//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.  (Read 551984 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Sumedho

  • Kebetulan
  • Administrator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 12.406
  • Reputasi: 423
  • Gender: Male
  • not self
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #525 on: 06 January 2011, 08:57:09 PM »
ribet bener...

manusia/mahluk -> panca khanda -> masing2 komponen anicca -> semua itu jadinya dukkha -> karena smeuanya dukkha,  semuanya anatta -> memahami itu, jd kecewa pada panca khanda -> tidak tertarik -> tidak melekat/terbebas

soal ini milikku, mobil ku, dkk, kalau tidak ada si aku itu sama sekali pada "diri kita", yg eksternal itu jadi tidak relevan.
There is no place like 127.0.0.1

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #526 on: 06 January 2011, 09:33:57 PM »
imho, yg disebut aku/diri bukan panca khandha nya.
tetapi "melekat" pada panca khandha yg membentuk aku.

kemelekatan sendiri (imho lagi) membentuk satu eksistensi & eksistensi bagaimanapun membutuhkan "jati diri".
maka salah satu atau lebih dari panca khandha ini akan dianggap sbg "jati diri". entah itu fisik, batin, ataupun keduanya.

tolong dikoreksi juga :)
_/\_

Lalu, Sdr. Tesla, siapa/apa yang "melekat" pada panca khandha?

Thanks
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -

Offline Sostradanie

  • Sebelumnya: sriyeklina
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.375
  • Reputasi: 42
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #527 on: 06 January 2011, 09:55:23 PM »
ribet bener...

manusia/mahluk -> panca khanda -> masing2 komponen anicca -> semua itu jadinya dukkha -> karena smeuanya dukkha,  semuanya anatta -> memahami itu, jd kecewa pada panca khanda -> tidak tertarik -> tidak melekat/terbebas

soal ini milikku, mobil ku, dkk, kalau tidak ada si aku itu sama sekali pada "diri kita", yg eksternal itu jadi tidak relevan.

 
Bro fabian, tanggapilah kata AKU diatas.
PEMUSNAHAN BAIK ADANYA (2019)

Offline seniya

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.469
  • Reputasi: 169
  • Gender: Male
  • Om muni muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #528 on: 06 January 2011, 09:58:33 PM »
Baiknya diskusi ttg anatta dijadikan thread tersendiri biar gak OOT....

Btw,saya mau nanya nih,ttg anatta. Selama ini saya memahami anatta melalui paticcasamuppada. Spt yg kt ketahui,semua yg berkondisi (sankhata dhamma: rupa,citta,cetasika) timbul & lenyap berdasarkan sebab akibat yg saling bergantungan. Oleh sebab itu yg berkondisi itu anatta. Tetapi yg tdk berkondisi (asankhata dhamma: Nibbana) tdk timbul ataupun lenyap,krn dikatakan dlm Udana bhw Nibbana itu Yang Mutlak,yg tdk menjadi,dst. Jd paticcasamuppada tdk berlaku thd Nibbana. Cmiiw

Jg kalau kt memahami anatta melalui ketidakkekalan/anicca. Hal yg sama terjadi: yg berkondisi tdk kekal,oleh sebabnya anatta. Tetapi yg tdk berkondisi kekal,namun tetap anatta.

So bagaimana kita memahami sifat anatta dr yg tdk berkondisi? Kayaknya pendekatan paticcasamuppada maupun anicca-dukkha "macet" jk diterapkan pd yg berkondisi alias Nibbana. Mohon pencerahannya krn ini bs menimbulkan pandangan salah bhw Nibbana itu Atta.
"Holmes once said not to allow your judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa

Offline adi lim

  • Sebelumnya: adiharto
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.993
  • Reputasi: 108
  • Gender: Male
  • Sabbe Satta Bhavantu Sukhitatta
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #529 on: 07 January 2011, 06:13:00 AM »
ribet bener...

manusia/mahluk -> panca khanda -> masing2 komponen anicca -> semua itu jadinya dukkha -> karena smeuanya dukkha,  semuanya anatta -> memahami itu, jd kecewa pada panca khanda -> tidak tertarik -> tidak melekat/terbebas

soal ini milikku, mobil ku, dkk, kalau tidak ada si aku itu sama sekali pada "diri kita", yg eksternal itu jadi tidak relevan.


bro su, turun gunung nih ! =)) =))

 _/\_
Seringlah PancaKhanda direnungkan sebagai Ini Bukan MILIKKU, Ini Bukan AKU, Ini Bukan DIRIKU, bermanfaat mengurangi keSERAKAHan, mengurangi keSOMBONGan, Semoga dapat menjauhi Pandangan SALAH.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #530 on: 07 January 2011, 07:06:43 AM »
Lalu, Sdr. Tesla, siapa/apa yang "melekat" pada panca khandha?

Thanks

ga ada official answer utk ini dalam paham Theravada,
jadi ini bukan jawaban theravada ya, imho ada sesuatu diluar pancakhanda yg tidak dapat dijelaskan. sesuatu ini dikatakan nanti bebas dari LDM, bebas dari penderitaan, Yg Tersadarkan, Yg Pergi & Tak Kembali, yg menyebrangi pantai eksistensi.

dalam paham Mahayana ada 1 istilah yg sangat pas utk ini... cmiiw
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline sutarman

  • Teman
  • **
  • Posts: 68
  • Reputasi: 2
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #531 on: 07 January 2011, 08:03:25 AM »
IMHO, bila kita semua sudah menyadari (secara teoritis) mengenai 'anatta' bahwa yang disebut 'atta' / 'diri' ini sebenarnya ilusif alias tak pernah ada karena hanya gabungan dari kandha, maka semestinya kita tak mungkin kembali lagi terjebak dalam praktek sejenis 'atta'.

Dalam kehidupan sehari-hari, anatta ini, IMHO, diwujudkan dengan hidup penuh kesadaran setiap saat. Hidup sadar setiap saat (mengenai anatta, dukkha, anicca) akan mengubah pikiran kita yang timbul tenggelam menjadi tenang, jernih dan fokus, dan otomatis ucapan/perilaku kita yang semula (misalnya) kasar/ceroboh menjadi (misalnya) lembut/berhati-hati.

Kalau 'anatta' kemudian hanya menjadi teori melulu dan tanpa praktek, ujung-ujungnya ya kembali menjadi semacam 'atta'. Jadi walaupun secara teoritis kita menolak habis-habisan keberadaan 'atta' namun tanpa kita sadari perilaku/ucapan kita bisa jadi bahkan lebih buruk dari orang yang jelas-jelas mengakui keberadaan 'atta'.

IMHO, anatta adalah merupakan pendekatan yang bersifat 'semi-psikologis' agar pikiran kita tidak melekat pada 'atta' (yang erat kaitannya, bahkan sama dengan ego) sebagaimana yang dipromosikan Brahmanisme. Dan setelah kita mengakui 'anatta' maka seharusnya dalam praktek pikiran-ucapan-badan (yang ketiga-tiganya adalah 'karma')  sehari-hari, kita bisa lebih baik dan bukannya malah menjadi lebih buruk dibandingkan orang-orang yang jelas-jelas mengakui keberadaan 'atta'.

Jadi bukan Dharma Buddha yang salah, namun pemahaman Dharma yang kurang membumi dan mengawang-awang sehingga akhirnya tak punya korelasi dengan praktek hidup sehari-hari yang seharusnya menunjukkan keunikan dan keistimewaan Buddha Dharma.

Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #532 on: 07 January 2011, 08:23:24 AM »
IMHO, bila kita semua sudah menyadari (secara teoritis) mengenai 'anatta' bahwa yang disebut 'atta' / 'diri' ini sebenarnya ilusif alias tak pernah ada karena hanya gabungan dari kandha, maka semestinya kita tak mungkin kembali lagi terjebak dalam praktek sejenis 'atta'.
saya rasa ada 2 macam pendapat secara garis besar:
1. anatta = atta tidak ada, ilusif, penggabungan penyebutan khandha, referensi: dapat dilihat pada dialog antara YA Nagasena & Raja Millinda.
2. anatta = bukan atta, panca khanda ini bukan atta, referensi: anatta-lakkhana-sutta

mohon saling menghargai :)

Quote
Dalam kehidupan sehari-hari, anatta ini, IMHO, diwujudkan dengan hidup penuh kesadaran setiap saat. Hidup sadar setiap saat (mengenai anatta, dukkha, anicca) akan mengubah pikiran kita yang timbul tenggelam menjadi tenang, jernih dan fokus, dan otomatis ucapan/perilaku kita yang semula (misalnya) kasar/ceroboh menjadi (misalnya) lembut/berhati-hati.
imho, sadar & tidak sadar tidak mengubah orang ceroboh menjadi hati2... tidak mengubah orang bodoh menjadi pandai. tidak mengubah orang kasar jadi orang lembut, tidak mengubah orang batak jadi orang sunda.
hanya semakin tidak melekat, semakin bebas dari penderitaan.

Quote
IMHO, anatta adalah merupakan pendekatan yang bersifat 'semi-psikologis' agar pikiran kita tidak melekat pada 'atta' (yang erat kaitannya, bahkan sama dengan ego) sebagaimana yang dipromosikan Brahmanisme.
setuju...

Quote
Dan setelah kita mengakui 'anatta' maka seharusnya dalam praktek pikiran-ucapan-badan (yang ketiga-tiganya adalah 'karma')  sehari-hari, kita bisa lebih baik dan bukannya malah menjadi lebih buruk dibandingkan orang-orang yang jelas-jelas mengakui keberadaan 'atta'.
imho, lagi2 ini hanya keinginan seseorang. mengakui anatta tidak lebih baik dari mengakui atta. 2 2 sama saja. bagi saya akibatnya hanya semakin tidak melekat, semakin bebas dari penderitaan...

Quote
Jadi bukan Dharma Buddha yang salah, namun pemahaman Dharma yang kurang membumi dan mengawang-awang sehingga akhirnya tak punya korelasi dengan praktek hidup sehari-hari yang seharusnya menunjukkan keunikan dan keistimewaan Buddha Dharma.
straight saja, saya translatekan ke bahasa langsung:
bukan buddha dhamma yg salah, ente2 yg ga paham... begitu?
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #533 on: 07 January 2011, 08:31:41 AM »
Bro fabian, tanggapilah kata AKU diatas.


Sis Sriyeklina yang baik, kadang saya merasa buat apa saya menanggapi hal-hal mengenai anatta ini, bila saya terangkan toh tak dapat anda terima dengan akal anda. Seperti yang telah anda katakan bahwa pengertian kita berbeda.

Tak ada manfaatnya bagi saya menerangkan hal-hal yang mungkin memang belum saatnya anda mengerti. Lebih mudah bagi anda untuk menganggap bahwa "aku" ada.

Coba saya kutipkan dari Visuddhi Magga mengenai ini:

"There is only deed, and no doer to be found"

Lebih lanjut dalam sebuah situs ada seorang penulis yang membantah mengenai hal ini dengan mengatakan "bila demikian lantas siapakah yang menerima akibat dari perbuatan?"

Mungkin pengertian orang tersebut karma adalah hukuman atau hadiah, tapi ada artikel menarik mengenai pandangan salah yang tertuang dalam Brahmajala Sutta di Majalah Dhammacakka:

"In nature there is no reward nor punishment, there are only consequenses", semoga membantu pengertian anda.

Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #534 on: 07 January 2011, 08:43:23 AM »
Mungkin pengertian orang tersebut karma adalah hukuman atau hadiah, tapi ada artikel menarik mengenai pandangan salah yang tertuang dalam Brahmajala Sutta di Majalah Dhammacakka:

"In nature there is no reward nor punishment, there are only consequenses", semoga membantu pengertian anda.



koreksi mbah, Brahmajala Sutta terdapat dalam Digha Nikaya, bukan majalah Dhammacakka

Offline fabian c

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.095
  • Reputasi: 128
  • Gender: Male
  • 2 akibat pandangan salah: neraka atau rahim hewan
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #535 on: 07 January 2011, 08:56:46 AM »
koreksi mbah, Brahmajala Sutta terdapat dalam Digha Nikaya, bukan majalah Dhammacakka

Maksudnya artikel komentar Brahmajala Sutta di Majalah Dhammacakka. Terima kasih koreksinya bro...
Tiga hal ini, O para bhikkhu dilakukan secara rahasia, bukan secara terbuka.
Bercinta dengan wanita, mantra para Brahmana dan pandangan salah.

Tiga hal ini, O para Bhikkhu, bersinar secara terbuka, bukan secara rahasia.
Lingkaran rembulan, lingkaran matahari serta Dhamma dan Vinaya Sang Tathagata

Offline silemot

  • Teman
  • **
  • Posts: 82
  • Reputasi: 4
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #536 on: 07 January 2011, 09:02:19 AM »
saya rasa ada 2 macam pendapat secara garis besar:
1. anatta = atta tidak ada, ilusif, penggabungan penyebutan khandha, referensi: dapat dilihat pada dialog antara YA Nagasena & Raja Millinda.
2. anatta = bukan atta, panca khanda ini bukan atta, referensi: anatta-lakkhana-sutta

mohon saling menghargai :)
imho, sadar & tidak sadar tidak mengubah orang ceroboh menjadi hati2... tidak mengubah orang bodoh menjadi pandai. tidak mengubah orang kasar jadi orang lembut, tidak mengubah orang batak jadi orang sunda.
hanya semakin tidak melekat, semakin bebas dari penderitaan.
setuju...
imho, lagi2 ini hanya keinginan seseorang. mengakui anatta tidak lebih baik dari mengakui atta. 2 2 sama saja. bagi saya akibatnya hanya semakin tidak melekat, semakin bebas dari penderitaan...
straight saja, saya translatekan ke bahasa langsung:
bukan buddha dhamma yg salah, ente2 yg ga paham... begitu?

ko tesla bisa tolong bantu jelaskan mengapa anatta disebut dengan tidak ada atta?
saya pernah bertanya kpd salah satu romo mengenai anatta berikut pemaparannya :
saya : apakah atta itu? dan apakah ada hubungannya dengan karma?
dan beliau menjawab : atta tsb adl citta / kesadaran, tapi kesadaran itu pun bersifat anatta. apakah maksudnya sama dengan pernyataan koko?
dan dari referensi buku anattalakhana - sutta disanapun di jelaskan bahwa citta tsb adalah bukan aku.
mohon bantuannya :)
« Last Edit: 07 January 2011, 09:10:35 AM by silemot »
we learn how to accept reality, not how to escape from reality.. nor how we forget the reality and let it pass..

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #537 on: 07 January 2011, 09:25:10 AM »
Quote
saya rasa ada 2 macam pendapat secara garis besar:
1. anatta = atta tidak ada, ilusif, penggabungan penyebutan khandha, referensi: dapat dilihat pada dialog antara YA Nagasena & Raja Millinda.
2. anatta = bukan atta, panca khanda ini bukan atta, referensi: anatta-lakkhana-sutta

1. Jika atta tidak ada alias penggabungan khanda maka itu semua juga bukan atta.

2. Jika pancakhanda bukan atta maka apakah ada atta tentu tidak ada atta.

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #538 on: 07 January 2011, 09:33:45 AM »
Quote
by silemot
saya pernah bertanya kpd salah satu romo mengenai anatta berikut pemaparannya :
saya : apakah atta itu? dan apakah ada hubungannya dengan karma?
dan beliau menjawab : atta tsb adl citta / kesadaran, tapi kesadaran itu pun bersifat anatta.

Coba lihat yg dibold. Seharusnya dan kalau bisa tanyakan ke romo itu lagi apa yang dimaksud "kesadaran/citta itupun bersifat anatta " sekaligus minta contohnya.... _/\_

Metta.
« Last Edit: 07 January 2011, 09:36:44 AM by bond »
Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline Kelana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.225
  • Reputasi: 142
Re: Pertanyaan kritis mengenai theravada menurut pandangan yg berbeda.
« Reply #539 on: 07 January 2011, 11:02:21 AM »
ga ada official answer utk ini dalam paham Theravada,
jadi ini bukan jawaban theravada ya, imho ada sesuatu diluar pancakhanda yg tidak dapat dijelaskan. sesuatu ini dikatakan nanti bebas dari LDM, bebas dari penderitaan, Yg Tersadarkan, Yg Pergi & Tak Kembali, yg menyebrangi pantai eksistensi.

dalam paham Mahayana ada 1 istilah yg sangat pas utk ini... cmiiw
Imo, ada pandangan yang berbeda dengan anda mengenai apa itu diri/atta dalam anggapan umum, sekali lagi dalam anggapan umum.
Diri/atta dalam anggapan umum, bagi Theravada adalah hanya gabungan dari panca khanda sekali lagi gabungan dari panca khanda (bukan panca khanda yang berdiri sendiri-sendiri).  Singkatnya : gabungan Panca Khanda = Diri/atta dalam anggapan umum

Sedangkan anda berpendapat (cmiiw) ada hal lain yang membentuk Diri/atta dalam anggapan umum, yaitu “T”. Singkatnya: : gabungan Panca Khanda + “T” = Diri/atta dalam anggapan umum.

Bagaimana apakah sependapat dengan perbandingannya seperti ini?
GKBU
 
_/\_ suvatthi hotu


- finire -