//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Show Posts

This section allows you to view all posts made by this member. Note that you can only see posts made in areas you currently have access to.


Messages - hemayanti

Pages: 1 ... 6 7 8 9 10 11 12 [13] 14 15 16 17 18 19 20 ... 297
181
Hobi dan Kegiatan Ektrakulikuler / Re: Yang Hobby Papercraft
« on: 27 July 2013, 08:51:20 PM »
kalo om ian build yang keren, dasyat, dan wow gimana getoooo...

saya build yang ece2 aja. :P

182
DhammaCitta Press / Re: Pembahasan ANGUTTARA NIKAYA
« on: 27 July 2013, 07:16:41 PM »
AN 3-37

Jika, para bhikkhu, ada sedikit orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka … dan melakukan perbuatan berjasa, Keempat Raja Dewa melaporkan hal ini kepada para deva Tāvatiṃsa ketika mereka mengadakan rapat dan duduk bersama di aula dewan Sudhamma: ‘Tuan-tuan yang terhormat, ada sedikit orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka … dan melakukan perbuatan berjasa.’ Kemudian, karena hal ini, para deva Tāvatiṃsa menjadi tidak senang, [dengan mengatakan]: ‘Aduh, kelompok surgawi akan mengalami kemunduran dan kelompok asura akan maju!’

“Tetapi jika ada banyak orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka … dan melakukan perbuatan berjasa, Keempat Raja Dewa melaporkan hal ini kepada para deva Tāvatiṃsa ketika mereka mengadakan rapat dan duduk bersama di aula dewan Sudhamma: ‘Tuan-tuan yang terhormat, ada SEDIKIT orang yang berperilaku selayaknya terhadap ibu dan ayah mereka, berperilaku selayaknya terhadap para petapa dan brahmana, menghormati saudara tua mereka dalam keluarga, menjalankan uposatha, menjalankan hari pelaksanaan tambahan, dan melakukan perbuatan berjasa.’ Kemudian, karena hal ini, para deva Tāvatiṃsa menjadi gembira, [dengan mengatakan]: ‘Sungguh, kelompok surgawi akan berkembang dan kelompok asura akan mengalami kemunduran!’”


kata SEDIKIT itu  seharusnya BANYAK ya?
iya, BANYAK.

183
Jadi, sekarang kita sementara memiliki 3 kesimpulan:

1. Tidak ada antarabhava (pandangan Theravada)
2. Ada antarabhava, yaitu keadaan sebelum kematian dan belum terlahir kembali, jadi belum benar-benar mati secara Buddhis walaupun sudah dinyatakan mati secara Buddhis (pendapat sdr. Kelana)
3. Ada antarabhava, yaitu keadaan setelah kematian dan sebelum kematian (pandangan Abhidharma aliran non-Theravada seperti yang dijelaskan sdr. KK)
mungkin maksudnya sebelum kelahiran om.

184
Jurnal Pribadi / Re: CATATAN KULIAH
« on: 27 July 2013, 11:48:10 AM »
[at] IA: Pekerjaan menerjemahkan itu ternyata membosankan :hammer:
oh ya? ;D
semangat om..  <:-P

185
Seremonial / Re: HAPPY BIRTHDAY to DHAMMACITTA
« on: 27 July 2013, 10:23:16 AM »
wah, gak terasa udah ulang tahun lagi.  ;D
sukses untuk DC. :)

186
DhammaCitta Press / Re: Pembahasan ANGUTTARA NIKAYA
« on: 27 July 2013, 07:51:29 AM »
hmm... gini2...

AN 3-28

(2) “Dan apakah orang yang ucapannya bagaikan bunga? Di sini, jika ia dipanggil oleh suatu dewan, oleh suatu pertemuan, oleh kumpulan sanak-saudaranya, oleh perkumpulannya, atau oleh suatu sidang pengadilan, dan ditanyai sebagai saksi sebagai berikut: ‘Jadi, Tuan, katakanlah apa yang engkau ketahui,’ kemudian, tidak mengetahui, orang ini mengatakan, ‘Aku tidak tahu,’ atau mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tahu’; tidak melihat, ia mengatakan, ‘aku tidak melihat,’ atau melihat, ia mengatakan, ‘aku melihat.’ Demikianlah ia tidak dengan sadar mengucapkan kebohongan demi kepentingan dirinya sendiri, atau demi kepentingan orang lain, atau demi hal-hal remeh yang bersifat duniawi. Ini disebut orang yang ucapannya bagaikan bunga.

nah point2nya ...
kemudian, tidak mengetahui, orang ini mengatakan, ‘Aku tidak tahu, ..berarti dia ga bohong...
atau mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tahu ...berarti tidak bohong juga
tidak melihat, ia mengatakan, ‘aku tidak melihat,’ ...dia tidak bohong juga
atau melihat, ia mengatakan, ‘aku melihat ...berarti tidak bohong juga...

tp dikatakan " Demikianlah ia tidak dengan sadar mengucapkan kebohongan demi kepentingan dirinya sendiri, atau demi kepentingan orang lain, atau demi hal-hal remeh yang bersifat duniawi. Ini disebut orang yang ucapannya bagaikan bunga."
dari penjelasan om indra, secara keseluruhan sutta itu memang membahas tentang orang yang mengatakan kebohongan dan yang tidak, tapi di dalamnya terperinci lagi tentang jenis-jenis bohong (yang sadar dan gak sadar).

seperti penjelasan wil.
tidak dengan sadar mengucapkan kebohongan = tidak mengucapkan kebohongan dengan sengaja

187
DhammaCitta Press / Re: Pembahasan ANGUTTARA NIKAYA
« on: 26 July 2013, 11:19:52 PM »
(1) “Dan apakah, para bhikkhu, orang yang ucapannya bagaikan kotoran? Di sini, jika ia dipanggil oleh suatu dewan, oleh suatu pertemuan, oleh kumpulan sanak-saudaranya, oleh perkumpulannya, atau oleh suatu sidang pengadilan, dan ditanyai sebagai saksi sebagai berikut: ‘Jadi, Tuan, katakanlah apa yang engkau ketahui,’ kemudian, tidak mengetahui, orang ini mengatakan, ‘aku tahu,’ atau mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tidak tahu’; tidak melihat, ia mengatakan, ‘aku melihat,’ atau melihat, ia mengatakan, ‘aku tidak melihat.’ Demikianlah ia dengan sadar mengucapkan kebohongan demi kepentingan dirinya sendiri, atau demi kepentingan orang lain, atau demi hal-hal remeh yang bersifat duniawi.  Ini disebut orang yang ucapannya bagaikan kotoran.

_____
saya juga merasa itu ambigu.
(1) ia dengan sadar mengucapkan kebohongan (he consciously speaks falsehood)
(2) ia tidak dengan sadar mengucapkan kebohongan (he does not consciously speak falsehood)

menurutku lebih cocok "ia dengan sadar tidak mengucapkan kebohongan", cuma kalo berdasarkan teks englishnya mungkin lebih cocok yang diatas.

_____
tapi setelah saya pikir2 lagi.
mungkin memang sudah benar "ia tidak dengan sadar mengucapkan kebohongan", yang salah itu kalau "ia dengan tidak sadar mengucapkan kebohongan"

Maaf ya, bolehkah sy ikutan nimbrung ?
Apabila bhs inggrisnya spt yg sy beri tanda bold biru maka yang benar artinya adalah : "Dia secara sadar berkata bohong"
iya mom, itu untuk yang (1), yang ditanyakan om ronald itu yang ke (2).

188
DhammaCitta Press / Re: Pembahasan ANGUTTARA NIKAYA
« on: 26 July 2013, 09:11:47 PM »
Kesalahan penulisan di AN3 -26

(3) “Dan apakah para bhikkhu, jenis orang yang harus dijadikan teman, diikuti, dan dan dilayani dengan penghormatan dan penghargaan? Di sini, seseorang lebih tinggi [daripada diri sendiri] dalam hal perilaku bermoral, konsentrasi, dan kebijaksanaan. Orang seperti itu TIDAK boleh dijadikan teman, diikuti, dan dilayani dengan penghormatan dan penghargaan. Karena alasan apakah? [Karena ia mempertimbangkan:] ‘Dengan cara demikian maka aku akan memenuhi kelompok perilaku bermoral yang belum kupenuhi atau membantu dengan kebijaksanaan dalam berbagai aspek kelompok perilaku bermoral yang telah kupenuhi. Aku akan memenuhi kelompok konsentrasi yang belum kupenuhi atau membantu dengan kebijaksanaan dalam berbagai aspek kelompok konsentrasi yang telah kupenuhi. Aku akan memenuhi kelompok kebijaksanaan yang belum kupenuhi atau membantu dengan kebijaksanaan dalam berbagai aspek kelompok kebijaksanaan yang telah kupenuhi.’<363> Oleh karena itu orang demikian harus dijadikan teman, diikuti, dan dilayani dengan penghormatan dan penghargaan.



Seharusnya kata TIDAK nya di hilangkan...
iya, benar om.

189
DhammaCitta Press / Re: Pembahasan ANGUTTARA NIKAYA
« on: 26 July 2013, 09:08:18 PM »
AN 3-28

(2) “Dan apakah orang yang ucapannya bagaikan bunga? Di sini, jika ia dipanggil oleh suatu dewan, oleh suatu pertemuan, oleh kumpulan sanak-saudaranya, oleh perkumpulannya, atau oleh suatu sidang pengadilan, dan ditanyai sebagai saksi sebagai berikut: ‘Jadi, Tuan, katakanlah apa yang engkau ketahui,’ kemudian, tidak mengetahui, orang ini mengatakan, ‘Aku tidak tahu,’ atau mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tahu’; tidak melihat, ia mengatakan, ‘aku tidak melihat,’ atau melihat, ia mengatakan, ‘aku melihat.’ Demikianlah ia tidak dengan sadar mengucapkan kebohongan demi kepentingan dirinya sendiri, atau demi kepentingan orang lain, atau demi hal-hal remeh yang bersifat duniawi. Ini disebut orang yang ucapannya bagaikan bunga.

Salah terjemahan? Atau aku yg ga ngerti..knp dia di sebut "ia tidak dgn sadar mengucapkan kebohongan" ?

(1) “Dan apakah, para bhikkhu, orang yang ucapannya bagaikan kotoran? Di sini, jika ia dipanggil oleh suatu dewan, oleh suatu pertemuan, oleh kumpulan sanak-saudaranya, oleh perkumpulannya, atau oleh suatu sidang pengadilan, dan ditanyai sebagai saksi sebagai berikut: ‘Jadi, Tuan, katakanlah apa yang engkau ketahui,’ kemudian, tidak mengetahui, orang ini mengatakan, ‘aku tahu,’ atau mengetahui, ia mengatakan, ‘aku tidak tahu’; tidak melihat, ia mengatakan, ‘aku melihat,’ atau melihat, ia mengatakan, ‘aku tidak melihat.’ Demikianlah ia dengan sadar mengucapkan kebohongan demi kepentingan dirinya sendiri, atau demi kepentingan orang lain, atau demi hal-hal remeh yang bersifat duniawi.  Ini disebut orang yang ucapannya bagaikan kotoran.

_____
saya juga merasa itu ambigu.
(1) ia dengan sadar mengucapkan kebohongan (he consciously speaks falsehood)
(2) ia tidak dengan sadar mengucapkan kebohongan (he does not consciously speak falsehood)

menurutku lebih cocok "ia dengan sadar tidak mengucapkan kebohongan", cuma kalo berdasarkan teks englishnya mungkin lebih cocok yang diatas.

_____
tapi setelah saya pikir2 lagi.
mungkin memang sudah benar "ia tidak dengan sadar mengucapkan kebohongan", yang salah itu kalau "ia dengan tidak sadar mengucapkan kebohongan"

190
Jurnal Pribadi / Re: me my mine
« on: 26 July 2013, 08:54:31 PM »
editor yang baik akan mengubah frasa yg dibold itu menjadi Demikianlah orang yang ...
:jempol:

______
ralat, bukan AN III, tapi IV. :)

191
Jurnal Pribadi / ANGUTTARA NIKAYA III
« on: 26 July 2013, 07:46:57 PM »
6 (6) Seorang yang Sedikit Belajar

“Para bhikkhu, ada empat jenis orang ini terdapat di dunia. Apakah empat ini? Orang yang sedikit belajar yang tidak bertekad pada apa yang telah ia pelajari; orang yang sedikit belajar yang bertekad pada apa yang telah ia pelajari; orang yang banyak belajar yang tidak bertekad pada apa yang telah ia pelajari; orang yang banyak belajar yang bertekad pada apa yang telah ia pelajari.

(1) “Dan bagaimanakah orang yang sedikit belajar yang tidak bertekad pada apa yang telah ia pelajari? [7] Di sini, seseorang telah mempelajari sedikit – yaitu, khotbah-khotbah, campuran prosa dan syair, penjelasan-penjelasan, syair-syair, ucapan-ucapan inspiratif, kutipan-kutipan, kisah-kisah kelahiran, kisah-kisah menakjubkan, dan pertanyaan-dan-jawaban  - tetapi ia tidak memahami makna dari apa yang telah ia pelajari; ia tidak memahami Dhamma; dan ia tidak berlatih sesuai Dhamma. Dengan demikian, maka orang itu adalah orang yang sedikit belajar yang tidak bertekad pada apa yang telah ia pelajari

(2) “Dan bagaimanakah orang yang sedikit belajar yang bertekad pada apa yang telah ia pelajari? Di sini, seseorang telah mempelajari sedikit – yaitu, khotbah-khotbah … pertanyaan-dan-jawaban – tetapi setelah memahami makna dari apa yang telah ia pelajari, dan setelah memahami Dhamma, ia berlatih sesuai Dhamma. Dengan demikian, maka orang itu adalah orang yang sedikit belajar yang bertekad pada apa yang telah ia pelajari.

(3) “Dan bagaimanakah orang yang banyak belajar yang tidak bertekad pada apa yang telah ia pelajari? Di sini, seseorang telah mempelajari banyak – yaitu, khotbah-khotbah … pertanyaan-dan-jawaban – tetapi ia tidak memahami makna dari apa yang telah ia pelajari, ia tidak memahami Dhamma; dan ia tidak berlatih sesuai Dhamma. Dengan demikian, maka orang itu adalah orang yang banyak belajar yang tidak bertekad pada apa yang telah ia pelajari.

(4) “Dan bagaimanakah orang yang banyak belajar yang bertekad pada apa yang telah ia pelajari? Di sini, seseorang telah mempelajari banyak – yaitu, khotbah-khotbah … pertanyaan-dan-jawaban – dan setelah memahami makna dari apa yang telah ia pelajari, dan setelah memahami Dhamma, ia berlatih sesuai Dhamma. Dengan demikian, maka orang itu adalah orang yang banyak belajar yang bertekad pada apa yang telah ia pelajari.

“Ini, para bhikkhu, adalah  keempat jenis orang itu yang terdapat di dunia.”

   Jika seseorang sedikit belajar
   dan tidak kokoh dalam moralitas,
   mereka mengkritiknya dalam kedua hal,
   perilaku bermoral dan pembelajaran.

   Jika seseorang sedikit belajar
   namun kokoh dengan baik dalam moralitas,
   mereka memujinya atas perilaku bermoralnya;
   pembelajarannya telah berhasil.

   Jika seseorang banyak belajar
   namun tidak kokoh dalam moralitas,
   mereka mengkritiknya atas ketiadaan moralitasnya;
   pembelajaran belum berhasil. [8]

   Jika seseorang banyak belajar
   dan kokoh dengan baik dalam moralitas,
   mereka memujinya dalam kedua hal,
   perilaku bermoral dan pembelajaran.

   Ketika seorang siswa Sang Buddha banyak belajar,
   seorang ahli Dhamma, memiliki kebijaksanaan,
   bagaikan kepingan uang yang terbuat dari emas gunung yang dihaluskan,
   siapakah yang pantas mencelanya?
   Bahkan para deva memuji seorang demikian;
   Brahmā juga memujinya.

192
Kesehatan / Re: [INFO] HATI-HATI konsumsi Daun Sirsak/Sirsat
« on: 26 July 2013, 04:15:38 PM »
Sudah berapa lama beliau konsumsi ?
Saya kemarin sepulang dari mengelana langsung dihajar daun Sirsak/sirsat ini terus2an selama 6 bulan, untung bisa segera dikejar kepikunan sy hingga tidak permanen, klo bisa sis hentikan segera utk A'i nya, ganti aja pake jus manggis. Saya tidak mengalami kepikunan, hanya drop gula darah sy hingga 76. Hati2 ya porsi jus manggis, kalo salah bisa drop dlm semalam tensi nya, karena mertua temen lgs hampir pingsan, pdahl dia 200 lbh tensi nya, setelah minum jus manggis ikut2an sy, langsung pagi serasa mau pingsan, ternyata tensi nya drop.  ;D
baru sih mom, mungkin baru 2 bulanan. :)

193
Kirain minuman penyegar...cap "kaki 3" ato sejenisnya..
bukan om.
saya cuma copas judul aslinya. ;D


soft drink emang segar pas diminum tp ga menghilangkan haus tuh......sy biasanya sehabis minum cola tetap disambung air putih  ;D (tp untungnya ga doyan2 bgt ama minuman bersoda, ga tahan ama gasnya bikin hidung jd sakit pas sendawa).
betul cc, paling gak enak kalo bersendawa. :P

194
Kesehatan / Re: [INFO] HATI-HATI konsumsi Daun Sirsak/Sirsat
« on: 25 July 2013, 04:04:02 PM »
wah bahaya nih.
a.i ku sering minum air rebusan daun sirsak, katanya merasa baikan setelah minum itu, soalnya kolestrolnya lumayan tinggi dan bisa tiba2 naik.
Spoiler: ShowHide
bagaimana kalo nanti dia jadi pikun dan lupa saya ponakannya :'(

195
Kesehatan / Minuman Menyegarkan Ini Ternyata Bisa Merusak Ginjal
« on: 25 July 2013, 07:56:31 AM »
Segar dan bersemangat. Setidaknya itulah kesan bagi siapa saja yang gemar mengonsumsi minuman bersoda. Kesegaran itu terasa berlipat-lipat ketika minuman ini dikonsumsi pada saat berbuka.



Tapi tahukah Anda bahwa di balik kesegaran minuman bersoda penyakit berbahaya sedang mengintai Anda?
Baru-baru ini sebuah studi menyebutkan bahwa konsumsi dua gelas minuman bersoda dapat meningkatkan risiko penyakit ginjal kronis sebesar 30 persen. Berikut beberapa dampak minuman bersoda bagi kesehatan ginjal seperti dikutip Boldsky:

Batu Ginjal
Kandungan asam fosfat dalam minuman bersoda dapat mengikat kalsium dan mengendapkannya di ginjal. Dalam waktu tertentu, kondisi ini dapat memicu terbentuknya batu ginjal.

Penyakit Ginjal Kronis
Kemampuan ginjal dalam mem-filter zat-zat yang tidak diperlukan tubuh akan mengalami penurunan sebagai dampak dari tingginya kadar sodium dalam tubuh. Jika ini terjadi maka tubuh akan menyimpan terlalu banyak racun dalam darah. Berhati-hatilah karena sebagian minuman bersoda mengandung kadar sodium yang cukup tinggi.

Penurunan Fungsi Ginjal
Pemanis buatan yang biasanya ada dalam soda diet atau pun soda biasa, ternyata dapat menyebabkan terjadinya penurunan fungsi kerja ginjal bila Anda mengonsumsinya lebih dari 2 gelas per hari. Kandungan pemanis buatan yang tinggi dapat menyebabkan tekanan darah meningkat dan memperparah kondisi ginjal.

Dr.Pietro Manuel Ferraro, pakar medis dari Universitas ka****k di Roma, Italia, menyatakan “Studi menegaskan bahwa beberapa jenis minuman beresiko rendah terhadap pembentukan batu ginjal, sedangkan minuman lain seperti soda, yang memiliki kadar gula yang sangat tinggi, memiliki resiko tinggi terhadap pembentukan batu ginjal.”
Yuk, kurangi konsumsi minuman bersoda dari sekarang! (dan)

id.she.yahoo.com

Pages: 1 ... 6 7 8 9 10 11 12 [13] 14 15 16 17 18 19 20 ... 297