sodara aku ada yg jd guru di skola buddhist,
di skola buddhist ini tdk diajarkan agama buddha -juga pelajaran agama lainnya-,krn mnrt pihak skola yg bertanya ke bhante, mnrt bhante agama buddha terlalu sulit untuk diajarkan ke anak2 kecil.
ada betulnya jg seh, karena saya pernah nyoba ajarin hal yg simple kepada anak kecil, tetapi hasil nya tidak memuaskan, ada yg cm tau teori tapi cm sebatas sebagai teori/deskripsi yg di ingat-ingat (walau pun ada yg dapat mengerti dan memahami Dhamma, tapi sangat kecil presentasinya) apalagi mau ngajari meditasi, malah jd nya meditabo atau ngacir main-play-station...
karena memang Dhamma itu butuh pemahaman dan analisa yg cukup tinggi (CMIIW) sehingga untuk ukuran anak kecil sungguh susah untuk dapat memahaminya...
nah masalahnya, terlalu banyak persaingan agama tetangga,yg aku khawatirkan pd akhirnya ketika anak2 tsb masuk ke smp/sma/kul yg ada pelajaran agamannya, mrk pindah agama juga,krn tdk mendptkan pelajaran agama buddha.
walau dapat pelajaran Buddhism, tetap jg masih bisa pindah ke agama lain, terutama anak perempuan, karena kita lupa perempuan lebih sering bermain di level perasaan, sedangkan di Buddhism dituntut logis... nah gimana ini ?
di sekolah agama lain, terutama agama K Protes, anak-anak di tanamkan konsep-konsep agama/dogma mereka, kadang ada tindakan yg kurang etis seperti menjelek-jelekkan agama lain demi tujuan memberikan kesan bahwa agama K itu yg terbaik... (ada kisah nyata di surabaya)
kalo di univ K Protes, ini lebih gawat, ada mahasiswa yg fanatik agama K Protes, griliya ke kos-kosan mahasiswa ngajak pegi ke G dan per-sekutu-an, di tambah-in bumbu2 terselamatkan, kembali ke jalan Y, kiamat dah dekat dan sebagainya... (ada kisah nyata salah satu univ K di surabaya), kalo abis pelajaran MK agama K Protes, kadang kita di bujuk2 oleh assisten/dosen/kepala per-sekutu-an kecil untuk masuk ke agama mereka dengan berbagai bumbu yg tidak enak didengar (karena menjelek-jelekkan agama orang lain)
ka chow dah