(Ini adalah syair pembuka dari Ratana Sutta. Bagian pertama dalam bahasa Pàli dimulai dengan “Yànidha …” dapat ditemukan dalam Komentar Dhammapada, Vol. 2, Pakinnaka Vagga, Attanopubbakamma vatthu. Bagian kedua Ratana Sutta terdiri dari dua bait syair yang digubah oleh para guru zaman dulu. Sutta ini yang dibacakan oleh Buddha dimulai, dari bait yang dimulai dengan “Yànidha bhutàni …” Tiga bait syair terakhir diucapkan oleh Sakka, raja para dewa).
Ratana Sutta
1. Semoga semua dewa yang berada di bumi dan di alam surga yang berkumpul di sini berbahagia.
Selanjutnya, semoga mereka mendengarkan khotbah ini dengan penuh hormat.
2. O para Dewa! Kalian semua yang berkumpul di sini untuk mendengarkan khotbah,
perhatikanlah apa yang akan Kusampaikan.
Pancarkanlah cinta kasih kalian kepada semua makhluk.
Baik siang maupun malam, mereka memberikan persembahan kepada kalian.
Oleh karena itu, lindungilah mereka tanpa lengah.
3. Permata apa pun, yang ada di alam manusia atau di alam nàga atau garuda, atau alam surga,
tidak ada permata yang dapat menyamai Tathàgata.
Tidak ada kualitas yang sebanding dengan Buddha yang melampaui semua permata di dunia.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
4. Sang Bijaksana orang Sakya mulia dengan ketenangan yang bersumber dari Jalan Ariya,
yang telah menembus Nibbàna, unsur padamnya kotoran, akhir kemelekatan, keabadian.
Tidak ada kualitas yang sebanding dengan Buddha yang melampaui semua permata di dunia.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
5. Buddha Mulia, Yang telah mencapai Pencerahan Sempurna, memuji konsentrasi yang bersumber dari Jalan Ariya.
Konsentrasi ini telah dinyatakan oleh para Buddha sebagai bermanfaat langsung.
Tidak ada kualitas yang sebanding dengan konsentrasi yang berhubungan dengan Jalan Ariya, karena jauh lebih unggul daripada konsentrasi yang berhubungan dengan Jhàna materi halus atau Jhàna tanpa materi.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
6. Terdapat delapan jenis individu yang dipuji oleh para Ariya.
Mereka adalah empat pasang Ariya dalam empat tahap pengetahuan Jalan, masing-masing dengan pengetahuan Magga dan Phala.
Para siswa mulia Buddha ini layak menerima persembahan yang baik dari mereka yang bercita-cita untuk mencapai Pencerahan Sempurna.
Persembahan demikian yang diberikan kepada mereka akan menghasilkan buah yang berlimpah.
Terdapat kualitas yang tiada bandingnya dalam Sangha yang terdiri dari delapan jenis Ariya yang melampaui semua permata duniawi.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
7. Para Ariya Arahanta itu yang berlatih dengan tekun di bawah ajaran Buddha Gotama telah bebas dari kotoran.
Mereka telah memantapkan batin mereka pada Nibbàna, unsur keabadian, telah mencapai Arahatta-Phala, mereka menikmati kebahagiaan Nibbàna tanpa harus bersusah-payah.
Terdapat kualitas yang tiada bandingnya dalam diri para Arahanta yang melampaui semua permata duniawi.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
8. Bagaikan tiang di pintu gerbang kota, yang berdiri kokoh di atas tanah,
tidak tergoyahkan oleh angin kencang yang bertiup dari empat penjuru,
demikian pula Aku menyatakan bahwa para Ariya tidak tergoncangkan oleh semua kondisi duniawi.
Terdapat kualitas yang tiada bandingnya dalam diri para Pemenang Arus yang melampaui semua permata duniawi.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
9. Para Pemenang Arus itu telah melihat Kebenaran Ariya dengan jelas,
setelah diajarkan dengan sempurna oleh Buddha yang memiliki pengetahuan terdalam.
Betapa pun lengahnya mereka, mereka tidak akan terlahir kembali untuk kedelapan kalinya.
Terdapat kualitas yang tiada bandingnya dalam diri para Pemenang Arus yang melampaui semua permata duniawi.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
10. dan 11. Pada saat munculnya pengetahuan memasuki Arus,
tiga kotoran dari pandangan salah sehubungan dengan tubuh ini yang terdiri dari lima kelompok kehidupan (yang muncul dalam dua puluh cara),
delapan jenis keraguan dan enam belas jenis ketidakpastian,
dan kepercayaan salah yang terdapat dalam praktik di luar Jalan Ariya, jika ada, pada akhirnya akan dilenyapkan.
Walaupun kotoran tertentu masih ada dalam dirinya, ia telah bebas dari empat alam sengsara.
Ia juga tidak lagi mampu melakukan enam perbuatan jahat berat, yaitu, lima kejahatan berat dan mengikuti guru lain (selain Buddha).
Terdapat kualitas yang tiada bandingnya dalam diri para Pemenang Arus yang melampaui semua permata duniawi.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
12. Jika, karena lalai, Pemenang Arus tersebut melakukan kejahatan melalui tindakan, ucapan atau pikiran, ia tidak akan mampu menyembunyikannya.
Kualitas tersebut yang tidak mampu menyembunyikan kejahatan yang dimiliki oleh Pemenang Arus yang telah melihat Nibbàna, telah dijelaskan oleh Buddha.
Terdapat kualitas yang tiada bandingnya dalam diri para Pemenang Arus yang melampaui semua permata duniawi.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
13. Bagaikan hutan di musim semi, bulan pertama di musim panas,
pucuk-pucuk pepohonannya dipenuhi dengan bunga-bunga yang bermekaran, suatu pemandangan yang mempesona,
demikian pula Dhamma, sungguh mempesona, dalam kata-kata dan maknanya, mengarah menuju Nibbàna, telah disampaikan oleh Buddha demi manfaat tertinggi (Nibbàna).
Terdapat kualitas yang tiada bandingnya dalam Dhamma yang melampaui semua permata duniawi.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
14. Yang Teragung, Yang mengetahui unsur mulia Nibbàna, pelimpah Lokuttara di tiga alam,
Yang menganut Jalan Mulia Berfaktor Delapan, Buddha yang tiada bandingnya,
telah menjelaskan Dhamma yang terdiri dari sepuluh (peristiwa).
Terdapat kualitas yang tiada bandingnya dalam diri Buddha yang melampaui semua permata duniawi.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
15. Para Arahanta memiliki kamma masa lampau yang telah padam (di luar kehidupan sekarang),
tidak ada kamma baru yang terbentuk.
Batin mereka tidak melekat pada kehidupan mendatang.
Mereka telah secara total menghancurkan benih kehidupan.
Mereka tidak menghendaki kehidupan yang terus berlanjut.
Bagaikan lampu yang dipadamkan, para bijaksana itu juga telah memadamkan kelompok-kelompok kehidupan mereka.
Terdapat kualitas yang tiada bandingnya dalam diri para Arahanta yang melampaui semua permata duniawi.
Berkat kebenaran ini, semoga semua makhluk sejahtera dan bahagia dalam kehidupan ini maupun kehidupan mendatang.
16. Para dewa di bumi dan di alam surga yang berkumpul di sini.
Kita semua memberi hormat kepada Buddha yang kemunculan-Nya di dunia ini sangat menguntungkan.
Semoga kebajikan ini membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi semua makhluk.
17. Para dewa di bumi dan di alam surga yang berkumpul di sini.
Kita semua memberi hormat kepada Dhamma yang pembabarannya di dunia ini sangat menguntungkan.
Semoga kebajikan ini membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi semua makhluk.
18. Para dewa di bumi dan di alam surga yang berkumpul di sini.
Kita semua memberi hormat kepada Sangha yang kehadirannya di dunia ini sangat menguntungkan.
Semoga kebajikan ini membawa kedamaian dan kebahagiaan bagi semua makhluk.
Bait penutup: sebuah tekad yang sungguh-sungguh.
Para umat dianjurkan untuk membacakan Ratana Sutta dimulai dari yànidha hingga bait syair tekad sungguh-sungguh ini, dan tiga bencana akan dapat dihindari seperti halnya Kota Vesàli pada masa lampau.
Tidak perlu mengikuti cara-cara baru seperti dalam membacakan naskah Pàli lainnya. Khotbah ini yang dibabarkan oleh Buddha sendiri akan terbukti efektif bagi mereka yang membacakannya dengan penuh keyakinan. Karena itu, bagi mereka yang ingin bebas dari segala kesulitan bacakanlah Ratana Sutta yang sangat mulia.