//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Aliran Maitreya  (Read 435798 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Aliran Maitreya
« Reply #285 on: 25 April 2008, 11:32:49 AM »
bond,
Apakah kamu bisa membuktikan Buddha adalah dewi bulan/bukan? Apakah kamu sudah pernah bertemu Buddha dan membuktikan sendiri bahwa Buddha bukanlah dewi bulan?
Apakah kamu bisa membuktikan bahwa ada pancaran kuning dan putih, juga menunjukkan yang mana yang berlaku dan tidak berlaku?
Apakah anda bisa membuktikan keberadaan/ketidakadaan roh Tuhan?

Dari prinsip Dhamma yang 'ehipassiko' sendiri, anda bisa dipersalahkan. Itulah saya katakan hati2 untuk jangan 'menghakimi' ajaran lain dengan julukan 'benar' atau 'sesat'.

Saya tidak berniat berdiskusi dengan mereka semata-mata karena 'isi kepala' saya tidak sama dengan 'isi kepala' mereka. Saya juga tidak akan meminta mereka pembuktian hal-hal di atas, seperti saya minta pada anda. Karena mereka tidak 'bermain' dengan peraturan yang sama dengan saya, berbeda dengan anda yang masih dalam 'peraturan' yang sama. "Ehipassiko", bukan?!
Bisa diterima?

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Aliran Maitreya
« Reply #286 on: 25 April 2008, 11:38:43 AM »
setuju, sebagai umat Buddha, kita tidak boleh sembarangan saja menghakimi suatu ajaran, dan seenaknya saja mencap ajaran lain sebagai sesat.

kalau sembarangan menghakimi saja,  apa bedanya umat Buddha dengan umat kr****n atau ka****k atau Islam yang seenaknya saja menuduh agama lain itu menyembah berhala? 

Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Aliran Maitreya
« Reply #287 on: 25 April 2008, 11:49:32 AM »
karena kita masih berbicara dalam konteks Buddhism,dan aliran itu mengaku Buddhism,maka kita akan mengkaji..
Urusan Karesten mencap kita sebagai berhala ya biarkan karena dari awal cerita agama mereka berbeda dengan buddhism.ya pasti udah ga mudeng kalo mereka cerca2.
kalo untuk urusan Buddhism dan alirannya,kita harus tahu dari awal manakah yang benar2 aliran Buddhis yang masih segaris. kecuali mereka aliran Maitreya berdiri dengan tidak menggunakan merk Buddhist.maka saya tidak akan pertanyakan dan tidak penting didebat.

Hal ini tentunya sebagai pemahaman pemula agar nantinya Buddhadhamma kedepan tidak semakin bobrok karena pengeroposan Dhamma.

Hal yang mungkin harus dihindari adalah rasa benci ,muak . Debat positif bukanlah menimbulkan kebencian atas personel yang berada dalam debat.

Kamu lihat disini apakah kita lebih sering berdebat mengenai agama diluar Buddhis seperti Taoism,Karesten,Muslim? tidak,kita tidak pernah mempertanyakan ajarannya mau seperti apa karena memang bukan Buddhism.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Aliran Maitreya
« Reply #288 on: 25 April 2008, 11:49:48 AM »
Betul sekali, SandaJepit!
Orang lain boleh saja mengatakan sudah melihat Tuhan, atau menyatakan tidak ada kebenaran lain selain yang ada dalam buku mereka. Itu sah-sah saja. Bagi mereka juga mungkin menghina ajaran lain atau menunjuk orang sebagai 'sesat' tanpa diselidiki kebenarannya dahulu, boleh2 saja.

Orang lain silahkan begitu, kita jangan.

Offline bond

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.666
  • Reputasi: 189
  • Buddhang Saranam Gacchami...
Re: Aliran Maitreya
« Reply #289 on: 25 April 2008, 11:55:53 AM »
bond,
Apakah kamu bisa membuktikan Buddha adalah dewi bulan/bukan? Apakah kamu sudah pernah bertemu Buddha dan membuktikan sendiri bahwa Buddha bukanlah dewi bulan?  Anda tau khan Buddha dan dewa/dewi beda khan, dan dalam sutta sudah jelas khan, yg satu nibbana dan yg satu dalam samsara. Jadi kalo nyebut 2 gelar yg berbeda, apa bukan pandangan salah. Gua yakin pernah ketemu Buddha seara fisik, cuma belum dibuktikan pake abinna, tapi yg paling gampang, aye mencintai Dhamma yg diajarkan Buddha, jadi so pasti aye pernah ketemu. ;D. Dan apa ente tau kata Buddha? sekarang aja aye uda ketemu Buddha ;D


Apakah kamu bisa membuktikan bahwa ada pancaran kuning dan putih, juga menunjukkan yang mana yang berlaku dan tidak berlaku? Simple, praktek yg dilakukan bhikkhu dianggap tidak berlaku apalagi praktek dhutangga. Bagi mereka
dengan khe tou/nungging2 sebanyak-banyaknya. 5 kata suci tiket ke surga, karma bisa ditanggung 75%. Silakan direnungkan mana yg memiliki akal sehat yg sesuai kalama sutta.

Apakah anda bisa membuktikan keberadaan/ketidakadaan roh Tuhan? Ini gampang dibuktikan bahwa Tuhan tidak ada, karena sampe sekarang juga tidak ada yg ketemu, dibilang Maha ini dan itu omong kosong belaka. Kalau mau pake Tuhan ala Tao, dalam Tao, tuhan hanya sebuah jabatan==Thien Kung. Jadi Tao bukan Tuhan.

Dari prinsip Dhamma yang 'ehipassiko' sendiri, anda bisa dipersalahkan. Itulah saya katakan hati2 untuk jangan 'menghakimi' ajaran lain dengan julukan 'benar' atau 'sesat'. Saya rasa ini pernah dibahas, mereka sesat karena mendompleng ajaran Buddha, kalo mau berdiri sendiri pake atribut sendiri silakan saja, baru tidak sesat. Buktinya oleh agama Tao saja di kritik habis2an.

Saya tidak berniat berdiskusi dengan mereka semata-mata karena 'isi kepala' saya tidak sama dengan 'isi kepala' mereka. Saya juga tidak akan meminta mereka pembuktian hal-hal di atas, seperti saya minta pada anda. Karena mereka tidak 'bermain' dengan peraturan yang sama dengan saya, berbeda dengan anda yang masih dalam 'peraturan' yang sama. "Ehipassiko", bukan?!
Bisa diterima? Ya, kalau Anda berbicara dengan saya tentu dalam pandangan Buddhism, tetapi kalau Anda sendiri tidak tahu ajaran mereka dimana letaknya domplengan, sampe budek juga ngak mudeng kita diskusikan. Makanya saya sarankan Anda sekedar mempelajari secara pasif kalau tidak ingin debat yg merupakan opsi pertama. Ehipasiko sih ehipasiko, tapi ehipasiko nya bagaimana. Khan ada petunjuknya di Kalama Sutta atau sesuai petunjuk Presiden... ;D. _/\_

Natthi me saranam annam, Buddho me saranam varam, Etena saccavajjena, Sotthi te hotu sabbada

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Aliran Maitreya
« Reply #290 on: 25 April 2008, 12:02:43 PM »
nyanadhana, tidak ada yang perlu dikaji. Aliran Maetreya bukanlah ajaran Buddha. Sekali baca juga langsung tahu.
Tapi kalo mereka mau ngaku2 juga terserah mereka. Menurut anda, lebih penting memproklamirkan Maetreya sebagai 'bukan ajaran Buddha', ataukah membina umat Buddha sendiri yang masih kurang belajar? Biarpun kita bisa menunjukkan pada dunia bahwa aliran Maetreya itu bukan ajaran Buddha, tetep tidak ada gunanya. Bisa jadi pihak lain melihat kita sebagai 'penindas aliran Maetreya', sehingga yang tadinya berniat belajar, malah pindah ke aliran Maetreya.

Tapi jika anda bersikeras, juga tidak apa2. Saya katakan, nanti akan banyak aliran2 yang bukan Buddha Dhamma yang juga pake merk 'Buddha'. Jika nanti muncul 10 aliran seperti itu, anda mau membuang-buang waktu untuk mengurusi mereka, juga boleh-boleh saja. Saya hanya bisa kasih pendapat saja.

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Aliran Maitreya
« Reply #291 on: 25 April 2008, 12:16:56 PM »
... Gua yakin pernah ketemu Buddha seara fisik, cuma belum dibuktikan ...

... Ini gampang dibuktikan bahwa Tuhan tidak ada, karena sampe sekarang juga tidak ada yg ketemu ...

Kalo begitu, Tuhan juga ada, cuma blom dibuktikan aja.

Tapi OK lah, saya akan ikut saran dari bond untuk tidak turut campur lagi. Saya pikir Buddhist yang ngakunya 'asli' itu beneran menjalankan Dhamma sesuai Sutta. Ternyata sama saja tukang ribut & studi banding.
Juga melekat sekali dengan 'merk Buddha'. Tidak beda dengan yang diomongin, yang mendompleng nama 'Buddha'.

 _/\_




Offline nyanadhana

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.903
  • Reputasi: 77
  • Gender: Male
  • Kebenaran melampaui batas persepsi agama...
Re: Aliran Maitreya
« Reply #292 on: 25 April 2008, 12:51:59 PM »
to kainyn :
no comment..........ga ada tujuan memberantas aliran Maitreya,semua tulisan dimaksudkan menjadi bahan pembelajaran bukan untuk membasmi.sampah hanya bisa dibiarkan membusuk namun suatu saat karena dibiarkan,dia menyebabkan sakit penyakit dan bau tidak sedap pada rumah kita....Thanks untuk saran toleransi dan pengembangan diri...biarlah semua kebenaran kita tutup saja dan biarkan kepalsuan merajalela.
Saya sudah bilang debat bukanlah untuk membenci personal..namun menyajikan kebenaran. saya kasih tahu titik kritis dimana mereka mulai akan menjarah dimulai dari momen Walubi mengakui mereka sampai hari ini,begitu banyak saudara ,teman,keluarga yang telah dibohongi karena mengganggap mereka bagian Buddhism. suatu hari bahkan nama Sakyamuni Guru kita tidak akan terdengar lagi karena semua dibrainwash untuk percaya kelahiran makluk antah berantah bernama Maitreya.
Sadhana is nothing but where a disciplined one, the love, talks to one’s own soul. It is nothing but where one cleans his own mind.

Offline Yong_Cheng

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 279
  • Reputasi: 16
  • Gender: Male
Re: Aliran Maitreya
« Reply #293 on: 25 April 2008, 01:16:15 PM »
wow dalam semalam udah 3 pages... begitu hangatnya diskusi ini  ^-^

sorry ko bond, apa saya yang salah menjelaskan atau ko bond yang salah nangkap, dewi rembulan sekarang bergelar boddhisatva rembulan (ye hui pu sa) dan blm menjadi buddha, kalo mungkin ada tulisan yang salah ketik harap dimaklumi

khe tou bukan untuk penghapusan karma, tetapi pertobatan, ucapan syukur/terima kasih kepada Tuhan dan para suci (buddha/boddhisatva), pelimpahan jasa pahala agar semua makhluk dapat hidup berbahagia

Kalau Ehipassiko ada aturannya dan aturannya dibuat oleh pendiri salah satu agama ya ga bisa dibilang pembuktian yang universal ...... orang kr****n "ehipassiko" dengan cara mereka sendiri, menurut buddhism tentu saja ehipassiko yang salah, begitu jg dengan taoism, hindu wah patokannya apa ya ko yang bener?
Perjalanan seribu mil diawali dengan satu langkah kaki

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Aliran Maitreya
« Reply #294 on: 25 April 2008, 01:57:13 PM »
nyanadhana,

Kasus Walubi bukanlah masalah ajaran, tetapi masalah kepentingan kelompok tertentu.

Lalu saya tidak pernah menyuruh untuk tutup mulut soal ajaran Buddha. Justru kalo bisa diajarkan seluas-luasnya. Yang saya anjurkan untuk hentikan adalah 'menjelekkan' aliran lain, sebab ketika seseorang menjelekkan ajaran lain, secara otomatis mempermalukan agamanya sendiri. Dan seperti bond tadi juga tidak bisa membuktikan apa2, hanya dengan kepercayaannya saja. Apa bedanya dengan fanatik? Apa itu yang diajarkan Buddha Gotama?
Seorang bisa dibohongi 'kan karena tidak mengetahui ajaran dengan baik. Itulah sampah dalam rumah yang jauh lebih berbahaya daripada sampah tetangga.



Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Aliran Maitreya
« Reply #295 on: 25 April 2008, 02:20:11 PM »
bond,
Apakah kamu bisa membuktikan Buddha adalah dewi bulan/bukan? Apakah kamu sudah pernah bertemu Buddha dan membuktikan sendiri bahwa Buddha bukanlah dewi bulan?  Anda tau khan Buddha dan dewa/dewi beda khan, dan dalam sutta sudah jelas khan, yg satu nibbana dan yg satu dalam samsara. Jadi kalo nyebut 2 gelar yg berbeda, apa bukan pandangan salah. Gua yakin pernah ketemu Buddha seara fisik, cuma belum dibuktikan pake abinna, tapi yg paling gampang, aye mencintai Dhamma yg diajarkan Buddha, jadi so pasti aye pernah ketemu. ;D. Dan apa ente tau kata Buddha? sekarang aja aye uda ketemu Buddha ;D


Kalau menurut agama Tao, Buddha dan Bodhisatva itu masuk kategori dewa-dewi. Contohnya Kwan Im, umat Tao tidak menyebutnya sebagai Bodhisattva, tetapi dengan sebutan: Dewi Kwan Im.  umat Tao tidak mengenal Buddha/ Bodhisattva, mereka menyebutnya sebagai Dewa/Dewi.

Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Aliran Maitreya
« Reply #296 on: 25 April 2008, 02:34:10 PM »
wow dalam semalam udah 3 pages... begitu hangatnya diskusi ini  ^-^

sorry ko bond, apa saya yang salah menjelaskan atau ko bond yang salah nangkap, dewi rembulan sekarang bergelar boddhisatva rembulan (ye hui pu sa) dan blm menjadi buddha, kalo mungkin ada tulisan yang salah ketik harap dimaklumi

khe tou bukan untuk penghapusan karma, tetapi pertobatan, ucapan syukur/terima kasih kepada Tuhan dan para suci (buddha/boddhisatva), pelimpahan jasa pahala agar semua makhluk dapat hidup berbahagia

Kalau Ehipassiko ada aturannya dan aturannya dibuat oleh pendiri salah satu agama ya ga bisa dibilang pembuktian yang universal ...... orang kr****n "ehipassiko" dengan cara mereka sendiri, menurut buddhism tentu saja ehipassiko yang salah, begitu jg dengan taoism, hindu wah patokannya apa ya ko yang bener?

dalam beragama tidak ada sesuatu yang benar mutlak, kecuali kita sudah membuktikannya sendiri... .  pilih agama yang membawa kebahagian bagi diri sendiri dan orang lain, yang meningkatkan kebijaksanaan, yang membawa banyak manfaat. selengkapnya kalama sutta deh

kutipan kalama sutta dari: http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka_dtl.php?cont_id=705

Quote
2. Setelah mereka semua duduk, kemudian seorang berkata, "Yang Mulia, banyak pertapa dan brahmana yang berkunjung ke Kesaputta. Mereka menerangkan dan membahas dengan panjang lebar ajaran mereka sendiri, tetapi mencaci maki, menghina, merendahkan, dan mencela habis-habisan ajaran orang lain. Lalu datang pula pertapa dan brahmana lain ke Kesaputta. Dan mereka ini juga menerangkan dan membahas dengan panjang lebar ajaran mereka sendiri, dan mencaci-maki, menghina, merendahkan, dan mencela habis-habisan ajaran orang lain. Kami yang mendengar merasa ragu-ragu dan bingung, siapa diantara para pertapa dan brahmana yang berbicara benar dan siapa yang berdusta."

3. "Benar, warga suku Kalama, sudah sewajarnyalah kamu ragu-ragu, sudah sewajarnyalah kamu bingung. Dalam hal yang meragukan memang akan menimbulkan kebingungan. Oleh karena itu, warga suku Kalama, janganlah percaya begitu saja berita yang disampaikan kepadamu, atau oleh karena sesuatu yang sudah merupakan tradisi, atau sesuatu yang didesas-desuskan. Janganlah percaya begitu saja apa yang tertulis di dalam kitab-kitab suci; juga apa yang dikatakan sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka; juga apa yang katanya telah direnungkan dengan seksama; juga apa yang kelihatannya cocok dengan pandanganmu; atau karena ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu.
Tetapi, warga suku Kalama, kalau setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, 'Hal ini tidak berguna, hal ini tercela, hal ini tidak dibenarkan oleh para Bijaksana, hal ini kalau terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan, maka sudah selayaknya kamu menolak hal-hal tersebut."

4. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau keserakahan (lobha) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang serakah dicengkeram oleh keserakahan dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

5. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau kebencian (dosa) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu akan membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang membenci, dicengkeram oleh kebencian dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

6. "Sekarang, bagaimana pendapatmu, warga suku Kalama? Kalau kegelapan batin (moha) timbul dalam diri seorang manusia, apakah itu akan membawa keuntungan atau kerugian?"
"Akan membawa kerugian, Yang Mulia."
"Sekarang, warga suku Kalama, seseorang yang diliputi kegelapan batin (moha), dicengkeram oleh kegelapan batin dan tidak dapat mengendalikan dirinya lagi; apakah orang itu tidak mungkin akan membunuh makhluk hidup, mengambil sesuatu yang tidak diberikan, melakukan perzinahan, mengucapkan kata-kata yang tidak benar, dan juga menyebabkan orang lain berbuat demikian; bukankah hal itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan baginya untuk waktu yang lama?"
"Memang demikian, Yang Mulia."

7. "Kalau begitu, warga suku Kalama, bagaimana pendapatmu? Apakah hal-hal tersebut baik atau tidak baik?"
"Tidak baik, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut tercela atau tidak tercela?"
"Tercela, Yang Mulia."
"Apakah hal-hal tersebut dibenarkan atau tidak dibenarkan oleh para Bijaksana?"
"Tidak dibenarkan, Yang Mulia."
"Kalau terus dilakukan, apakah itu akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan?"
"Akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan, Yang Mulia. Demikianlah pendapat kami."



Quote
8. "Karena itu, warga suku Kalama, itulah yang Kumaksud dengan mengatakan, 'Janganlah percaya begitu saja berita yang disampaikan kepadamu; atau oleh karena sesuatu yang merupakan tradisi; atau sesuatu yang didesas-desuskan. Janganlah percaya begitu saja apa yang dikatakan di dalam kitab-kitab suci; juga apa yang katanya sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka; juga apa yang katanya merupakan hasil dari suatu penelitian; juga apa yang katanya telah direnungkan dengan seksama; juga apa yang terlihat cocok dengan pandanganmu; atau karena ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu.'
Tetapi, warga suku Kalama, kalau setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, 'Hal ini tidak berguna, hal ini tercela, hal ini tidak dibenarkan oleh para Bijaksana; hal ini kalau terus dilakukan akan mengakibatkan kerugian dan penderitaan,' maka sudah selayaknya kamu menolak hal-hal tersebut."

9. "Kesimpulannya, warga suku Kalama, 'Janganlah percaya begitu saja berita yang disampaikan kepadamu; atau oleh karena sesuatu yang merupakan tradisi; atau sesuatu yang didesas-desuskan. Janganlah percaya begitu saja apa yang dikatakan di dalam kitab-kitab suci; juga apa yang katanya sesuai dengan logika atau kesimpulan belaka; juga apa yang katanya merupakan hasil dari suatu penelitian; juga apa yang katanya telah direnungkan dengan seksama; juga apa yang terlihat cocok dengan pandanganmu; atau karena ingin menghormat seorang pertapa yang menjadi gurumu.' Tetapi, setelah diselidiki sendiri, kamu mengetahui, 'Hal ini berguna; hal ini tidak tercela; hal ini dibenarkan oleh para Bijaksana; hal ini kalau terus dilakukan akan membawa keberuntungan dan kebahagiaan,' maka sudah selayaknya kamu menerima dan hidup sesuai dengan hal-hal tersebut."




Offline SandalJepit

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 425
  • Reputasi: 3
Re: Aliran Maitreya
« Reply #297 on: 25 April 2008, 02:35:43 PM »
tampaknya walaupun banyak umat Buddhist yang mengaku memahami kalama Sutta, tetap saja tidak bisa untuk berhenti "mencaci maki, menghina, merendahkan, dan mencela habis-habisan ajaran orang lain"

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Aliran Maitreya
« Reply #298 on: 25 April 2008, 03:02:53 PM »
SandalJepit,

Thanx!

 :) :) :)


Offline tesla

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 6.426
  • Reputasi: 125
  • Gender: Male
  • bukan di surga atau neraka, hanya di sini
Re: Aliran Maitreya
« Reply #299 on: 25 April 2008, 03:14:18 PM »
tampaknya walaupun banyak umat Buddhist yang mengaku memahami kalama Sutta, tetap saja tidak bisa untuk berhenti "mencaci maki, menghina, merendahkan, dan mencela habis-habisan ajaran orang lain"


kata adalah cerminan bathin.

kalau saya dari sini sih ga lihat sudah menjurus ke caci maki, menghina, dsb... apalagi sampe habis-habisan. :)

forum ini ada moderatornya kok, kalau sudah menjurus ke pelecehan pasti sudah kena delete messagenya. kalau belum yah tolong bantu lapor. ok? ^:)^
Lepaskan keserakahan akan kesenangan. Lihatlah bahwa melepaskan dunia adalah kedamaian. Tidak ada sesuatu pun yang perlu kau raup, dan tidak ada satu pun yang perlu kau dorong pergi. ~ Buddha ~