk bekerja. Mereka tidak tahu sebenarnya mereka memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan dan cita-cita. Jika masyarakat ingin membantu menyejahterakan anak-anak jalanan bukan dengan memberi mereka uang. Tetapi membantu mereka mencapai masa depan lebih baik.
"Jangan memberikan uang kepada anak jalanan, sebagian orang berfikir itu dapat membantu mereka, padahal itu bisa menimbulkan masalah baru bagi mereka." ucapnya.
Teladan
Aless juga mengatakan, anak-anak jalanan membutuhkan sosok teladan bagi mereka, bukan uang. Ketika mereka bertemu dengan voluntir Yayasan Komunitas Sahabat Anak, mereka menemukan sosok untuk dijadikan contoh, sehingga mereka bisa memiliki mimpi.
"Dari mimpi itu, mereka akan menemukan motivasi untuk sekolah. Sebenarnya tugas kita adalah memberikan mereka motivasi untuk mau belajar. Sosok teladan tidak bisa mereka temukan di jalanan," katanya.
Yayasan Komunitas Sahabat Anak menjangkau pada anak-anak jalanan untuk mau masuk ke sekolah informal dan belajar di sana. Anak jalanan banyak yang tidak sekolah, sebagian dari mereka mengalami putus sekolah.
"Ketika mereka masuk sekolah informal, banyak dari mereka yang tidak memiliki kemampuan calistung (baca, tulis, hitung, red) meski ada sebagian yang memiliki kemampuan calistung tetapi masih kurang," katanya.
Ia juga mengatakan, ada mata pelajaran pendidikan karakter untuk anak jalanan di sekolah informal yang dimiliki oleh Yayasan Komunitas Sahabat Anak.
"Jalanan memiliki dampak buruk bagi mereka, tetapi dengan adanya pendidikan karakter terlihat perubahan dari perilaku mereka," tambah Alles.(rr)
tapi kadang kasian juga kalo g dikasi.
nah cara terbaik mungkin berikan makanan atau keterampilan yang bermanfaat untuk mereka.
atau sekedar memberikan perhatian. ;D
-
dari pengalaman kami, pemerintah daerah manapun diseluruh Indonesia perlu dan patut mencontoh peraturan daerah Banda Aceh
yang menghimbau para pemberi sedekah dengan cara yang lebih "bermartabat" daripada .
tulisan "bermatabat" ada dibeberapa perempatan utama kota Banda Aceh. Mudah2an saat ini tetap masi ada.
himbauan ini menurut kami cukup mendidik kedua belah pihak, si pemberi dan si penerima
tapi disisi lain, negara sebagai penyelenggara negara kurang memberi perhatian solusi keadaan ini bagi si penerima sedekah.
sedikit tambahan: kami pertama kali melihat "tulisan" tsb cukup tercengan:
"wah hebat juga, walaupun disini mayoritas muslim dengan hukum syari'ah-nya
tapi masi dapat mendidik umat/warga-nya. Mungkin fakir miskin ada didalam hukum syariah kali yah ..."
-
kemaren pas makan malam sama keluarga di salah satu rumah makan, eh ada anak kecil berpakaian lusuh masuk dan minta sedekah. saya kasih 2.000
saya tebak anak tersebut baru berumur kira-kira 5 tahun, dan pada waktu itu saya bawa ponakan saya juga yang baru berumur 5 tahun. mereka seumuran.
sungguh sangat prihatin.
kadang susah untuk tidak memberikan mereka uang, rasa kasihan dan hati suka gak tega. tapi kalau diberikan terus ya pastinya seperti kekhawatiran pemerintah bahwa mereka akan makin banyak.
-
kemaren pas makan malam sama keluarga di salah satu rumah makan, eh ada anak kecil berpakaian lusuh masuk dan minta sedekah. saya kasih 2.000
saya tebak anak tersebut baru berumur kira-kira 5 tahun, dan pada waktu itu saya bawa ponakan saya juga yang baru berumur 5 tahun. mereka seumuran.
sungguh sangat prihatin.
kadang susah untuk tidak memberikan mereka uang, rasa kasihan dan hati suka gak tega. tapi kalau diberikan terus ya pastinya seperti kekhawatiran pemerintah bahwa mereka akan makin banyak.
keknya momennya pas banget. hehehe.
terus kenapa ndak dibelikan makanan saja om?
saya juga pernah, di kampus saya itu suka banyak anak2 jalanan, khususnya diwilayah boga.
dan sering didatangi kalo pas lagi makan.
pernah suatu waktu ada anak cewek datang, terus minta2 gitu, saya sih bukan g mau ngasih, cuma hampir setiap makan pasti liat dia disana, kadang juga sering didatangi, hehe.
eh, kamu lagi. ;D
jadi suatu waktu saya kasi tau ke dia, saya g mau ngasi kamu uang, kalo makan mau ndak?
mau katanya, ya udah kalo gitu pilih mau makan apa.
setelah dia pilih terus saya belikan dan dia bawa makanan itu dengan senangnya, ke arah ibu2 yang lagi duduk santai. :))
dari situ saya berpikir kayaknya lebih baik kalo mereka kita kasi makanan, bukan uang, karna sebenarnya mereka butuh makan.
kalopun ada agen yang memakai mereka untuk mencari uang, dengan kita kasi makan setidaknya itu jauh lebih baik karna belum tentu mereka bisa dapat makanan yang layak.
selain itu menurutku, seperti artikel diatas, mereka memang sebenarnya sangat butuh panutan, yang bisa mengajarkan dan memberi contoh bagaimana seharusnya mereka tumbuh sebagai anak yang benar. :)
sayangnya untuk saat ini saya belum bisa total ke arah sana. :(
-
kwan im :x
-
keknya momennya pas banget. hehehe.
terus kenapa ndak dibelikan makanan saja om?
saya juga pernah, di kampus saya itu suka banyak anak2 jalanan, khususnya diwilayah boga.
dan sering didatangi kalo pas lagi makan.
pernah suatu waktu ada anak cewek datang, terus minta2 gitu, saya sih bukan g mau ngasih, cuma hampir setiap makan pasti liat dia disana, kadang juga sering didatangi, hehe.
eh, kamu lagi. ;D
jadi suatu waktu saya kasi tau ke dia, saya g mau ngasi kamu uang, kalo makan mau ndak?
mau katanya, ya udah kalo gitu pilih mau makan apa.
setelah dia pilih terus saya belikan dan dia bawa makanan itu dengan senangnya, ke arah ibu2 yang lagi duduk santai. :))
dari situ saya berpikir kayaknya lebih baik kalo mereka kita kasi makanan, bukan uang, karna sebenarnya mereka butuh makan.
kalopun ada agen yang memakai mereka untuk mencari uang, dengan kita kasi makan setidaknya itu jauh lebih baik karna belum tentu mereka bisa dapat makanan yang layak.
selain itu menurutku, seperti artikel diatas, mereka memang sebenarnya sangat butuh panutan, yang bisa mengajarkan dan memberi contoh bagaimana seharusnya mereka tumbuh sebagai anak yang benar. :)
sayangnya untuk saat ini saya belum bisa total ke arah sana. :(
tar diajak teman se RT gimana..?? ;D
-
tar diajak teman se RT gimana..?? ;D
huahahahaha...
iya gpp, nanti saya ajak teman sekampung untuk traktir mereka. :))
-
sayangnya untuk saat ini saya belum bisa total ke arah sana. :(
ada cita2 untuk terjun total?
-
ada cita2 untuk terjun total?
;D
-
;D
semoga terkabul c... _/\_
-
nah lo, apa artinya ;D ??
hehehehe..
-
nah lo, apa artinya ;D ??
hehehehe..
ya gitu deh.. ;D
-
ya gitu deh.. ;D
aaa... kamu mencoba menebak2 apa yang kupikirkan. ;D
-
baca cerita sis hema jadi inget kejadian i cang gw... ( suami ie2 ) ..
kita makan di satu resto , duduk di bagian agak dalem , nah penampilan i cang gw emang "ngaco bgt" , klo org nggak tau pasti ngira beliau tuna wisma , selain itu beliau juga punya masalah pendengaran .. yah namanya orang tua susah di bilangin , wkt kita lagi makan , i cang gw malah diri2 depan resto . nah pas itu ada pembeli wanita berkerudung separuh baya , mgkn dia ngirain i cang gw pengemis .. trus dia kasih i cang gw 2 bungkus nasi + duit 100rb .. dermawan banget yah.. akhirnya kita yg liat senyum2 aja... :))
-
baca cerita sis hema jadi inget kejadian i cang gw... ( suami ie2 ) ..
kita makan di satu resto , duduk di bagian agak dalem , nah penampilan i cang gw emang "ngaco bgt" , klo org nggak tau pasti ngira beliau tuna wisma , selain itu beliau juga punya masalah pendengaran .. yah namanya orang tua susah di bilangin , wkt kita lagi makan , i cang gw malah diri2 depan resto . nah pas itu ada pembeli wanita berkerudung separuh baya , mgkn dia ngirain i cang gw pengemis .. trus dia kasih i cang gw 2 bungkus nasi + duit 100rb .. dermawan banget yah.. akhirnya kita yg liat senyum2 aja... :))
Nasi dan duit yg dikasih itu lantas diapakan? Apakah dimakan juga ? ;D :)) :whistle:
-
baca cerita sis hema jadi inget kejadian i cang gw... ( suami ie2 ) ..
kita makan di satu resto , duduk di bagian agak dalem , nah penampilan i cang gw emang "ngaco bgt" , klo org nggak tau pasti ngira beliau tuna wisma , selain itu beliau juga punya masalah pendengaran .. yah namanya orang tua susah di bilangin , wkt kita lagi makan , i cang gw malah diri2 depan resto . nah pas itu ada pembeli wanita berkerudung separuh baya , mgkn dia ngirain i cang gw pengemis .. trus dia kasih i cang gw 2 bungkus nasi + duit 100rb .. dermawan banget yah.. akhirnya kita yg liat senyum2 aja... :))
tapi lumayan juga ya cc :))